Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hans Adhitya
Abstrak :

Sebagai lanjutan dari pekerjaan Ch. Chatzisavvas et al., penelitian ini menerapkan ”kompleksitas” berdasarkan definisi menurut Lopez-Ruiz, H.L. Mancini, dan X. Calbet kepada model bintang ´ neutron (selanjutnya disebut sebagai NS, dari neutron star) yang mempunyai kerak dan inti hyperon, dengan harapan bahwa akan ditemukan sesuatu yang menarik mengenai sifat dan struktur NS. Langkah pertama adalah penyusunan densitas Lagrangian model NS berdasarkan teori medan rerata relativistik untuk mendapatkan persamaan keadaan (EoS, dari equation of state), (ρ). EoS ini selanjutnaya digunakan sebagai masukan persamaan kompleksitas yang hasilnya, yaitu nilai-nilai C didapatkan secara numerik. Diagram kompleksitas-massa NS hasil plot data keluaran menunjukkan bahwa perilaku atau bentuknya serupa dengan diagram kompleksitas-massa sistem terisolir secara umum, yaitu dengan dua minima pada kedua ujung-ujungnya dan satu maksima diantaranya. Kecilnya nilai C (untuk nilai massa maksimal teoretis) juga menunjukkan bahwa NS adalah sistem yang sangat teratur, serupa dengan kristal walaupun NS dimodelkan sebagai cairan (karena ∼99% massanya adalah materi baryon). Terakhir, penambahan kerak (crust) ke dalam EoS menunjukkan hasil bahwa kerak NS juga merupakan sistem yang teratur, dengan tingkat keteraturan yang lebih rendah dari NS secara keseluruhan.


......Continuing the work of K. Ch. Chatzisavvas and others, a measure of complexity proposed by R. Lopez-Ruiz, H.L Mancini, and X. Calbet was used to study a model of neutron star (NS) with crust ´ and hyperonic core. The author employed the relativistic-mean-field approximation theory to build the Lagrangian density model of the NS’s core and obtained the equation of state (EoS), (ρ). This EoS acts as an input for the complexity equation whose output (C-values) was obtained numerically. Plotted against the corresponding mass values, the NS’s complexity-mass diagram behaves very similarly to a complexity-phase diagram of an isolated system. If we take an NS with a theoretical maximum mass value, the results show that it’s a highly ordered system (very low C-value) - which is interesting since NS are modeled as liquids because they are mainly comprised of baryonic matter. Additionally, our results show that NS’s crust is also ordered, although not as highly as the baryonic matter.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Popo Handopo
Abstrak :
We study the hyperon effect on equation of state (EOS) in highly dense nuclear matter by introduce the isovector scalar δ-meson [a0(980)] and the cross interactions where the neutron stars is assumed as a cold star (T = 0K) and the calculation is carried out in the frame of relativistic mean-field theory. The Equation of state and matter compound fraction is calculated based on β equilibrium theory by fulfilling the chemical potential equilibrium and the charge neutrality.
Kami mempelajari efek hyperon terhadap persamaan keadaan materi dari materi nuklir berkerapatan tinggi dengan memperkenalkan meson isovektor skalar δ [a0(980)] dan interaksi cross di mana bintang netron diasumsikan dingin (T = 0K) dan penghitungannya dikerjakan dalam kerangka teori medan relativistik rata-rata. Persamaan keadaan dan fraksi komposisi materi nuklir dihitung berdasarkan teori kesetimbangan-β dengan memenuhi persamaan kesetimbangan potensial kimia dan kesetimbangan muatan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wowo Diergo Suciawo
Abstrak :
[ABSTRAK
Dalam fotoproduksi kaon, banyak data eksperimen yang telah didapatkan namun masih sedikit teori yang dapat menjelaskan hasil tersebut dengan baik. Dengan meneliti peran resonans hyperon dalam fotoproduksi kaon, diharapkan dapat memahami reaksi ini dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode Lagrangian efektif dengan interaksi yang lebih konsisten untuk mencari nilai amplitudo hamburan, kemudian parameter yang tidak diketahui dalam amplitudo hamburan dicocokkan dengan data eksperimen dengan meminimalisasikan nilai 2=N. Data eksperimen yang digunakan ialah penampang lintang dan observabel polarisasi. Hasil yang didapatkan menunjukkan nilai yang lebih sesuai dengan data eksperimen, terutama pada daerah sudut mundur. ABSTRACT
Kaon photoproduction has been investigated and experimented but still few theories can explain it well. Investigating hyperon resonance in kaon photoproduction may provide a better explanation about this process. This study was conducted by using an effective Langrangian method with consistent interaction to calculate scattering amplitude, then the unknown parameters in scattering amplitude would be fitted with experimental data by minimizing 2=N value. Experimental data which is used are cross-section and polarization observable. The results showed values more precise with the experimental data, especially at backward angle., Kaon photoproduction has been investigated and experimented but still few theories can explain it well. Investigating hyperon resonance in kaon photoproduction may provide a better explanation about this process. This study was conducted by using an effective Langrangian method with consistent interaction to calculate scattering amplitude, then the unknown parameters in scattering amplitude would be fitted with experimental data by minimizing 2=N value. Experimental data which is used are cross-section and polarization observable. The results showed values more precise with the experimental data, especially at backward angle.]
Universitas Indonesia, 2015
S62061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alrizal
Abstrak :
Keberadaan partikel hyperon di dalam bintang neutron diteliti dengan menggunakan model medan rata-rata relativistik. Dengan mengasumsikan adanya hyperon di dalam bintang neutron akan berdampak kepada persamaan keadaan dan sifat-sifat bintang neutron seperti jari-jari, massa, transisi fase dan lain-lain. Pada kajian ini akan dibahas bagaimana pengaruh konstanta kopling 𝜍∗ meson terhadap persamaan keadaan bintang neutron dan bagaimana pengaruhnya terhadap transisi fase bintang neutron untuk tekanan yang anisotropik dengan menggunakan model medan rata-rata relativistik dan parameter set BSP yang kemudian dikomparasikan dengan parameter set GM1. Diperoleh hasil dengan memvariasikan konstanta kopling 𝑔𝜍∗Λ 𝑔𝜍𝑁 berdampak kepada persamaan keadaan bintang neutron dan hubungan massa dan jari-jari bintang neutron.
The existence hyperon in neutron stars has been studied by using relativistic mean field model. By assuming the hyperon in neutron stars will affect the equation of state and properties of neutron stars such as radius, mass, phase transitions, and others. In this study, we will discuss how 𝜍∗ meson coupling constant affecting equation of state and phase transition in neutron stars for anisotropic pressure by using relativistic mean field model and BSP parameter set which later will be compared with GM1 parameter set. It can be seen that by varying 𝑔𝜍 ∗Λ/𝑔𝜍𝑁 coupling constant affecting the equation of state and mass-radius relation of neutron stars.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Mulyo Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Tekanan Anisotropik dalam bintang neutron, dapat diselidiki dengan menentukan faktor anisotropiknya (σ) berdasarkan beberapa model. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model dari Doneva-Yazadjiev (DY), Herrera-Barreto (HB), Bowers-Liang (BL), dan Hernandez-Nunez (HN). Pada inti bintang neutron diasumsikan tersusun dari nukleon, lepton dan hyperon. EOS materi bintang neutron dibangun menggunakan parameter set BSP dan simetri SU(6), yang selanjutnya dianalisis dengan persamaan TOV. Untuk model anisotropik DY, HB dan BL diperoleh prediksi massa maksimumnya konsisten dengan observasi massa dari PSR J1614-2230 dan PSR J0348+0432. Sedangkan untuk model HN, prediksi massa maksimum tidak dapat dicapai karena faktor anisotropiknya tidak konsisten seperti model DY, HB dan BL.
ABSTRACT
The presence of anisotropic pressure in neutron stars can be investigate by establishing anisotropic factor (σ) based on the Doneva-Yazadjiev (DY), Herrera-Barreto (HB), Bowers-Liang (BL), and Hernandez-Nunez (HN) anisotropic models. We assume that the neutron stars matter consist of nucleons, leptons, and hyperons. EOS neutron stars matter built by BSP Parameter set and SU(6) symmetry, and then analyzed by TOV equations. We obtain that the DY, HB, and BL models predict neutron stars maximum mass consistent with PSR J1614-2230 and PSR J0348+0432. But the HN model failed to predict neutron stars maximum mass because the anisotropic factor of this model is inconsistent like the others
2016
T46762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alka Budi Wahidin
Abstrak :
Pada tesis ini penulis melaporkan dua buah pekerjaan, yaitu i)efek boson skalar terhadap sifat-sifat bintang gelap fermionik dan ii)efek peluruhan gelap pada bintang netron dengan hyperon. Pada pekerjaan yang pertama, penulis menghitung sifat-sifat makro dari bintang seperti massa radius, momen inersia dan deformasi tidal dari bintang tersebut. Efek skalar akan membuat bintang menjadi lebih mampat. Dengan mengatur kuat interaksinya maka kita dapat melewati batas C=0.22. Pada pekerjaan yang kedua, penulis menguji usulan Fornal dan Grinstein (2019) yang menyatakan bahwa mungkin saja netron mengalami peluruhan menjadi dark matter(materi gelap) pada bintang netron dengan Hyperon. Didapati bahwa mungkin saja materi gelap ada pada inti bintang netron, namun ia hanya muncul pada kerapatan tinggi dan populasinya kecil sekali dengan populasi maksimum sekitar 0.1%. ...... In this thesis two things have been done, i) the effect of the scalar boson on fermionic dark stars and ii) the dark decay effect on neutron stars with hyperon. In the first work, we calculated the macro properties of stars such as mass radius, moment of inertia and tidal deformability of the star. Scalar effects will make stars more compact. By controlling the interaction, we can exceed the C=0.22 limit. In the second work, we examined the proposals of Fornal and Grinstein (2019) which stated that perhaps neutrons experience decay into dark matter in neutron stars with Hyperon. It was found that dark matter may be present in the core of a neutron star, but it only appears at high densities and the population is very small with a maximum population of about 0.1%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marliana
Abstrak :
Dipelajari efek hyperon pada persamaan keadaan bintang neutron yang mengandung oktet baryon serta lepton dan yang mengandung neutrino yang terperangkap secara analitik sedangkan hanya yang mengandung n, p, hyperon Λ dan Σ- saja diberikan hasil numeriknya. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan model medan rata-rata relativistik. Efek neutrino yang terperangkap mengakibatkan perubahan yang signifikan pada persamaan fraksi, hal ini karena neutrino yang terperangkap terjadi pada bintang proto neutron yang mempunyai proton relatif banyak. Selanjutnya dilakukan variasi konstanta kopling hyperon untuk parameter set G2**, variasi ini dilakukan untuk persamaan keadaan yang mengandung n, p, hyperon Λ dan Hyperon Σ-. Diperoleh hasil bahwa perubahan nilai konstanta kopling gωΛ memberikan pengaruh terhadap kemunculan hyperon Λ. Semakin kecil nilai gωΛ menyebabkan hyperon Λ lebih dahulu muncul. Perubahan nilai konstanta gσ*Λ memberikan pengaruh terhadap kemunculan dari hyperon Σ-. Semakin kecil nilai gσ*Λ menyebabkan hyperon Σ- lebih dahulu muncul. Dan nilai konstanta yang paling mendekati dengan hasil pengamatan bintang neutron PSR J1903+0327 (D.J. Champion et al, 2008) adalah saat gσ*Λ = -(2/3)gωN dan gωΛ = 0.8gωN. ......Hyperon effect on equation of state that containing baryon octet with lepton and neutrino trapping are analitically calculated. However, only matter containing n, p, hyperon Λ and Σ- have been studied numerically. Calculation is done by using Relativistic Mean Field approach. The biggest changed in equation of fraction for containing neutrino trapping because of it is happened in proto neutron star. Next done variations coupling constant hyperon for parameter set G2**, variation is conducted to equation of state containing n, p, hyperon Λ dan Hyperon Σ-. Obtained that values change coupling constant gωΛ gave impacts to the emergence of hyperon Λ and values change coupling constant gσ*Λ gave impacts to the emergence of hyperon Σ. And the constant values prediction that approaching the result of the observation neutron star of PSR J1903+0327(D.J. Champion et al, 2008) is in the gσ*Λ = -(2/3) gωN and gωΛ = 0.8 gωN.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29062
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Isnain Nurussalam
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat seberapa jauh kontribusi resonansi hyperon dengan spin 5/2 pada energi tinggi dengan menggunakan model isobar untuk fotoproduksi kaon pada proton, γp → K+Λ. Resonansi hyperon yang dimasukkan adalah resonansi dengan spin 1/2 yang merupakan resonansi latar ditambah dengan resonansi berspin 5/2 yang tercatat pada Particle Data Group. Beberapa studi menyatakan bahwa resonansi hyperon ini berguna pada perhitungan sudut mundur pada fotoproduksi kaon. Perhitungan ini menggunakan nilai amplitudo hamburan yang diturunkan secara analitik dan dimasukkan ke dalam perhitungan numerik. Dalam mencari sejauh mana kontribusi hyperon dengan spin 5/2 ini, penelitian dilakukan dengan cara meminimalisasi nilai χ2/N serta melihat sejauh mana keselarasan model yang digunakan dengan data eksperimen, terutama pada penampang lintang dan observabel polarisasi.
ABSTRACT
This research is aimed to investigate the contribution of spin-5/2 hyperon resonances by using an isobar model for kaon photoproduction on the proton γp → K+Λ. Hyperon resonances with spin-1/2 and -5/2 listed by the Particle Data Group are included in the model. It is found in the literature that, the hyperon resonance contributes mostly in the backward angles of kaon photoproduction. For this purpose the amplitude is calculated analitically and the result is used in the numerically calculation. Contribution of spin-5/2 hyperon resonances is investigated by minimizing the χ2/N values and improving the consistency of the model with the experimental data, especially the crosssection and polarization observables.
2016
S63070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library