Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Faturohim
"Studi tentang kemiskinan dinamis yang berfokus pada bantuan tunai bersyarat di Indonesia belum mengungkapkan apakah Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga. Meskipun beberapa studi telah meneliti kemiskinan dinamis di Indonesia, informasi tentang bagaimana PKH mempengaruhi tingkat kemiskinan rumah tangga masih belum lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PKH mempengaruhi status kemiskinan rumah tangga di Indonesia dan apakah berdampak positif pada indeks Foster, Greer, and Thorbecke (FGT). Ketika program tersebut diimplementasikan, kombinasi antara metode Propensity Score Matching (PSM) dan pendekatan Difference-in-Difference (DiD) behasil mengevaluasi hasil rumah tangga penerima dan non-penerima. PKH berasosiasi dengan peningkatan pengeluaran perkapita rumah tangga penerima program sebesar 1,46% dan penurunan peluang menjadi rumah tangga miskin sebesar 0,36%; Namun demikian secara statistik tidak signifikan. PKH juga berhubungan dengan penurunan tingkat kemiskinan, indeks kesenjangan, dan indeks keparahan di sebagian besar provinsi penerima program.

Dynamic studies on conditional cash transfer-focused (CCT) poverty in Indonesia have not revealed whether Program Keluarga Harapan (PKH) has had a significant amount of impact on household poverty. While several studies have examined the dynamics of poverty and CCT in Indonesia, information on how PKH has influenced household poverty is incomplete. However, this study aims to properly investigate how PKH affects the household poverty status in Indonesia and whether it has had a positive impact on the Foster, Greer, and Thorbecke (FGT) indices. When implemented by the program, the combination of the propensity score matching (PSM) and the difference-in-difference (DID) approach evaluates the outcomes of the beneficiary and non-beneficiary households. PKH has been associated with the increase in the level of PCE of beneficiary households by 1.46% and the decrease in the probability of becoming poor by 0.36%; nevertheless, it is not statistically significant. PKH has also been related to declines in the headcount ratio, the poverty gap index, and the severity index in most provinces."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Naldi
"Penelitian di negara berkembang yang menghubungkan produksi perikanan budidaya dengan pengentasan kemiskinan. Namun, hanya sedikit dari penelitian tersebut menyelidiki hubungan antara perikanan budidaya dengan tiga indikator kemiskinan yaitu; persentasi penduduk miskin, indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang hubungan produksi perikanan budidaya dengan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Secara khusus, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa seberapa besar dampak produksi perikanan budidaya dalam pengurangan kemiskinan lewat tiga indikator kemiskinan tersebut di atas. Berkaitan dengan metodologi, penelitian ini menggunakan fixed effect dan random effect model untuk mengestimasi hubungan antara produksi perikanan budidaya dengan ketiga indikator kemiskinan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi perikanan budidaya memiliki dampak positif dalam pengurangan kemiskinan berdasarkan tiga indikator kemiskinan yang digunakan tersebut. Namun, kekuatan sector ini dalam menekan angka kemiskinan berdasarkan ketiga indikator tersebut terlihat lemah. Dengan membandingkan hasil estimasi tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota, dampak peningkatan produksi perikanan budidaya dalam mengentaskan kemiskinan hanaya kuat di tingkat provinsi. Dengan mengambil koefisien produksi pada masing-masing indikator kemiskinan, sector ini memberikan pengaruh yang positif dalam mengurangi persentase orang miskin dan indeks kedalaman kemiskinan pada tingkat provinsi. Sementara pada tingkat kabupaten/kota, peningkatan hasil produksi perikanan budidaya hanya membengaruhi persentase orang miskin.

There are number of studies in developing countries which are connecting aquaculture production and poverty reduction. However, only few of them have been conducted to investigate the relationship between aquaculture and poverty though three indicators namely, percentage of poor people, poverty gap and poverty severity.
This paper aims to answer a question regarding relationship between aquaculture production and poverty reduction in Indonesia. Specifically, the paper is intended to analyze how big the impact of aquaculture production to reduce poverty in Indonesia through three indicators of poverty, namely, percentage of poor people, poverty gap and poverty severity. In term of methodology, the research applies fixed effect and random effect model to estimate the relationship between of them. Results show that aquaculture production has positive impact in reducing poverty based on three indicators of poverty namely, percentage of poor people, poverty gap and poverty severity. However, power of this sector seems to be weak.
By comparing provincial level results and districts and municipalities results, increasing in aquaculture production is only stronger in level of provinces. Taking the coefficient of the production to each poverty indicators, this sector affects reducing poverty in percentage of poor people and poverty gap in provincial level. Meanwhile, the production only affects poverty at percentage of poor people in districts and municipalities level.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T44866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library