Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halida Aisyah
Abstrak :
ABSTRAK
Penulisan sastra anak selalu bersifat didaktis dan mencerminkan nilai-nilai yang dianut pengarangnya. Penelitian ini membahas novel historis anak karangan Jacqueline Kelly yang berjudul The Evolution of Calpurnia Tate dan fokus pada upaya Kelly menyampaikan ideologi feminis dengan cara menulis ulang sejarah. Untuk sampai pada kesimpulan, pertama-tama penulis menganalisis penggambaran Calpurnia sebagai tokoh anak perempuan dengan nilai-nilai feminis dan keluarga Tate yang merefleksikan nilai-nilai gender tradisional di era Victoria. Penelitian ini menemukan bahwa pengarang memasukkan ideologi feminisnya dengan cara menghadirkan tokoh anak perempuan yang resistan terhadap peran gender tradisional yang diwakili oleh keluarga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengarang setia pada genre historis. Ia tidak mengorbankan historisitas novel untuk mengakomodasi ideologinya, terlihat dari tokoh Calpurnia yang pada akhirnya tidak bisa keluar dari domestisitas yang menjadi nilai gender yang dijunjung oleh masyarakat Amerika era Victoria.
ABSTRACT
The writing of children rsquo s literature is always didactic and reflects the author rsquo s personal values. This research examines Jacqueline Kelly rsquo s children rsquo s historical novel The Evolution of Calpurnia Tate and focuses on Kelly rsquo s attempt to convey her feminist ideology by rewriting the history. In order to reach a conclusion, the researcher analyzes how Calpurnia is portrayed as a girl with feminist values and how the Tate family reflects traditional gender roles in the Victorian era. It is found that the author conveys her feminist ideology by presenting a girl character who is resistant to traditional gender roles represented by the family. This research also finds that the author is faithful to historical genre. Kelly does not sacrifice the novel rsquo s historicity to accommodate her ideology, proven by Calpurnia rsquo s character who, in the end, could not free herself from domesticity that was upheld by the Victorian American society.
2016
S69821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyani Putri Pertiwi
Abstrak :
Artikel ini memuat tentang penelitian mengenai representasi perempuan Indonesia dalam majalah Intisari periode 1970-1980 di tengah upaya pembentukan citra ideal perempuan Indonesia pada masa awal Orde Baru. Pembentukan citra tersebut mengikutsertakan perempuan dalam meningkatkan stabilitas nasional dengan mengarahkan mereka ke lingkup domestik melalui organisasi yang berfokus pada bidang keluarga seperti Dharma Wanita dan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pembentukan ini mengidealisasikan tugas perempuan untuk menjalankan peran ganda dalam lingkup keluarga yakni sebagai pendamping suami serta ibu yang mengayomi anak-anaknya. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan studi kasus majalah Intisari sebagai majalah edukasi bulanan yang memuat berita tentang ilmu pengetahuan serta gaya hidup, termasuk berita tentang isu-isu perempuan.Sumber yang digunakan meliputi surat kabar sezaman seperti majalah Intisari, Harian Rakjat (sebagai rujukan era Orde Lama) dan Berita Yudha (sebagai rujukan era Orde Baru) serta buku-buku bertemakan pers Indonesia dan perempuan pada era Orde Baru yang diperoleh dari Perpustakaan Nasional dan koleksi pribadi. Hasil penelitian ini memuat perbedaan representasi citra perempuan Indonesia antara majalah Intisari dengan konsep pembentukan citra ideal perempuan Indonesia di masa awal Orde Baru (1970-1980). ......This article discusses the research about the representation of Indonesian women in Intisari magazine for the period 1970-1980 in the midst of efforts to form the ideal image of Indonesian women during the early New Order era. The formation of this image involves women in enhancing national stability by directing them to the domestic sphere through organizations that focus on the family sector such as Dharma Wanita and Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). This formation idealizes the duty of women to carry out dual roles within the family sphere, namely as companions to their husbands and mothers who nurture their children. This research uses the historical method with a case study of Intisari as a monthly educational magazine that containtotopicsc about science and lifestyle, including topics about women’s issues. The sources of this research include contemporary newspapers such as Intisari magazine, Harian Rakjat (as a reference for the Old Order era), and Berita Yudha (as a reference for the New Order era) as well as books on the theme of the Indonesian press and women in the New Order era obtained from the National Library and personal collections. personal. The result of this study contains the differences of the image representation of Indonesian women between Intisari magazine and the concept of forming the ideal image of Indonesian women in the early New Order era (1970-1980).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cresentia Clarissa Adiwinata
Abstrak :
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, utamanya anak yang berada pada masa kanakkanak awal. Penelitian sebelumnya yang melibatkan mayoritas partisipan dari tingkat SSE atas menyatakan bahwa ideologi gender merupakan salah satu prediktor dari keterlibatan ayah pada pengasuhan. Di sisi lain penelitian yang melibatkan mayoritas partisipan dengan tingkat SSE rendah menyatakan bahwa tidak ditemukannya hubungan antara ideologi gender dan tingkat keterlibatan ayah pada pengasuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat peran Status Sosial Ekonomi (SSE) sebagai moderator dari hubungan antara ideologi gender dan keterlibatan ayah pada pengasuhan anak usia 3-6 tahun (kanak-kanak awal). Partisipan dari penelitian ini merupakan 106 ayah yang berusia 20-50 tahun dan memiliki anak usia 3-6 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inventory of Father Involvement (IFI), Intergenerational Panel Study of Parents and Children (IPSPC), dan Kuppuswamy Socioeconomic Scale. Hasil analisis uji moderasi menggunakan PROCESS Hayes model 1 menunjukan bahwa ideologi gender memiliki pengaruh positif yang signifikan sebagai prediktor dari keterlibatan ayah (b=0.11, p<0.05), tetapi status sosial ekonomi tidak memiliki efek moderasi yang signifikan dalam hubungan antara ideologi gender dan keterlibatan ayah (b=-0.00, p>0.05). Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ayah terkait ideologi gender yang dapat berperan sebagai prediktor dari keterlibatan pengasuhan anak. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan ayah terhadap pengasuhan anak mengingat tingkat keterlibatan ayah di Indonesia masih tergolong rendah. ......Fathers' involvement in parenting is very important for the growth and development of children, especially those in early childhood. Previous research involving the majority of participants from the upper socioeconomic status (SSE) level stated that gender ideology is a predictor of a father's involvement in parenting. On the other hand, research with a large percentage of individuals with low SSE found that there was no relationship between gender ideology and the level of father involvement in parenting. The aim of this research is to look at the role of socioeconomic status (SSE) as a moderator of the relationship between gender ideology and father involvement in raising children aged 3- 6 years (early childhood). The participants in this study were 106 fathers aged 20–50 years who had children aged 3-6 years. The measuring instruments used in this study were the Inventory of Father Involvement (IFI), the Intergenerational Panel Study of Parents and Children (IPSPC), and the Kuppuswamy Socioeconomic Scale. The results of the moderation test analysis using the Process Hayes model 1 show that gender ideology has a significant positive effect as a predictor of father involvement (b = 0.11, p<0.05), but socioeconomic status does not have a significant moderating effect on the relationship between gender ideology and involvement. father (b = -0.00, p>0.05). It is hoped that the findings from this study can increase fathers' awareness regarding gender ideology, which can act as a predictor of parenting involvement. In addition, it is hoped that the results of this study can increase awareness of the importance of father involvement in child care, considering that the level of father involvement in Indonesia is still relatively low.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library