Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmi Yanita
Abstrak :
Idle time pekerja pada pelaksanaan konstruksi proyek gedung bertingkat, perlu dikendalikan secara cermat oleh tim Manajemen Konstruksi. Karena adanya idle time peker ja dalam pelaksanaan proyek, akan mempengaruhi produktvitas kerja para pekerja dan efektivitas penggunaan dana proyek. Mengingat hal tersebut, maka dilakukan kaitan tentang pengendalian idle time pekerja yang terkandung dalam rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan repelitif lantai tipikal dari gedung bertingkat di Jaborabek. Meneliti potensi peranan idle time pekerja dalam meningkatkan kinerja proyek kontrusi (Project Performance). Penelitian ini menggunakan kelebihana teknik penjadwalan linier: Repretitive Project Modeling (RPM) untuk proyek dengan kegiatan repetitif dan teknik penjadwalan konvensional (Bar Chart &CPM) sebagai instrumen pengendalian idle time pekerja. Kajian terhadap jumlah idle time pekerja, durasi, dan biaya total lantai tipikal serta analisis tampilan jadwal yang diahsilkan dari kedua model teknik penjadwalan tersebut telah memberi gambaran perihal fungsi dan peran dari idle time proyek dalam tahap pelaksanaan kosntruksi. Penelitian terhadap 8proyek gedung bertingkat di jabodetabek menggambarkan bahwa potensi peningkatan kinerja proyek pada 5 proyek dapat dicapai melalui pengurangan idle time dengan teknik penjadwalan RPM. sedangkan proyek lainnya, teknik penjadwalan RPM maupun konvesional terbukti menghasilkan jumlah idle time yang sama. adanya sifat ketergantungan antar kegiatan yang khas pada penjadwalan pekerjaan portal beton, mengakibatkan durasi kegiatan sulit dibaca secara tepat pada diagram RPM. Sehingga sebaiknya ,odel RPM siapkai sebagai pelengkap model konvesional. Hasil akhir prnrlitian menggambarkan pula bahwa potensi penurunan biaya proyek (dalam % biaya penghematan terhadap baiya total proyek) pada 8 proyek tersebut berkolerasi secara non linir 89,58% dengan pengendalian idle time (dalam % penurunan idle time dengan RPM terhdap total idle time proyek dengan CPM )
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Andhika
Abstrak :
Linear Scheduling Method (LSM) adalah metode penjadualan yang khusus diperuntukan untuk proyek repetitive. Pada metode ini ada satu pilihan cara penjadualan yaitu dengan membiarkan suatu kegiatan tidak kontinu (terputus-putus) sehingga menimbulkan adanya idle time, tetapi dengan hasil durasi proyek yang menjadi lebih pendek. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana penerapan cara penjadualan tadi di lapangan, apakah memungkinkan dan menguntungkan, atau malah sebaliknya. Dalam penelitian ini, cara tersebut diistilahkan dengan nama Linear Scheduling Method (LSM) with idle, akan dibandingkan dengan cara pemendekan durasi proyek yang urnum dilakukan, yaitu cara Crashing. Gunanya untuk mengetahui berapa besar perbandingan kemampuannya dalam memendekkan durasi proyek. Proyek-proyek repetitif yang akan ditinjau adalah proyek dengan jenis yang sama, yaitu proyek pemipaan. Dari masing-masing proyek-proyek tersebut, akan dihitung berapa hari durasi proyek yang bisa diperpendek dengan memakai dua metode tadi, dan berapa biaya yang dibutuhkan. Kemudian hasilnya akan dibandingkan, berkenaan dengan waktu pemendekan, dan biaya yang dibutuhkan. Setelah itu, hasilnya akan dibandingkan juga dengan keuntungan tambahan yang didapatkan oleh pemilik proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya maksimal pemendekan durasi dengan LSM with idle tidak lebih dari 50% keuntungan tambahan yang diperoleh pemilik proyek. Artinya metode pemendekan durasi dengan LSM with idle bisa menguntungkan untuk dilakukan, dan layak untuk diterapkan apabila metode crashing tidak bisa dilakukan.
Linear Scheduling Method (LSM) is a scheduling method which is specially made for repetitive project. In this method, there is one way of scheduling which is by letting activities to be discontinued, that will caused idles, but in a shorter project duration result. The purpose of this research is to study about the LSM implementation in field, either it is feasible and profitable, or is it just the opposite. In this research, that method will be called LSM with idle, and will be compared with crashing method, which is the common way to shorten the project duration. The purpose is to know the ability of LSM with idle in shortening the project duration compared with crashing method. The repetitive projects that had been studied in this research have a common type, which is piping installation projects. The days that can be shorten from each project, will be counted by those two methods, and how much cost will be needed. Then the results by those two methods will be compared according to the shortened time and the cost needed. After that, the results will be also compared to the additional profit which can be earned by the project owner. The research results shows that the maximum cost of the shortening time with LSM with idle is less than 50% of additional profit which is earned by the project owner. It means, the shortening project duration method using LSM with idle, can be profitable and feasible to apply if the crashing method cannot be done.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16095
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenti Suryadi
Abstrak :
Arus kapal dan arus barang di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup baik dalam 5 tahun terakhir dan membuat pelabuhan di Terminal Operasi II Area 107-113, IPC bersiap untuk meningkatkan kinerja operasional bongkar muat khususnya peti kemas yang diprediksi pada tahun 2020 akan mencapai mencapai diatas 10 juta TEU's. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja di dalam terminal peti kemas dengan menurunkan jumlah idle time di dalam proses bongkar-muat peti kemas. Idle time adalah waktu yang tidak efektif yang terdapat dalam waktu operasional yang disebabkan oleh beberapa faktor, dengan menekan idle time maka akan menaikan kinerja terminal. Solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis permasalahan yang ada kemudian dirangkum dalam fishbone diagram dan akan dipecahkan satu per satu permasalahan yang ada dalam penelitian ini.. ......In the last 5 years, container shipment traffic in Indonesia has been increasing significantly. It is predicted that in 2020 container loading operational activities at Tanjung Priok Port will reach more than 10 million TEUs. In this study, we are trying to improve the operational performance of the existing container terminal as a complementary to the one being built, by reducting the amount of idle time in container loading unloading operation. Idle time is ineffective time included in the daily operation caused by several factors, such as poor weather condition, broken machines, etc. By suppressing the idle time, operational performance of terminal will be higher thus creating a better, more efficient, and faster traffic of container loading unloading entering or exiting the terminal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library