Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Lissa Ervina
Abstrak :
Hipertensi merupakan masalah kesehatan serius yang menyebabkan kematian. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan 21,6% masyarakat Bengkulu menderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi paling besar dibandingkan penyakit tidak menular lainnya di Puskesmas Nusa Indah. Penderita Hipertensi memanfaatkan pengobatan tradisional dalam mengatasi masalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pengobatan tradisional dan mengkaji determinan pemanfaatan pengobatan tradisional pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional pada data primer yang terdiri dari 190 responden. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2014 menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisa data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. 66,8% penderita hipertensi memanfaatkan pengobatan tradisional. Determinan pemanfaatan pengobatan tradisional adalah pendidikan, sikap, ketersediaan pengobatan tradisional, dan kepercayaan. Variabel kepercayaan merupakan faktor yang paling dominan dalam pemanfaatan pengobatan tradisional. Puskesmas Nusa Indah perlu meningkatkan kesadaran pasien hipertensi tentang efektivitas pengobatan tradisional
Hypertension is a seriously health issue that caused death. The results of Basic Health Research 2013 showed 21,6% Bengkulu people with hypertension. Number of hypertension patients is greatest than other non-communicable diseases in Puskesmas Nusa Indah. Hypertension patients utilized traditional healing in addressing the problem of hypertension. This study aimed to describe the traditional healing utilization and to asses determinant of traditional healing utilization on hypertension patients at the work area of Puskesmas Nusa Indah, Bengkulu city. The study design used was cross-sectional on the primary data consisted of 190 respondents. The study was conducted on April-May 2014 using a questionnaire by interview. Data analysis was performed univariate, bivariate analysis using chisquare, and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model. 66.8% of hypertension patients utilizing traditional healing. The determinant of traditional healing utilization is education background, attitude, availability of traditional medicine, and belief. The variable of belief is the most dominant factor in the traditional healing utilization. Puskesmas Nusa Indah needs to increase awareness of hypertension patients about effectiveness of traditional healing.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Arinda Puteri Wihardi
Abstrak :
Rujuk Balik merupakan program yang diselenggarakan oleh BPJS untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan akses pelayanan bagi peserta JKN, khsuusnya penderita penyakit kronis. RSUP Fatmawati sebagai rumah sakit yang 90 pasiennya adalah peserta JKN tentunya juga melaksanakan pelayanan rujuk balik. RSUP Fatmawati telah mencantumkan ketepatan rujuk balik ke dalam Key Performance Indicator IRJ RSUP Fatmawati. Pada pelaksanaannya rujuk balik di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan capaian rujuk balik pada bulan Mei sampai dengan September 2016 yang hanya pada kisaran 0,08 sampai 1,62. Hipertensi termasuk 10 besar penyakit di IRJ RSUP Fatmawati yang sebenarnya pasiennya dapat dilakukan rujuk balik.
Rujuk balik pada pasien hipertensi masih jarang dilakukan. Pasien hipertensi yang dirujuk balik hanya pada kisaran 3 sampai 8 orang tiap bulan. Penelitian ini merupakan operasional research yang berfungsi untuk menghasilkan strategi, sehingga dapat memperbaiki sistem rujuk balik di RSUP Fatmawati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak terdapat faktor penghambat dalam implementasi rujuk balik pada pasien hipertensi, baik dari supply RSUP Fatmawati dan FKTP maupun demand pasien. Semua pihak yang berkaitan dengan pelayanan rujuk balik ini, yakni RSUP Fatmawati dan FKTP harus bekerja sama dan berkomitmen untuk mengatasi faktor penghambat tersebut.
......
Counter Referral is a program organized by BPJS to improve the quality and easiness of services access for JKN participants, particularly patient with chronic diseases. Fatmawati General Hospital, 90 of patients are JKN participants, carry out counter referral services. Fatmawati General Hospital has included percentage of counter referral accuracy to Outpatient rsquo s Key Performance Indicator. In the implementation, counter referral in Fatmawati Hospital has not run well. This is proven by realization of counter referral in May up to September 2016 were only in the range of 0.08 to 1.62. Hypertension is included as 10 major diseases in Fatmawati rsquo s Outpatient Installation which patients actually can be referred back.
Counter referral in hypertension patients still rarely performed. Hypertension patients are referred back only in the range of 3 to 8 people each month. This study is an operational research that serves to produce a strategy to improve counter referral system at Fatmawati Hospital. The results showed that there are many factors inhibiting the implementation of counter referral in hypertension patients, both from the supply Fatmawati General Hospital and FKTP and demand the patient. All participants associated with the service of counter referral, such as Fatmawati General Hospital and FKTP, should work together and commit to address these inhibiting factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66397
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library