Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Anies Ma`rufatin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam upaya mendukung pembangunan kota rendah karbon, pemantauan konsentrasi gas rumah kaca GRK telah dilakukan. Peningkatan GRK di atmosfer dapat berkontribusi pada peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi sehingga mengubah kenyamanan termal manusia. Riset ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara tingkat konsentrasi GRK dan kenyamanan termal di kawasan urban. Kenyamanan termal dihitung menggunakan Humidex. Analisis dilakukan dengan mengolah data observasi dan survei persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal. Sumber data observasi dalam riset ini berdasarkan dua lokasi stasiun pemantauan GRK yaitu di Kota Tangerang Selatan GRK1 dan Kota Bogor GRK2 . Hasil riset ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi GRK di kedua wilayah tersebut dipengaruhi oleh parameter meteorologi dan karakteristik lingkungannya. Tingkat kenyamanan berdasarkan nilai Humidex di stasiun GRK1 yaitu 30,5 ndash;41,5 sedangkan di stasiun GRK2 yaitu 29,4 ndash;38,5. Persepsi masyarakat terhadap kenyamanan termal mungkin dipengaruhi aktivitas, perilaku, dan pakaian yang dikenakan. Ada pengaruh konsentrasi GRK pada kenyamanan termal di kawasan urban secara tidak langsung yang ditunjukkan oleh pengaruh konsentrasi GRK pada suhu udara dan suhu udara tersebut sebagai bagian dari kenyamanan temal.
ABSTRACT
In supporting low carbon city development, the monitoring of greenhouse gases GHGs concentrations was conducted. Increasing GHGs in the atmosphere contribute to increasing average temperature earth rsquo s surface that influences human thermal comfort. This research investigated relationship between concentration levels of GHGs and thermal comfort in urban areas. The thermal comfort was assessed by using Humidex. The analysis was done by examinations of the observational data and subjective investigation of thermal comfort perception. The sources of observational in this research obtained from two monitoring stations of GHGs located in South Tangerang City GRK1 and Bogor City GRK2 . The results showed that the difference of GHGs concentration was influenced by meteorological parameters and each station rsquo s environmental characteristics. Comfort level according to Humidex in GRK1 station was 30.5 ndash 41.5 whereas in GRK2 station was 29.4 ndash 38.5. The public perception to thermal comfort might be influenced by activities, behaviour, and clothing worn. The effect of GHG concentration on thermal comfort in urban areas was indirectly indicated by the effect of GHG concentration on air temperature and the air temperature as part of thermal comfort.
2018
T51230
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nasution, Riri Indriani
Abstrak :
Ketidaknyamanan masyarakat dapat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan udara yang tinggi. Ketidaknyamanan beraktivitas di kota dan daerah sekitarnya dapat disebabkan oleh kenaikan suhu, padahal kenyamanan beraktivitas di kota sangat penting karena kota adalah pusat sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan indeks humidex dan indeks ketidaknyamanan untuk melihat ketidaknyamanan akibat suhu udara, selain melihat perbedaan suhu udara di siang dan malam hari yang mempengaruhi sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan suhu udara siang dan malam hari, adanya perbedaan antara suhu udara di udara dengan suhu udara yang dirasakan oleh masyarakat, dan tidak ada adanya hubungan antara sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kenaikan suhu udara. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan adanya sensasi panas yang dirasakan oleh masyarakat walaupun hasil perhitungan kedua indeks menunjukkan adanya sensasi panas yang menyengat dan tidak nyaman beraktivitas di kota.
High temperature along with high humidity is one of many factors that causes inconvenient feeling to urban community. The increase of air temperature at daytime and nighttime could result in a education convenience in the activity of urban communities considering urban communities are residing inside a city which center of economic and social activities. This study uses humidex index and discomfort index to analyze and to correlate urban thermal sensation with discomfort sensation. Quantitative research method is used h the primary data from questionnaire and secondary data from BMKG. This study found that there is no correlation between the discomfort sensation from humidex index and discomfort index with urban community thermal sensation.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library