Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atiyah FItri
Abstrak :
Fleksibilitas merupakan salah satu kunci relasi suami istri yang digunakan untuk menyeimbangkan penjagaan stabilitas dan keterbukaan terhadap perubahan perubahan yang ada. Salah satu yang memicu perubahan tersebut adalah teknologi seperti facebook. Penelitian ini menitikberatkan pada bagaimana fleksibilitas dalam relasi suami istri pengguna facebook. Analisa data, peneliti kelompokkan dalam 3 tipe suami istri pengguna facebook, yakni pasangan yang saling berteman, pasangan yang tidak berteman (dengan suami), dan istri saja yang menggunakan facebook. Untuk memahami dalam menganalisa temuan lapangan, peneliti menggunakan 3 unsur fleksibilitas yakni kepemimpinan, negosiasi, dan peran yang dikembangkan oleh Olson, DeFrain, dan Skogrand (2008). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Temuan penelitian ini adalah 1) Perubahan/fleksibilitas pada unsur kepemimpinan tertinggi terdapat pada pasangan yang saling berteman, diikuti kelompok istri saja yang menggunakan facebook, dan pasangan yang tidak saling berteman. 2) Konflik dan keputusan baru menjadi unsur yang sangat berperan dalam memicu perubahan dan fleksibilitas dalam penggunaan facebook. 3) Keterpisahan (ketidakbertemanan dalam penggunaan facebook) mendorong pasangan menguatkan batasan berupa aturan. Pasangan berusaha lebih menjaga kepercayaan pasangan dengan meningkatkan kontrol diri saat menerima perubahan. 4) Negosiasi dapat berfungsi secara maksimal pada pada pasangan yang saling berteman. Masing masing pasangan berusaha memperjuangkan kepentingan masing-masing. Pada pasangan yang tidak saling berteman, negosiasi didominasi oleh suami dalam bentuk pengarahan sebagai upaya pengendalian untuk menjaga dampak buruk yang dapat mengancam stabilitas pernikahan. 5) Peran dimanfaatkan oleh masing-masing pasangan secara maksimal pada pasangan yang saling berteman guna mengamankan hasil negosiasi. Keterpisahan mendorong pasangan berperan sebagai penjaga stabilitas dan menghindari perubahan. 6) Keterlibatan suami dalam menggunakan facebook memiliki peran yang menentukan bagi fleksibilitas istri. Dinamika relasi suami istri lebih dapat dimaknai jika suami terlibat dalam penggunaan facebook. ......Flexibility is one of the key relationship of marriage couple who used to balance the maintenance of stability and openness to the changes. One that triggers is technology like facebook. Facebook is social networking the most popular today and is used by all people including the marriage couple. This study focuses on how the flexibility in the relationship of marriage couple facebookers. Analysis of the data, the researchers grouped in 3 types of marriage couple facebooker; couples who befriend with husband, who is not friends with husband and only wife who uses facebook. To understand in analyzing the findings of the field, this research use 3 elements of flexibility that is leadership, negotiation, and the role developed by Olson, DeFrain, and Skogrand (2008). The research method used is a qualitative method, data collection techniques used were in-depth interviews and observation. The findings of this study were : 1) The changes/flexibility on the highest leadership of the element s contained in couples who are friends with husband, followed by a group of wives who uses facebook, and couple who do not be friend with husband. 2) Conflict and new decisions to be elements that are very significant in triggering the changes/flexibility . Severability (unfriend in using facebook) encourages couple to strengthen a boundary/rules. The couple tried to further maintain the trust by enhancing self control when receive the changes. 4) Negotiations can function optimally in the couple of mutual friends. Each pair is trying to fight for their own. In couples who did not be friend with husband, the negotiation was dominated by the husband by directing an effort to maintain control of the adverse effects that could threaten the stability of marriage. 5) Role is used by each spouse to the maximum in couples who are friends with husband to obtain secure the outcome of negotiations. Severability encourage couples act as guardians of stability rather than accept the changes. 6) Husband's involvement in using facebook has a decisive role for the flexibility of a wife.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29782
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Indriayani
Abstrak :

Pada periode postpartum, orang tua harus beradaptasi dengan perubahan keseimbangan kondisi fisik dan mental mereka. Kegagalan untuk beradaptasi dapat menyebabkan depresi pada kedua orang tua. Dalam penelitian ini, kami bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian depresi ayah pada periode postpartum dan faktor-faktor yang mempengaruhi di Jakarta, Indonesia. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 390 ayah dengan pengambilan sampel berturut-turut. Depresi ayah diukur menggunakan EPDS versi Indonesia. Instrumen lain yang digunakan adalah versi Bahasa Indonesia dari Family Coping Questionnaire dan Postpartum Social Support Questionnaire, Dyadic Adjustment Scale dan Postpartum Bonding Questionnaire. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 36,7% ayah berisiko mengalami depresi pada periode postpartum dan faktor yang mempengaruhi kepuasan hubungan dengan pasangannya (rasio odds [OR] = 34,43, interval kepercayaan 95% [CI]: 15,8-74,6) , dukungan sosial (OR = 33.728, 95% CI 15.4-73.8), ikatan ayah dan bayi (OR = 17.816, 95% CI 8., 9-35.4), pendapatan keluarga (OR = 2.415, 95% CI: 1.323-4.411 ), dan status pekerjaan (OR = 0,091, 95% CI: 0,01-0,8) Penelitian ini memberikan wawasan tentang kondisi ayah selama periode postpartum di Indonesia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki faktor-faktor psikososial ayah lainnya selama periode childbearing di Indonesia.


In the postpartum period, parents must adapt to changes in the balance of their physical and mental conditions. Failure to adapt can lead to depression in either parent. In this study, we aimed to identify the incidence of paternal depression in the postpartum period and the influencing factors in Jakarta, Indonesia. This cross-sectional study involved in 390 fathers with consecutive sampling. Paternal depression was measured using the Indonesian version of the Edinburgh Postpartum Depression Scale. Other instruments used were the Indonesian version of the Family Coping Questionnaire and Postpartum Social Support Questionnaire, Dyadic Adjustment Scale, and the Postpartum Bonding Questionnaire. The results revealed that approximately 36.7% of fathers are at risk for depression in the postpartum period and the influencing factors are satisfaction of relations with their partner (odds ratio [OR]=34.43, 95% confidence interval [CI]: 15.8-74.6), social support (OR = 33,728, 95% CI 15.4-73.8), father and baby bonding (OR = 17,816, 95% CI 8.,9-35.4), family income (OR = 2.415, 95% CI: 1.323-4.411), and working status (OR = 0.091, 95% CI: 0.01-0.8)  This study provides insight into the father's condition during the postpartum period in Indonesia. Further research is needed to investigate other psychosocial factors of the father during the childbearing years in Indonesia.

 

2019
T53261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library