Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiza
"Kerap dianggap sebagai salah satu cara berkomunikasi, tak banyak yang menyadari bahwa humor juga ternyata erat kaitannya dengan ketidaksetaraan hubungan kekuasaan dalam hal gender. Dengan semakin cepatnya perkembangan media sosial sebagai alat komunikasi primer, saat ini mulai banyak orang mengekspresikan humor mereka melalui berbagai jenis media sosial yang ada. Ryan Higa dan Lilly Singh merupakan dua diantara banyak video blogger vlogger yang telah dikenal khalayak karena kumpulan video blog vlog bertema komedi yang mereka unggah di akun YouTube mereka masing-masing. Pada bagian analisis, konsep humor positif dan negatif dari Rod Martin digunakan untuk meneliti humor dari kedua vlogger tersebut. Dengan menggunakan analisis tekstual terhadap beberapa video yang mereka unggah, artikel ini mencoba menganalisis persamaan dan perbedaaan dari kedua vlogger dalam mengungkapkan humor positif dan negatif, serta bagaimana mereka menempatkan diri dalam hal hubungan kekuasaan gender. Hasil akhir menunjukkan bahwa kedua vlogger, terlepas dari gender mereka, ternyata mencoba mengevaluasi kembali konsep humor positif dan negatif dari Rod Martin.

Often be considered only as one of the strategies to communicate, not many people realize that humor can be imbedded with an imbalanced power relation in relation to gender. Moreover, with the rapid development of social media as a main tool for communication, multiple types of social media have been used for expressing humor. Ryan Higa and Lilly Singh are two out of many video bloggers vloggers who are famous because of their comedy video blogs vlogs in one of social media platforms, YouTube. In the analysis, positive and negative humor from Rod Martin is used as the main concept to examine the jokes from both vloggers. Using textual analysis of their vlogs, this article analyzes how both vloggers share similarities and differences in producing positive and negative humor and how they position themselves in gender power relation. The findings reveal that both vloggers, regardless their gender, re evaluate Martin rsquo s concept of positive and negative humor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library