Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imam Tobroni
Abstrak :
ABSTRAK
Hospital Acquired Pneumonia HAP merupakan pneumonia yang terjadi pada pasien yang dirawat dirumah sakit setelah 48 jam. Prevalesi kejadian HAP sangat tinggi khususnya pada pasien terpasang NGT. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk menurunkan kejadaian HAP pada pasien terpasang NGT. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan antara tingkat pengetahuan perawat terhadap tingkat perilaku perawat tentang pencegahan HAP pada pasien terpasang NGT. Penelitian deskriptif dengan desain croos sectional ini menggunakan sampel 107 perawat. Hasil penelitian dianalisis dengan Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap perilaku perawat p value= 0,001. Penelitian ini merekomendasikan, peningkatan pengetahuan perawat sangat diperlukan untuk meningkatkan perilaku perawat. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian menggunakan metode observasi pada variabel perilaku.
ABSTRACT
ABSTRACTHospital Acquired Pneumonia HAP is a pneumonia in patient with NGT is high, that occurs in hospitalized patients after 48 hours. The prevalence of HAP occurrence is high in patients with NGT. The role of the nurse is needed to reduce the HAP 39s mortality in patients with NGT. The purpose of this study is to identifi the relationship between the nurse 39s knowledge and the nurse 39s behavior on prevention of HAP in NGT attached patients. This study was conducted by cross sectional design with 107 respondents. The data was analyzed with Chi square. The result showed a significant correlation between knowledge to nurse behavior p value 0,001. This study recommends that the improvement of nurse knowledge is needed to improve nurse behavior.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Wijayanti
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan memiliki tujuan yaitu untuk mampu memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi khusunya dan pelayanan kesehatan umumnya; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit; dan memiliki gambaran nyata tentang praktek permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker ini, terdapat tugas khusus yang berjudul ldquo;Identifikasi Drug Related Problem pada Pasien dengan Sepsis et Causa Hospital Acquired Pneumonia HAP di Hight Care Unit Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan. Tugas Khusus ini memiliki tujuan untuk memonitoring, mengidentifikasi, menganalisa dan memberikan rekomendasi solusi terkait masalah pemberian obat.
Internship at Fatmawati General Hospital Center South Jakarta has purposes, namely to understand the role, duties and responsibilities of Pharmacist in accordance with the provisions of the legislation and ethics have the insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacist in Hospital and have a real picture of the practice of pharmacy practice issues and learn the strategies and activities that can be done in order to develop Hospital. In the implementation of this practice, there is a special task entitled Identification of Drug Related Problems in Patients with Sepsis et Causa Hospital Acquired Pneumonia HAP in Teratai Hight Care Unit Fatmawati General Hospital, South Jakarta . Special task has puposes to monitor, identify, analyze and provide recommendations related to the problem of drug administration.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Artati Murwaningrum
Abstrak :
Latar Belakang: Infeksi HAP oleh bakteri multidrug-resistant (MDR) menyebabkan mortalitas yang tinggi, lama rawat yang memanjang dan biaya perawatan yang tinggi. Karena itu perlu diketahui gambaran faktor risiko terjadinya infeksi bakteri MDR pada pasien HAP. Tujuan: Mengetahui gambaran faktor risiko terjadinya infeksi bakteri MDR pada pasien HAP di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Metode: Penelitian dengan desain Kohort retrospektif menggunakan rekam medik pasien HAP yang memiliki hasil kultur sputum di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2015-2016 dengan metode total sampling. Pasien HAP diklasifikasikan menjadi terinfeksi bakteri MDR dan terinfeksi bakteri bukan MDR berdasarkan kategori resistensi isolat yang paling resisten pada sputum yang pertama kali didiagnosis MDR. Evaluasi gambaran faktor risiko dilakukan kepada semua subjek. Seluruh analisis dilakukan menggunakan program Microsoft Excel. Hasil: Proporsi HAP selama tahun 2015 dan 2016 berturut-turut adalah 6,12 dan 6,15/1000 admisi. Proporsi pasien HAP yang terinfeksi bakteri MDR selama tahun 2015 dan 2016 berturut-turut adalah 95% dan 82,1%. Gambaran proporsi faktor risiko infeksi bakteri MDR pada pasien HAP RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2015-2016 mulai dari yang paling tinggi ke yang paling rendah berturut-turut adalah riwayat pemakaian antibiotik 90 hari sebelum diagnosis (100%), albumin <2.5 g/dL (100%), Charlson Comorbidity index≥3 (95,9%), usia> 60 (95,2%), lama rawat> 5 hari (92,5%), riwayat pemasangan NGT (92,1%), riwayat perawatan ICU/HCU sebelumnya (81,8%) dan penggunaan steroid setara prednison>10 mg/hari atau ekivalen selama>14 hari (28,6%). Simpulan: Proporsi infeksi bakteri MDR pada pasien HAP RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2015 dan 2016 berturut-turut adalah 95% dan 82,1% dengan proporsi faktor risiko infeksi bakteri MDR yang paling tinggi adalah pada pasien dengan riwayat pemakaian antibiotik 90 hari sebelum diagnosis dan albumin <2.5 g/dL. > Background: Multi-drug Resistant (MDR) Hospital-acquired Pneumonia (HAP) is associated with high mortality, prolonged hospital stay and high cost. Therefore, it is important to have description risk factors distribution for MDR HAP. Aim: To have description of risk factors proportion for infection with MDR bacteria in HAP patients hospitalized in Cipto Mangunkusumo General Hospital. Methods: A Cohort retrospective study with total sampling methode was conducted to collect medical records of HAP patients hospitalized in 2015-2016. Patients were classified as infected with MDR bacteria and infected with non-MDR bacteria based on the most resistant category of the sputum firstly diagnosed infected with multidrug-resistant bacteria. Risk factors evaluation were conducted to all subjects. All analysis was done using Microsoft Excel. Results: Proportion of HAP during 2015 and 2016 respectively were 6.12 per 1000 admission and 6.15 per 1000 admission. Proportion of HAP patients infected with MDR bacteria in 2015 and 2016 were 95% and 82,1% respectively. MDR bacteria in 2015 and 2016 were 95% and 82,1% respectively. Description of risk factors proportion for infection with MDR bacteria from the highest to lowest respectively were prior antibiotic use 90 days before diagnosis (100%), albumin level <2.5 g/dL (100%), Charlson Comorbidity index≥3 (95,9%), age >60 years (95,2%), hospitalization>5 days (92,5%), NGT insertion (92,1%), prior ICU/HCU hospitalization in the last 90 days (81,8%) and prior steroid use equivalent to prednisone >10 mg/day for >14 days (28,6%). Conclusion: Proportion of HAP patients infected with MDR bacteria in 2015 and 2016 were 95% and 82,1% respectively with the highest risk factors proportion for infection with multidrug-resistant bacteria were prior antibiotic use in 90 days before diagnosis and albumin <2,5 g/dL.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library