Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nainggolan, Jonathan
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan estimasi ekonometrika tingkat rumah tangga dari elastisitas pendapatan dan harga permintaan listrik perumahan di Indonesia. Menggunakan data panel survei rumah tangga tahunan SUSENAS dari tahun 2011 hingga 2013, estimasi mengontrol variabel terkait gaya hidup rumah tangga yang secara signifikan mempengaruhi konsumsi listrik seperti aspek demografis, ukuran tempat tinggal, dan kepemilikan peralatan rumah tangga. Hasil empiris menunjukkan bahwa di Indonesia, konsumsi listrik residensial bersifat inelastis terhadap harga dan pendapatan, dengan elastisitas harga dan pendapatan masing-masing sebesar -0,88 dan 0,3. Penduduk perkotaan menggunakan lebih banyak listrik daripada penduduk desa. Menyikapi pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus menyiapkan kapasitas listrik yang lebih besar atau menaikkan tarif untuk mendorong penghematan listrik. ......This paper presents household-level econometric estimates of the income and price elasticities of residential electricity demand for Indonesia. Using annual household survey panel data of SUSENAS from 2011 to 2013, the estimation controls for household characteristics that significantly affect electricity consumption, such as demographic aspects, house size, and ownership of home appliances. The empirical results show that in Indonesia, the residential electricity is price- and income-inelastic, with price and income elasticities of -0.88 and 0.3, respectively. Urban residents use more electricity than their rural counterparts. Responding to the growing economy, the government should prepare a greater electricity capacity or induce a higher tariff to promote electricity savings.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Yudyantoro
Abstrak :
Tesis ini membahas analisis perubahan pola konsumsi bahan pangan di DKI Jakarta pada periode waktu tahun 1987-2007, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan pola konsumsi bahan pangan pada masyarakat DKI Jakarta baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier double log dengan metode OLS untuk mendapatkan koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (Income Elasticity of Demand) yang dilanjutkan dengan melakukan perbandingan elastisitas dengan hasil penelitian serupa sebelumnya di DKI Jakarta. Hasil analisis data menyebutkan bahwa terjadi perubahan pola konsumsi bahan pangan di DKI Jakarta yang dapat dilihat dari perubahan koefisien elastistas pendapatan dari permintaan (Income Elasticity of Demand) pada hampir semua komoditi dan kelompok bahan pangan, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Berdasarkan hasil analisis data, maka pemerintah harus mengupayakan menjaga ketersediaan komoditi dan kelompok bahan pangan melalui peningkatan kerjasama antar wilayah disekitar DKI Jakarta (daerah penyangga/produsen/daerah pemasok bahan pangan) dan wilayah lainnya sehingga terwujud kerjasama terkait suplai dan ketersediaan bahan pangan di DKI Jakarta. ......This thesis discusses the analysis of changes in food consumption pattems in Jakarta at the time periode 1987-2007 years. Goals of this research is to determine whether changes occured in food consumption pattems in the community of Jakarta both in the long term and short term. This study uses regression analysis with OLS linear double log method to obtain the income elasticity coefficient and followed by comparing the elasticity of previous similar research in Jakarta. The result of the analysis data indicates that changes occured in food consumption pattems in Jakarta. The changes can be seen from the coefficient of income elasticity of demand in almost all of commodity groups in food, both in the long term and short term Based on the results of data analysis, the local goverment must seek concrete steps to maintain the availability of the commodity and groups of food through increased cooperation among regions in the vicinity of DKI Jakarta (buffer area/supplier/manufacturer) and other areas of cooperation so that the form associated with the supply and availability foods in Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Myrza Rahmanita
Abstrak :
Perilaku konsumsi conspicuous banyak ditemui di negara-negara maju maupun berkembang. Di satu sisi, konsumsi conspicuous memberikan kontribusi positif seperti pertumbuhan dan percepatan perekonomian; namun di sisi lain dapat membawa dampak negatif seperti jebakan kemiskinan, kesenjangan, pengangguran dan kriminalitas. Di negara dunia ketiga termasuk Indonesia, konsumsi conspicuous dilakukan bahkan sebelum rumah tangga memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan mereka. Rumah tangga yang melakukan konsumsi conspicuous cenderung lebih mengutamakan pengeluarannya untuk barang-barang yang mudah terlihat publik dan mengurangi pengeluaran lain seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga berpeluang kehilangan kesempatan untuk mengejar level pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu rumah tangga mungkin mengurangi atau meniadakan tabungan yang sesungguhnya dibutuhkan untuk merealisasikan investasi di masa depan. Dampak negatif konsumsi conspicuous terutama semakin buruk ketika terjadi di kelas pendapatan bawah, hal mana membuat penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan. Kebaruan studi konsumsi conspicuous ini karena merupakan penelitian empiris yang dilakukan menggunakan data sekunder. Penelitian terdahulu tentang topik ini kerap bersifat teoritis. Jikapun ada studi empiris, umumnya menggunakan data primer berupa survei atau wawancara semi terstruktur. Kebaruan lainnya adalah mensyaratkan adanya kondisi kedua, yaitu nilai elastistas pendapatan positif; setelah kondisi pertama terpenuhi yaitu nilai elastistas harga positif. Kondisi elastisitas pendapatan positif dipersyaratkan guna memilah antara barang dengan efek Veblen (disebut juga sebagai barang Veblen atau barang untuk konsumsi conspicuous atau barang conspicuous) dengan barang Giffen yang sama-sama memenuhi persyaratan kondisi pertama namun elastisitas pendapatan negatif. Lebih lanjut, dengan adanya syarat elastisitas pendapatan positif tersebut, dapat ditentukan barang conspicuous tersebut terkategorikan sebagai barang necessities ataukah mewah (luxury). Penelitian konsumsi conspicuous ini dilakukan dengan mencermati keberadaan efek Veblen pada konsumsi di Indonesia dengan menerapkan model empiris menggunakan price dependent utility function Fechner Thurstone dengan kendala anggaran. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Sosial Ekonomi Nasional periode 2008, 2009 dan 2010 (Susenas Panel) pada level yang lebih mikro yaitu rumah tangga, membedakannya berdasar kelas pendapatan (income class), pengeluaran konsumsi, menggunakan variabel kontrol, dan penerapan kepada delapan kelompok barang, dengan harga masing-masing kelompok barang diproksi menggunakan indeks harga konsumen (IHK). Uji empiris dilakukan menggunakan metoda estimasi panel seemingly unrelated regression (SUR Panel) untuk mengolah data panel yang merupakan kombinasi data cross section dan time series (rumah tangga dengan pengeluaran konsumsi serta harga sepanjang periode 2008, 2009 dan 2010). Penelitian ini bertujuan menguji keberadaan efek Veblen dalam perilaku konsumsi di Indonesia; mengeksplorasi kelompok-kelompok barang yang memiliki efek Veblen; serta mengidentifikasi perbedaan kelompok-kelompok barang yang memiliki efek Veblen antar kelas pendapatan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman masyarakat serta para pengambil kebijakan terkait konsumsi conspicuous di Indonesia. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya konsumsi conspicuous di Indonesia, terlihat dari ditemuinya efek Veblen di seluruh kelas pendapatan rumah tangga. Kelompok barang conspicuous dapat berbeda antar kelas pendapatan dimana kelompok barang sandang dan barang pribadi ditemui di setiap kelas pendapatan. Barang dengan efek Veblen di Indonesia umumnya berupa barang neccesities kecuali kelompok barang bahan makanan di kelas pendapatan atas, serta kelompok barang transpor, komunikasi, jasa keuangan di kelas pendapatan bawah; keduanya merupakan barang mewah. ......Conspicuous consumption is commonly found in both developed and developing countries. On the one hand, conspicuous consumption contributes positively to the growth and acceleration of the economy; but on the other hand it can bring negative impacts like poverty traps, inequalities, unemployment and crime. In third world countries including Indonesia, conspicuous consumption is conducted even before households have the ability to fulfil their food, clothing and housing needs. Households involved in conspicuous consumption tend to spend more on visible items and reduce other expenses such as education and health, thus losing the opportunity to acquire higher income. Moreover, households may reduce or eliminate savings which actually required to apprehend future investments. The negative impact of conspicuous consumption is especially worse when it occurs in lower income classes, which makes this research crucial to be conducted. The novelty of this study is its empirical type and the enactment of secondary data. Previous research on this topic is often theoretical. Even if there are empirical studies, they are using primary data like interview or semi-structured survey. Another novelty is the prerequisite of second condition, namely the positive value of income elasticity; after the first condition of positive price elasticity is met. This second condition is required to distinguish goods with positive Veblen effects (also referred as Veblen goods, or goods for conspicuous, or conspicuous consumption) with Giffen goods that characterized with negative income elasticity. Furthermore, by the condition of positive income elasticity, conspicuous goods can be categorized as of necessities or luxury goods. This study aims to examine the existence of Veblen effects in consumption behavior in Indonesia; exploring groups of goods that have Veblen effects; and identifying different groups of goods with Veblen effects among income classes. This research is expected to broaden the insight and understanding of people and policy makers related to conspicuous consumption in Indonesia. This research is done by observing the existence of Veblen effect on consumption in Indonesia by applying empirical model using Fechner Thurstone price dependent utility function with budget constraint. This study uses secondary data of the National Socioeconomic Survey of 2008, 2009 and 2010 (Susenas Panel) at the micro (households) level, characterised by income classes, consumption expenditures, control variables, eight groups of bundle goods, at the price proxied with the consumer price index (CPI). The empirical assessment was conducted using panel seemingly unrelated regression (SUR Panel) estimation method to process panel data which is a combination of cross section and time series data (households with consumption expenditures and prices during the period of 2008, 2009 and 2010). This study concluded about the existence of conspicuous consumption in Indonesia, that Veblen effects are found in all income classes. Conspicuous goods may differ between income classes nevertheless bundle goods of clothing and personal items are found in each income class. Goods with Veblen effects in Indonesia generally are neccesities goods; except for foodstuffs in the upper income class; and transports, communications, financial services in the lower income class; both are luxury goods.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
D2549
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purbowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur mobilitas pendapatan antargenerasi dan melihat pengaruh transfer modal manusia antargenerasi terhadap mobilitas pendapatan antargenerasi di Indonesia. Data yang digunakan adalah pasangan bapak dan anak yang bersumber dari IFLS periode 2000 sampai 2014. Dengan menggunakan metode 2SLS diketahui bahwa modal manusia secara langsung diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Elastisitas pendapatan antargenerasi IGE meningkat dari 0.123 menjadi 0.172 ketika transfer langsung modal manusia diperhitungkan. Dengan kata lain transfer langsung modal manusia memperkuat IGE. Hal ini memberikan indikasi bahwa ketika pengembangan modal manusia anak diserahkan sepenuhnya kepada keputusan rumah tangga, maka kesenjangan pendapatan yang terjadi pada generasi orang tua akan cenderung diwariskan atau dipertahankan kepada generasi anak. ...... The purpose of this study are to estimate the intergenerational income mobility and the effect of intergenerational transfer of human capital on intergenerational income mobility in Indonesia. The intergenerational income elasticity is estimated by using father child pairs from Indonesia Family Life Survey IFLS 2000 until IFLS 2014. This study apply 2SLS method and the estimation resuts suggests that human capital is directly transmitted from parent to child. IGE increased from 0.123 to 0.172 when the direct transfer of human capital are taken into account. In other words, the direct transfer of human capital strengthening IGE. This is an indication that when the human capital development of children left entirely to household decisions, then the income gap that occurs in the older generation tends to be inherited or maintained for generations of children.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T50268
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Masruri
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan hukum Engel berdasarkan status menerima bantuan tunai pada pengeluaran makanan dan mengetahui elastisitas pendapatan untuk permintaan makanan. Data yang digunakan adalah data IFLS 2014. Dalam membuktikan hukum Engel, kami menggunakan median dari setiap 8 kelompok pengeluaran pada kategori penerima BLSM, penerima PKH, dan tidak menerima bantuan tunai. Untuk mengetahui elastisitas pendapatan, kami menggunakan model Working-Leser pada 13 komoditas makanan yang tersedia dalam data IFLS 2014. Hukum Engel terbukti pada bukan penerima BLSM dan PKH. Tetapi memiliki perbedaan pola kelompok pendapatan 25% terbawah pada penerima BLSM dan PKH.  Terdapat 7 jenis makanan berdasarkan kategori miskin dan tidak miskin mengikuti hukum Engel. Sedangkan untuk kategori kota dan desa sebanyak 11 jenis makanan dari 13 jenis makanan yang diteliti mengikuti hukum Engel. Selain itu terdapat beberapa temuan penting diantaranya, menemukan adanya mistargetting bantuan tunai berdasarkan data IFLS 2014, klasifikasi barang kebutuhan dan barang mewah, dan elastisitas yang menurun pada kelompok pengeluaran yang lebih tinggi untuk variabel alcohol and tobacco. ......The purpose of this study is to prove Engel's law based on the status of receiving cash assistance on food expenditures and to determine the income elasticity for food demand. The data used are 2014 IFLS data. In proving Engel's law, we use the median of each of the 8 expenditure groups in the categories of recipients of BLSM, recipients of PKH, and not receiving cash tranfer program. To determine income elasticity, we use the Working-Leser model on 13 food commodities availaible in 2014 data. Engel's law is proven in the non-recipients of BLSM and PKH. However, there are differences in the pattern of income groups for the bottom 25% of BLSM and PKH recipients. There are 7 types of food based on poor and non-poor categories according to Engel's law. Meanwhile, for the category of cities and villages, 11 types of food out of 13 types of food studied followed Engel's law. In addition, there are several important findings including, finding the mistargeting of cash transfers based on IFLS 2014 data, the classification of necessities and luxury goods, and a decreased elasticity in the higher expenditure group for the alcohol and tobacco variables.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library