Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Rahasmoro
Abstrak :
Galeri seni di Jakarta sebagai tempat wisata yang memiliki strategi masing-masing dalam memperkenalkan produknya, memiliki kegiatan bauran pemasaran berupa Produk Product, Harga Price, Promosi Promotion, dan Tempat Place. Berdasarkan keempat bauran pemasaran tersebut dapat tercipta sebuah identitas tempat dari galeri seni. Pengunjung galeri seni setelah datang berkunjung, akan memiliki gambaran identitas tempat sebuah galeri seni. Identitas tempat galeri seni yang tercipta dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung dapat memiliki kesamaan maupun perbedaan. Melalui kesamaan dan perbedaan tersebut akan didapatkan hubungan identitas tempat galeri seni dengan identitas tempat galeri seni menurut pengunjung. Metode yang digunakan adalah Accidental Sampling dimana menentukan sample sesuai dengan yang dijumpai di lokasi penelitian. Jika responden yang dibutuhkan tidak memenuhi target maka dilakukan penyebaran kuesioner melalui media digital. Metode analisis pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan bersifat kuantitatif. Identitas galeri seni dengan identitas menurut pengunjung memiliki kecocokan terutama dari segi harga dan promosi. Hal ini membuktikan bahwa identitas tempat galeri seni memiliki hubungan dengan identitas tempat menurut pengunjung.
Art gallery in Jakarta as a tourist attraction has strategy to show their products. The art gallery strategy is a marketing mix of Product Product, Price Promotion and Place. Marketing mix of art gallery can create a place identity. After people visit art gallery, they will know image about identity of the art gallery. The place identity of art gallery with the place identity of art gallery according to the visitor can have similarities and differences. Based on similarities and differences, will know the relationship between marketing mix with place identity from art gallery. The method used is Accidental Sampling which determines the sample according to the one encountered in the location. If the required respondents did not meet the target then the questionnaires were distributed through digital media. The method of analysis in this thesis using descriptive and quantitative methods. The identity of the art gallery with the identity according to the visitors has a good match especially in terms of price and promotion. This proves that the identity of the art gallery place has a relationship with the place identity according to the visitor.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Syahbana Alamsyah
Abstrak :
Kepekaan tempat di kota-kota baru (new towns) tidak bisa disamakan dengan kota-kota yang memiliki sejarah panjang seperti kota dalam pengertian wilayah administrasi atau tempat spesial seperti kawasan yang dihuni penduduk asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kepekaan tempat di kota baru Bumi Serpong Damai (BSD) dan Jababeka. Dalam penelitian ini, kepekaan tempat dieksplorasi dari hubungan individu dengan tempat dan ikatannya dengan tempat. Penelitian ini mengeksplorasi kepekaan tempat untuk menemukenali identitas kota baru berdasarkan apa yang dipahami penduduknya. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan yang mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuatitatif (mix model). Pengolahan data dilakukan dengan teknik analisis isi kualitatif. Temuannya, kepekaan tempat BSD maupun Jababeka sama - sama bersifat kontinum, namun di BSD tendensinya lebih kuat. Eksplorasi kepekaan tempat di kedua tempat ini menunjukkan adanya kontestasi dalam mempengaruhi pemaknaan atas tempat dan adanya tendensi penerimaan identitas tempat yang spasial. Dalam konteks pengembangan brand kota, BSD dan Jababeka memiliki potensi untuk memanfaatkan identitas spasial dalam memperkuat identitas kompetitifnya masing-masing. ......Sense of place for new towns cannot be equated with the sense of place for cities which has a long history and inhabited by the natives. This study aimed to explore the sense of place for Bumi Serpong Damai (BSD) and Jababeka in term of the individual place relationship and place bonding with the new towns. This study explored sense of place in order to identify the identity conceived by the residents. It used a mixed model that combined qualitative and quantitative approaches. Data was analyzed using qualitative content analysis. The findings of this study indicated that sense of place for BSD and Jababeka is a continuum though the tendency for BSD was stronger. Sense of place for both towns showed a competition in influencing the construction of meaning and a tendency to adopt spatial place identity. In the context of city branding development, BSD and Jababeka each has the potentials in taking advantage of spatial identity for strengthening their competitive advantages.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T45535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Restu Darmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Kecamatan Menteng merupakan salah satu wilayah administrasi yang terdapat di Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. Dahulu Kecamatan Menteng merupakan salah satu tempat di Indonesia yang pernah dikembangkan dan memiliki lansekap bercirikan sebagai lsquo;kota taman rsquo;. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, Kecamatan Menteng telah mengalami perubahan karakteristik lingkungan terutama yang berkaitan dengan konsep kota taman. Perubahan karakteristik lingkungan yang dialami oleh Kecamatan Menteng selanjutnya bisa mempengaruhi kepekaan tempat penduduk dan identitas yang dimiliki oleh kecamatan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pola karakteristik lingkungan Kecamatan Menteng yang ditinjau dari kepekaan tempat penduduk dan identitas tempat yang terbentuk pada Kecamatan Menteng seiring perubahan karakteristik lingkungan yang terjadi sebagai kota taman. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci dan penyebaran kuesioner kepada pelaku berbagai kegiatan di Kecamatan Menteng. Semua data yang telah terkumpul diketagorikan ke dalam beberapa tema. Proses analisis dilakukan dengan metode triangulasi antara literatur sejarah Kecamatan Menteng, dokumen perencanaan Kecamatan Menteng, penemuan kata kunci dan tema dari hasil wawancara. Hasil analisis menunjukkan bahwa apabila ditinjau berdasarkan kepekaan tempat penduduk, secara keseluruhan wilayah Kecamatan Menteng saat ini sudah tidak lagi memiliki karakteristik lingkungan sebagai kota taman. Wilayah Kecamatan Menteng yang masih memiliki sisa-sisa dari karakteristik lingkungan bercirikan kota taman adalah wilayah Kecamatan Menteng bagian selatan. Sementara untuk identitas tempat yang melekat pada wilayah Kecamatan Menteng adalah sebagai tempat hunian bagi penduduk yang memiliki image ellite serta tempat kegiatan bernilai ekonomi tinggi. Sebagai kesimpulan didapatkan bahwa secara fisik Kecamatan Menteng sudah banyak mengalami perubahan, kecuali pada wilayah bagian selatan. Secara sosial, Kecamatan Menteng juga telah mengalami perubahan karakter dan identitas.
ABSTRACT
Menteng Subdistrict is one of the administrative areas located in the Central Jakarta City, DKI Jakarta Province. Formerly Menteng Subdistrict is one of the places in Indonesia that has been developed and has a landscape characterized as 39 garden city 39 . Along with the times of development, Menteng Subdistrict has experienced changes in environmental characteristics particularly associated with the concept of garden city. The changes of environmental characteristics that experienced by Menteng subdistrict could further affect to the citizen rsquo s sense of place and the identity of those subdistrict. This research conducted to analyze the environmental characteristics pattern of Menteng Subdistrict based on the citizen rsquo s sense of place and the place identity where is formed in Menteng Subdistrict along with environmental characteristic changes as garden city. Data collection is conducted through in depth interviews with key informants and distribute questionnaires to actors of various activities in Menteng Subdistrict. All of collected data is categorized into several themes. Analysis process apply the triangulation method between historical literature of Menteng Subdistrict, of Menteng Subdistrict planning document, and discover keyword and theme from interview result. Results of the analysis shows that based on the citizen rsquo s sense of place, the whole area of Menteng Subdistrict now is no longer has an environmental characteristic as a garden city. Part of Menteng Subdistrict which still has remnants of environmental characteristics as garden city is at the southern region of that subdistrict. Whereas for the place identity that attached to the Menteng Subdistrict is as a shelter for residents who have an ellite image and place of high economic value activities. In conclusion, it is found that physically Menteng Subdistrict has been changed much,except the southern region. Socially, the character and identity of Menteng Subdistrict has been changed.
2017
S68366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Pratama
Abstrak :
Branding tempat merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan daya saing sebuah destinasi wisata. Terutama di dalam era globalisasi yang berimbas kepada persaingan antar tempat yang semakin intensif. Namun pada beberapa aspek, branding sebuah destinasi wisata masih belum dirumuskan dengan baik dan benar, hal ini berkonsekuensi dengan adanya brand sebuah destinasi wisata yang tidak merepresentasikan identitas dari destinasi wisata tersebut. Salah satu destinasi wisata utama di Jakarta adalah Kota Tua. Pemerintah sendiri dalam hal ini Menteri Pariwisata Indonesia telah merumuskan branding terhadap Kota Tua, yaitu 'Manhattan of Asia'. Maka hadirnya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian antara identitas tempat dan konsep branding tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengkombinasikan wawancara, kajian literatur dan observasi di dalam pengumpulan datanya. Untuk wawancara sendiri mengambil wisatawan dan masyarakat lokal sebagai informan kunci. Dalam analisisnya menggunakan studi kasus yang merepresentasikan tipologi identitas Kota Tua di dalam perspektif wisatawan dan masyarakat lokal. Tipologi itu sendiri dihasilkan oleh perbedaan karakteristik informan yang mempengaruhi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masng-masing informan di Kota Tua. Sehingga didapatkan identitas Kota Tua sebagai ruang publik, tempat bersejarah dan tempat yang bernilai edukasi. Di dalam melakukan identifikasi kesesuaian branding Kota Tua dan identitas Kota Tua menggunakan model brand identity yang merujuk kepada atribut fisik, afektif dan konatif. Dari masing-masing atribut yang membentuk branding tersebut menunjukan tidak adanya hubungan secara langsung antara identitas Kota Tua dan branding Manhattan of Asia yang akan diangkat. Dengan kata lain branding tersebut masih belum mampu merepresentasikan identitas Kota Tua yang ada hari ini. ...... Place branding is one of ways to increase tourism destination competitive capability, especially in globalisation era that triggered competition in tourism context. On the other hand, in several aspects, tourism branding had been developed by wrong process, so the branding cannot represent the destination tourism identity. One of tourism destination that had been gave branding by government is Old Town Jakarta. The branding is ldquo Manhattan of Asia rdquo. This research should appear with the purpose to identify the conformity between branding ldquo Manhattan of Asia rdquo and the identity of Old Town Jakarta. This research used qualitative methode that combined several ways for data collecting. The ways is observation, interview and literatur study. Interview activity has taken 3 differents kind of informans tourist, local people, expert base on their own personal characteristic. This reseacrh used case study analysis to identify the tipology of old town Jakarta identity, it can be concluded that the identity of Old Town Jakarta is the public space for society, place for education and the The Most Memorable Place of Batavia. Analysing the conformity between brand and the identity of Old Town Jakarta used the brand identity model that had been developed by Lipping Chain 2002. So the conclusion is brand Manhattan of Asia cannot represent the identity of Old Town Jakarta
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diko Hary Adhanto
Abstrak :
Sense of place adalah upaya sesorang untuk memahami "status" mereka dalam dunia dan membentuk rasa identitas diri. Dari sense of place ini seseorang memiliki identitas tempat sesuai dengan pengembangan jati dirinya. Identitas tempat sendiri berkembang karena penjelajahan seseorang di lingkungan terdekatnya. Penjelajahan lingkungan di awali sejak usia dini dengan berbagai cara. Salah satu cara menjelajahi lingkungan adalah dengan bermain. Penelitian ini menjelaskan keterikatan tempat anak pedesaan terhadap ruang bermain dengan menggunakan teori tempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola ruang bermain anak berdasarkan karakteristik tempat, dan karakteristik demografi anak. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pemetaan mental kepada 80 anak kelas 1 hingga 5 dan pengukuran indeks keterikatan tempat kepada 44 anak yang duduk di kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar, di Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Hasil dari penelitian ini adalah 75% anak-anak pedesaan memilih bermain di lingkungan dekat rumahnya dan hanya anak laki-laki dan yang kelompok umur menengah dan besar yang memilih bermain di sungai. Tingkat identitas dan ketergantungan tempat pada semua ruang bermain bernilai baik. Sedangkan berdasarkan hasil interpretasi peta mental, elemen alam pada kategori penilaian memiliki skor yang hampir dominan pada beberapa ruang bermain. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah anak pedesaan cenderung memilih ruang bermain yang dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka dan adanya perluasan jangkauan dalam mengeksplorasi ruang bermain yang lebih jauh berdasarkan umur dan gender. Keterikatan fungsional dan keterikatan emosional anak terhadap ruang bermain berbeda-beda dengan elemen alam yang sangat dominan.
Sense of place is the way that to understand their "status" in the world and to form a sense of identity. Lots of people will have place identity in accordance with the development of their identity. The identity itself develops due to the exploration of a person in their nearest surrounding environment. The exploration activities start doing at an early age in various ways. One of the activities are playing in playground spaces. The study explains the attachment of rural children to the playground spaces using place theory. The purpose of this study is that to determine the pattern of children's playground spaces based on the characteristics of the place and the demographic characteristics of children. The data collection method was carried out through mental mapping of 80 children in grades 1 to 5 and measurement of the place attachment index for 44 children in grades 4 and 5 of elementary schools, in Lemong District, Pesisir Barat Regency, Lampung Province. The results of this study are amount 75% of rural children chose to play in the neighborhood near their homes and only boys and middle or large age groups chose to play in the river as playground space. The level of place identity and place dependence on all playground spaces is well worth it. Meanwhile, based on the results of the mental map interpretation, the natural elements in the assessment category have scores that are almost dominant in some playground spaces. The conclusion in this study is that the pattern of choosing a playground space for rural children tends to choose a playground that is close to the location where they live and there is an expansion of the range in exploring further playground spaces based on age and gender as well as functional attachments and children's emotional attachments to different play spaces. with natural elements that are very dominant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vito Auditya
Abstrak :
Festival musik alam merupakan salah satu jenis festival musik dengan popularitas tinggi di Indonesia. Musik sebagai komoditas dan festivalnya adalah bagian dari bauran pemasaran. Festival musik alam dianggap unik karena pemilihan tempatnya yang tidak biasa dan memiliki identitas tempat yang berbeda dengan festival musik pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identitas tempat yang dibentuk penyelenggara dan terbentuk pada benak penonton dan mencari hubungan antara keduanya lewat bauran pemasaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner untuk penonton dan wawancara untuk penyelenggara dan informan ahli (pengamat musik). Analisis yang digunakan adalah analisis spasial deskriptif dan komparatif. Identitas tempat yang dirancang oleh penyelenggara adalah sebuah festival musik yang berbeda tempat (place) dan suasananya (product) pada festival lainnya sehingga memberi kesan mendalam. Disisi lain, selain suasana alamnya, penonton juga mempertimbangkan musisi (product) yang hadir, sesuai dengan selera anak muda sebagai penonton utama festival musik alam. Hubungan antara identitas tempat penonton dan penyelenggara adalah keduanya memiliki kesamaan, yaitu tentang kenyamanan dan akses (place), serta produk yang sesuai dengan keinginan yang dapat memberikan kesan mendalam jangka panjang yang berbeda. Tidak ada signifikansi pengaruh harga (price) dan promosi (promotion) dalam penentuan identitas tempat festival musik alam. Bagi penonton, tempat (place) diselenggarakannya festival musik tidak terlalu bermakna dalam penengambilan keputusan. Hal yang paling penting adalah penampil dan pengelolaan festival (product). Sedangkan, bagi penyelenggara, tempat (place) penyelenggaran merupakan satu target dan pencapaian tertentu, selain penampil (product).
The natural music festival is a music festival type with high popularity in Indonesia. Music as a commodity is part of the marketing mix aspect. Natural music festivals are considered unique because of the unusual selection of venues, the venue that has a different place identity than music festivals in general. This study aims to determine the place identity formed by the festival music organizer and by the audience's perspectives and find out the relation between these two through the marketing mix approach. Data from the audience were collected by questionnaires, whereas information from the organizers and the music experts were collected through an in-depth interview. The result finalizes throughout the descriptive and comparative spatial analysis. The place identity proposed by the organizer is a music festival that has a special place and exclusive atmosphere (product) from other festivals so that it gives a deep impression. On the other hand, besides the natural atmosphere, the audience consideration is also to the musician's (products) performance. The musicians should fulfill the young audience's preference. The common perspective of place identity that is formed by the organizer and the audience is the coziness atmosphere and access factor, as well as the product that meets the audience's needs. In the long term, these factors can give a deep impression. The price and promotion did not determine the place identity of the natural music festival. For the audience, the music festival venue is not significant in the decision-making process.  The most important thing is the performer and the festival management (as the product). In contrast, the venue is a specific achievement for the organizer, in addition to the product (viewer).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidah Fahira
Abstrak :
Keterikatan tempat merupakan konsep multidimensi yang dalam penelitian ini dikaji melalui aspek identitas tempat dan ketergantungan tempat. Kedua aspek tersebut dinilai sebagai konsep tempat yang berbeda dan mengacu pada persepsi subjektif individu yang dihasilkan dari adanya interaksi dengan lingkungannya. Kehadiran dan ingatan akan bencana alam beserta risiko lingkungan juga menjadi penanda adanya hubungan manusia dengan lingkungannya. Terjalinnya hubungan sosial dari waktu ke waktu membuat manusia akan membentuk keterikatan dengan lingkungannya hingga dapat membentuk identitas diri. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui keterikatan tempat yang terbentuk di lingkungan masyarakat berdasarkan tingkat ancaman banjir dan mengetahui hubungannya terhadap perilaku adaptasi masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta. Untuk mengetahui hal tersebut, digunakan metode pengukuran indeks keterikatan tempat dengan analisis keruangan dan deskriptif kuantitatif. Hasilnya didapatkan bahwa keterikatan tempat yang terbentuk di ketiga wilayah dengan tingkat ancaman banjir berbeda (rendah, sedang dan tinggi) di Kelurahan Kampung Melayu tergolong tinggi sampai sangat tinggi. Keterikatan yang tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya lama tinggal, kondisi sosial, ekonomi, hingga karakteristik fisik lokasi tempat tinggal yang mendorong masyarakat untuk tetap tinggal di wilayah ancaman banjir berulang. Dari hasil tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan antara keterikatan tempat dengan perilaku adaptasi yang dibuktikan dengan adanya tindakan dan kecenderungan yang baik untuk mencegah dan mengurangi risiko melalui pilihan-pilihan adaptasi yang dilakukan masyarakat di Kelurahan Kampung Melayu untuk tetap dapat mempertahankan lingkungannya. ......Place attachment is a multidimensional concept which in this study is examined through aspects of place identity and place dependence. These two aspects are considered as different place concepts and refer to the individual's subjective perception resulting from interactions with their environment. The presence and memory of natural disasters and environmental risks are also markers of the relationship between humans and their environment. The establishment of social relations from time to time makes humans will form attachments with their environment so that they can form self-identity. The purpose of this study was to determine the attachment of places formed in the community based on the level of flood threat and to determine its relationship to community adaptation behavior in dealing with the threat of flooding in Kampung Melayu Village, Jakarta. To find out this, the method of measuring the attachment index of the place with spatial analysis and quantitative descriptive is used. The results show that the place-bounds formed in the three areas with different levels of flood threat (low, medium and high) in Kampung Melayu Village are classified as high to very high. High attachment is influenced by several factors including length of stay, social, economic conditions, to the physical characteristics of the location of residence that encourage people to stay in areas with repeated flood threats. From these results it is known that there is a relationship between place attachment and adaptive behavior as evidenced by the existence of good actions and tendencies to prevent and reduce risk through adaptation choices made by the community in Kampung Melayu Village to maintain their environment.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Renaisance Zulkarnain Putri
Abstrak :
Seni mural merupakan salah satu karya seni melukis atau menggambar pada permukaan permanen. Banyak wilayah di Indonesia yang menerapkan seni mural ini untuk memperindah suatu ruang dan membangun identitas kota, salah satunya adalah seni mural yang terdapat di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seni mural terhadap identitas tempat yang terbentuk di Kelurahan Cikini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan analisis deskriptif dengan pendekatan keruangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara secara daring dan observasi lapangan. Hasil penelitian ini adalah karakteristik tempat seni mural yang ditinjau berdasarkan site terbagi menjadi tembok bangunan umum dan tembok pagar pembatas. Tembok bangunan umum terbagi menjadi tiga, yaitu fasilitas transportasi, fasilitas keamanan, dan fasilitas pendidikan. Berdasarkan situation, karakteristik tempat seni mural ditinjau berdasarkan kondisi keramaian masing-masing tempat seni mural. Seni mural yang dihasilkan di Kelurahan Cikini berpengaruh terhadap identitas tempat yang terbentuk di masing-masing tempat seni mural. Seni mural menambahkan identitas tempat yang baru, yaitu berupa tempat yang menggambarkan mahasiswa/seniman IKJ dan The Last Supper versi budaya lokal, taman yang cantik, tembok yang terlukis berbagai kesenian yang ada di Jakarta, serta tempat yang menggambarkan ajakan untuk mengubah kondisi Kali Pasir yang sering terjadi tawuran dan kondisi warga Kwitang yang sering mengonsumsi narkoba. ......Mural art is one of the art works of painting or drawing on a permanent surface. Many regions in Indonesia apply this mural art to beautify a space and build a city identity, one of which is mural art in Cikini Village, Menteng District, Central Jakarta. This study aims to determine the effect of mural art on the identity of the place formed in Cikini Village. The research method used is a qualitative method and descriptive analysis with a spatial approach. Data collection methods used are bold interviews and field observations. The result of this research is the place of mural art which is reviewed based on the site which is divided into public building walls and parapet walls. The walls of public buildings are divided into three, namely transportation facilities, security facilities, and educational facilities. Based on the situation, the characteristics of the mural art venues are reviewed based on the crowd conditions of each mural art venue. The mural art produced in Cikini Village has an effect on the identity of the place that is formed in each mural art place. The mural art adds a new identity to the place, in the form of a place that depicts students/artists of IKJ and the local cultural version of The Last Supper, a beautiful garden, a wall painted with various arts in Jakarta, as well as a place that depicts an invitation to change the condition of Kali Pasir brawls often occur and the condition of Kwitang residents who often consume drugs.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reinhard Imanuel Putra Daniel
Abstrak :
Lagu daerah merupakan salah satu bentuk identitas dari daerah tersebut. Dalam geografi, identitas tempat adalah salah satu indikator adanya keterikatan antara manusia dengan suatu tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi dan keterikatan masyarakat rantau NTT terhadap kampung halamannya dipengaruhi oleh lagu daerah. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner untuk masyarakat NTT yang merantau. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu daerah dirasa menjadi salah satu faktor identitas mereka sebagai masyarakat NTT serta memperkuat persepsi dan rasa keterikatan masyarakat rantau NTT terhadap kampung halamannya. Masyarakat rantau NTT memiliki persepsi bahwa kampung halamannya lebih baik daripada tanah rantau karena rasa kekeluargaan, persaudaraan dan sikap toleransi yang tinggi di kampung halaman kurang mereka dapatkan di tanah rantau. Disisi lain, lagu daerah memperkuat rasa keterikatan masyarakat rantau NTT terhadap kampung halamannya. Hal ini dibuktikan dengan perasaan bangga dan rindu kampung halaman ketika mereka mendengar atau menyanyikan lagu daerah di perantauan. Kesimpulannya, lagu daerah adalah salah satu faktor yang menjadi identitas masyarakat rantau NTT serta memperkuat persepsi dan place attachment mereka terhadap kampung halamannya. ......Folk songs are a form of identity from the region. In geography, place identity is one indicator of an attachment between humans and a place. This study aims to determine whether the perceptions and attachments of the NTT overseas community to their hometowns are influenced by folk songs. The method used for data collection was a questionnaire for NTT people who had migrated. The analysis used is descriptive analysis. The results showed that the folk song was felt to be one of the factors of their identity as the people of NTT and strengthened the perception and sense of attachment of the NTT overseas community to their hometown. The people of foreigners in NTT have the perception that their hometowns are better than their homeland because of the feeling of kinship, brotherhood and a high attitude of tolerance in their hometowns they do not get in the overseas lands. On the other hand, the folk song strengthens the sense of attachment of the NTT overseas community to their hometown. This is evidenced by feelings of pride and homesickness when they hear or sing folk songs overseas. In conclusion, folk song is one of the factors that has become the identity of the people of foreigners in NTT and strengthens their perception and place of attachment to their hometown.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhan
Abstrak :
Berdasarkan data BPS 2020, DKI Jakarta memiliki 5.159 tempat kuliner, dengan 1.424 di Jakarta Selatan. Jakarta Selatan juga memiliki pengguna internet terbanyak, dengan lebih dari 90% menggunakan media sosial. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi karakteristik tempat kuliner sebagai wisata kuliner di Jakarta Selatan dan pengaruh placemaking dari media sosial pada persepsi konsumen. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan spasial menggunakan data dari Twitter, wawancara, observasi, dan data spasial. Hasil penelitian menunjukkan kesamaan karakteristik tempat kuliner di Gultik Blok M dan Sate Sambas karena berada di Kawasan Blok M yang dipengaruhi stasiun MRT dan Terminal Blok M. Taichan Senayan, meskipun di Kebayoran Lama, dipengaruhi kawasan Senayan, pusat perbelanjaan, akomodasi, olahraga, perkantoran, stasiun Palmerah, dan halte transportasi. Persebaran Konsumen dari Jabodetabek hingga luar kota menunjukkan fenomena sosial dan potensi tempat wisata kuliner. Media sosial berperan penting membentuk persepsi Konsumen dan identitas tempat. Analisis word cloud dan sentimen menunjukkan kesan positif terhadap ketiga tempat kuliner. Terbentuklah identitas baru tempat-tempat tersebut sebagai wisata kuliner. ......Based on BPS 2020 data, DKI Jakarta has 5,159 culinary places, with 1,424 in South Jakarta. South Jakarta also has the most internet users, with more than 90% using social media. This study aims to evaluate the characteristics of culinary places as culinary tourism in South Jakarta and the influence of placemaking from social media on consumer perceptions. The analysis methods used include descriptive and spatial analysis using data from Twitter, interviews, observations, and spatial data. The results showed similarities in the characteristics of culinary places in Gultik Blok M and Sate Sambas because they are located in the Blok M area which is influenced by the MRT station and Terminal Blok M. Taichan Senayan, although in Kebayoran Lama, is influenced by the Senayan area, shopping centers, accommodation, sports, offices, Palmerah station, and transportation stops. The distribution of visitors from Jabodetabek to outside the city shows the social phenomenon and potential of culinary attractions. Social media plays an important role in shaping visitor perceptions and place identity. Word cloud and sentiment analysis showed a positive impression of the three culinary places. A new identity of these places as culinary tourism is formed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library