Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifan Ghalib Haryawan
Abstrak :
ABSTRAK
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Pada masa kehamilan, kebutuhan nutrisi ibu meningkat, termasuk kebutuhan zat besi. Apabila tidak terpenuhi, defisiensi zat besi meningkatkan risiko kelahiran preterm dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara asupan zat besi dengan indikator zat besi pada ibu hamil trimester pertama. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan mengukur data sekunder dalam satu waktu. Asupan zat besi dihitung dengan metode food frequency questionnaire. Indikator zat besi yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin, kadar ferritin, jumlah eritrosit dan nilai MCV. Data penelitian dianalisis dengan uji normalitas data Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Spearman dengan SPSS versi 20.00. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 35,5% responden obese dan 19,4% memiliki berat badan lebih. Responden dengan asupan zat besi rendah sebesar 82,3% . Hasil penelitian ini untuk indikator zat besi menunjukkan bahwa 11,3% responden menderita anemia (Hb< 11 mg/dL), 27,4% responden memiliki jumlah eritrosit rendah (<4,2 juta/dL), 14,5% memiliki nilai MCV mikrositik (<80 fl) dan 6,5% responden memiliki kadar ferritin yang rendah (<15 μg/L). Uji korelasi antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin, kadar ferritin, jumlah eritrosit dan nilai MCV pada ibu hamil trimester pertama tidak menunjukkan korelasi yang signifikan (p>0,05).
ABSTRACT
Pregnancy is one of the most important moment for the mother and her child. In pregnancy, the mother nutritional need increase, including iron. Had the nutritional need is not fulfilled, it will increase the risk of preterm birth and low weight born baby. This study analyzed correlation between iron uptake and iron status in first trimester pregnant woman. This study used cross-sectional design to assess secondary data in one time. Iron intake was measured with food frequency questionnaire. Iron indicator used in this study were haemoglobin concentration, ferritin concentration, amount of erythrocyte and MCV value. This data was analyzed with test of normality Kolmogorov-Smirnov and Spearman correlation test with SPSS for Windows version 20.00. The result shows that 35.5% of respondent are obese and 19.4% are overweight. Also 82.3% of the respondents have inadequate iron uptake. For iron indicator 11.3% of respondent are anemic (Hb< 11 mg/dL), 6.5% have low ferritin concentration (<15 μg/L), 27.4% have low amount of erythrocyte (<4.2 million/dL) and 14.5% have microcytic value (<80 fl). No correlation is found between iron uptake and haemoglobin concentration, ferritin concentration, amount of erythrocyte and MCV value.
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valerie Gracia
Abstrak :
Latar Belakang: Asam folat merupakan salah satu vitamin yang penting bagi embriogenesis, khususnya pembentukan tabung neural. Karena itu, asam folat sangat penting bagi ibu hamil khususnya pada trimester pertama saat terjadinya pembentukan tabung neural. Sudah ada program suplementasi folat yang disebutkan dapat menaikkan konsentrasi kadar folat. Namun, masih belum terdapat informasi mengenai bagaimana status folat ibu hamil di Indonesia. Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan asam folat dengan kadar folat darah pada ibu hamil trimester pertama. Metode: Studi cross-sectional dari 119 ibu hamil di RSIA Bunda dan RSIA Budi Kemuliaan pada tahun 2013-2014. Hasil: Dari 119 ibu hamil yang diteliti, nilai tengah usia 28 19 ndash; 35 tahun, sebagian besar 58 tidak bekerja, sebagian besar 52,9 memiliki pendidikan yang tinggi, dan sebagian besar 72,3 memiliki pendapat keluarga sangat tinggi. Terdapat 57,1 responden yang asupan folatnya kurang. Nilai tengah kadar folat darah responden 19,36 10,59-34,94 ng/mL dengan sebaran 58,8 memiliki kadar folat serum normal dan 41,2 memiliki kadar folat serum meningkat. Uji korelasi Spearman yang dilakukan menunjukkan tidak adanya korelasi antara asupan folat dengan kadar folat darah r=0,061; p=0,509. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara asupan asam folat dengan kadar folat darah ibu hamil trimester pertama. ...... Background: Folic acid is one of the vitamins which are important in embryogenesis, particularly neural tube formation. So, folic acid is very important for pregnant women in the first trimester, when formation of neural tube takes place. There has been folate supplementation program that can increase blood folate concentration. But, there has not been adequate information about folate status in pregnant women in Indonesia. Aim: To know the relation between folic acid intake and blood folate levels in pregnant women in the first trimester. Methods: Cross sectional study from 119 pregnant women in RSIA Bunda and RSIA Budi Kemuliaan year 2013 2014. Results: From 119 pregnant women studied, the median of age is 28 19 35 years old, and the majority is working 58, high educated 52,9, and having high income 72.3. There were 57.1 women having low intake of folic acid. The median of blood folate levels is 19.36 10.59 34.84 ng mL which 58.8 has normal serum folate levels and 41.2 has elevated serum folate levels. Spearman corellation test showed no corellation between folic acid intake and blood folate levels r 0.061 p 0.509. Conclusion: There is no significant relation between folic acid intake and blood folate levels in pregnant women in the first trimester.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library