Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Advenia
Abstrak :
Dalam proses menghuni, individu akan melakukan rangkaian aktivitas untuk beradaptasi dengan lingkungan huniannya agar dapat merasa nyaman. Perilaku ini termasuk dalam perilaku home-making untuk mewujudkan idealisme ‘rumah’ (sense of home) pribadi individu dalam hunian, termasuk hunian sewa. Hunian sewa merupakan bangunan atau ruang yang dihuni dalam jangka waktu tertentu melalui kesepakatan kontrak antara pemilik dan penyewa oleh karena itu hunian sewa dapat dikatakan memiliki sifat temporer. Variabel waktu dalam bentuk kontrak menghuni adalah salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku individu menciptakan sense of home di hunian sewa menjadi tidak stabil. Untuk memahami perilaku merumah di lingkungan yang tidak stabil, aktivitas yang dilakukan individu dapat dilihat sebagai komponen penyusun pola perilaku mewujudkan sense of home di hunian sewa melalui pemahaman home-assembling. Home-assembling adalah suatu bentuk perilaku home-making dilihat melalui perspektif teori assemblage yang dikemukakan oleh Deleuze, Guattari (1980) dan Delanda (2006). Dalam penulisan, aktivitas individu dikategorikan ke dalam absis ketidakstabilan teori assemblage yaitu Territorialization, De-territorialization, Material, Expressive, Coding dan De-coding untuk memahami bagaimana pola pikir individu menanggapi ketidakstabilan lingkungan hunian sewa untuk mewujudkan sense of home. ......During their residence, individuals engage in a variety of activities to adapt to their living environment in order to feel comfortable. This behavior can be included as a home-making behaviour to construct the sense of home in housing, including rental housing. A rental housing is a building / space that has been concluded for a certain period of time by a contract between the owner and the tenant, and can be said to have a temporary property. Time in the form of renting contract is one of the factors that can affect an individual's home-making behavior in rental housing becomes unstable. In order to understand home-making behavior in such an unstable environment, the activities performed by individual can be regarded as a component of the behavioral pattern of constructing sense of home in rental housing from understanding the concept of home-assembling. Home assembling is a form of home-making behavior in the perspective of assemblage theory proposed by Deleuze, Guatter (1980) and DeLanda (2006). In this article, in order to understand how the individual's thinking to respond the instability of the rental housing, the individual activities are described as the axes of instability from the assemblage theory, namely Territorialization, De-territorialization, Materials, and Expressions, Coding and De-coding.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Eprisa
Abstrak :
Selain hunian berstatus milik, terdapat pula hunian berstatus sewa. Namun, minat terhadap hunian sewa di Indonesia belum setinggi di negara-negara maju. Dalam tulisan ini, dibahas alasan-alasan tersebut berdasarkan sudut pandang penghuninya, meliputi bagaimana kualitas hunian sewa sebagai sebuah "dwelling" dengan memahaminya melalui aspek wujud, sistem sewa, pihak yang menyewakan, dan pihak yang menyewa hunian tersebut. Tulisan ini pun dilengkapi dengan pembahasan studi kasus secara deskriptif pada sebuah kontrakan, rumah kos, dan apartemen di Jakarta dan sekitarnya dengan hasil yang menunjukkan bahwa terdapat hunian sewa yang mampu mencapai kualitas sebagai sebuah "dwelling" yang sesungguhnya bagi penghuninya, walaupun tidak seluruh hunian sewa menunjukkan hal tersebut.
Besides owner-occupied housing, there is also rental housing. Unfortunately, people`s interest towards rental housing in Indonesia is not as high as in the developed countries. This writing will discuss the reasons based on the renter`s point of view, including how the quality of rental housing as a "dwelling" is by understanding it through aspects such as the form, the rental system, the tenant, and the landlord. This writing is also completed with descriptive case study on kontrakan, rumah kos, and apartment in Jakarta and its surrounding area in which the emerged result shows that there is a rental housing that has attained the quality as a real "dwelling" to its renter, though not all rental housings show this situation.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library