Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meri Sa`adah
"Penelitian mengenai kesantunan imperatif bahasa Jepang bertujuan untuk mengamati serta memerikan bentuk-bentuk ujaran dan strategi kesantunan yang digunakan untuk menyampaikan pesan imperatif di dalam bahasa Jepang. Teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah teori Austin (1962) mengenai tindak tutur, teori Grice (1975) mengenai implikatur percakapan, teori Kindaichi Haruhiko (1989) mengenai jenis kalimat dalam bahasa Jepang, teori Leech (1980, 1983) mengenai prinsip kesantunan, serta teori Brown dan Levinson (1978) tentang kesantunan berbahasa. Korpus penelitian berupa komik bahasa Jepang yang berjudul Yasha karya Yoshida Akimi dan Konjaku Monogatari (Ge) karya Mizuki Shigeru. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data ujaran imperatif yang muncul di dalam komik yang kemudian diklasifikasi berdasarkan bentuk ujarannya. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap aspek-aspek di luar kebahasaan dan strategi kesantunan yang digunakan dalam masing-masing ujaran tersebut. Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa suatu pesan imperatif (perintah) tidak hanya dapat disampaikan dengan menggunakan ujaran dalam bentuk imperatif, tetapi juga dapat disampaikan dengan menggunakan ujaran dalam bentuk deklaratif dan deklaratif-transmisif. Pilihan strategi kesantunan yang digunakan dalam melakukan perintah adalah dengan tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung suatu perintah dituturkan dengan menggunakan ujaran imperatif; sedangkan tindak tutur tidak langsung dituturkan dengan menggunakan ujaran deklaratif dan ujaran deklaratiftransmisif. Temuan lain yang menarik adalah penutur berbahasa Jepang cenderung memilih menggunakan tindak tutur tidak langsung dalam melakukan suatu perintah. Dalam analisis terlihat juga bahwa penutur yang memiliki kedudukan lebih tinggi cenderung memiliki kebebasan untuk memilih ujaran mana yang ingin digunakan dalam memerintah; sedangkan penutur yang berkedudukan lebih rendah justru sebaliknya. Walaupun demikian, ada kalanya pada situasi yang memerlukan keefisiensian ujaran (pada saat mendesak/darurat) penutur yang memiliki kedudukan lebih rendah dapat dengan bebas memilih ujaran yang ingin digunakan (bahkan ujaran yang pada saat normal tidak umum digunakan)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13740
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti Putri Utami
"kripsi ini membahas makna-makna pragmatik imperatif dan perwujudannya secara sintaksis dalam tuturan ibu terhadap anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan untuk teknik pengumpulan data digunakan metode simak yang mencakup teknik rekam. Berdasarkan penelitian, ditemukan lima macam makna pragmatik imperatif dalam tuturan ibu terhadap anak, yaitu perintah, anjuran, larangan, permintaan, dan suruhan. Makna-makna pragmatik imperatif ini diwujudkan dengan konstruksi imperatif dan monstruksi nonimperatif (deklaratif dan interogatif). Selain itu, ditemukan pola-pola kalimat yang digunakan untuk menggunakan makna-makna pragmatik imperatif dalam tuturan ibu terhadap anak. Berdasarkan struktur klausanya, kalimat-kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan makna-makna pragmatik imperatif dapat berupa kalimat lengkap dan kalimat tak lengkap."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S10963
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Barrasmara Sandyaputra
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana penuturan imperatif dapat menentukan posisi seseorang melalui percakapan dalam pertemuan. Objek penelitian dalam penulisan ini adalah film seri Arrow yang memfokuskan kepada karakter Oliver Queen. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh Grice dan Austin. Penulis menganalisis transkrip untuk membantu memahami setiap tuturan pada tiap karakter, terutama Oliver Queen. Sebagai simpulan, penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi bahasa dapat menentukan sisi yang dominan dan sisi yang submisif dalam sebuah percakapan di dalam pertemuan.

ABSTRACT
This research studies how being imperative can determine position in meeting conversations. The corpus of this research is the film series Arrow which focuses more on the character Oliver Queen. From there, it will be analyzed further by using Austin rsquo s and Grice rsquo s theory. The research will use transcripts to help understanding each utterance from the characters especially from Oliver Queen. As a conclusion, this research explains that language strategy can point out the dominant and the submissive in meetings conversations."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Frandy Antonwijaya
"Pikiran tentang kepemilikan diri, atau a Terminologi yang sering digunakan yaitu Self-Ownership adalah a konsep yang dapat dilacak secara historis. Sebuah pemikiran konseptual tentang Kepemilikan diri adalah konsep yang sering dikaitkan dengan konsep keadilan. Ini, mengundang pertanyaan bahwa fundamental untuk pembenaran epistemologis dari konsep akar konseptual Kepemilikan diri dan identifikasi epistemologis semacam itu adalah konsep yang sangat penting Kategorisasi Immanuel Kant dengan segala konsep pendukungnya.
Thoughts of self-ownership, or a frequently used terminology i.e. Self-Ownership is a concept that can be traced historically. A conceptual thought about Self-ownership is a concept that is often associated with the concept of justice. This, begs the question that fundamental to the epistemological justification of the conceptual root concept Self-ownership and such epistemological identification are very important concepts Immanuel Kant's Categorization with all its supporting concepts."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizki
"Imperatif digunakan tidak hanya untuk komando (perintah) dalam bahasa Rusia. Imperatif juga digunakan untuk menunjukkan permintaan, dorongan bertindak, tuntutan, nasihat, dan rekomendasi. Penelitian ini mengkaji ragam imperatif yang terdapat pada dialog film Дорога На Берлин (Doroga Na Berlin) ‘Dalam Perjalanan Menuju Berlin’. Teori yang digunakan adalah teori morfologi Kuz’mina (2017), Kuznecova (2010), dan Maltzoff (1994). Tujuan dari penelitian adalah menunjukkan ragam-ragam imperatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini adalah lima dari enam ragam imperatif, yaitu komando, dorongan bertindak, permintaan, tuntutan, dan nasihat yang ditemukan pada 69 variasi imperatif ; dan ragam imperatif komando (perintah) mendominasi karena konteks percakapan didominasi oleh prajurit dalam situasi perang.
Imperatives are applied not only for commands in Russian language. Imperatives can be applied for requests, inducements to an action, demands, advices, and suggestions. This research studies the variety of imperatives presented in the dialogues of the film Дорога На Берлин (Doroga Na Berlin) ‘On the Road to Berlin’. The theories used are the morphological theories by Kuznecova (2010), Kuz’mina (2017) and Maltzoff (1994). The aim of this research is to show varieties of imperatives. The method used in this research is the descriptive method. The results are five out of six varieties of imperatives, which are commands, inducements to an action, requests, demands, and advices are applied in 69 varieties of imperatives; and the commands dominates since the context is the soldiers in a war situation."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Dwi Lestari
"ABSTRAK
Resep masakan yang ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa memiliki perbedaan
ragam bahasa yang digunakan karena faktor usia yang berbeda. Penelitian ini akan
membandingkan jenis kalimat dan tampilan resep bekal makan siang anak yang ditujukan
untuk anak www.ah.nl/allerhandekids/ dan dewasa www.leukerecepten.nl/ . Penelitian
ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori jenis kalimat
menurut Geerts, dkk. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
jenis kalimat yang dipergunakan serta bagaimanakah tampilan resep bekal makan siang
anak yang ditujukan untuk anak-anak dan orang dewasa di dalam kedua situs web.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis kalimat dan struktur kalimat yang
terdapat dalam langkah-langkah memasak, serta memaparkan ciri-ciri tampilan resep
masakan di dalam resep digital. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa resep bekal
makan siang untuk anak menggunakan tiga jenis kalimat yaitu kalimat pernyataan,
pertanyaan dan imperatif, sedangkan untuk dewasa dipergunakan kalimat pernyataan dan
imperatif. Kalimat majemuk pada resep anak jarang ditemukan dibandingkan pada resep
bekal makan siang orang dewasa. Pada resep anak ditemukan adanya diminutif.
Perbedaan dan persamaan pada tampilan resep masakan dalam situs web, terlihat pada
bentuk laman; tema latar laman; warna tulisan dan animasi.

ABSTRACT
Food recipes for children and adults have several differences in the use of language
variety because of the age factor. This study compares the types of sentences and the
visualization of the digital children lunchs recipes, written for children
www.ah.nl/allerhandekids/ and adults www.leukerecepten.nl/. This research uses the
qualitative-descriptive method and Geerts, et.al theory of sentence types. The research
questions focus on how the childrens lunch box recipes are being presented in types of
sentences and visualized in the two websites. This study aims to describe the types and
structure of sentences, written in the cooking steps, and also the characteristics of the
visualization of the digital recipes. The results show that digital lunch box recipes for
children are using three types of sentences: statements, questions, and imperative
sentences, and for adults, the statements and imperative sentences. Compound sentences
are rarely found in the digital childrens lunch box recipes, compared to adults lunch box
recipes. In the digital recipes for children, diminutives are also to be found. The differences and similarities visualization of the digital recipes, are based on the web."
Lengkap +
2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Alifa Rosyidah Resalia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kalimat imperatif bahasa Korea dan kalimat imperatif bahasa Indonesia dalam novel Singeulbil dan novel terjemahan bahasa Indonesianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik, persamaan dan perbedaan kalimat imperatif dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia ditinjau dari segi sintaksis dan pragmatiknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi pustaka dan analisis kontrastif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa persamaan dan perbedaan kalimat imperatif dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia dilihat dari segi sintaksis dan pragmatiknya. Persamaan dari segi sintaksisnya adalah dalam kedua bahasa, kalimat imperatif memiliki penanda verba dalam bentuk kata, pelaku tindakan yang tidak selalu terungkap, dapat diakhiri dengan tanda titik atau tanda seru, dan tidak dapat berbentuk kala lampau atau kala akan datang. Persamaan dari segi pragmatiknya adalah dapat menghasilkan makna perintah, permintaan, ajakan, dan larangan, serta memiliki bentuk sopan sesuai dengan mitra tuturnya. Perbedaan dari segi sintaksisnya adalah dalam kalimat imperatif bahasa Indonesia terdapat afiksasi, penggunaan partikel lsquo;-lah rsquo;, dan kata penanda, sedangkan dalam bahasa Korea penanda kalimat imperatif fokus pada eomi yang digunakan. Perbedaan lainnya adalah dalam kalimat imperatif Bahasa Indonesia dapat bentuk pasif dan kata penanda makna dapat berdiri sendiri. Sementara hal-hal tersebut tidak ditemukan dalam kalimat imperatif bahasa Korea. Dalam penyampaiannya, penanda kalimat imperatif eomi harus digunakan secara tepat, sedangkan penanda kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia digunakan tidak terikat pada usia atau status sosial mitra tutur.

ABSTRACT
This research describes Korean and Indonesian imperative sentences in a novel entitled Singeulbil and its Indonesian translated version. This research aims to explain the characteristics, similarities and differences of Korean and Indonesian imperative sentence from syntax and pragmatic rsquo s view. This research used a qualitative method of literature study and contrastive analysis. The results of this study show that there are some similarities and differences between Korean and Indonesian imperative sentences refer to it rsquo s syntax and pragmatic. The syntactic similarities are the imperative sentence in both languages has verb marker in a form of words, the subject is not always revealed, it can be completed with a period or exclamation mark, and it can rsquo t be used in past tense or future tense form. The pragmatic similarities in both languages are the imperative sentence possible to significance command, demand, invitation, and prohibition, also it has formal form depends on the listener. The syntactic differences are imperative marker in Indonesian has exertion of ldquo lah rdquo particle and a marker in a form of words, meanwhile Korean imperative form focus on the use of eomi. The other differences can be found in the Indonesian imperative are the affixation of verbs, the passive form, and the word signifier of meaning can stand on its own. It can rsquo t be found in Korean imperative. The usage of Korean imperative eomi has certain rules on age and social status of the listener, but Indonesian imperative is more flexible. "
Lengkap +
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fulaivila Faizatun Naili
"Skripsi ini membahas tentang tuturan-tuturan yang mengandung makna imperatif dalam Serial Film Kartun al uddin al- Ayyubi ldquo;al-Ba al al-Us rah rdquo; episode 5 berdasarkan analisis Pragmatik. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Tujuan dari skripsi ini adalah menguraikan tuturan yang bermakna imperatif baik tuturan tersebut tersusun dalam kalimat imperatif, deklaratif, maupun interogatif. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan teori Rahardi untuk penjelasan pragmatik imperatif dalam bahasa Indonesia, teori Ibn Malik dan al-Hasyimi untuk penjelasan pragmatik imperatif dalam bahasa Arab. Adapun hasil dari skripsi ini adalah terdapat sepuluh makna pragmatik imperatif yaitu makna pragmatik perintah, suruhan, permohonan, ancaman, larangan, desakan, imbauan, ajakan, terima kasih, dan petunjuk.

The method used is descriptive analysis. The purpose of this thesis is to describe the meaningful speech imperative both the utterance is arranged in imperative, declarative, or interrogative sentences. In this thesis, the author uses Rahardi 39 s theory for imperative pragmatic explanation in Indonesian, Ibn Malik 39 s and al Hasyimi rsquo s theory for imperative pragmatic explanation in Arabic. The results of this thesis are ten pragmatic imperative meanings, pragmatic meaning of command, order, request, threat, prohibition, insistence, appeal, invitation, thanks, and instruction."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deriyana Hamdani
"Penelitian ini menganalisis tindak tutur imperatif dalam film pendek Escapade karya Gijs Bloom. Hal-hal yang dianalisis dalam penelitian ini mencakup bentuk dan fungsi tindak tutur imperatif dalam film pendek Escapade. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan dalam dialog film pendek Escapade karya Gijs Bloom. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindak tutur dari Austin dan Searle. Bentuk tindak tutur imperatif yang terdapat pada film Escapade adalah: bentuk tindak tutur langsung literal dan bentuk tindak tutur tidak langsung literal. Fungsi tindak tutur imperatif pada film pendek Escapade adalah: perintah, ajakan, permintaan, larangan dan anjuran.

This study analyzes imperative speech acts from the short film `Escapade` by Gijs Bloom. The analysis includes the form and function of imperative speech acts within the short film. The research was conducted as a qualitative study by using descriptive methods, through which the data in this study appears in the form of a speech act taken from the short film`s dialogue, which were later transcribed into written words or sentences for the purpose of this study. In this research, Austin and Searle`s speech act theory was used to analyse the different speech act forms and functions. These include: literal direct speech acts, and literal indirect speech acts. To add, this study analyses how imperative speech acts function as orders, invitations, requests, prohibitions and suggestions within the short film."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Soesmoyo
"Bahasa Rusia modern adalah bahasa Rusia yang di_gunakan pada tahun tujuh puluhan - delapan puluhan abad KK. (Rozental, 1984:9). Dalam arti luas, yang disebut bahasa Rusia Modern pada mulanya adalah bahasa Rusia yang digunakan pada periode Pushkin sampai dengan periode Gorki. Kemudian pada masa Lenin, jangkauan periodesasinya diperluas menjadi dari periode Pushkin sampai saat sekarang. Dalam suatu negara yang secara sosial beraneka ragam, biasanya timbul masalah kebahasaan. Negara Uni Republik-republik Soviet Sosialis (selanjutnya disebut Uni Soviet) adalah negara yang penduduknya terdiri dari keanekaan etnis dan budaya. Karena itu, diperlukan alat komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, baik untuk pergaulan dan kerja sama antar sesama warga, maupun untuk keperluan komunikasi resmi kenegaraan. Untuk keper_luan itu, pemerintah Uni Soviet telah menetapkan bahasa Rusia modern sebagai bahasa resmi kenegaraan. Dengan kata lain, secara politis bahasa Rusia modern adalah bahasa nasional dan bahasa resmi negara Uni Soviet_"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S15103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>