Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
T. Basaruddin
Abstrak :
Tanda air (watermark) merupakan teknik yang banyak digunakan untuk melindungi citra dijital dari pemalsuan. Makalah ini akan membahas teknik penyisipan tanda air (watermarking) yang didasari konsep dekomposisi matrik yang disebut dekomposisi nilai singulir (singular value decomposition) dan disingkat DNS. Target utama yang ingin dicapai adalah bahwa tanda air yang disisipkan tidak mengganggu tampilan citra dijital di mana tanda air tersebut disisipkan (imperceptible) dan bahwa tanda air tersebut dapat diekstrak dengan utuh meskipun pada citra tersebut telah dilakukan berbagai perubahan (robustness). Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kedua target tersebut dapat dipenuhi oleh teknik yang didasari oleh DNS seperti ditunjukkan oleh nilai korelasi yang cukup tinggi setelah dilakukan beberapa tansformasi seperti PSNR, RML dan Kompresi.
Imperceptible of Watermarking in Digital Image Based Singular Value Decomposition. Watermarking is a commonly used technique to protect digital image from unintended used such as counterfeiting. This paper will address one of the techniques to embed a watermark to digital image which is based on the singular value decomposition. The primary target to be achieved by a good watermarking technique is that the watermarked image is imperceptible and that the inserted image can still be perfectly retrieved even though various transformations are done to the watermarked image. Our works show that the SVD-based watermarking demonstrates both imperceptibility as well as robustness of the watermarking scheme as indicated by significantly high value of correlation between the inserted and retrieved logo after some transformation such as PSNR, RML and Compression.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rita
Abstrak :
Representasi data multimedia seperti gambar, musik dan video dalam bentuk digital mempermudah penyebaran data multimedia tersebut melalui jaringan internet. Hal ini pada akhirnya menyebabkan penyalahgunaan data multimedia yang mengancam keamanan hak cipta. Digital watermarking adalah metode penyisipan informasi, yang disebut sebagai watermark, pada data multimedia sedemikian rupa sehingga tidak dapat dideteksi oleh manusia (Imperceptibility) tetapi dapat dengan mudah dideteksi oleh komputer[2]. Watermarking berguna untuk melindungi data yang didistribusikan melalui Internet atau secara nirkabel dari penduplikasian ilegal. Teknik watermarking berbasiskan wavelet kemudian dipadukan dengan informasi-informasi dari karakteristik sistem penglihatan manusia merupakan salah satu algoritma yang digunakan dalam watermarking pada gambar digital.
Pada skripsi ini, analisis dilakukan untuk melihat hubungan sifat perceptual imperceptibility dari watermark dengan tingkat pendeteksian. Hal ini dilakukan karena salah satu ciri dari watermarking yang utama adalah memiliki sifat imperceptibility. Proses analisis didukung dengan simulasi yang dibuat menggunakan MATLAB versi 7.0.1. dan diujicobakan pada lima buah gambar hitam-putih berukuran 256x256 pixel.
Pada hasil simulasi didapatkan bahwa gambar Lenna, Matches, dan Crowd memiliki nilai alpa sebesar 0.001-0.01 untuk mendapatkan visual imperceptibility yang baik dan masih dapat terdeteksi. Sedangkan gambar Rose dan Cameraman memiliki batas nilai alpa sebesar 0.002-0.01. Batas ketahanan terhadap Gaussian noise ketika gambar-gambar input disisipi watermark dengan nilai alpa sebesar 0.01 adalah pada variance Gaussian noise sebesar 0.04 untuk gambar Lenna, 0.01 untuk gambar Rose, 0.05 untuk gambar Matches dan Crowd, 0.03 untuk gambar Cameraman.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40737
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library