Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Awalia Hanifah
Abstrak :
[ABSTRAK Angka cakupan K1 dan K4 di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis pada tahun 2013 adalah sebesar 99,4% dan 91%. Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, termasuk pada kunjungan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat dukungan suami pada kunjungan ANC istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rencangan Rapid Assessment Procedure (RAP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan terhadap dukungan suami pada kunjungan ANC istri, dan tingkat pendapatan suami paling memiliki peran terhadap dukungan suami. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mendorong suami sehingga suami dapat memberikan dukungan secara maksimal kepada istri.
ABSTRACT , In the Cimanggis Public Health Center working area, Coverage of both ANC1 and ANC4 was 99,4% (2013) and 91% (2014) respectively. The husbands? support is one of the factors that play an important role in mothers? health seeking behavior during pregnancy, including ANC visit. This study aims to assess predisposing, enabling, and reinforcing factors of the husbands? support towards their wives? ANC visit. This study used a qualitative method research using a Rapid Assessment Procedure design. The result of this study shows that those three factors play an important role to the husbands? support towards their wives? ANC visit. In addition, the level of income is estimated to play the most important role towards the husbands? support. It is recommended for the health care personnel to encourage the husbands so that they feel more supported by health care personnel. Thus, they are expected to provide optimum support for their wives.]
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mutia Yuliandarin
Abstrak :
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah UPTD Puskesmas Kelurahan Kotabaru kecamatan Bekasi Barat tahun 2009. Penelitian ini dengan desain potong lintang, pada 187 ibu bayi 7-24 bulan, data dikumpulkan dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Ditemukan 29,7% ibu yang memberikan ASI Eksklusif. Pengetahuan ibu, pekerjaan ibu dan dukungan suami berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif, dimana dukungan suami merupakan faktor yang paling dominan. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan Puskesmas Kota Baru dapat lebih mensosialisasikan manfaat pemberian ASI Eksklusif didukung oleh tenaga kesehatan terlatih.
This objective of this reseacrh to determine factors related to Exclusive breastfeeding at Puskesmas Kelurahan KotaBaru, Bekasi Barat in 2009. Cross sectional design was used on 187 mothers with baby 7-24 months as a sample. Data was collected through interview using questionnaire. This research revealed that 29,7% mothers gave exclusive breastfeeding, occupational and husband support related to exclusive breastfeeding, whereas husbands support was the most dominant factors. It is suggested to District health office of Bekasi and Puskesmas KotaBaru to do over socialized exclusive breastfeeding by trained health officials.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Awalia Hanifah
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 13:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ety Nurhayati
Abstrak :
ABSTRAK
Kegagalan pemberian ASI pada bayi dapat disebabkan karena kesalahan dalam cara pemberian ASI. Hal ini dapat dipengaruhi kondisi ibu, bayi, serta dukungan dari keluarga. Partisipasi suami berdampak pada kemauan dan kemampuan ibu untuk menyusui bayi, sehingga diharapkan perilaku menyusu bayi (kesiapan, rooting, pelekatan, dan pola menghisap) menjadi lebih efektif ketika suami mempunyai pengetahuan dan sikap positif. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan suami dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang ASI untuk pasangan terhadap perilaku menyusu bayi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperiment post test only with control group. Populasi penelitian ini yaitu pasangan (suami istri) ibu post partum pervaginam yang menyusui diwilayah Bekasi. Sampel berjumlah 66 pasangan ibu postpartum yang diambil secara consecutive sampling. Perilaku menyusu bayi dinilai dengan menggunakan instrumen IBFAT (Infant Breast Feeding Assesment Tools). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap responden meningkat setelah diberikan pendidikan kesehatan. Partisipasi ayah bayi terhadap perilaku menyusu bayi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perilaku menyusu bayi pada responden di kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p>0,05). Penelitian ini merekomendasikan pemberian pendidikan kesehatan terhadap pasangan sejak masa antenatal dapat sebagai salah satu intervensi untuk kesuksesan praktek menyusui.
ABSTRACT
Ineffectiveness of breastfeeding for infants could be caused due to an error in the technique of breastfeeding. It could be influenced by the condition of the mother, infant, as well as support from family. Husband's participation affects the willingness and ability of mothers to breastfeed their babies, it expected baby feeding behavior (readiness, rooting, sticking and sucking patterns) becomes more effective when the husband has the knowledge and positive attitude. This study was to determine the effect of husband support the provision of health education about breastfeeding for couples to baby feeding behavior. This research is quantitative with quasi experiment design post test only control group. The population of this research is the couple (husband and wife) of mothers breastfeeding postpartum by pervaginam in the region of Bekasi. Number of sample of this study was 66 pairs of mothers postpartum taken by consecutive sampling. Infant feeding behavior was assessed using IBFAT instrument (Infant Feeding Breast Assessment Tools). The results of this study show that the knowledge and attitude of respondents increased after given health education. Participation of baby's father and the baby suckling behavior between the control group and the intervention group there was no significant difference between the behavior of the baby suckling with (p> 0.05). The study recommends by providing of health education on the parents couple since the antenatal period can be as one intervention to the successes practice of breastfeeding.
2016
T45596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Purwaningsih
Abstrak :
Masih tingginya angka kematian ibu, antara lain disebabkan oleh karena terlambatnya mengetahui risiko pada proses maternal, sehingga terlambat mendapatkan pertolongan. Pada saat-saat berisiko, ibu yang bersangkutan biasanya dalam keadaan lemah, sehingga tidak mampu memutuskan sesuatu. Oleh karena itu, dibutuhkan keterlibatan suami untuk mengetahui proses kesehatan maternal dan risikonya, serta dukungannya untuk mengatasi keadaan tersebut. Banyak keterlambatan keputusan diambil suami pada pada keadaan maternal berisiko tinggi, sehingga mengakibatkan pertolongan terlambat diberikan. Hal tersebut diduga karena rendahnya pengetahuan suami mengenai kesehatan maternal. Oleh karena itu, sejak tahun 1998 telah dimulai kampanye Suami Siaga, sebagai bagian dari Gerakan Sayang Ibu. Penelitian dilakukan untak melihat seberapa jauh hubungan pengetahuan dan sikap suami dengan dukungan terhadap kesehatan maternal istrinya. Populasi penelitian ini adalah suami yang mempunyai anak dibawah usia tiga tahun, dengan harapan mereka masih ingat dukungan apa yang dilakukannya ketika istrinya hamil anak terakhir. Penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, untuk melihat dukungan suami di masyarakat urban di populasi padat yang sebagian besar penduduknya berstatus ekonomi menengah ke bawah. Penelitian secara kuantitatif dengan desain cross sectional ini dilakukan melalui wawancara dengan pertanyaan tertutup terhadap 110 responden yang diambil secara simple random sampling dengan menggunakan kerangka sample. Pengolahan dilakukan dengan SPSS for Windows di Laboratorium Komputer IKM UI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi suami yang mendukung kesehatan maternal di populasi tersebut adalah 51,8%. Hasil pengujiari multivariat membuktikan bahwa pengetahuan suami tentang kesehatan maternal berhubungan dengan dukungannya terhadap kesehatan maternal istrinya. Suami yang berpengetahuan tinggi, mempunyai kecenderungan 1,7 kali mendukung kesehatan maternal istrinya dibandingkan dengan yang berpengetahuan rendah. Sikap suami mengenai kesehatan maternal tidak berhubungan secara signifikan dengan dukungan terhadap kesehatan maternal istrinya. Pekerjaan suami merupakan faktor konfonding yang dalam hubungan antara pengetahuan suami dengan dukungan suami terhadap kesehatan maternal istrinya, sementara faktor usia dan pendidikan bukan merupakan konfonding. Untuk lebih meningkatkan pengetahuan suami mengenai kesehatan maternal di Kelurahan Harapan Mulia, disarankan kepada pihak Puskesmas, tenaga kesehatan swasta dan tokoh masyarakat setempat untuk lebih mensosialisasikan pentingnya keterlibatan suami pada kesehatan maternal, baik pada waktu pemeriksaan kehamilan, maupun pada pertemuan-pertemuan informal lainnya. Untuk Departemen Kesehatan, disarankan untuk membuat program sosialisasi dukungan suami terhadap kesehatan maternal secara lebih rinci, bekerja sarna dengan berbagai departemen lain seperti Departemen Agarna serta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, agar pengetahuan kesehatan maternal dapat diserap sebagai bagian dan gaya hidup masyarakat. Paradigma bare bahwa "kesehatan maternal bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi tanggung jawab bersama, terutama suami, " perlu lebih disosialisasikan. Referensi; 52 (1972-2002)
A Correlation between Knowledge, Attitude and Husband's Support in Maternal Health A Cross Sectional Study at Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta, 2002A Maternal Mortality Rate in Indonesia is the highest among South East Asia countries. To overcome this problem, Mother Friendly Movement has been campaigning since 1996. Further, Men's involvement in maternal health is a part of Mother Friendly Movement to reduce maternal mortality. A lack of relevant information tends to less attention for men in maternal health of their wife. Therefore, men are not prepared to act promptly when obstetric emergencies arise. This study is undertaken for men that have the last child which is not more than three years old, so they still remember what kind of involvement that they've done during the last maternity of their wife. The study is carried out in a high density of population in Kelurahan Harapan Mulia, Jakarta Pusat, in 2002. From the study, husband's knowledge, behaviors and their support to maternal care will be discussed in detail. The analysis result shows that the proportion of husband's support in their wife's maternal care are only 51, 8%. The multivariate result shows that husbands with high maternal health knowledge tend to have 1, 7 times to support on maternal health than the husband with low maternal health knowledge. Even though, the fact shows men's the knowledge level about maternal risk and postnatal care are very low. Their behaviors are ambivalent to maternal health support. In conclusion, there is a significance correlation between husband's knowledge of maternal health and husbands support to their wife's maternal health, and there is no significance correlation between husband's behaviors and their support to their wife's maternal health. It is recommended that the maternal health issues are community responsibility, especially husband. Therefore, Puskesmas chief and staff to do more socializing about men's involvement in maternal health. Furthers, Department of Health, Republic of Indonesia, to provide detail information about the important of husband's support in maternal health. References; 52 (1972-2002)
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keumalahayati
Abstrak :
Dukungan suami adalah salah satu faktor yang turut berperan penting dalam menentukan status kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kerangka konsep tentang pola dukungan yang diberikan suami pada ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di daerah pedesaan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Grounded Theory. Enam orang partisipan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara theorical sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap ibu hamil dapat berupa dukungan fisik, dukungan emosional, dukungan finansial. Proses pengambilan keputusan dalam perawatan kehamilan dan persalinan disesuaikan dengan adat budaya Aceh, dan pengaruh budaya masyarakat Aceh menjadi hambatan dalam pengambilan keputusan untuk memberian dukungan terhadap ibu hamil. Penelitian ini memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan kebijakan bagi pemerintah dan tokoh masyarakat yang terkait dalam hal adat dan budaya dalam memberikan dukungan terhadap ibu hamil. Perawat yang bekerja dalam area keperawatan maternitas dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengantisipasi bentuk-bentuk dukungan suami dan proses pengambilan keputusan serta pengaruh budaya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan.
Husband support is one of the factors that have a significant contribution in determining mother?s health status. The aim of this research is to develop concept frame about support pattern that is given by husband to his wife who face the delivery process in rural area. This research is a qualitative research with grounded theory approach. Six participants in this research were selected by a theoretical sampling. The result shown that husband?s supports to his wife are physical support, emotional support and financial support. The decision making process in pregnancy care and childbirth based on Aceh cultural, the culture influence becomes an inhibition of decision making in order support pregnant woman. This research provides information to government and community kaders beneficial in determining policy that deal with the culture. It is recommended that maternity nurse and further research could anticipate husband?s support, decision making process, and cultural influence.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Di Indonesia umumnya pasien kanker serviks datang berobat pada stadium lanjut (62 %) sehingga kanker serviks merupakan 66 % dari penyebab kematian ginekologik.1 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pasien kanker serviks memeriksakan diri. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan sampel yang diambil dari seluruh pasien baru kanker serviks tahun 2000 dan 2001 yang datang berkunjung kembali ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2001. Kesimpulan : Variabel yang berhubungan secara signifikan dengan waktu memeriksakan diri ialah pengetahuan, sikap, ketersediaan pelayanan Pap smear dan dukungan suami. Ketersediaan pelayanan Pap smear merupakan variabel yang dominan. (Med J Indones 2003; 12: 162-5)
In Indonesia, most cervical cancer patients seek medical help after the cancer has reached advanced stage (62 %). This has caused cervical cancer to contribute to 66 % of gynecological deaths.1 The objective of this study is to find out factors related to the delay of cervical cancer patients in seeking for medical help. This research employs quantitative and qualitative methods. Samples were obtained from all of the new cervical cancer patients who came for the first time between 2000 to 2001 and returned to the Dr. Cipto Mangunkusumo National Central General Hospital Jakarta from August until October 2001. It is concluded that variables significantly correlated with the delay for medical check up are knowledge, attitude, the availability of Pap smear service and husband support. The availability of Pap smear plays as dominant variabel. (Med J Indones 2003; 12: 162-5)
Medical Journal of Indonesia, 12 (3) Juli September 2003: 162-165, 2003
MJIN-12-3-JulSep2003-162
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utami
Abstrak :
Cakupan ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih rendah bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan RI yaitu kurang dari 80. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2017. Desain penelitian ini cross sectional dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan. Dari hasil penelitian diperoleh perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 34,6 . Dari 11 variabel yang diteliti terdapat 5 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, IMD Inisiasi Menyusu Dini, dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan. Hasil penelitian menyarankan mengenai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama melahirkan. Upaya peningkatan pengetahuan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta tidak hanya kepada ibu hamil dan menyusui saja, namun terhadap suami, keluarga dan masyarakat, agar masyarakat sadar dan mempunyai sikap positif tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan. ......The Achievement of exclusive breastfeeding in the last 3 years at Puskesmas Kecamatan ePasar Rebo is lower than the Ministry of Health 39 s target less than 80 . The purpose of this study is to determine the factors associated with exclusive breastfeeding behavior in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo East Jakarta, 2017. The design of this study cross sectional with a sample of mothers who have babies aged 6 24 months. Based on this research, the behavior of exclusive breastfeeding is only 34,6 . From 11 variables studied, there are 5 variables that have significant relationship with exclusive breastfeeding behavior that is mother 39 s knowledge, mother attitude, IMD Early Breastfeeding Initiation , husband support and health officer support. The results suggest about efforts to conduct health promotion about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies during the first 6 months of childbirth. Also, this health promotion are conducted thoroughly and continuously and not only to pregnant and lactating mothers, but to husbands, families and communities, so that people are aware and have a positive attitude about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies for 6 months.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistami Prihandini
Abstrak :
Dukungan sosial khususnya dukungan suami berkontribusi positif terhadap maternal fetal attachment (MFA), namun hubungan tersebut masih inkonsisten. Kehamilan merupakan proses alamiah yang dapat menjadi sumber stres bagi calon ibu. Mental health self-efficacy (MHSE) terbukti menurunkan depresi dan kecemasan, tidak terkecuali pad a ibu hamil. Oleh karena itu, penelitian ini hendak melihat hubungan antara dukungan suami dan MHSE terhadap maternal fetal attachment sekaligus melihat peran mediasi MHSE atas hubungan dukungan suami dan MFA. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner terhadap 281 ibu hamil di wilayah Jadebotabek, khususnya wilayah Depok. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan dari dukungan suami dan MHSE terhadap MFA (p < 0.05). Hal ini berarti meningkatnya dukungan suami dan MHSE dapat meningkatkan MFA. Hasil analisis model mediasi PROCESS dari Hayes menunjukkan bahwa MHSE tidak memiliki peran sebagai mediator dalam hubungan antara dukungan suami dan MF A. Pada penelitian efikasi diri kesehatan mental hanya berperan sebagai variabel bebas yang berkontribusi terhadap MFA. ......Social support, especially husband support, contributes positively to maternal fetal attachment (MFA), but the relationship is still inconsistent. Pregnancy is a natural process that can be a source of stress for expectant mothers. Mental health self-efficacy (MHSE) has been shown to reduce depression and anxiety, including pregnant women. Therefore, this study wants to look at the relationship between husband support and MHSE on maternal fetal attachment as well as looking at the role of MHSE mediation over the relationship of husband support and MFA. The study was conducted using a questionnaire of 281 pregnant women in the Jadebotabek area, especially the Depok area. The results of the simple regression analysis showed a significant contribution from husband and MHSE support for MFA (p <0.05). This means that increased husband support and MHSE can increase MFA. The results of the analysis of the PROCESS mediation model from Hayes show that MHSE does not have a role as a mediator in the relationship between husband support and MFA.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>