Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1979
S7854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Redzuan Othman
Kuala Lumpur: University Malaya, 2013
327.595 MAL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1980
S7818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, 2018
303.482 KOM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Ghifari Berlianto
"Peringatan 50 Tahun KAA merupakan salah satu aktivitas politik luar negeri Indonesia yang berlangsung pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan ini berlangsung dari tanggal 22-24 April 2005 di Jakarta dan Bandung. Dalam pertemuan ini lebih dari 100 negara Asia dan Afrika hadir. Isu-isu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah budaya-sosial, ekonomi, dan politik. Pertemuan ini menghasilkan sejumlah keputusan, namun yang paling penting adalah New Asian African Strategic Partnership (NAASP). Salah satu isinya adalah meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi terutama di bidang seperti perdagangan, investasi, dan sumber daya manusia. Pengaruh Peringatan 50 Tahun KAA membawa perubahan dalam pelaksanaan politik luar negeri bilateral Indonesia. Indonesia kemudian meningkatkan hubungan bilateralnya dengan sejumlah negara di Asia dalam bidang ekonomi dari tahun 2006 hingga tahun 2009 yaitu dengan Cina, India, Jepang, dan Arab Saudi. Penulisan artikel ini menggunakan sumber primer yang mayoritas adalah surat kabar. Dalam artikel ini dicoba untuk dilihat peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di Asia setelah Peringatan 50 tahun KAA dalam bidang ekonomi. Diketahui bahwa peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Asia dalam bidang ekonomi merupakan salah satu bentuk implementasi Indonesia terhadap kesepakatan NAASP.

The 50th Anniversary of the Asia Africa Conference is one of Indonesia’s foreign policy activities that took place during the Presidency of Susilo Bambang Yudhoyono. This meeting was held from 22-24 April 2005 in Jakarta and Bandung. In this meeting more than 100 Asian and African countries attended this meeting. The main issues discussed were cultural, economic, and political issues.This meeting produced a number of agreements, with the main one being the New Asian African Strategic Partnership (NAASP). One of its main points is to increase economic relations, especially in fields such as trade, investment, and human resources. The influence of the 50th Anniversary of the Asia Africa Conference brought changes to the implementation of Indonesia’s foreign policy. Indonesia then increased its bilateral relations with a number of countries in Asia in the economic field from 2006 to 2009 namely with China, India, Japan, and Saudi Arabia. The writing of this article uses primary sources with the majority used are newspapers. In this article, the writer tries to explain the improvement of Indonesia’s foreign policy with countries in Asia after the 50th Anniversary of the Asia Africa Conference in the economic field. It is known that the increase of Indonesia's bilateral relations with Asian countries in the economic field is one form of Indonesia's implementation of the NAASP agreement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Septania Rubi Prameswari
"ABSTRACT
Laos adalah negara yang berada di daratan ASEAN yang berbatasan dengan lima negara seperti: Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar dan China. Laos telah menjadi bagian dari ASEAN sejak 1997. Sejak menjadi bagian dari ASEAN, pertumbuhan ekonomi Laos telah meningkat setiap tahunnya dan berharap bisa lulus dari Least Developed Countries (LDCs) pada 2020. Pertumbuhan ini dapat dilihat dari GNI percapita pada tahun 2000 yaitu $200 menjadi $1730 pada tahun 2015 berdasarkan laporan Bank Dunia.
Hubungan Indonesia dan Laos sudah hampir memasuki 60 tahun sejak 1957. Selama masa itu, Indonesia dan Laos memiliki hubungan yang stabil, terutama di bidang politik. Hubungan kedua negara meningkat setelah Laos menjadi anggota ASEAN pada 1997. Penduduk kedua negara semakin menyadari keberadaan kedua negara. Namun, masih belum cukup mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Laos, karea Indonesia hanya banyak dikenal ditingkat pejabat negara dan akademisi.
Melihat perkembangan Laos, Indonesia akhirnya harus mengambil keuntungan dari peningkatan ekonomi Laos. Saat ini telah banyak negara yang berkontribusi pada peningkatan ekonomi Laos, namun peran Indonesia masih sangat kecil. Oleh karena itu, para pelaku usaha dan UMKM Indonesia perlu kiranya mengetahuo mengenai tantangan dan hambatan perdagangan antara Laos dengan Indonesia sehingga dapat meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara."
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, 2017
327 JHLN 3:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1982
S7848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Almaududy Amri
"Tesis ini membahas tentang bentuk baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia yaitu Foreign Affairs and Defence Ministers Meeting (FADMM). Ide ini mulai mengemuka saat Presiden RI melakukan kunjungan ke Canberra pada bulan Maret 2010 dimana kedua negara menyepakati untuk menyelenggarakan pertemuan tahunan FADMM. Dasar pemikiran pembentukan FADMM adalah sebagai langkah upaya mendorong dan mewujudkan kesepakatan dalam Lombok Treaty dan Plan of Action. Selain itu, Indonesia memiliki kepentingan dalam pembentukan forum ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan FADMM selain menguntungkan bagi Indonesia khususnya di bidang keamanan, dapat pula meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Australia, mengurangi ketegangan antara kedua negara, meningkatkan rasa saling percaya dan mencegah terjadinya konflik.

This thesis examines a new form of bilateral relation between Indonesia and Australia called Foreign Affairs and Defence Ministers Meeting. This idea aroses during the visit of the President of Indonesia to Canberra in March 2010, where both Indonesia and Australia agreed to establish FADMM. The main reason for the establishment is to encourage the implementation of Lombok Treaty and its Plan of Action. Furthermore, Indonesia has interests in the formation of this forum. The result of this research showed that FADMM brings benefit to Indonesia, encourage bilateral relation Indonesia-Australia, reduces tentions between the two states, enhance mutual trust and prevents conflict."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T29505
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>