Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carla Fitriyani Maududy
Abstrak :
ABSTRAK
Material Imitasi adalah material yang dibuat menyerupai material asli tetapi menggunakan bahan dasar berbeda. Dalam perancangannya, kualitas material asli diadaptasi ke dalam material imitasi namun properti dari materialnya tidak sama. Material imitasi ini umumnya mempunyai keunggulan karena menggunakan teknologi yang lebih tinggi dalam pengolahan material. Pada umumnya, material imitasi memiliki kualitas visual yang sama dengan material asli untuk membentuk persepsi atas material tersebut. Sebagian besar alasan para perancang dalam memilih material imitasi adalah ketahanan fisik yang lebih baik dan biaya yang cenderung lebih rendah. Penggunaan material imitasi banyak ditemukan di dalam perancangan interior. Skripsi ini membahas penggunaan material imitasi dalam desain interior kaitannya dengan kualitas sensoris yang dihadirkan dan properti material yang dimiliki . Selain itu dibahas pula properti material dan sejauh mana penggunan material imitasi dapat menggantikan material yang diduplikasinya.
ABSTRACT
Imitation Material is material to resemble the original material by using different substance. In the design, the qualities of the original material are adapted to the imitation material but the material properties are different. This imitation material has advantage of using higher technology in processing materials. Generally, imitation materials have the same visual quality as the original material to make perceptions of the material. Most of designers reasons in choosing imitation materials they are better in physical performance and has lower cost. The use of imitation materials is found in interior design. This thesis discusses the use of imitation materials in interior design and sensory quality that is presented with the imitation material. It also discusses material properties and the extent to which the use of imitation materials can replace the material it duplicates.
2017
S69466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Randy P.
Abstrak :
Penulis memilíh topik ini karena melihat bahwa industri kulit imitasi yang merupakan salah satu industri kimia, memiliki konsumen pada segmen industri yang amat luas dan mempunyai keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalami kemerosotan penjualan akibat krisis Pertumbuhan pasar kulit imitasi sejak awal ?90-an terus berkembang pesat sehíngga mencapai puncaknya tahun 1996. Turun sekitar 20% pada akhir 1997; merosot lagi 50% sepanjang tahun 1998 lalu nyaris tidak ada perubahan pada tahun 1999, dan akhimya mulai ada geliat pertumbuhan sekitar 5 ? 10% sampai dengan kuartal III tahun 2000. Yang menarik adalah, segmen industri pengguna kulit imitasi tenis bertumbuh khususnya yang beronentasi ekspor. Hal ini curna dapat berarti bahwa permíntaan luar ne?eri untuk produk yang menggunakan kuLit imitasi sebagai salah satu bahan baku atau sel uruhnva. terbuka lebar dan meningkat. Sangat disayangkan bahwa akibat krisis tidak sedikit pelaku industri yang tidak mampu bertaban, padahal sebelumnya sehat dan menguntungkan. Hal ini menggelitik keingintahuan penulis untuk meneliti bagaimana sebenamya strategi yang diterapkan pada masa lalu dan bagaimana sebenamya strategi yang tepat untuk ditempuh dalam rnenghadapi krisis yang lambat pemulihannya, kesejahteraan masyarakat memburuk, inflasi, depresíasi rupiah, dan menjelang persaingan global yang dicanangkan oleh pemerintab pada tahun 2003. Satu hal yang pasti, situasi dan kondisi perekonomian Indonesia tidak akan pulih dalam waktu dekat, dan persaingan global cepat atau lambat akan tiba. Menghadapi tangangan yang sudah berat dan semakin berat jadi. Tidak ada kata lain bagi industri kulit imitias di lndonesia selain meninjau kembali kemampuan diri dan mengukunya terhadap persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku industri global. Sebab pasar masa depan adalah dunia, bukan hanya wilayah atau negara. Pasar yang tidak lagi dibatasi oleh tempat, budaya dan bahkan waktu juga tidak lagi aktif/pasif melainkan interaktif. Pada saat pasar interaktif itu terjadi, keunggulan bersaing suatu industri dan bangsa haruslah memenuhi standar global yang berlaku. Industri yang ragu dan tidak siap dalarn pengertian strategi internal dan eksternal, akan mengalanhi kemunduran dan kegagalan dalam persaingan global. Tujuan penulisan adalah untuk melakukan perumusan sirategi yang sebaiknya diadopsi industri kuilt imitasi Indonesia agar dapat bersaing baik di pasar dalam negeri. ma upun yang lebih luas dan potensial, pasar global. Dalam pembahasan tulisan ini, untuk dapat menganalisis strategi yang dilakukan oleh industri kuht irnitasi di Indonesia, penulis mengambil contoh studi kasus PT. Rasico Industry Corp., Ltd. (Rasico) yang merupakan perintis industn kulit imitasi JCfliS Polyurethar1e dan Polyvinyl Chloride dengan proses coating sejak tahun 1974. Berjuang dan awai dan berhasil menjadi market leader dalam periode sekitar tahun 1986 1996. Sebagai pcrusahaan keluarga yang dikelola secara konservatif dan konvensional, ternyata rapuh kctika diterpa krisis. Namun demikian, dengan keunggulan-keunggulan yang distriktif masih dapat hertahan dan menyadari perlunya dilakukan terobosan strategi yang tcpat agar dapat keíuai dan kaneah permasalahan dan persaingan sebagai pemenang. Pada analisis yang dilakukan dalam tulisan ini, penulis menempuh sistematika proses manajemen strategik yang dipadukan dengan kaidah seria strategi pemasaran dan persaingan Secara garis besar analisis dibatasi pada identifikasi peluang dan ancaman dan lingkungan eksternal. analisis persanigan dan bauran pmasaran, identifjkasi keunggulan dan kelemahan dan Iir1gkungan internal, analisis posisi dan strategi yang sesuai bagi unit bisnis/perusahaan, serta bentuk-bentuk penerapan dan pengembangannya. Ditemukan bahwa pemasaran strategik Rasico untuk penode 2001 ?2003 tidak dapat melanjutkan strategi konvensional yang lama. ditemukan peluang yang baik bahkan dalam keadaan sulit sekarang khususnva segmen industri utama dan pasar ekspor, narnun diidentifikasi pula kelemahan yang menghalangi keungguan yang telah dimiliki untuk menangkap pe!uang secara optimal. Langkah pemasaran strategik yang disarankan adalah kornbinasi strategi pertumbuhan dengan pemantapan dan strategi diversifikasi. Strategi pertumbuhan dengan pemantapan adalah perbaikan menyeluruh dan peningkatan produktifitas dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi yang efektit tokus kepada segmen utama yang dikuasai dan rnenguntungkan. Diferensiasi produk dengan biaya reiatif rendah harus terus menerus diciptakan, baik produk maupun layanan yang berorientasi kepuasan pelanggan. Strategi diversilikasi melipuli produk usaha baru/alternatif yang dapat ditempuh demi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan dan persaingan aktititas bisnis ini.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannisa Rahmaniar Hasnin
Abstrak :
Merupakan hal yang penting bagi waralaba menengah untuk bersaing dengan waralaba lain yang lebih besar agar dapat bertahan dan berkembang. Dalam tulisan ini menggambarkan penelitian mengenai proses perwujudan daya saing, yang berasal dari perubahan strategi imitasi menuju inovasi. Perubahan ini ditunjukkan dengan adanya fokus perusahaan pada biaya yang rendah, dan pemasaran produk yang di fokuskan pada segmen konsumen menengah kebawah. Hasil penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam kepada para pewaralaba dan survey kepada konsumen, didapatkan bahwa adanya inovasi dapat menarik konsumen dan membedakan dari perusahaan lain. Selain itu dengan melakukan fokus terhadap biaya rendah dan segmen pasar khusus, membuat perusahaan memiliki daya saing terhadap pesaing lain. ......It is important for middle franchise to compete with another larger franchise in order to survive and develop. In this paper describes the research on the process realization competitiveness, which is derived from imitation to innovation strategy changes. This changes is indicated by the company's focus on low cost, and marketing products that has focused on the medium costumers segmentation. The results of this research was conduct through in-depth interviews to the franchisees and surveys to the costumers, it was faound that the innovation can attract costumers and differentiate Edam Burger from other companies. In addition, by focusing on low cost and specific market segments, making the company have competitiveness againts other competitors.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Aditya Giovanni Suhanto
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah manusia yang semakin banyak dan keterbatasan ruang untuk beraktifitas menyebabkan meningkatnya petermuan sesama manusia dalam beraktifitas. Hal ini yang disebutkan Bollnow sebagai keadaan kebersamaan manusia yang menciptakan intimasi sebagai salah satu syarat keruangan dari homeliness. Akan tetap keadaan bersama manusia ini juga menimbulkan persaingan antara manusia. Fenomena keberadaan bersama manusia ini dianalogikan sebagai sphere oleh Sloterdijk. Mekanisme yang terjadi dalam keadaan bersama ini adalah imitasi. Ini mengindikasikan imitasi dapat menjelaskan mekanisme yang terjadi dalam keadaan keberadaan bersama manusia. Untuk melihat mekanisme imitasi ini maka penulis melihat imitasi sebagai respon manusia terhadap lingkungan sehingga penulis dapat melihat imitasi sebagai mekanisme yang lebih meruang yaitu perilaku manusia terhadap lingkungan yang disebut teritori
ABSTRACT The number of people is increasing and limited space for activities leads an increased number of possibilities fellow human beings approaching in their activity. It is mentioned by Bollnow as the state of human togetherness that creates intimacy as one of the requirements of the spatial homeliness. However situation with human also arises the competition between humans. The phenomenon of human co existence is analogous to a sphere by Sloterdijk. The mechanisms that occur in the co existence is imitation. This indicates that imitation can be explained as the mechanisms that occur in the human co existence. To observe imitation mechanism, the author sees imitation as a human response to the environment so that the author can observe imitation as a mechanism within spatial perspective namely human behavior towards the environment which is called territories.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library