Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farhan Hasan
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa motor otto 4 langkah, menekan kadar emisi dan meminimalkan konsumsi bahan bakar dengan cara menurunkan waktu injeksi pengapian setelah sebelumnya dibuat mixer dengan menggunakan cyclone dll. Alat tersebut digunakan untuk mencampur udara dan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sebelum masuk ke dalam karburator. Sebenarnya penelitian ini pernah dilakukan,namun karena adanya perbedaan energi aktivasi antara bensin dengan LPG maka pada penelitian kali ini ignition timing diubah sampai mengahasilkan yang terbaik. Untuk itu pada penelitian kali ini berbagai jenis pengujian serta penambahan alat yaitu CDI ( Capasitor Discharge Ignition) digunakan untuk melakukan remapping ignition timing yang terbaik. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa setelah dilakukan perubahan ignition timing hasilnya menjadi lebih baik. ......The purposes of this research are to improve the performance of a four stroke motorcycle, reduce the emission level and also minimize the fuel consumption by using a mixing device which has a twelve crossing holes, bluff body, and a cyclone designed to modify the ignition time. The device is applied to mix air and LPG (Liquified Petroleum Gas) before entering the carburator. A similar research has been done in the past however, since there is an activation energy difference between fuel and LPG therefore, in this research the ignition timing is modified until it reaches the maximum performance. In addition, various tests were performed and also adding a CDI ( Capacitor Discharge Ignition) device to re¬mapp the best ignition timing. The results from this research verifies that by modifying the ignition timing, the performance of a motorcycle becomes better.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S612
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaiman Achmad
Abstrak :
Penelitian pada motor otto 4 langkah ini bertujuan untuk meningkatkan performa, mengurangi konsumsi bahan bakar dan memperbaiki emisi dengan melakukan pemetaan ulang pada waktu penyalaan. Alat pencampuran yang digunakan pada penelitian ini menggunakan hasil dari penelitian sebelumnya yang bertujuan memperbaiki tingkat pencampuran. Oleh karena adanya perbedaan energi aktivasi dan nilai oktan yang sangat tinggi dari LPG (Liquified Petroleum Gas) maka pada penelitian ini diubah waktu penyalaan gua mencari pemetaan waktu penyalaan terbaik pada bukaan katup regulator 180° dan 270°. Penulis menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition) yang dapat diprogram agar pengubahan pemetaan ini mudah dilakukan. Hasil dari penelitian ini membuktikan perlu adanya perubahan dari waktu penyalaan untuk meningkatkan hal-hal tersebut yang bergantung pada jumlah LPG yang masuk kedalam ruang bakar. ......The purposes of this research are to improve the performance of a four stroke motorcycle, reduce the emission level and also minimize the fuel consumption by using a mixing device which has a twelve crossing holes, bluff body, and a cyclone designed to modify the ignition time. The device is applied to mix air and LPG (Liquified Petroleum Gas) before entering the carburator. A similar research has been done in the past however, since there is an activation energy difference between fuel and LPG therefore, in this research the ignition timing is modified until it reaches the maximum performance. In addition, various tests were performed and also adding a CDI ( Capacitor Discharge Ignition) device to remapp the best ignition timing. The results from this research verifies that by modifying the ignition timing, the performance of a motorcycle becomes better.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S45701
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Adian
Abstrak :

Tesis ini membahas optimasi kinerja motor bakar empat langkah menggunakan bahan bakar campuran bensin dan bioethanol. Bensin yang digunakan memiliki nilai oktan 88, 92, dan 98, sedangkan komposisi bioethanol divariasikan mulai E0 sampai dengan E40 dengan kelipatan 10% volume. Optimasi kinerja dilakukan menggunakan Engine Control Module (ECM) dengan pengaturan waktu penyalaan sebesar 2o CA lebih awal dan durasi injeksi bahan bakar dengan pengurangan sebesar 10% dan penambahan sebesar 10% dari kondisi standar. Untuk mendapatkan data kinerja pada kondisi standar dan kondisi setelah optimasi dilakukan dengan pengujian engine dynamometer pada kecepatan 1000, 1500, 2000, dan 2500 rpm pada kondisi wide open throttle. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kinerja optimal (peningkatan daya dan torsi, serta penurunan specific fuel consumption) dicapai dengan pengaturan waktu penyalaan 2o CA lebih awal disertai dengan pengurangan durasi injeksi bahan bakar sebesar 10%.  

 


This thesis discusses the optimization of the performance of a four-stroke internal combustion engine using a mixture of gasoline and bioethanol. The gasoline used in this research has octane number 88, 92, and 98, while the bioethanol composition is varied from E0 to E40 with increment of 10% volume. The performance optimization is done using the Engine Control Module (ECM) by advancing the ignition time of 2o CA and the setting the fuel injection duration with a reduction of 10% and an addition of 10% of the standard conditions. To obtain the performance data of before and after the optimization, the engine dynamometer is tested at speeds of 1000, 1500, 2000, and 2500 rpm at wide open throttle conditions. The results of the study show that the optimum performance (higher power and torque, and lower specific fuel consumption) is achieved by setting the ignition time of 2o CA earlier (advanced) accompanied by a reduction in fuel injection duration by 10%.

 

2019
T52934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Abimanyu
Abstrak :
Pengembangan motor pembakaran dalam atau mesin Otto yang terus dilakukan membuat teknologi pada mesin Otto merupakan salah satu yang tercanggih di abad ini Hal ini ditandai oleh pengembangan mesin Otto yang sudah dimulai dari tingkat universitas di berbagai penjuru dunia untuk riset ataupun untuk mengikuti kompetisi hemat energi atau Eco marathon Universitas Indonesia adalah salah satu universitas yang mengembangkan mesin Otto Mesin yang dikembangkan yaitu mesin Otto satu silinder empat langkah berkapasitas 65 cc. Mesin ini mempunyai spesifikasi yang berbeda dengan mesin pada umumnya dan mempunyai pengaturan yang berbeda pula Salah satu pengaturan penting pada mesin Otto yaitu ignition timing Ignition timing berperan dalam penentuan waktu pembakaran pada mesin Otto Penentuan waktu pengapian harus disesuaikan dengan parameter parameter mesin lainnya seperti kompresi dan jenis bahan bakar yang digunakan Pada pengukuran diperoleh ignition timing standar mesin Otto 65 cc berkisar antara 15 o 40 o BTDC Dengan kondisi pengapian standar didapatkan daya maksimum mesin pada 733 Watt dan torsi maksimum 2,66 Nm Selain itu dilakukan analisis pada proses dynotest dan failure yang terjadi pada pulley.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Davigara Dwika Primayandi
Abstrak :
Bensin yang digunakan dalam mesin Otto dapat disubstitusi dengan campuran Bioetanol atau Bensin-Bioetanol murni. Performa mesin dapat dipengaruhi oleh campuran. Secara khusus, campuran dapat mempengaruhi (Menambah atau mengurangi) daya, torsi, dan emisi yang dihasilkan oleh mesin. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik campuran Gasoline-Bioethanol tergantung pada persentase volume Bioethanol. Secara teoritis, seiring meningkatnya persentase volume Bioethanol ke campuran, tenaga dan torsi yang dihasilkan akan berkurang karena energi yang terkandung lebih rendah daripada bensin. Sebagai biofuel, Bioetanol adalah produk alami dan dibuat oleh fermentasi tanaman yang mengandung gula dan pati yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang mirip dengan bensin. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan bakar campuran bioetanol-bensin terhadap kinerja mesin. Dalam hal ini, kinerjanya mencakup konsumsi bahan bakar spesifik, daya, dan torsi. Tes eksperimental menggunakan bensin dengan oktan bilangan 98 dan campuran bioetanol sebesar 10%, 20%, 30%, dan 40%. Efek yang dilakukan dengan meningkatkan jumlah volume bioetanol ke bensin adalah meningkatnya daya dan torsi yang dihasilkan oleh mesin. Pada penelitian ini, optimasi kinerja mesin dilakukan dengan mengubah ignition timing dan durasi injeksi. ......Gasoline used in an Otto engine can be substituted by pure Bioethanol or Gasoline-Bioethanol blends. The engine performance can be affected by the mixture. Specifically, the blends can affect (Increasing or decreasing) power, torque, and emission produced by the engine. It is caused by the different characteristic of the Gasoline-Bioethanol blends depending on the volume percentage of the Bioethanol. Theoretically, as the increasing of the volume percentage of Bioethanol to the mixture, the power and torque produced would be decreased because of the lower energy contained rather than gasoline. As a biofuel, Bioethanol is a natural product and created by the fermentation of plants containing sugar and starch which has a similar physical and chemical characteristic to gasoline. The objective of this experiment was to determine the effect of Bioethanol-gasoline blended fuels on the performance of an engine. In this case, the performance includes specific fuel consumption, power, and torque. The experimental test was using gasoline with octane number 88, 92, 98, and 30%, 40% Bioethanol blend. The effect carried out by increasing the volume number of Bioethanol to the gasoline is the increasing of the power and torque produced by the engine. In this study, the optimization carried by changing the ignition timing and injection duration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Ivander
Abstrak :
Dilatarbelakangi oleh ketergantungan masyarakat akan BBM ditengah menurunnya persediaan cadangan minyak di Indonesia, membutuhkan solusi berupa pemakaian bahan bakar terbarukan seperti fuel grade bioethanol. Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah data unjuk kerja mesin (torsi, daya, dan specific fuel consumption) serta emisi yang dihasilkan (HC, CO2, dan CO) dari penggunaan bahan bakar RON 92 dengan campuran berkadar 40% (E40), 50% (E50), dan 60% (E60), dimana pada masing-masing campuran, akan ada variabel bebas berupa pengaturan  ignition timing dan injection duration. Dari data tersebut, dicarilah pengaturan serta campuran bahan bakar yang optimal untuk setiap kategori unjuk kerja mesin dan emisinya. Pengambilan data diawali dengan melakukan uji karakterisasi Research Octane Number (RON) dan densitas berdasarkan standar ASTM D 2699 dan ASTM D 4052. Pengujian unjuk kerja dalam penelitian menggunakan alat AVL Engine Dynamometer untuk mendapatkan besarnya torsi, daya, dan Specific Fuel Consumption. Pengujian lain yang diambil adalah emisi dengan memakai AVL Compact Diagnostic.

Dari hasil penelitian ditarik kesimpulan pada data pertama dan kedua, bahwa torsi dan daya terbesar didapat sebesar 39,72 Nm dan 10,4 kW, didapat pada campuran bahan bakar E50 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -10%. Data ketiga yang didapat yaitu Specific Fuel Consumption terhemat didapat pada campuran bahan bakar E60, dengan pengaturan pengaturan ignition timing +6 obTDC dan injection duration -10%, yaitu sebesar 329,15 g/kWh. Data keempat yang didapat adalah emisi HC dimana diperoleh emisi terkecil diproduksi pada bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -10%, yaitu sebesar 79,75 ppm. Data kelima yang didapat adalah emisi CO2 dimana produksi terkecil didapat saat bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing kondisi base dan injection duration kondisi base, yaitu 11,72%. Data keenam yang didapat adalah emisi CO dimana produksi terkecil didapat saat bahan bakar campuran E60 dengan pengaturan ignition timing +8 obTDC dan injection duration -15%, yaitu sebesar 0,13. Data terakhir yang didapat adalah NOx dengan produksi terkecil didapat pada bahan bakar campuran E40 dengan pengaturan ignition timing kondisi base dan injection duration kondisi base, yaitu sebesar 488,77 ppm.


Against a backdrop of public dependence on fuel in the midst of declining oil reserves in Indonesia, requiring solutions in the form of the use of renewable fuels such as fuel grade bioethanol. The research was conducted with the intention of helping to reduce people's dependence on non-renewable fuels, by using fuel grade bioethanol as a mixture, so that the use of non-renewable fuels can be suppressed. The research objectives to be achieved are engine performance data (torque, power, and specific fuel consumption) and the resulting emissions (HC, CO2, and CO) from the use of RON 92 fuel with a mixture of 40% (E40), 50% (E50)), and 60% (E60), where in each mixture, there will be an independent variable in the form of ignition timing and injection duration settings. From these data, the optimum fuel mix and fuel settings are searched for each engine performance and emissions category. The research begin with conducting a characterization test, such as Research Octane Number (RON) and density based on ASTM D 2699 and ASTM D 4052. The performance result achieved  in this study by using AVL Engine Dynamometer to get the amount of torque, power, and Specific Fuel Consumption. Another test taken is emission by using AVL Compact Diagnostic.

From the results of this study concluded that on the first and second obtained data,  the greatest torque and power obtained by 39.72 Nm and 10.4 kW, obtained in the E50 fuel mixture with ignition timing settings +8 obTDC and injection duration -10%, and prove that the setting caused combustion timing happens when piston near to Top Dead Center (TDC) condition. The third obtained data are the Specific Fuel Consumption saved in the E60 fuel mixture, with ignition timing settings +6 obTDC and injection duration -10%, which is 329.15 g/kWh. The  fourth obtained data is the HC emission which is the smallest emission produced on the E40 mixture fuel with ignition timing +8 obTDC and injection duration of -10%, which is 79.75 ppm. The fifth obtained data is CO2 emissions where the smallest production is obtained when the E40 fuel mixture with ignition timing base and injection duration base settings, which is 11.72%, proves that this setting produces more incomplete combustion. The sixth obtained data is CO emission where the smallest production is obtained when the E60 mixture fuel with ignition timing +8 obTDC and injection duration -15%, which is equal to 0.13%, proves that this setting produces more complete combustion. The last obtained data is NOx with the smallest production obtained on the E40 mixture fuel with ignition timing conditions in base condition and injection duration in  base conditions, which is 488.77 ppm.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Indiono Indiarto
Abstrak :
ABSTRAK
Kondisi udara semakin memburuk dengan bertambahnya jumlah kendaraan dan emisi gas buang. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai analisis penerapan dua busi pengapian pada kendaraan bermotor. Tujuan dari penelitian ini yaitu menurunkan emisi gas buang dan meningkatkan power kendaraan bermotor. Untuk itu pembuatan alat uji dilakukan, kemudian pengujian alat menggunakan gas analyzer untuk mendapatkan gas emisi gas buang (CO, CO2, HC, dan O2) dan dynamometer untuk mendapatkan power (HP) dan traksi pada roda. Pengujian dilakukan dengan dua variasi waktu penyalaan yaitu 15 derajat sebelum TMA dan 16 derajat sebelum TMA. Pengambilan data dilakukan yaitu kondisi mesin dengan busi utama, busi sekunder dan dua busi. Dari hasil pengujian menunjukkan penerapan dua busi pengapian dapat menurunkan emisi gas buang. Kadar CO menurun dari 2.74% kadar CO pada kondisi busi utama map pengapian 15 derajat menjadi 2.26% kadar CO pada kondisi dua busi map pengapian 16 derajat. Power pada roda juga meningkat dari 4.2 HP pada kondisi busi utama map pengapian 15 derajat menjadi 4.4HP pada kondisi 2 busi map pengapian 16 derajat. Dapat disimpulkan bahwa penerapan dua busi dapat memperbaiki kinerja mesin ditunjukkan dengan menurunnya emisi gas buang yaitu menurun sekitar 0.48% emisi gas CO dan meningkatnya power sekitar 0.2HP dari kondisi standar.
Abstract
Air condition is getting worse with increasing amount of vehicle and exhaust gas. In this thesis will be presenting about performance analysis of application twin spark ignition on 4 stroke engine. The objectives of this thesis are applying twin spark ignition technology and then comparing the use of primary spark, secondary spark and twin spark. Next step, we were manufacturing twin spark ignition part. For testing, we were using gas analyzer to get exhaust gas (CO, CO2, HC, and O2) and dynotest to get power (HP) and traction. The test are using 2 variation ignition timing which are 15 degrees BTDC and 16 degrees BTDC. Data taken on primary spark ignition, secondary spark ignition and twin spark ignition. Results show that twin spark ignition can decrease exhaust gas and improve power. Carbon monoxide exhaust gas decreased from 2.74 % on primary spark igniton using 15 degrees BTDC ignition timing condition to 2.26% on twin spark ignition using 16 degrees BTDC condition. Power improved from 4.2 HP on primary spark ignition using 15 degrees BTDC ignition timing to 4.4 HP on twin spark ignition using 16 degrees BTDC ignition timing. We can conclude that twin spark ignition improved engine performance which are indicated by decreasing exhaust gas round 0.48% CO and increasing power around 0.2 HP.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Hargiyanto
Abstrak :
Hal utama yang menjadi fokus penelitian ini adalah optimasi unjuk kerja mesin empat langkah bervolume 150 cc dengan bahan bakar bioethanol menggunakan engine control module (ECM). Dalam penelitian ini pengujian mesin dilakukan dengan bantuan dynoengine test dimana mesin terpasang pada perangkat dyno. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bahan bakar campuran antara bensin dengan ethanol bervolume 10% sampai 20% (E0, E10, E20, E30, dan E40). Hasil uji dari campuran bahan bakar tersebut memilki tren naik dikarenakan nilai oktan yang juga naik. Namun kenaikkan pada hasil uji masih belum maksimal, upaya optimasi menggunakan Engine Control Module (ECM) keluar menjadi solusi tanpa harus mengubah spesifikasi atau komponen yang ada pada mesin. Percobaan yang dilakukan menggunakan ECM yaitu dengan mengubah derajat pengapian dan durasi injeksi pada mesin. Pengubahan pada perangkat Engine Control Module bertujuan untuk mendapatkan hasil performa yang lebih baik. Hal ini berdasarkan karakter mesin yang diubah titik pengapiannya akan mengakibatkan bahan bakar yang terbakar akan semakin banyak. Dari fenomena tersebut, daya dan torsi yang dihasilkan akan semakin tinggi. ......The main focus of this thesis is to optimize the performance of a 150 cc engine with bioethanol fuel using Engine Control Module (ECM). In this research, the performance test is done by using the dynoengine test where the engine is attached to the dynamometer components. The fuel that are used in this research is a mixture between gasoline and bioethanol with 10% - 40% volume (E0, E20, E30, and E40. The performance from this mixture has an increase because of the mixtures octane number is also increase. But that result still not reach the optimum value. A solution using Engine Control Module (ECM) is carried out because we can optimize the engine without changing any parts or specification. The performance test using the Engine Control Module (ECM) is done by changing the ignition angle and the injection duration. The final result in this research consist of power, torque, specific fuel consumption (SFC), and exhaust gas emissions.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library