Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Hendrawan
Abstrak :
ABSTRAK
Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Resep Sesuai FormulariumRSU Prima Medika DenpasarSalah satu unsur dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalahterjaminnya aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau.Pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif secaramedik dan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan dokter dalammeresepkan obat sesuai dengan formularium. RSU Prima Medika merupakansalah satu rumah sakit swasta di Denpasar yang telah memiliki formulariumsendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formulariumRSU Prima Medika Denpasar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desaincrossectional. Sampel adalah 120 dokter yang memiliki Surat Ijin Praktek SIP diRSU Prima Medika. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakankuesioner terstruktur dan data kepegawaian. Data dianalisis secara univariat, bivariatdan multivariat dengan software statistik.Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak dokter laki-laki denganrerata umur 44.4 11.7 tahun dan paling banyak dokter spesialis. Gambarankepatuhan sesuai fomularium RSU Prima Medika Denpasar adalah 27.5 . Faktoryang berhubungan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Pengetahuan,Informasi, Penghargaan, Sosialisasi, Supervisi, dan Lingkungan Tempat Kerjasedangkan faktor yang tidak berhungan kepatuhan dokter dalam penulisan resepsesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Jenis Kelamin,Pendidikan, Lama Praktek, Sanksi, Permohonan Pasien, Pihak Membayar, danIndustri Farmasi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berhubungan terhadapkepatuhan penulisan resep sesuai dengan formularium RSPM sebesar 60.2 ,sedangkan sisanya sebesar 39.8 dipengaruhi oleh variabel lainDisimpulkan bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar masih cukup rendah. Faktoryang paling berhubungan adalah penghargaan, pengetahuan, dan informasi.Disarankan kepada pihak manajemen untuk membuat suatu sistem kebijakanpenghargaan dan sanksi, membuat buku saku formularium yang praktis, formatdan tampilan yang menarik serta didistribusikan ke seluruh dokter praktek sertamelakukan sosialisasi dan supervisi berkala.Kata Kunci: kepatuhan, dokter, penulisan resep, formularium RS, RSU PrimaMedika Denpasar
ABSTRACT
Complience Analysis of Formularium Drug Prescription inPrima Medika Hospital DenpasarOne of component to increase hospital rsquo s quality service is assurance ofsafe drug rsquo s accessibility, beneficial, quality and affordable. Unefficient of drugmanagement lead to medically and economicall negative effects. Prima MedikaHospital Denpasar is one of the private hospital in Denpasar which had their ownformularium. In 2016, various types of excessive inventory drug lead to stuck andexpired which have detrimented hospital. Aims of this study were to analyzefactors related to doctor rsquo s complience about formularium drug prescription inPrima Medika Hospital Denpasar.This was a quantitative study using crossectional design. Samples were120 doctors who had legal permit practice in Prima Medika Hospital Denpasar.Data were collected by interview using structured questionnaires and analyzedunivariate, bivariate dan multivariate with statistic software.Results showed that most doctors were male, mean of age is 44.4 11.7year most of Specialist Doctors. Rate for complience of drug prescribingfollowing formularium Prima Medika Hospital Denpasar is 27.5 . Factors relatedto compliance knowledge, information, reward, socialization, supervision, andWorking environment. Meanwhile factors which were not related were gender,education, working experience, punishment, patient request, payment type, andPharmaceutical industry. Variable on this study were 60.2 related withcompliance and 39.8 were related to other factors.In conclution, complience of drug prescribing following formulariumPrima Medika Hospital Denpasar is low. The most related factors includingrewards, knowledge, and information. It can be suggested that hospitalmanagement to produce a sistem of rewards and punishment as well asperiodically socialized and supervised for the prescription.Key words complience, doctors, drug prescribing, hospital formularium, PrimaMedika Hospital Denpasar
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Kurniadi
Abstrak :
ABSTRAK
Perubahan yang terjadi pada pasar pelayanan kesehatan merubah cara para penyelenggara pelayanan kesehatan mengelola pasien. Biaya, mutu, dan etisiensi pelayanan kini makin menjadi pusat pertimbangan. Penerapan formularium rumah sakit diyakini menjadikan pengelolaan obat menjadi lebih sederhana dan mereduksi biaya obat rumah sakit.

Penelitian ini adalah suatu studi kasus untuk mengevaluasi dampak penerapan formularium rumah sakit, terutama pada aspek perubahan perilaku penulisan resep, jumlah macam obat dalam persediaan, persediaan dan penggunaan obat generik, serta biaya obat.

Data sekunder yang dipilih dikumpulkan dari laporan tahunan IFRS dan bagian keuangan tahun 1990 - 1996. Data primer didapat dan wawancara dengan kepala dan staf IFRS serta ketua dan anggota KFT. Data kemudian di analisa untuk melihat perkembangan selama penerapan formularium rumah sakit.

Penetian diadakan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan permintaan obat di luar FRS oleh dokter paruh, terjadi penununan jumlah macam obat persediaan, peningkatan macam dan penggunaan obat generik, serta penurunan biaya farmasi.

Disimpulkan bahwa fungsi KFT belum optimal, FRS masih merupakan daftar obat, dan tujuan penerapan FRS telah tercapai, yaitu meredusir jumlah macam obat, meningkatkan penggunaan obat generik dan menurunkan biaya obat.

Untuk meningkatkan keberhasilan penerapan FRS, disarankan meningkatkan fungsi KFT sesuai tugas dan tanggung jawabnya, memperbaharui FRS, memilih suatu kombinasi strategi educative, re-educative, persuasive dan facilitative yang berkelanjutan daripada pendekatan confroniatitianal untuk meningkatkan kepatuhan para dokter paruh waktu.
ABSTRACT
Evaluation Hospital Formularium Intervention in Panti Wilasa Citarum Hospital Semarang Tahun 1993 - 1996Changes occurring in the health care market place are changing the way health providers are managing patients. Cost, quality, and efficiency of care are increasingly being focused upon. The use of a hospital formulary is believed to provide easier drug management and drug cost reduction.

This study evaluates outcomes related to hospital formulary system, especially concerning prescribing habits/behaviors, stock level, generic drug increases and drug cost reduction.

The preferred secondary data were collected from the pharmacy and finance reports for the 1990 to 1996 hospital annual years. Primary data were interviewed with the chairmen and members/staff of the Pharmacy & Therapy Committee, and Hospital's Pharmacy. Data was analyzed to see changes during the hospital formulary intervention.

Setting took place in Panti Wilasa Citarum Hospital, Semarang Result of the study show an increase in non formulary drug requested by part-timers physician, a decrease in the number of drug line items, increase generic drug items and request, and drug cost reduction.

It is concluded that the P & T Committee was not optimally functioned, Hospital Formulary was just a drug list, and hospital formulary had achieved its objectives.

Optimizing P & T Committee function, renewing the hospital formulary and a combination of ongoing educative, re-educative, persuasive and facilitative strategies rather than confrontational approach are suggested to promote its objectives achievement.
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah
Abstrak :
Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Standar pelayanan minimal di rumah sakit pada pelayanan farmasi salah satunya adalah penulisan resep sesuai formularium harus 100% dengan tujuan yaitu tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien. Formularium Rumah Sakit bermanfaat dalam kendali mutu dan kendali biaya obat yang akan memudahkan pemilihan obat yang rasional, mengurangi biaya pengobatan, dan mengoptimalkan pelayanan kepada pasien. Pemantauan dan evaluasi Formularium Rumah Sakit dilakukan terhadap kepatuhan penggunaan Fornas dan kepatuhan penggunaan Formularium Rumah Sakit. Penelitian ini dilakukan di RSUI pada tanggal 6 September 2021 – 31 Oktober 2021 dan merupakan penelitian deksriptif menggunakan metode pengambilan sampel secara retrospektif dengan mengamati dan mengevaluasi kesesuaian peresepan obat pasien depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari –September 2021 dengan Formularium Rumah Sakit RSUI berdasarkan kriteria inklusi yaitu resep pasien rawat RSUI dengan tanggal resep pada periode Januari-September 2021 dan kriteria eksklusi yaitu resep alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, juga order location yang bukan berasal dari poliklinik rawat jalan RSUI. Selain itu juga dilakukan evaluasi kesesuaian obat lost sales di depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari – September 2021 dengan Formularium Rumah Sakit RSUI dengan kriteria inklusi seluruh resep pasien dari depo rawat jalan yang terdapat salah satu jenis item obat atau semua item yang obatnya disalin resep (copy resep) keseluruhan atas permintaan pasien atau tidak ditanggung oleh guarantor atau stok obat habis dan kriteria ekslusi yaitu Resep pasien dari depo rawat jalan yang obatnya tidak disalin resep dan disalin sebagian saja. Data diolah dan dihitung menggunakan Microsoft Excel 2013 kemudian data yang dihasilkan ditampilkan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian di dapat bahwa peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan RSUI periode Januari – September 2021 secara keseluruhan didapatkan 59,52% yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit dan yang tidak sesuai yaitu 40,47%. Dengan peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan non COVID-19 RSUI periode Januari – September 2021 yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yaitu 61,08% dan yang tidak sesuai yaitu 38,92%. Sedangkan peresepan obat pada depo farmasi rawat jalan khusus COVID-19 RSUI periode Januari – Praktik Kerja di RSUI, PT. Anugerah Pharmindo Lestari, dan Apotek Kimia Farma Periode Bulan September – Desember 2021 ix September 2021 yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yaitu 59,38% dan yang tidak sesuai yaitu 40,63%. Untuk obat lost sales yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit yaitu 61,12% dan yang tidak sesuai yaitu 38,88%. Kata Kunci: Rumah Sakit, Formularium Rumah Sakit, Lost Sales, Depo Farmasi Rawat Jalan. ......Hospitals are required to provide quality services in accordance with established standards and can reach all levels of society. Minimum service standards in hospitals specifically in pharmaceutical services, one of which is writing prescriptions according to the formulary must be 100% with the aim of depicting the efficiency of drug services to patients. Hospital Formularies are useful in quality control and drug cost control which will facilitate rational drug selection, reduce treatment costs, and optimize services to patients. Monitoring and evaluation of the Hospital Formulary is carried out on compliance with the use of National Drug Formulary and compliance with the use of Hospital Formulary. This study was conducted at RSUI on September 6, 2021 – October 31, 2021 and is a descriptive study using a retrospective sampling method by observing and evaluating the suitability of drug prescriptions for outpatient pharmacy depots at RSUI for the period January – September 2021 with the RSUI Hospital Formulary based on inclusion criteria are prescriptions for RSUI inpatients with prescription dates in the January – September 2021 period and exclusion criteria are prescriptions for medical devices and consumable medical materials, as well as order locations that are not from the RSUI outpatient polyclinic. In addition, an evaluation of the suitability of lost sales drugs at the outpatient pharmacy depot of RSUI for the period January – September 2021 with the RSUI Hospital Formulary was also carried out with the inclusion criteria of all patient prescriptions from the outpatient depot which contained one type of drug item or all items whose medicines were copied by prescription (copy of prescription) in its entirety at the request of the patient or not covered by the guarantor or the drug stock runs out and the exclusion criteria are patient prescriptions from outpatient depots whose medicines are not copied and only partially copied. The data is processed and calculated using Microsoft Excel 2013 then the resulting data is displayed in percentage form. The results of the study showed that drug prescriptions at the outpatient pharmacy depot of RSUI for the period January – September 2021 overall obtained 59.52% which were in accordance with the Hospital Formulary and those that were not appropriate, 40.47%. By prescribing drugs at non-COVID-19 outpatient pharmacy depots at RSUI for the period January – September 2021, which are in accordance with the Hospital Formulary, 61.08% and those that are not appropriate, Internship at University of Indonesia Hospital (RSUI), PT. Anugerah Pharmindo Lestari, and Kimia Farma Pharmacy Period of September – December 2021 xi 38.92%. Meanwhile, drug prescriptions at the outpatient pharmacy depot specifically for COVID-19 RSUI for the period January – September 2021 which are in accordance with the Hospital Formulary are 59.38% and those that are not appropriate are 40.63%. For lost sales drugs that are in accordance with the Hospital Formulary are 61.12% and those that are not suitable are 38.88%. Keywords: Hospital, Hospital Formulary, Lost Sales, Outpatient Pharmacy Depot.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library