Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Maulana Nur Pratama
Abstrak :
Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat resiko bencana gempa bumi yang cukup tinggi, karena terletak pada zona tektonik yang sangat aktif yang merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik besar. Tingkat kerusakan akibat gempabumi selain karena magnitudo dan lokasi gempabumi, dipengaruhi oleh kondisi geologi permukaan setempat (local site effect). Salah satu kota di Indonesia dengan kondisi rawan terjadinya amplifikasi gelombang gempabumi adalah kota Jakarta. Mengacu pada peta geologi, Jakarta merupakan daerah hasil endapan alluvial dan kipas alluvial, sehingga kondisi dibawah permukaan terdiri dari lapisan-lapisan sedimen tebal seperti batu pasir dan batu lempung. Upaya mitigasi perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan timbulnya korban jiwa, karena Jakarta memiliki jumlah populasi penduduk tinggi dan terdapat ratusan gedung-gedung tinggi diatas 150m. Studi kerentanan tanah di Jakarta, dilakukan dengan analisis HVSR. Parameter yang didapatkan berupa nilai amplifikasi dan frekuensi dominan, yang selanjutnya dapat dipelajari hubungan antara kedua parameter tersebut untuk memperkirakan tingkat kerusakan di wilayah Jakarta. Daerah dengan karakteristik nilai frekuensi dominan rendah dan faktor amplifikasi tinggi, resiko kerusakan bangunan akibat gempabumi akan lebih parah. Dari hasil pengolahan HVSR didapatkan rentang nilai frekuensi dominan 0.8 – 5.34 Hz, sedangkan rentang faktor amplifikasi antara 1.51 – 3.62. Berdasarkan hasil analisis yang dituangkan dalam bentuk peta mikrozonasi berdasarkan parameter frekuensi dominan(f0), amplifikasi (A0) dan indeks kerentanan seismik (Kg), daerah sangat rawan terjadinya amplifikasi gempabumi berada di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. ......Indonesia is an area with a high level of earthquake risks because it is located in a very active tectonic zone which is the junction of three large tectonic plates. The level of damage due to the earthquake, apart from the magnitude and location of the earthquake, is also influenced by the geological local site effect. One of the cities in Indonesia that is prone to earthquake wave amplification is the city of Jakarta. Referring to the geological map, Jakarta is an area resulting from alluvial deposits and alluvial fans, so that the subsurface conditions consist of thick layers of sediment such as sandstone and claystone. Mitigation efforts need to be done to prevent damage and casualties because Jakarta has high population and hundreds of tall buildings above 150m. Soil vulnerability study in Jakarta was then carried out using HVSR analysis. The parameters obtained are in the form of amplification value and dominant frequency, which can then be studied the relationship between these two parameters to estimate the level of damage in the Jakarta area. Areas with the characteristics of low dominant frequency values and high amplification factors have the risk of building damage due to earthquakes will be more severe. From the results of HVSR processing, the dominant frequency range is 0.8 - 5.34 Hz, while the amplification factor ranges from 1.51 to 3.62. Based on the results of the analysis outlined in the form of microzonation maps based on parameters of dominant frequency (f0), amplification (A0), and seismic susceptibility index (Kg), areas very prone to earthquake amplification are in the North Jakarta and Central Jakarta areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qonita Shobrina
Abstrak :
Kota Surabaya bagian barat berada di antara dua patahan aktif, yaitu Patahan Surabaya dan Waru. Mikrozonasi seismik dan karakterisasi lokasi gempa di wilayah sekitar patahan sangat penting untuk pembangunan kota dan mitigasi potensi bencana akibat gempa. Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi tingkat kerentanan seismik di Kecamatan Tandes dan Sambikerep yang berada di bagian barat Kota Surabaya. Data mikrotemor diolah menggunakan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) untuk mendapatkan nilai frekuensi dasar (f0) nilai amplifikasi (A0), dan kurva H/V. Inversi kurva H/V dilakukan untuk mendapatkan profil nilai kecepatan gelombang geser (Vs) terhadap kedalaman. Indeks kerentanan seismik tanah (Kg) dihitung berdasarkan nilai amplifikasi permukaan (A0) dan frekuensi dasar (f0). Hasil penelitian menunjukan nilai frekuensi dasar (f0) di Kecamatan Tandes dan Sambikerep berkisar antara 0,5051-3,9541 Hz. Sebaran nilai faktor amplifikasi (A0) di Kecamatan Tandes dan Sambikerep berkisar antara 1,0250-4,1135. Indeks Kerentanan Seismik (Kg) di wilayah penelitian bervariasi antara 0.4602 hingga 15.3294. Kecamatan Tandes dan Sambikerep memiliki nilai Kerentanan Seismik (Kg) relatif rendah sehingga lebih aman untuk pembangunan infrastruktur daripada daerah bagian utaranya. ......The western part of Surabaya city is located between Surabaya and Waru active faults. Seismic microzonation and characterization of earthquake locations around fault areas are very important for city development and potential disaster mitigation caused by earthquakes. The objective of the research is to estimate the level of seismic vulnerability in the Tandes and Sambikerep districts located in the western area of Surabaya City. The microtremor data was processed using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) method to obtain fundamental frequency values (f0), amplification values (A0), and H/V curves. Inversion of H/V curves carried to obtain profiles of shear wave velocity values (Vs) versus depth. The soil seismic vulnerability index (Kg) is calculated based on the surface amplification value (A0) and fundamental frequency (f0). The research results show that the fundamental frequency (f0) value in Tandes and Sambikerep Districts ranges between 0.5051-3.9541 Hz. The amplification factor values (A0) in Tandes and Sambikerep Districts range between 1.0250-4.1135. The Seismic Vulnerability Index (Kg) of the study area varies from 0.4602 to 15.3294. Conclusion. Tandes and Sambikerep districts have relatively low Seismic Susceptibility (Kg) values. Therefore, these areas are safer for infrastructure building than the northern areas.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Alya Khairunnisa Rizdinanti
Abstrak :
Berdasarkan sejarah kegempaannya, Cilacap merupakan wilayah yang pernah mengalami gempa besar (>M7.0) dan gempa dahsyat (>M8.0). Penelitian bermaksud untuk mengidentifikasi daerah rentan bencana gempa menggunakan data waveform noise. Pengolahan memanfaatkan metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio yang menghasilkan nilai amplifikasi dan nilai frekuensi dominan suatu wilayah. Berdasarkan hasil penelitian, rentang nilai amplifikasi Kabupaten Cilacap ialah 0.24 – 6.63 dan rentang nilai frekuensi dominannya ialah 0.85 – 14.08 Hz dengan wilayah Karangkadri, Karangtalun, dan Tambakreja sebagai daerah yang sangat rawan. Berdasarkan nilai frekuensinya diestimasikan bahwa daerah penelitian ditutupi oleh litologi aluvial dengan intensitas maksimum gempa yang mungkin terjadi sekitar VIII MMI. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan nilai indeks kerentanan gempa, Peak Ground Acceleration, dan Ground Shear Strain. Nilai indeks kerentanan gempa yang didapat memiliki rentang 0.038 - 6.083 s2/cm. Nilai Peak Ground Acceleration bervariasi pada rentang 3.32835 – 3.32839 gal. Sementara nilai Ground Shear Strain daerah penelitian bervariasi dalam rentang 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa daerah yang sangat rawan pada Kabupaten Cilacap ialah wilayah Tambakreja yang memenuhi 5 dari 6 parameter kerawanan yang diuji. ......Based on its seismik history, Cilacap is an area that has experienced a large earthquake (>M7.0) and a great earthquake (>M8.0). The research intends to identify earthquake-prone areas using waveform noise data. The processing is done by utilizing the Horizontal to Vertical Spectral Ratio method, producing amplification values and dominant frequency values. Based on the study results, the amplification value range of the Cilacap is 0.24 – 6.63, and the dominant frequency range is 0.85 – 14.08 Hz with Karangkadri, Karangtalun, and Tambakreja areas as the danger areas. Based on the frequency value, it is estimated that the study area is covered by aluvial lithology with a maximum intensity of earthquakes that may occur around VIII MMI. Further research was conducted to obtain the value of the earthquake susceptibility index, Peak Ground Acceleration, and Ground Shear Strain. The earthquake susceptibility index value obtained has a range of 0.038 - 6.083 s2/cm. The Peak Ground Acceleration value varies in the range of 3.32835 – 3.32839 gal. Meanwhile, the Ground Shear Strain values in the study area varied in the range of 1.578x10-8 – 1.666x10-5. Overall, it can be concluded that the earthquake-prone areas in Cilacap Regency is Tambakreja that qualified from the six parameter processing result.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library