Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Bima Rahmadianputra Soemardi
Abstrak :
ABSTRAK
Publikasi akademis penelitian sosial oleh akademisi Indonesia dapat dibilang kurang memuaskan yangdapat dikaitkan dengan pengelolaan fiskal yang buruk dan insularitas akademik yang membahayakan budayatinjauan sejawat. Karangan ini berdiskusi mengenai urun dana dan bagaimana fenomena ini dapat membahasisu yang disebut. Dengan mempelajari studi kasus dari dua kasus urun dana yang sukses, ditemukan bahwacrowdfunding yang sukses memerlukan strategi komunikasi yang efektif, sistem ganjaran, subyek yang menarik,dan pesan yang dapat membuat kontributor untuk merasa bahwa mereka telah menjadi bagian dalam sebuahprojek yang signifikan. Karangan ini mengusulkan bahwa sebuah projek penilitian dapat disesuaikan dengancara yang sama. Akan tetapi, para akademis yang ingin mengurun dana projek mereka akan perlu dapatberkomunikasi efektif dalam Bahasa akademis dan juga Bahasa kasual.
ABSTRACT
There is a significant lack of academic publications of social research by Indonesian academics whichcan be associated to poor fiscal management and academic inbreeding that compromises the peer review culture.This paper discusses on how crowdfunding can address this issue, using a case study on a successfulconventional and scientific crowdfunding project. This paper finds that crowdfunding requires effectivecommunication strategies, reward systems, a subject that is interesting for the public, and allows for backers tothink that they have contributed to a significant movement and that research projects can be tailored in the sameway. This, however, requires project founders to be able to communicate their project in the scientific and casuallanguage.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muhammad Irfan Afifudin
Abstrak :
Anoa dataran rendah kini berstatus terancam punah sehingga perlu dikonservasi secara ex-situ seperti di Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Ditemukannya kasus perkawinan sedarah anoa di TMR mendorong mereka untuk terlibat dalam program collaborative captive breeding antarhabitat ex-situ di bawah pedoman Global Species Management Plan (GSMP) untuk meningkatkan keragaman genetik anoa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perilaku sosial dan reproduksi anoa jantan di TMR untuk mengevaluasi kesiapannya sebelum dipasangkan dengan anoa betina hasil pertukaran. Pengamatan terhadap satu ekor anoa jantan dewasa dilakukan selama 2 bulan (Januari—Maret 2024) dengan metode scan sampling dan ad libitum, mencakup 60 sampling point dari 38 hari pengamatan. Hasil menunjukkan variasi aktivitas harian dan kecenderungan berinteraksi secara sosial dan reproduktif oleh anoa jantan, ditandai dengan perilaku approaching, vocalization, dan sniffing (termasuk flehmen) meski terhalang pagar pemisah dengan anoa betina di kandang sebelahnya. Anoa jantan secara keseluruhan menunjukkan ketertarikan dan pendekatan aktif untuk berinteraksi sosial dan reproduksi, sehingga dapat mendukung potensi keberhasilan program breeding.
......The lowland anoa is an endangered species which requires ex-situ conservation efforts like those at Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Inbreeding cases discovered at TMR prompted their participation in a collaborative captive breeding program guided by the Global Species Management Plan (GSMP) aimed at increasing the genetic diversity of anoa. This study focused on observing the social and reproductive behavior of a male anoa at TMR as part of evaluating his readiness to be paired with an exchange-bred female anoa. The observation of one adult male anoa was conducted for two months (January—March 2024) using scan sampling and ad libitum method, covering 60 sampling points from 38 observation days. The results revealed that male anoa engaged in various daily activities and exhibited a propensity for social and reproductive behaviors, such as approaching, vocalization, and sniffing (including flehmen), despite being separated by fences from a female anoa in the adjacent enclosure. The overall observations suggest that male anoa displayed interest and actively sought social and reproductive interactions, supporting the potential success of the breeding program.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library