Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safira Nur Aisyah
"

Tanah longsor tercatat memiliki dampak paling mematikan di Indonesia selama tahun 2015 - 2017. Tanah longsor dapat disebabkan oleh aktivitas manusia yang memperburuk kondisi lingkungan seperti dengan merekonstruksi lanskap yang dapat mengurangi fungsi ekologis. Oleh karena itu, pemetaan wilayah rawan tanah longsor diperlukan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Lanskap dengan FRAGSTATS 4.2 dan Index Storie. Indeks lanskap digunakan untuk memetakan pola lanskap sementara Index Storie dapat digunakan untuk memetakan daerah rawan longsor, kedua indeks tersebut kemudian digunakan untuk analisis lebih lanjut yang menunjukkan hubungan antara pola lanskap dan daerah rawan longsor di wilayah studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa peningkatan nilai Patch Density (PD), Landscape Shape Index (LSI) dan Interspersion and Juxtaposition Index (IJI), menggambarkan pola lanskap yang tersebar, sedangkan peningkatan nilai Largest Patch Index (LPI) pada lanskap menunjukkan pola yang semakin mengelompok. Index Storie menunjukkan bahwa wilayah rawan longsor dengan tingkat sedang mendominasi area studi dan cenderung terkonsentrasi di utara, karakteristik fisik yang mempengaruhi tingkat kerentanan longsor di area studi adalah curah hujan, lapisan batuan dasar dan jenis tanah. Kombinasi Indeks Lanskap dan Index Storie menunjukkan bahwa hubungan antara pola lanskap dan daerah rawan longsor dapat menjadi salah satu alat penentu prioritas yang digunakan untuk memantau dan merencanakan penutupan lahan sebagai upaya mitigasi bencana tanah longsor.


Landslides were recorded as having the deadliest impact in Indonesia during 2015 - 2017. Landslides can be caused by human activities which deteriorate the environment condition such as by reconstructing landscapes that may reduce ecological functions. Therefore, mapping of landslide-prone areas is necessary as one of the efforts to mitigate the disaster that could be following. The methods used in this research are the landscape metrics with FRAGSTATS 4.2 and Index Storie. Landscape metrics are useful to map the landscape patterns while the Index Storie can be used to map landslide-prone areas, both indexes then being used for further analysis to determine the relationship between landscape patterns and landslide-prone areas in the study area. The results showed that increasing value of Patch Density (PD), Landscape Shape Index (LSI) and Interspersion and Juxtaposition Index (IJI), illustrates the pattern of scattered landscapes, whereas an increase in the value of the Largest Patch Index (LPI) in a landscape indicates an increasingly clustered pattern. The Index Storie shows that areas of moderate landslide-prone areas dominate the study area and tend to be concentrated in the north, physical characteristics that affect the level of landslide vulnerability in the study area are rainfall, bedrock layer, and soil type. The combination of the Landscape metrics and the Index Storie shows that the relationship between landscape patterns and landslide-prone areas can be one of the priorities determining tools used for monitoring and planning land cover as an effort to mitigate landslides.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Satrya Adizaputra
"Lanskap merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang terbentuk melalui interaksi dinamis antara komponen biotik dan abiotik yang memiliki nilai estetika dan rekreasi yang signifikan, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata dan kesejahteraan manusia. Masyarakat yang bertempat tinggal di Jabodetabek yang memiliki gaya hidup terlalu fokus pada pekerjaan menjadikan sebagai potensi wisatawan yang besar bagi objek wisata di Kecamatan Babakan Madang. Aktivitas wisata yang melibatkan ruang terbuka hijau dan dikelilingi alam dalam memberikan manfaat secara psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola lanskap dari Kecamatan Babakan Madang dan menganalisis hubungan antara pola lanskap dan daya tarik wisata. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan adalah untuk proses uji akurasi citra satelit. Data sekunder yang digunakan adalah citra satelit Sentinel 2-L2A, DEMNAS, dan foto-foto pemandangan yang diunggah pada Google Maps Photos. Pola Lanskap diperoleh menggunakan raster tutupan lahan dengan unit analisis bentuk medan dengan tools overlay  pada aplikasi ArcGIS Pro yang kemudian diolah menggunakan aplikasi Fragstats 4.2 dengan analisis tingkat lanskap yang menggunakan indeks lanskap Number of Patches (NP), Patch Density (PD), Largest Patch Index (LPI), Landscape Shape Index (LSI), Interposition & Juxtasposition Index (IJI), Shannon’s Diversity Index (SHDI), dan Shannon’s Evenness Index (SHEI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola lanskap di Kecamatan Babakan Madang terbagi menjadi dua terfragmentasi atau tersebar pada lanskap datar, landai, dan landai berbukit. Sedangkan lanskap yang bersifat teragregasi atau mengelompok pada lanskap undakan berbukit dan perbukitan. Persebaran foto pemandangan sebagian besar berada pada tutupan lahan vegetasi dengan bentuk lanskap undakan berbukit dan perbukitan. Persebaran titik foto pemandangan juga berada pada lanskap yang bersifat teragregrasi karena keseragaman yang indah untuk dilihat oleh mata manusia.

Landscape is an area on the earth's surface that is formed through dynamic interactions between biotic and abiotic components that have significant aesthetic and recreational value, which can be used for the benefit of tourism and human welfare. The population residing in the Jabodetabek area, which has a lifestyle overly focused on work, becomes a great potential for tourists to visit tourist attractions in Babakan Madang District. Tourism activities involving green open spaces and surrounded by nature provide psychological benefits. This study aims to analyze the landscape patterns of Babakan Madang District and analyze the relationship between landscape patterns and tourist attractions. The data used consist of primary and secondary data. The primary data are used for the accuracy test process of satellite imagery. The secondary data used are Sentinel 2-L2A satellite imagery, DEMNAS, and landscape photos uploaded on Google Maps Photos. Landscape patterns were obtained using land cover raster data with terrain shape analysis units using overlay tools in the ArcGIS Pro application, which were then processed using the Fragstats 4.2 application with landscape level analysis using landscape indices including Number of Patches (NP), Patch Density (PD), Largest Patch Index (LPI), Landscape Shape Index (LSI), Interposition & Juxtaposition Index (IJI), Shannon’s Diversity Index (SHDI), and Shannon’s Evenness Index (SHEI). The results show that the landscape pattern in Babakan Madang District is divided into two: fragmented or dispersed landscapes on flat, gently sloping, and gently hilly landscapes, while landscapes that are aggregated or grouped are found on hilly and mountainous landscapes. The distribution of landscape photos is mostly on vegetated land cover with undulating and hilly landscapes. The distribution of landscape photo points also occurs in landscapes that are aggregated due to the beautiful uniformity appealing to the human eye."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library