Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ichsan Nurfajar
Abstrak :
Hovercraft adalah jenis kendaraan berbantalan udara yang menggunakan udara bertekanan sebagai media penggeraknya. Dengan kendaraan ini, dapat dijangkau daerah yang belum memiliki sarana transportasi, seperti jalan yang baik. Hovercraft amfibi mampu berjalan dia atas berbagai kondisi permukaan dari berbagai tipe hovercraft, salah satunya adalah hovercraft ringan tipe separated dimana pada jenis ini sistem angkat hovercraft ini terpisah dari sistem propulsinya. Hovercraft jenis ini memiliki kelebihan dari segi efisiensi, dan keandalannya dalam hovering. Namun memiiiki dimensi yang lebih besar dan bobot yang lebih berat. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perhitungan perancangan sistem angkat dan sistem propulsi yang terpisah? Sehingga didapat spesifikasi kedua sistem tersebut, yang merupakan bagain dari spesifikasi dari hovercraft tipe seperated Proto X-3 yang memiliki dimensi 320 X 160 cm, yang diharapkan mampu mengangkat beban sebesar 180 kg. Menjawab pertanyaan diatas, maka dilakukanlah perhitungan perancangan kedua sistem tersebut, dengan menggunakan batasan tentang tipe hovercraft ringan dalam dimensi dan tekanan udara pada plenum chambernya. Dengan menggunakan data dari anggota Tim Hovercraft Proto X-3 lainnya, dilakukanlah perhitungan perancangan menggunakan persamaan empiris yang diturunkan dari persamaan dasar aliran fluida dan Hukum Newton II serta hasil-hasil eksperimen yang didapat dari literatur tentang hovercraft sehingga didapt kebutuhan dan spesifikasi dari kedua sistem tersebut, yaitu debit sebesar 2,68 m3/s, pemakaian jenis fan dengan spesifikasi 560/9/4Z, dan daya mesin sebesar 2,73 HP untuk sistem angkat, sedangkan untuk sitem propulsi debit sebesar 5,053 m3/s, dengan penggunakan diameter fan sebesar 102,2 cm untuk daya mesin 3,7 HP, dan dapat juga menggunakan fan dengan diameter 56 cm untuk daya mesin sebesar 11,17 HP. ......Hovercraft is an air cushion vehicle that using pressurized air as its moving media. Using this vehicle, we can go to remote area that doesn 't have good transportation infrastructure e.g road. Amphibian hovercraft is capable of overcome any surface condition. One from many kind hovercrafs is separated type of light hovercraft that using separate lift and propulsion system. This hovercraft has better efficiency than the integrated type and more hovering reliability. On the other hand, it has bigger dimensions and heavier mass. How to design separate lift and propulsion system? That we can make those two systems spesification, which is a part of the whole spesification of separated tipe light hovercraft Proto X-3, having dimension 320 X 160 cm and expected to be able to lift mass about 180 kg To answer the question above, running a designing calculation for those to systems using limitation in light hovercraft regulations especially in dimensions and plenum chamber air pressure. Using data from the other Hovercraft Proto X-3 Team member, the calculation is done using empirical equation derived from basic fluid flow equations and the second law of Newton, also using experiment result printed in literature about hovercraft until having the requirments for the two systems and the system spesifications, which are flow rate of 2,68 m3/s, using fan with spesification 560/9/4Z, and engine of 2,73 HP for lift system and for propultion system, flow rate of 5,053m3/s, using fan with diameter 102,2 cm for engine of 3,7 HP or using fan with diameter 56 cm for engine of 11,17 HP.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Razaqur Rahim
Abstrak :
Hovercraft atau Air Cushion Vehicle menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan alat transportasi lainnya. Pada saat bergerak hovercraft berada di atas bantalan udara, maka hambatan yang dialami hovercraft menjadi sangat kecil. Di samping itu cara bergerak nya yang ?melayang? di atas permukaan menjadikannya tidak perlu mengandalkan fasilitas pelabuhan untuk mendarat, bahkan bisa menembus pantai, rawa-rawa, atau sungai dan bergerak ke pedalaman selama keadaan memungkinkan.

Circular hovercraft merupakan jenis hovercraft ringan dengan desain berbentuk circular/lingkaran. Circular Hovercraft yang telah lebih dahulu dikembangkan di Departemen Teknik Mesin FTUI, ialah Circular Hovercraft Proto X-1, yang menggunakan tipe integrated system. Sistem propulsi, sistem angkat dan system dorong merupakan bagian terpenting pada suatu hovercraft. Pada circular hovercraft proto X-1 terdapat banyak losses (rugi-rugi) tekanan yang terjadi. Penggunaan sistem propulsi Mixed Flow Fan merupakan sebuah inovasi baru yang belum pernah dilakukan. Pada penelitian kali ini akan dilakukan proses optimasi sistem propulsi dari hovercraft, yaitu dengan integrasi Mixed Flow Fan ke dalam sisitem hovercraft.

Metode optimasi yang dilakukan ialah proses optimasi desain berbasis simulasi. Simulasi dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan software simulasi aliran fluida/CFD (Computational Fluid Dynamics) .

Dari hasil yang didapat, bahwa dengan penggunaan mixed flow fan pada putaran motor mesin (2800 RPM dan 3100 RPM ) dapat meningkatkan performa karakteristik dari fan serta dapat menghasilkan tekanan cushion dan kecepatan dorong (thrust velocity) yang mencukupi yaitu pada debit aliran sedang 1,2 m3/s sehingga meningkatkan performa Circular Hovercraft
A hovercraft or also called an air cushion vehicle is a vehicle that can drive on both land and water This vehicle differs from other vehicles in that way, it needs no surface contact for traction. The reason for this is a generated air cushion between the hovercraft itself and the ground surface.

Circular hovercraft is a type of light hovercraft that uses integrated system for propulsion and hovering. Circular Hovercraft Proto X-1 has already constructed before in Department of Mechanical Engineering University of Indonesia. Circular hovercraft uses a single engine and fan to provide thrust and lift. Circular hovercraft proto x-1 in previous research has a lot of pressure losses especially in propulsion system, and lift system. Mixed flow fan is a type of fan that have large pressure rise characteristics with moderate capacity. Needs of adequate of cushion pressure is critical factor to the success of an hovercraft design.

Goal of this paper was to optimize performance of circular hovercraft. In this paper mixed flow fan is used in order to get to optimum cushion pressure. CFD Simulation is used to perform design optimization process of circular hovercraft.

Result of this paper show that mixed flow fan utilizing at 2800 RPM and 3100 RPM of engine rotational speed can increase performance characteristics of fan along with can increase cushion pressure and thrust velocity at the moderate flow (Q = 1,2 m3/s) with the result that increase performance of circular hovercraft and reduce many pressure losses.
2008
S37376
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Sullivan
Abstrak :
Kendaraan allematif hovercraft bergerak dengan prinsip udara bertekanan dalam sualu bantalan udara. Tekanan terscbut dihasilkan dari aliran udara yang terus-menerus yang dialirkan ke dalarn bantalan udara.

Bagi kendaraan tersebut berat mempakan satu faktor penting dalam perancangan Berat hovercraft menentukan tekanan statis dalam banlalan udara_ Dari situ akan ditentukan besamya laju aliran udara dari fan penggerak. Makin besar debit udara yang dibutuhkan semakin besar pula konsumsi daya yang dibutuhkan untuk mcmutar fan.

Pengurangan berat perlu dilakukan setelah tinjauan stmktur asli yang dilakukan dengan simulasi program komputer analisa struktur MSC/NASTRAN memunculkan hasil bahwa stmktur terlalu kuat. Strulctur altematif dibuat dimana pada masing-masing struktur altematif tersebut dilakukan penggantian profil dari tiap-nap rangka batang yang membentuk struktur transmisi. Dengan simulasi MSC/NASTRAN terhadap ketiga altematif struktur rangka tersebut dilihat apakah tegangan kombinasi yang timbul akibat pembebanan statis masih bemilai lebih kecil daripada tegangan ijin material.

Tegangan kombinasi dihasilkan dari perhitungan komputasi oleh MSCfNASTRAN dengan menggunakan ilmu mekanika teknik statis dan metode elemen hingga. Dibutuhkan parameter-parameter seperti elemen, nodal, beban dan tumpuan (constraint) untuk membentuk suatu model struktur yang akan disimulasikan. Dari ketiga altematif tersebut akhimya dipilih sam struktur yang paling ringan yang masih berada dalam batas keamanan yang diijinkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Nugroho
Abstrak :
Hovercraft adalah kendaraan yang menggunakan bantalan udara sebagai planform. Disini bobot kendaraan sangat mempengaruhi efisiensi dari kemampuan mesin untuk mendapatkan performa yang maksimum. Hovercraft Proto X-3 adalah hovercraft dengan tipe separated yaitu mesin yang digunakan ada dua macam, mesin untuk mengangkat Serta mesin untuk mendorong, dengan dimensi panjang 320 cm, lebar 160 cm, tinggi rangka 37 cm. Analisa perhitungan terhadap struktur perancangan dilakukan pada dua disain rangka yang ada, yaitu rangka-1 dan rangka-2, dengan memperhitungkan beban pada mesin bagian depan (lift engine) sebesar 50 kg serta pada saat penumpang (asumsi massa penumpang sebesar 55 kg) menaiki kabin serta didalam kabin. Analisa perhitungan menggunakan metode elemen bingga (Finire Elemen Analysis) terhadap angka dengan kondisi pembebanan yang ada. Permasalahan yang ada adalah bagaimana mendapatkan bobot kendaraan seringan mungkin, salah satunya adalah pada mengurangi berat dari struktur rangka dengan menggunakan material yang ringan tetapi mudah didapat serta mampu untuk menahan beban yang terjadi pada struktur tersebut. Untuk itu perlu ditinjau kekuatan struktur dari perancangan rangka utama pada hovercraft proto x-3, agar diperoleh struktur yang ringan dan kuat Selelah dilakukan analisa terhadap rancangan maka didapatkan hasil untuk rangka-1 dengan nilai defleksi akibat pembebanan mesin pada bagian depan sebesar 4,834 cm, sedangkan pada rangka 2 nilai defleksinya. ......Hovercraft is a vehicle using air cushion as a planform. In order to get maximum performance, the weight of the vehicle so much afecting the efficiency of the ability of the engine. Hovercraft Proto X-3 is a separated type hovercraft where there are two kinds of engines use in such a type. They are: engine to lift and engine to thrust. The length of Hovecraft Proto X-3 is 320 cm. The calculation analysis of the designed frame is made for two frame design, they are: frame-I and frame-2.By calculating the load of the front engine is 50 kg, the load of the rear engine is 50 kg, and when passanger (assuming passanger load is 55 kg) on the cabin and inside the cabin.. The calculation analysis using Finite Elemen Analysis (FEA) for the frame in such a load condition, The problem is how to get the weight of the vehicle as light as possible, one alternative answer of this problem is by using an easy to find light material able to resist the load on the structure. Therefore the structure strength of the mainframe design of hovercraft proto x-3 for the frame-]. After conducted an analysis on design, the result for the first frame is having deflection, due to engine loading, on the front section about 4,834 cm, compare to the second frame, having deflection about
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Indra Siswantara
Abstrak :
Sistem loft Hovercraft proto X-3 yang dirancang terpisah dengan sistem propulsinya, memerlukan sebuah engine mounting agar dapat beropaerasi pada kondisi yang diinginkan. Dengan memperhatikan konstruksi ruang engine mounting yang ada, serta kebutuhan akan sistem lift yang cukup ringan, dimana berat total sistem lift tidak melebihi 50 kg, maka agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipergunakan dengan batas waktu pengoperasian yang dikehendaki, sistem engine mounting ini menyalurkan gaya-gaya yang timbul. Penulis memutuskan untuk merancang engine mounting dengan 4 reaksi tumpuan pada 4 titik sudut dari ruang engine mounting. Dengan 4 reaksi pada 4 titik tumpuan diasumsikan distribusi bebabn pada ruang engine mounting lebih merata. Pada tahap pengembangan konsep terdapat 2 alternatif desain, yaitu tipe horisontal dan tipe miring. Dengan memperhatikan kriteria yang ada, tipe horizontal dipilih dengan asumsi momen yang terjadi akibat gaya berat dari mesin pada ruang engine mounting dapat diminimalkan. Analisa perhitungan terhadap kekuatan struktur dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga (finite elemen analysis) dengan menggunakan software ANSYS 5.4. Tegangan actual yang terjadi pada rangka engine mounting ternayat lebih rendah dari tegangan maksimumyang dimiliki oleh bahannya (tegangan tarik dan geser sebesar 170 ×〖10〗^6 N/m^2, tegangan kompresi sebesar 550^6 N/m^2). Dan dengan keuntungan berat sebesar 7 kg, maka engine mounting tersebut dapat digunakan pada Hovercraft proto X-3 dengan safety faktor sebesar 50.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Vediantoro
Abstrak :
Hovercraft ringan Proto X-2 yang dirancang untuk enam penumpang dan berbobot 1250 kg,unjuk kerjanya didukung oleh mesin dengan daya maksimal 126 HP yang memutar dua buah fan pada sistem gabungan (integrated system).

Dengan menggunakan sistem gabungan ini diharapkan fan dapat digunakan sebagai gaya dorong sekaligus gaya angkat Hovercraft yang pada penerapannya dilakukan penyekatan aliran pada sisi keluaran fan. Sehingga secara tidaklangsung fan memegang peranan penting didalam unjuk kerja hovercraft.

Fan yang digunakan adalah Multi-Wing fan dengan tipe ®900I12l5Z, fan ini adalah jenis fan industri yang dipakai pada putaran kerja 1450 m1p dan mempunyai kekuatan tip 150 mfs. Pemakaian fan ini untuk hovercraft masih harus dilakukan pengujian ulang terhadap unjuk kerja fan ini sendiri, dikaranakan tidak adanya data-data yang Iengkap untuk fan pada putaran lebih dari 1450 rpm. Dengan melakukan anatisa secara numeris pada satu bladenya yang berupa data-data geometri, data sudut pemasangan sudu dan data dimensi fan itu aendiri, diharapkan dapat mengoptimalisasikan fan guna penerapannya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suhendar
Abstrak :
Hovercraft adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Sebagai salah satu sarana transportasi, syarat sistem kemudi atau kontrol yang handal sangat di perlukan. Tugas sarjana ini mengambil topik bahasan analisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli untuk hovercraft ringan Proto X-2 yang sudah selesai tahap pembuatannya.

Pembahasan yang dilakukan adalah menganalisa desain mekanisme sistem kemudi roda puli yang meliputi; pemilihan sistm roda puli, perhitungan kekuatan tali dan roda puli, perhjtungan sudut belok optimum dengan batasan faktor luar seperti besarnya gaya dorong, kekuatan bahan, kecepatan jelajah, bobot kendaraan dan kondisi operasional hovercraft.

Dengan batasan diatas, hasil dari tugas sarjana ini akan diperoleh spesifikasi sistem kemudi hovercraft ringan berpenumpang enam orang yang telah dikembangkan oleh Tim Hovercraft Universitas Indonesia, sekarang ACVC (Air Cushion Vehicle Club), yaitu PROTO X-2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Hovercraft merupakan kendaraan amfibi yang hingga saat ini terus dikembangkan. Pengembangan hovercraft dilakukan baik itu dari segi fungsi dan kegunaan, segi teknis hingga segi ekonomis dan produksi. Dari segi tujuan saat ini banyak sekali desain hovercraft yang bermunculan khususnya di bidang rekreasi atau fun dan olahraga. Dalam penelitian ini dibuat sebuah hovercraft berbentuk lingkaran atau disebut dengan circullar hovercraft dengan tujuan sebagai sarana rekreasi dalam bentuk yang lebih ekonomis dan simpel. Simulasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara teknis faktor penting dalam sistem hovercraft yaitu sistem angkat dari hovercraf itu sendiri. Dengan bantuan aplikasi CFD dilakukan variasi variabel-variabel yang mempengaruhi tekanan cushion dan kemudian dilakukan analisa dimensional serta penurunan tekanan pada sistem angkat dari circullar hovercraft yang dibuat. Model simulasi dibuat dengan data yang dimasukkan berdasarkan hasil pengukuran. Dilakukan juga verifikasi cross check terhadap antara hasil pengukuran dengan hasil simulasi CFD. Akhirnya suatu bentuk geometri yang maksimal dapat dicapai setelah dilakukan analisa dimensional dan variasi data dengan bantuan aplikasi CFD.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Dwi Saptioratri Budiono
Abstrak :
ABSTRAK
Hovercraft Ringan Proto X-2 adalah salah satu jenis kendaraan yang memanfaatkan fenomena ground effect dengan bantalan udara bertekanan. Untuk mengetahui kemampuan operasional Hovercraft Proto X-2 yang telah selesai pembuatannya, maka pengembangan dan penelitian terhadap sistem angkat dan mekanisme gerak yang digunakan harus dilakukan terus-menerus.

Pembahasan yang dilakukan adalah menghitung dan merancang ulang sistem transmisi Proto X-2, untuk menghasilkan putaran fan yang berlawanan arah, menjelaskan sistematika perencanaan sistem transmisi, dudukan sistem transmisi dan menghitung efisiensi dari transmisi tersebut, serta menganalisa efek arus pusar (propwash) yang timbul dari putaran fan yang berlawanan arah.

Dengan rincian di atas, maka akan diperoleh spesifrkasi sistem transmisi dan data-data mengenai unjuk kerja dari sistem transmisi pada Hovercraft Proto X-2, guna melakukan penelitian dan pengembangan selanjutnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Saar
Abstrak :
Hovercraft Proto X-2 adalah pengembangan iebih Ianiut daripada Hovercraft Proto X-1 yang teiah ada. Dimana maksud diproduksinya Hovercraft Proto X-2 ini adalah untuk menjadi saiah satu kendaraan altematif daiam mengatasi masalah transportasi di negara kita ini.

Kelebihan Hovercratt ini dibandingkan pendahuiunya, selain memiliki kapasitas angkut yang Iebih juga membutuhkan daya guna yang Iebih tinggi. Sehingga membutuhkan daya mesin yang Iebih besar. Pemanfaatan daya mesin yang lebih besar otomatis membutuhkan dudukan penyangga mesin yang Iebih kuat.

Untuk mengetahui kekuatan penyangga mesin Hovercraft Proto X-2 ini maka periu diiakukan suatu analisa terhadap kekuatan struktur dan dampak dari getaran mekanis yang timbul.

Analisa kekuatan struktur engine mounting Hovercraft Proto X-2 ini dilakukan pada sambungan-sambungan yang terdapat pada struktur, yaitu sambungan las dan mur-baut, akibat dari reaksi pembebanan dari mesin itu Sendiri. Reaksi pembebanan mesin pada struktur dihitung dengan bantuan komputer mempergunakan program SAP'90.

Analisa terhadap dampak getaran mekanis yang timbul didasari untuk mencari nilai konstanta kekakuan pegas dinamis, untuk mendapatkan frekuensi pribadi yang berbeda dengan frekuensi pribadi sistem. Sehingga dapat menghindari resonansi.

Hasil analisa yang dilakukan secara umum membuktikan bahwa struktur engine mounting Hovercraft Proto X-2 sekarang cukup kuat dan memadai, sebagai salah satu faktor penentu kelayakan Hovercraft proto X-2 menjadi kendaraan alternatif.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library