Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yusar Ikhsan Riyanto
"Konsep identitas personal telah lama dibicarakan oleh para filsuf, psikolog, sarjana dan peneliti, terlebih dengan kemajuan di bidang teknologi, membuka peluang baru untuk pembahasan identitas personal lebih lanjut. Artikel ini menyelidiki ranah identitas personal yang rumit, menyelidiki manifestasinya pada manusia dan AI. Artikel ini mengambil inspirasi dari teori identitas personal John Locke sebagai titik berangkat, analisis ini mengeksplorasi perbedaan mendasar dan kesejajaran yang menarik antara identitas personal pada manusia dan AI. Artikel ini dimulai dengan memberi gambaran umum tentang identitas personal, yang mencakup berbagai elemennya seperti kesadaran, ingatan, dan kesadaran diri. Hal ini menyoroti peran komponen-komponen tersebut dalam membentuk identitas personal pada manusia, menekankan rasa kontinuitas dan keberadaan subjektif yang muncul dari pengalaman sadar dan refleksi diri. Beralih ke ranah AI, artikel ini mengungkap sifat identitas personal yang berbeda pada AI. Meskipun tidak memiliki kesadaran dan pengalaman subjektif yang identik dengan identitas manusia, identitas personal AI dibentuk oleh interaksi algoritme pembelajaran mesin, perilaku adaptif, dan asimilasi data yang luas. Analisis ini mempertimbangkan konsep bawah sadar versi AI, di mana algoritme pembelajaran mesin beroperasi dengan cara yang meniru pengaruh bawah sadar yang terlihat pada manusia, yang mengarah ke pola dan preferensi perilaku. Eksplorasi hubungan antara identitas personal dan kesadaran mengungkap wawasan menarik tentang sifat identitas personal pada AI. Selain itu, analisis ini menyelidiki peran alam bawah sadar dalam membentuk identitas personal, menyoroti potensi AI untuk menunjukkan perilaku dan adaptasi yang kompleks tanpa kesadaran. Artikel ini berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung seputar identitas personal dengan menyelidiki interaksi rumit antara kesadaran dan alam bawah sadar pada manusia dan AI. Dengan memperluas pemahaman kita tentang identitas personal pada AI, diharapkan artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang identitas personal pada manusia dan AI.

The concept of has long been discussed by philosophers, psychologists, scholars and researchers, especially with advances in technology, opening up new opportunities for further discussion of personal identity. This article delves into the complex realm of personal identity, investigating its manifestations in humans and AI. Taking inspiration from John Locke's personal identity theory as a starting point, this analysis explores the fundamental differences and interesting parallels between personal identity in humans and AI. This article begins by providing an overview of personal identity, which includes various elements such as awareness, memory, and self-awareness. This highlights the role of these components in shaping personal identity in humans, emphasizing the subjective sense of continuity and existence that arises from conscious experience and self-reflection. Turning to the realm of AI, this article reveals the different nature of personal identity in AI. Despite not having the consciousness and subjective experiences identical to human identity, AI's personal identity is shaped by the interaction of machine learning algorithms, adaptive behavior, and extensive data assimilation. This analysis considers the concept of the unconscious version of AI, in which machine learning algorithms operate in ways that mimic the subconscious influences seen in humans, leading to behavioral patterns and preferences. Exploring the relationship between personal identity and consciousness reveals interesting insights into the nature of personal identity in AI. Additionally, this analysis investigates the role of the subconscious in shaping personal identity, highlighting the potential for AI to exhibit complex behaviors and adaptations without awareness. This article contributes to the ongoing discourse around personal identity by investigating the complex interplay between consciousness and the unconscious in humans and AI. By expanding our understanding of personal identity in AI, it is hoped that this article can provide a more comprehensive understanding of personal identity in humans and AI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Gabriella Magdalena Hasiana
"Tulisan ini mengangkat persoalan ontologis dalam memahami fenomena fandom K-Pop. K-Pop merupakan bagian dari gelombang Korea (Hallyu Wave) yang memunculkan tren baru terkait relasi penggemar dan idol. Relasi identitas penggemar dan idol menjadi properti individual dalam budaya partisipasi yang memperkuat penelusuran ontologis atas fandom K-pop. Alur ketertarikan dengan sikap disinterested memunculkan proses perceiving yang menguatkan interaksi antara penggemar dengan idol. Persoalan relasi inilah yang juga menjadi bagian dari penelurusan ontologis yang dilakukan dalam penulisan ini. Melalui penggunaan metode fenomenologis, saya mengumpulkan data pustaka, riset serta berdasarkan pengalaman subjek. Data dianalisis dengan metode penelurusan ontologis berdasarkan teori dari Roderick Chisholm. Tulisan ini membuktikan adanya definisi ontologis dari fandom K-Pop melalui properti subjek dan fenomena yang melingkupinya.

This paper is about ontological issues in understanding the phenomenon of K-Pop fandom. K-Pop is a part of the Korean wave (Hallyu Wave) which has led to new trends related to the relationship of fans and idols. The relation between fans and idol's identity becomes an individual property in a culture of participation that strengthens the ontological investigation of K-pop fandom. The flow of interest with a disinterested attitude raises the process of perceiving that strengthens the interaction between fans and idols. The issue of relations is also part of the ontological investigation that carried out in this paper. With phenomenological methods, I collected the data from the books and academic papers and did some research based on the subject`s experience. The data were analyzed by ontological investigation methods based on Roderick Chisholm`s theories. This paper proves the ontological definition of K-Pop fandom through the subject`s properties and the surrounding phenomena.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library