Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Resa Margared
"Tesis ini membahas upaya Amerika Serikat dalam mengatasi masalah pelanggaran hak cipta produk AS oleh China periode 2001-2007. Pokok permasalahan penelitian ini adalah mengapa AS berupaya untuk memperkarakanmasalah pelanggaran hak cipta produk AS oleh China kepada DSB WTO. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakanteori Wealth and Power yang menghubungkan dan menunjukkan kondisi salingmempengaruhi antara kekayaan dan kekuatan negara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran hak cipta produk AS oleh China ternyata sangat merugikan AS sehingga memberi pengaruh pada hubungan dagangnya dengan China.

This research focus on US efforts in coping with the copyright violation problem on US product by China (between year 2001-2007). The research question is why US insisted in litigating the copyright violation problem of US product by China to the DSB WTO. This research is descriptive analitical research. This research use the theory of Wealth and Power which connect and show a condition of influencing wealth and power of state. The result is that copyright violation on US product by the Chinese was inflict a big financial loss to US so that influencing its trade relations with China."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T26232
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Noinoto Gori
"Republik Rakyat Tiongkok (中华人民共和国) menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya dan berupaya untuk mewujudkan unifikasi. Sementara itu, isu unifikasi dengan Tiongkok Daratan masih diperdebatkan di Taiwan. Hubungan keduanya ditandai dengan ketegangan politik, ekonomi, dan militer selama beberapa dekade hingga tahun 1980-an mengikuti reformasi ekonomi Tiongkok yang memungkinkan terjalinnya hubungan dagang. Hubungan ini tidak selalu stabil, dipengaruhi oleh ketegangan politik di antara keduanya. Oleh karena itu, dinamika dagang menjadi tidak terelakkan. Pada tahun 2016, Democratic Progressive Party yang memiliki ideologi pro-kemerdekaan atau anti-unifikasi memenangkan kepemimpinan legislatif dan eksekutif di Taiwan. Tiongkok bereaksi dengan membatasi peredaran barang berlabel “Made in Taiwan” pada tahun 2018. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan ilmu sejarah. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor penyebab pembatasan peredaran barang berlabel “Made in Taiwan” pada tahun 2018 dan pengaruhnya terhadap hubungan dagang Tiongkok-Taiwan.

The People's Republic of China (中华人民共和国) regards Taiwan as part of its territory and strives to achieve reunification. Meanwhile, the issue of reunification with Mainland China remains a subject of ongoing debate in Taiwan. This relationship between the two entities has been marked by political, economic, and military tensions for several decades, until the 1980s following China's economic reforms that made trade ties possible. This relationship is not always stable, owing to political tensions between the two. Therefore, trade dynamics are inevitable. In 2016, the Democratic Progressive Party, which has a pro-independence or anti-unification ideology, won the legislative and executive leadership in Taiwan. China reacted by limiting the circulation of goods labeled "Made in Taiwan" in 2018. In this study, the author used a qualitative research method with a historical approach. The results of the study show the causative factors of restrictions on the circulation of goods labeled "Made in Taiwan" in 2018 and the impact on China-Taiwan trade relations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library