Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Firdianna
Abstrak :
Kanker payudara merupakan penyakit di mana sel di payudara bermutasi dan mengubah proses yang disebut dengan ganas, dimana sel-sel yang bermutasi menyebar ke bagian tubuh lain dan berkembang menjadi kanker lainnya. Pada tahun 2018, terdapat 58.256 penderita kanker payudara baru. Dengan penanganan yang tidak tepat, kanker dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2018 saja, ada 22.692 kematian yang disebabkan oleh kanker payudara. Salah satu jenis kanker yang paling banyak jumlah penderitaanya adalah jenis kanker payudara yang memiliki esterogen, progesteron, dan glukokortiroid reseptor. Penelitian mengenai pengobatan kanker terus dilakukan dengan mencari zat baru sebagai obat. Racun-racun dari hewan yang bersifat sitolitik, beberapa dapat memicu apoptosis pada sel kanker. Beberapa penelitian menyatakan bahwa faktor letal dari racun ikan lepu batu, Stonustoxin (SNTX), memiliki sifat sitolitik yang dapat merusak sel membran. Penelitian ini membahas tentang venom ikan lepu batu (Synanceia horrida) sebagai zat antikanker payudara. Racun ikan lepu batu dipanen dengan menggunakan jarum suntik. Purifikasi SNTX dilakukan dengan metode FPLC menggunakan kolom strong anion. Persentase inhibisi dari sel kanker payudara MCF-7 akan diukur dengan menggunakan metode MTT Assay. Hasilnya, sel kanker payudara MCF-7 mampu diinhibisi dengan nilai IC50 8,2771 µg/ml. ...... Breast cancer is a disease in which cells in the breast mutate and change the process called malignant, where the mutated cells spread to other parts of the body and develop into other cancers. In 2018, there were 58,256 new breast cancer sufferers. With improper handling, cancer can cause death. In 2018 alone, there were 22,692 deaths caused by breast cancer. One of the most common types of cancer is breast cancer which has estrogen, progesterone, and glucocortiroid receptors. Research on cancer treatment continues to be done by finding new substances as drugs. Toxins from animals that are cytolytic, some can trigger apoptosis in cancer cells. Some research states that the lethal factor of the venom stonefish, Stonustoxin (SNTX), has cytolitic properties that can damage cell membranes. This study discusses stonefish venom (Synanceia horrida) as breast anticancer agent. Stonefish venom is extracted using a syringe. SNTX purification was performed using the FPLC method using a strong anion column. The percentage of inhibition of MCF-7 breast cancer cells will be assessed using the MTT Assay method. As the result, breast cancer cell line MCF-7 is inhibited with IC50 8,2771 µg/ml.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yusril Ihza Mahendra
Abstrak :
Kanker paru merupakan kanker nomor satu yang paling banyak diderita kaum laki-laki di Indonesia yang umumnya disebabkan oleh rokok dengan penyebaran melalui pembuluh getah bening atau organ lain dalam tubuh. Penanganan kanker paru secara modern menggunakan terapi umum seperti radioterapi dan kemoterapi sering menyebabkan beberapa resiko efek samping. Penggunaan obat yang berasal dari racun ikan dapat digunakan sebagai alternatif dari terapi umum. Beberapa studi menyatakan bahwa racun ikan lepu batu (Synanceia horrida) memiliki komponen bioaktif stonustoxin (SNTX) yang bersifat sitolitik, membentuk pori dan mempunyai potensi sebagai zat antikanker. Racun ikan lepu batu dipanen dengan menggunakan metode milking, setelah itu purifikasi dengan menggunakan FPLC. Selanjutnya dilakukan uji kemurnian dengan SDS PAGE, pengujian kadar protein pada hasil pemurnian guna mendapatkan konsentrasi protein dengan metode Lowry, uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) dan terakhir MTT Assay terhadap sel A549. Diperoleh hasil bahwa stonustoxin (SNTX) yang berasal dari racun ikan lepu batu (Synanceia horrida) berhasil diisolasi dengan menggunakan FPLC penukar anion pada persentase buffer elusi 40% dan dapat menginhibisi sel kanker paru A549 dengan persentase inhibisi sebesar 67,31% pada konsentrasi 64 ppm. Stonustoxin yang diisolasi dengan FPLC penukar anion memiliki nilai LC50 sebesar 18,150 dan IC50 sebesar 45,076 µg/ml.
Lung cancer is the most common type of cancer that affects men in Indonesia that is generally caused by smoking and spreading throuht lymph nodes or other organs in the body. Modern treatment of lung cancer using therapies such as radiotherapy and chemotherapy often causes several side effects. The use of medicines from fish venoms can be used as an alternative to general therapy. Some studies state that stonefish (Synanceia horrida) venom contain bioactive component Stonustoxin (SNTX) which has cycolytic properties, pore forming and as an anti lung cancer potentital. Crude venom will be taken using milking method and after that purified by FPLC. Furthermore, protein purity test with SDS PAGE , testing of proteins concentration in the purification results with Lowry method and continued with toxicity test with BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) method, and finally MTT Assay on A549 cell. Based on the result of the research, stonuxtoxin (SNTX) derived from stonefish (Synanceia horrida) venom successfully isolated using FPLC anion exchange method with elution buffer percentage 40% and can inhibit A549 lung cancer cells with inhibition percentage of 67,31% at 64 ppm. Stonustoxin isolated with FPLC anion exchange has LC50 at 18,150 ppm and IC50 at 45,076 µg/ml.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefani
Abstrak :
Ikan lepu batu memiliki racun yang paling berbahaya dibandingkan jenis hewan laut beracun lainnya. Racunnya mengandung berbagai komponen bioaktif yang dapat dimanfaatkan, salah satunya yang sudah banyak diinvestigasi adalah stonustoxin (SNTX). Racun ikan lepu batu juga mengandung banyak protein dengan berat molekul sekitar 8-18 kDa yang jarang diteliti lebih lanjut aktivitasnya sehingga penelitian mengenai toksisitas kelompok protein tersebut sangat menarik untuk dilakukan. Salah satu pengujian toksisitas akut sederhana adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Untuk mengetahui manfaat dari sifat toksik tersebut, salah satu caranya adalah dengan pengujian aktivitas antibakteri. Ikan lepu batu yang diperoleh dari Kepulauam Seribu, Indonesia diidentifikasi spesiesnya dan kemudian racunnya dipanen. Pemurnian fraksi 8-18 kDa dilakukan dengan FPLC menggunakan kolom HiTrap Q HP. Kemudian, dilakukan uji Lowry untuk menentukan konsentrasi protein, identifikasi SDS-PAGE, uji toksisitas BSLT, hingga pengujian aktivitas antibakteri. Pada penelitian ini, fraksi 8-18 kDa dengan kemurnian tertinggi diperoleh saat persen elusi garam 0%. Fraksi protein tersebut terbukti memiliki sifat toksik terhadap larva Artemia salina karena memiliki nilai LC50 sebesar 125,49 μg/mL. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa kelima varasi konsentrasi racun ikan lepu batu dan fraksi 8-18 kDa yang diberikan tidak dapat menginhibisi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella typhii.
Stonefish has the most deadly venom compared to other venomous marine animals. Their venom contain various bioactive components that can be utilized, one of them is stonustoxin (SNTX) which is widely investigated. Stonefish venom has also smaller proteins around 8-18 kDa whose activities are rarely observed. Therefore, it is very interesting to determine those protein’s toxicity. One of simple accute toxicity assay is Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Antibacterial activity test was done to find out the benefit of the toxic nature. Stonefish obtained from Kepulauan Seribu, Indonesia was identified its speices and then harvested. The purification of 8-18 kDa fraction was done by FPLC using HiTrap Q HP column. Then, several tests were carried out, such as Lowry test to determine protein content, identification by SDS-PAGE, toxicity assay using BSLT, and antibacterial activity test. In this study, the fraction of 8-18 kDa with the highest purity was obtained 0% salt elution. The protein fraction is toxic against Artemia salina larvae because the LC50 value is 125,49 μg/mL. The results of antibacterial activity test showed that stonefish venom and the 8-18 kDa fraction could not inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Escherichia coli, and Salmonella typhii.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library