Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miller, John J.
New York: The Free Press, 1998
306.409 73 MIL u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H. Sony Sugema
Jakarta: Gramedia Pustaka, 2005
650 Sug b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Barnett, Ronald
New York: Open University Press, 1994
378.01 BAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Piaget, Jean, 1896-1980
London: Routledge & Kegan Paul, 1975
155.413 PIA o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bickel, Alexander M.
New York: Harper Torchbooks, 1970
347.732 6 BIC s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eisya Asshafina Eloksari
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas keberlanjutan ide dalam kebijakan pengelolaan sungai khususnya Sungai Ciliwung di Jakarta. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ide pembangunan yang berkembang pada masa Orde Baru masih dapat mempengaruhi kebijakan pengelolaan sungai yakni pada kasus Keputusan Menteri PUPR No.26 tahun 2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain eksplanatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ide pembangunan menunjukkan persistensinya dan memiliki pengaruh terhadap kebijakan pengelolaan Sungai Ciliwung dari masa ke masa. Ide tersebut bertahan karena ortodoksi lama tidak runtuh sementara ide baru tidak mampu menemukan momen untuk terkonsolidasi. Peranan epistemic community pun ikut melanggengkan keberlanjutan ide tersebut.

ABSTRACT
This bachelor rsquo s thesis focuses on the discussion idea continuity in river management policy specifically in Ciliwung River in Jakarta. The purpose of this essay is to discover how pembangunan idea, which has its root in the New Order era, can still influence Ciliwung River management policies especially in the case study of Ministerial Decree of Ministry of Public Works and Public Housing No.26 2015. This research uses qualitative methods with explanative design. The findings suggest that pembangunan idea is persistent and has an influence on Ciliwung river management policies from time to time. The pembangunan ide persist because public does not consider it to be broken, hence the collapse of old orthodoxy did not happen. Meanwhile, the new idea cannot find its momentum to consolidate. Epistemic community helps the continuity of idea as supporting actor of the pembangunan."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmita Akhsayanty
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh jarak spasial terhadap kolaborasi kreatif, khususnya pada tahap idea generation dan idea selection dengan menggunakan desain experimental. tesis ini menguji hipotesis bahwa jarak spasial akan berpengaruh positif pada idea generation, namun akan berpengaruh negative pada idea selection.
Bagian pendahuluan akan membahas fenomena internet yang memungkinkan kolaborasi kreatif berlangsung jarak spasial yang berjauhan untuk berkolaborasi kreatif serta optimisme para pendidik terhadap internet untuk mempersempit kesenjangan kualitas pendidikan antara pulau Jawa dan luar jawa.

ABSTRACT
The purpose of this study was to examine the effect of spatial distance on creative collaboration, especially at the idea generation and idea selection stages using experimental designs. this thesis examines the hypothesis that spatial distance will have a positive effect on idea generation, but will negatively affect idea selection.
The introductory section will discuss internet phenomena that allow creative collaboration to take place far apart spatial distance for creative collaboration and optimism of educators on the internet to narrow the gap in the quality of education between Java and outside Java."
2010
T38269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ety Juwitasari
"Demi melanggengkan keberadaannya di dunia perfilman dunia, Hollywood sebagai medium globalisasi mulai melebarkan sayapnya dengan menggabungkan ide lokal serta ide global sebagai tema dalam film Slumdog Millionaire. Film Slumdog Millionaire karya Danny Boyle mengangkat ide lokal negara India untuk digabungkan dengan ide global. Dengan menggunakan teori global lokal, skripsi ini memiliki hipotesis bahwa terdapat kekuasaan dari budaya global yang pada konteks ini merupakan Amerika (Barat) untuk melakukan komodifikasi terhadap budaya lokal (India). India sebagai negara yang juga terkenal dengan perusahaan perfilmannya bernama Bollywood pasti memiliki stereotip tersendiri dalam membangun karakter-karakternya. Skripsi ini akan membahas bagaimana film Slumdog Millionaire melakukan komodifikasi pada tokoh utama serta latar dalam film.

In order to preserve its existence in international movie world, Hollywood as globalization medium starts spreading their wings by combining local idea and global idea as a theme in Slumdog Millionaire. Slumdog Millionaire, which is directed by Danny Boyle, brings India local idea to be combined with global idea. By using local global theory, this thesis has hypothesis that there is power from global culture, which in this context is America (Western) to commodify India culture. While America has Hollywood as their movie world term, India is known as Bollywood. They surely have their own idea in building each of their character in the movie. This thesis will talk about how Slumdog Millionaire commodifies main character and settings in the movie"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Laxman Sanjaya Pendit
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sabirin
"Seiring runtuhnya rezim Orde Baru dan dimulainya Era Reformasi yang ditandai dengan terbukanya kran kebebasan, proses sosialisasi, penetrasi, dan penyebaran wahabisme semakin gencar. Proses ini ditandai dengan menjamurnya pengajian-pengajian wahabi, pendirian lembaga pendidikan maupun lembaga dakwah yang berbasis dan menganut secara langsung paham wahabi, pembangunan masjid, dan merebaknya komunitas-komunitas wahabi di kampung-kampung. Penyebaran ini juga mengarus dikalangan pemerintah, organisasi kemasyarakatan, dan dunia bisnis. Dampak nyata dari mengarusnya ajaran wahabi ini di tengah etnik Sasak Lombok adalah munculnya eksklusivisme, keterbelahan secara sosial, dan penampakkan kekhasan identitas kelompok, seperti pakaian ?resmi?, jubah, peci putih untuk laki-laki, kerudung besar dan cadar untuk perempuan, serta pembatasan interaksi perempuan mereka dengan masyarakat sekitar menimbulkan keresahan ideologis yang cukup meluas. Sementara cara-cara dakwah yang provokatif dan konfrontatif dalam memerangi ajaran yang berseberangan dengan paham maupun praktik ritual keagamaan mereka, tidak segan-segan mereka cap sebagai ahlul bid?ah, lebih-lebih kepada mereka (masyarakat) yang telah nyaman dengan tradisi Islam a la Sasak-nya. Dan pada level tertentu cara-cara tersebut menimbulkan kemarahan masyarakat yang berujung tindak kekerasan fisik berupa pengerusakan dan pengusiran seperti yang terjadi di Jembatankembar dan Sesele Lombok Barat dan di tempat-tempat lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius, seperti apa sebenarnya pandangan masyarakat Sasak terhadap wahabi? Apakah reaksi masyarakat tersebut merupakan bagian dari pemikiran tuan gurunya dalam merespon ajaran-ajaran wahabi? Pertanyaan ini berangkat dari kenyataan bahwa orang Sasak selalu patuh terhadap tuan guru. Ungkapan ?ape basen wayah? (apa pun kata tuan guru) menjadi salah satu gambaran pernyataan kepatuhan tersebut. Hal ini terjadi karena pertama, otoritas tuan guru sebagai pengawal tradisi keagamaan, kedua fungsinya sebagai penerjemah dan tempat masyarakat Sasak menyerap informasi agama yang tidak bisa mereka akses, dan yang ketiga kapasitasnya sebagai figur yang digugu dan ditiru. Ketiga alasan menjadi landasan penting untuk melihat pandangan masyarakat Sasak secara umum yang diwakili oleh respon pemikiran tuan guru terhadap penetrasi ajaran wahabi di Pulau Lombok. Dan dalam tesis ini akan diketengahkan hal tersebut, terutama respon tuan guru yang melihat penetrasi ajaran wahabi pada era reformasi.
As long as the collapse of ?Orde Baru? regime and starting of Reformation Era those marked/signed by legalization of freedom, socialization process, penetrating, and spreading of wahabism progressively. The Process marked by many recitations of wahabi, founding of education institute and also mission institute based on and embracing of wahabi, building up of mosque, spreading of wahabi communities in villages. The spreading happens also among government, social organization, and business world. The real effect of ?streaming? of wahabi?s doctrine among Sasak Ethnic is appearance of exclusivist, social disruption, and specification of group identity such as formal clothes, jubah, white cap for men, big veil and cowl for women, and also demarcation of interaction woman with people among them. Those will appear wide ideological disquiet. Whereas the ways of instruction those are provocative and contradiction against opposite way of teaching and their religious ritual, they will consider them as ahlul bid?ah, moreover to those who where felt comfortable with Sasak Islamic Tradition.. And in any certain level, the ways will arise society?s enragement that will cause physical compulsion such destroying and driving away as well as happened in Sesele and Jembatankembar West Lombok any other places. This matter generate serious question, what sort of society?s view of Sasak people to wahabi? Is the reaction of the society representing the part of idea of Tuan Guru to respond of wahabi? This question shows that Sasak community obedient to Tuan Guru is real. The Expression ?ape basen wayah? (what Tuan Guru said) become one picture of the statement. This happened because; firstly, The Tuan Guru authority as the guard of religious tradition. Secondly, his function as translator and where society absorbs religion information which they cannot access, and the third as the important base of communities view commonly that represented by the respond of idea of Tuan Guru to penetration of wahabi?s teaching in Lombok Island. This thesis will discuss it especially the respond of Tuan Guru who saw penetration of Wahabi?s doctrine in reformation era."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>