Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Neygersan Lado
Abstrak :
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat yang selanjutnya disebut Bhabinkamtibmas adalah pengemban Polmas di desa atau kelurahan yang berada di bawahfungsi Binmas Polri. Manajemen SDM Polri khususnya Penempatan kerja atau Placement sangat menentukan personel Bhabinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya di wilayah rawan aksi terorisme dan merupakan faktor penting dalam menjalankan fungsi kepolisian bidang preemtif dan preventif terhadap segala bentuk kejahatan di wilayah hukum Polres Poso. Tujuan utama manajemen sumber daya manusia Polri adalah untuk meningkatkan kontribusi personel Polri terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas organisasi. Hal ini dapat di pahami karena semua kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan, tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi yang Polri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan masalah terkait implementasi penempatan personel Bhabinkamtibmas di wilayah konflik khususnya Polres Poso, dalam pencegahan kejahatan terorisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna dari suatu permasalahan pada penempatan Bhabinkamtibmas di Polres Poso. Ditemukan permasalahan yang ada di Polres Poso adalah Implementasi mekanisme dalam menempatkan anggota Polres Poso khususnya Bhabinkamtibmas belum seluruhnya berdasarkan kompetensi, motivasi, serta prinsip thelocal boy and the local job, dikarenakan kekurangan personel, kemampuan personal dan lain sebagainya akan berdampak pada keberhasilan petugas Bhabinkamtibmas dalam mengimplementasikan program pemolisian Polmas untuk mencegah kejahatan terorisme di Kabupaten Poso. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah implementasi, manajemen SDM serta pencegahan kejahatan terhadap kejahatan terorisme. Aksi teror ini tidak hanya mengarah pada aparat keamanan atau polisi saja, akan tetapi masyarakat sipil berpotensi besar ikut menjadi korban teror. Implementasi Strategi pengembangan sumber daya manusia menjadi penting karena di sinilah tempat kelangsungan hidup organisasi. Oleh karenna itu, implementasi penempatan Bhabinkamtibmas harus sesusai dengan mekanisme tentang penempatan anggota Polri, dengan demikian harapan masyarakat kepada organisasi Polriyakni keberadaan polri dalam mencegah kejahatan teroris dapat berjalan maksimal dan dapat memberikan rasa aman dan tenteram kepada masyarakat di Kabupaten Poso. ......Bhabinkamtibmas caretaker of community policing in the village or sub district under theBinmas Polri Department. Indonesian National Police rsquo s INP Human Resource Managementespecially work placement very determining officer of Bhabinkamtibmas in carrying out itsduties in the region prone to acts of terrorism crime and is an important factor in carrying outthe police functions in the field of preemptive and preventive against all forms of crime in thejurisdiction of Poso District Police. The main objective of Indonesian National Police rsquo shuman resource management is to increase the contribution of INP officer to the organizationin order to achieve organizational productivity. This can be understood because all theactivities of the organization in achieving the goals, depends on the man who manages theorganization of INP. The purpose of this research is to solve the problems related to theimplementation of Bhabinkamtibmas officer placement in conflict areas especially Poso rsquo sofficers, in the prevention of terrorism crime. This study uses a qualitative approach that is amethod to explore and understand the meaning of a problem on placement Bhabinkamtibmasin Poso district police. The problems in Poso district police are the implementation ofmechanisms in placing Poso Police members, especially Bhabinkamtibmas, not entirelybased on competence, motivation, and principles local boy and the local job, due to lack ofofficer, personal ability and so on will have an impact on the success of Bhabinkamtibmasofficer to implement policing program to prevent terrorism crime in Poso district police. Thetheory used in this research is implementation, human resource management and crimeprevention against terrorism crime. This act of terror not only leads to security forces orpolice, but civil society has the potential to become a victim of terrorism. ImplementationStrategy of human resource development becomes important because here is where theorganization survives. At the end, hope of the community to the Police organization that theexistence of the police in preventing terrorism crime in the midst of the community canprovide a sense of safe and secure in Poso District.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T52171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Yuliyanto Kurniawan
Abstrak :
Employee engagement adalah konsep yang relatif baru dan populer dalam pengembangan sumber daya manusia. Pegawai yang terlibat akan bekerja keras dengan pikiran positif, menyelesaikan pekerjaan mereka lebih cepat daripada yang lain, maka itu juga telah dipercaya berdampak pada retensi pegawai, produktivitas, profitabilitas, loyalitas, dan keselamatan. Pada 2015-2018, database kinerja pegawai menunjukkan bahwa ada pegawai Kementerian Keuangan Republik Indonesia memiliki kinerja buruk dan buruk. Selanjutnya, peneliti mengidentifikasi pendekatan yang dianggap mempengaruhi employee engagement, ada karakteristik pekerjaan, praktik pengelolaan SDM, hubungan antara atasan dan bawahan, dan karakteristik individu. Penelitian ini akan menguji employee engagement di Sekretariat Jenderal-Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang telah bekerja minimal 1 tahun. Penelitian ini akan menerapkan non probability sampling untuk 365 pegawai yang mewakili 2,660 populasi yang memenuhi kriteria. Kemudian, penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda statistik untuk menanggapi tujuan penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami fenomena yang terjadi di organisasi-organisasi ini dan membantu memberikan referensi bagi organisasi dalam merancang strategi untuk meningkatkan employee engagement. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan, praktik pengelolaan SDM, hubungan antara atasan dan bawahan, dan karakteristik individu terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap employee engagement.
Employee engagement is a relatively new concept and popular in human resource development. Employees who are engage will work hard with positive thoughts, accomplishing their work faster than others, then it also has been trusted impact to employee retention, productivity, profitability, loyalty, and safety. In the 2015-2018, employee performance database indicated that there were employees of the Ministry of Finance Republic of Indonesia had poor and bad performance. Furthermore, the researcher identified approaches that were considered to affect employee engagement, there are job characteristics, HR management practices, relationships between leader and member, and individual characteristics.This study will examine employee engagement in Secretariat General-Ministry of Finance Republic of Indonesia who have worked for at least 1 year. This research would apply non probability sampling to 365 employee representing 2.660 population that meet the criteria. Then, this study uses statistical multiple regression analysis methods to respond of research objectives. The purpose of this study is to understand the phenomena that occur in these organizations and help provide references for organizations in designing strategies to increase employee engagement. The previous study showed that job characteristics, HR management practices, relationships between leader and member, and individual characteristics proved to have a significant affect on employee engagement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refriani Pebria
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak dokter dan petugas kesehatan lainnya memilih untuk bekerja di industri kecantikan estetika. Berdasarkan data Statista, (2021) pasar kecantikan dan perawatan tubuh di Indonesia pada tahun 2021 akan mencapai 7,46 miliar USD dan diperkirakan akan tumbuh meningkat menjadi 7,25% pada tahun 2023. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi tenaga kesehatan bekerja di klinik kecantikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner menggunakan skala Likert 5 poin. Dengan menggunakan teknik SEM, diperoleh sampel sebanyak 237 tenaga kesehatan yang bekerja di klinik kecantikan. Temuan menunjukkan bahwa praktik manajemen SDM dan working atmosphere secara positif dan signifikan memengaruhi kepuasan kerja dan pada akhirnya meningkatkan niat mereka untuk tetap tinggal. Dengan demikian, kepuasan kerja berperan dalam memediasi pengaruh praktik manajemen sumber daya manusia terhadap niat untuk tetap tinggal. Studi ini menyiratkan bahwa organisasi kesehatan harus lebih memerhatikan praktik manajemen sumber daya manusia dan suasana kerja untuk meningkatkan kepuasan kerja petugas kesehatan sehingga mempengaruhi niat untuk tinggal. Selain itu, praktik manajemen SDM dan lingkungan kerja yang efisien dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan meminimalkan kesalahan pengobatan. ......In recent years, many doctors and other healthcare workers choose to work in the aesthetic beauty industry. Based on data from Statista, (2021) the beauty and body care market in Indonesia in 2021 will reach 7.46 billion USD and is expected to grow to increase to 7.25% in 2023. Therefore, it is important to identify the factors that can influence healthcare workers can work in a beauty clinic. This study used a quantitative research method by distributing questionnaires using a 5-point Likert scale. Using the SEM (Structural Equation Modelling) technique, a sample of 237 healthcare workers who worked in beauty clinics was obtained. The findings showed that HR management practices and working atmosphere positively and significantly affect job satisfaction and ultimately increase their intention to stay. Thus, job satisfaction plays a role in mediating the effect of human resource management practices on the intention to stay. This study implies that healthcare organizations should pay more attention to human resource management practices and working atmosphere to increase the job satisfaction of healthcare workers thereby influencing the intention to stay. In addition, HR management practices and an efficient work environment can improve the quality of health services and minimize treatment errors
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Rahmasari
Abstrak :
Adalah penting untuk mengeksplorasi bahwa keseimbangan kehidupan kerja pekerja garmen dapat mengarah pada kepuasan kerja dan kepuasan hidup. Dengan motivasi kerja yang tinggi, mereka akan memberikan kinerja terbaik kepada perusahaan dan akhirnya mengarah pada kinerja perusahaan yang lebih tinggi. Studi ini menilai dampak dari kepuasan hidup, kepuasan kerja dan aset terhadap turn over intention pekerja garmen Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan keseimbangan kehidupan kerja meningkatkan kepuasan hidup dan kepuasan kerja. Kondisi kerja dan aset berpengaruh signifikan dalam keseimbangan kehidupan kerja. Niat turnover dapat dikurangi dengan peningkatan keseimbangan kehidupan kerja. Hasil penelitian menunjukan jam kerja tinggi tidak berpengaruh pada keseimbangan kehidupan kerja.
It is important to explore that the work-life balance of garment workers can lead to job satisfaction and life satisfaction. With high work motivation, workers will provide the best performance to the company and ultimately lead to higher company performance. This study assesses the impact of life satisfaction, job satisfaction and assets on the turn over intention of Indonesian garment workers. The results showed the balance of work life increases life satisfaction and job satisfaction. Working conditions and assets have a significant effect on work life balance. Turnover intentions can be reduced by increasing work-life balance. The results showed that high working hours had no effect on work-life balance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library