Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Shania Masturah
"Indekos merupakan salah satu alternatif hunian bagi mahasiswa yang ingin menyewa kamar dekat dengan kampus. Beragam fasilitas disediakan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam beraktivitas ataupun kebutuhan yang menunjang studi. Kukusan Teknik merupakan salah satu kawasan di Depok yang mengakomodasi kebutuhan hunian mahasiswa Universitas Indonesia. Namun, terbatasnya jenis indekos di area Kukusan Teknik menyebabkan mahasiswa harus memilih hunian yang kurang sesuai dengan preferensinya. Ketidaksesuaian standar/norma mahasiswa terhadap kondisi indekos yang mempengaruhi kebutuhan fisik, psikis dan sosial individu mengakibatkan housing deficit.
Skripsi ini mecoba membahas housing adjustment seperti apa yang dilakukan pada indekos yang menurut individu defisit. Berdasarkan studi kasus, terdapat 3 respon yang dilakukan individu untuk meminimalisir housing deficit, yaitu residential adaptation, resident adaptation dan residential mobility. Respon ini dilakukan individu untuk mempertahankan kondisi hunian sesuai dengan standar/norma yang dimiliki.
Indekos is one of the housing alternative for college students who want to rent a room around campus proximity. Various facilities are provided to meet students needs and learning activities. Kukusan Teknik is one of the areas in Depok that accommodates the needs of housing. However, limited amount of student accomodation types in Kukusan Teknik caused them to choose indekos that do not suit their preferences. The discrepancy between students norms and actual housing condition which also affecting physical, psychological and social needs of the individuals led to housing deficit. This thesis tries to identify what kind of housing adjustment that these individuals do to the student housing based on individual deficit. According to the case studied, there are 3 responses to minimize housing deficit, residential adaptation, resident adaptation and residential mobility. These responses are based on the needs of individuals on maintaining housing condition accordingly to their own standards/norms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Desti Ayu Setia Hidayati
"Kejadian bencana alam di Indonesia meningkat akibat krisis perubahan iklim, dan berdampak pada hilangnya tempat tinggal serta modal penghidupan para korban. Sebagai upaya mengurangi risiko bencana, hunian berteknologi RISHA menjadi solusi Pemerintah bagi korban yang direlokasi. Kurangnya pertimbangan terhadap sumber penghidupan masyarakat mengakibatkan timbulnya masalah baru, seperti fenomena housing adjustment, yang juga mengindikasikan adanya ketidakpuasan terhadap kondisi rumah. Sampai saat ini, evaluasi kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA belum dilakukan secara empiris, sehingga dikhawatirkan dapat luput melihat kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Studi ini bertujuan untuk menilai tingkat kepuasan penghuni terhadap hunian RISHA pasca bencana dan mengidentifikasi adaptasi merumah pada hunian tersebut dikaitkan dengan strategi memperbaiki modal penghidupan. Metode kuantitatif melalui survei angket kepuasan terhadap 232 penghuni menghasilkan penilaian kepuasan hunian pada skor 69,70% (cukup puas), sementara metode kualitatif melalui observasi serta wawancara mendalam menyimpulkan bahwa housing adjustment menjadi strategi penghuni untuk mengatasi housing deficit dan juga membangun kembali modal penghidupan. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan dalam mengkaji kembali kebijakan penyediaan hunian pasca bencana dan statusnya sebagai aset hibah bagi masyarakat. Housing adjustment pada hunian RISHA selayaknya tidak dinilai sebagai hal negatif, namun justru perlu mendapatkan pendampingan dan dukungan dari pemerintah sebagai bagian dari upaya pemulihan kondisi korban pasca direlokasi.
Natural disasters in Indonesia are increasing and have impacts on the loss of housing and livelihood for the victims. As an effort for future disaster risk reduction, RISHA housing technology is the Government's solution for resettlement. The lack of consideration of post-disaster livelihood in the resettlement programs has resulted in the emergence of the housing adjustment phenomenon, which also indicates housing deficit. Until now, evaluation of resident’s satisfaction toward RISHA housing in Indonesia has not been carried out empirically, so it might fail to see the real needs of the community. This study aims to assess the level of satisfaction of RISHA housing and identify their housing adjustment in it, linked to strategies for improving livelihood. A questionnaire survey of 232 respondents resulted in a satisfaction level of 69.70% (moderate), while through observation and in-depth interviews it concluded that housing adjustment is strategies for residents to overcome housing deficit and rebuild livelihood. These findings could be considered in reviewing post-disaster housing provision policies and their status as grant assets for the victims. Housing adjustment in RISHA requires Government’s assistance and support as part of efforts to restore the community's livelihood after resettlement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library