Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiyyah Siti Zainab
Abstrak :
Kurkuminoid  merupakan ekstrak yang berasal dari Curcuma domestica dan telah diketahui dapat menghambat produksi TGF-Beta sebagai regulator utama fibrosis paru idiopatik (FPI). Sistem penghantaran paru dapat memfasilitasi akumulasi kurkuminoid pada paru-paru, kurkuminoid dapat dihantarkan melalui sistem penghantaran paru. Namun, kurkuminoid tidak larut di dalam air, sehingga diformulasikan menjadi nanosuspensi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula nanosuspensi kurkuminoid (NSK) dengan karakteristik yang baik menggunakan stabilisator polimer PVP-K30 dan poloxamer-188 untuk penghantaran melalui paru. Pada penelitian ini, NSK dibuat dalam 3 formula yang divariasikan berdasarkan konsentrasi PVP-K30 yaitu 0,2% (NSK F1), 0,3% (NSK F2), dan 0,4% (NSK F3). NSK diperoleh dengan melarutkan kurkuminoid pada pelarut organik yang kemudian didispersikan ke dalam larutan polimer,  kemudian diaduk menggunakan high shear homogenizer dengan kecepatan 20.000 rpm. NSK yang diperoleh dievaluasi yang mencakup penetapan kadar, ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, uji disolusi, dan uji stabilitas selama 2 bulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ketiga NSK menghasilkan nanosuspensi yang baik dengan ukuran partikel (Dv90) 198 - 237 nm; indeks polidispersitas 0,38 - 0,49; zeta potensial negatif 27,53 - 29,2 mV; dan kadar 101,88 - 101,97%. Jumlah kurkuminoid NSKyang terdisolusi pada medium simulasi cairan paru sebanyak 77,57 - 83,28%. Disolusi NSK meningkat hingga lebih dari 3,2 kali lipat pada menit ke-120 dibandingkan dispersi serbuk kurkuminoid dalam air. Pada suhu 25°C seluruh NSK masih stabil yang terlihat dari kadar kurkuminoid lebih dari 95%, sedangkan pada suhu 40°C kadar kurkuminoid turun hingga 92%. Dari penelitian dapat disimpulkan, NSK F1 merupakan formula terbaik namun menunjukkan ketidakstabilan setelah penyimpanan selama 8 minggu.  ......The pulmonary delivery system can facilitate the accumulation of curcuminoid in the lung, curcuminoid can be delivered through the pulmonary drug delivery system. However, curcuminoid is not soluble in water, so curcuminoid formulated into nanosuspension. This study aimed to obtain a curcuminoid nanosuspension (NSK) formula with good characteristic using polymer stabilizer PVP-K30 and poloxamer-188 for delivery through the lung. In this study, NSKs were prepared in 3 formula which varied based on the concentration of PVP-K30, 0.2% (NSK F1), 0.3% (NSK F2), and 0.4% (NSK F3). NSKs were obtained by dissolving curcuminoid in an organic solvent which was then dispersed into a polymer solution, then stirred using a high shear homogenizer at a speed of 20.000 rpm. The obtained NSKs were evaluated which included assay, particle size, polydispersity index, zeta potential, dissolution test, and stability test for 2 months. Based on the research, the three NSKs produced good nanosuspensions with particle sizes (Dv90) 198 - 237 nm; polydispersity index 0.38 - 0.49; negative zeta potential 27.53 - 29.2 mV; and content of 101.88 - 101.97%. The number of NSK curcuminoid that was dissolved in the simulated lung fluid medium was 77.57 - 83.28%. The dissolution of NSK increased by more than 3.2 times at 120 minutes compared to the dispersion of curcuminoid powder in water. At a temperature of 25°C, all NSK was stable as seen from content of curcuminoid more than 95%, while at 40°C the curcuminoid content decreased to 92%. From the research, it can be concluded that NSK F1 is the best formula but shows instability after 8 weeks of storage.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Safiera
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronis. Jumlah penderita DM di Indonesia meningkat dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013. Jika tidak diobati, diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya retinopati diabetik. Pengobatan retinopati diabetik membutuhkan sistem penghantaran obat ke bagian posterior dari mata. Sistem enkapsulasi obat dengan menggunakan polimer Poly Lactic Acid (PLA) dapat memberikan waktu pelepasan obat di rongga intravitreal yang lebih lama. Pembuatan obat untuk pengobatan retinopati diabetik mengharuskan polimer memiliki ukuran sebesar 200 nm. Ukuran ini bertujuan agar dapat menembus jaringan kapiler terkecil dan tersempit pembuluh darah pada retina yang disebabkan ukurannya yang sangat kecil. Ukuran nanopartikel PLA memiliki beberapa faktor dalam pembuatannya, salah satunya adalah kecepatan high speed homogenizer. Peningkatan kecepatan high speed homogenizer diketahui dapat menurunkan ukuran partikel melalui pengaruh energi dan shear stress yang diberikan kepada emulsi. Untuk mengetahui morfologi dan ukuran yang dihasilkan, digunakan Scanning Electron Microscope (SEM) dan Particle Size Analyzer (PSA). Melalui penelitian didapatkan kecepatan high speed homogenizer sebesar 10000 rpm menghasilkan nanopartikel PLA dengan ukuran partikel rata-rata 190,4 nm yang memenuhi target ukuran untuk pelepasan obat terkendali di retina penderita retinopati diabetik.
ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder marked with chronic hyperglycemia. Patients diagnosed with DM in Indonesia increased from 1.1% in 2017 to 2.1% in 2013. If left untreated, diabetes may cause several complications, such as diabetic retinopathy (DR). The treatment needs a drug delivery system to the posterior region of the eye. Drug encapsulation system using Poly Lactic Acid (PLA) is expected to provide longer release period in intravitreal chamber. Making a remedy for DR treatment requires polymer having size 200 nm. This size aims so it can penetrate the smallest and narrowest tissue capillary of blood vessels on retina caused of the size is very small. PLA nanoparticle size has several factors, including the speed of high speed homogenizer (HSH). Increasing speed of HSH is known can reduce particle size through the influence of energy and shear stress given to the emulsion. To observe the morphology and measure the particle size, Scanning Electron Microscope and Particle Size Analyzer is used. It is obtained the speed of the high speed homogenizer at 10000 rpm to produce PLA nanoparticle with a mean particle size 190,4 nm that fulfill target of size for controlled drug release in retina of DR patient
2016
S63718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambun, Bernoulli S.P.
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kelarutan asam mefenamat dengan menggunakan vibrating mill dan homogenizer berkecepatan tinggi dalam upaya mengurangi ukuran partikel asam mefenamat melalui pembuatan dan karakterisasi nanosuspensi dan nanosuspensi kering dengan PVP sebagai pembawa asam mefenamat. Nanosuspensi yang telah diperoleh dikarakterisasi menggunakan mikroskop optik dan PSA untuk melakukan optimasi nanosuspensi yang terbentuk. Hasil karakterisasi nanosuspensi yang terbentuk memperlihatkan ukuran diameter rata-rata sebesar 510,2 nm dengan standar deviasi (SD) sebesar 138,2 nm. Kemudian, nanosuspensi asam mefenamat dilakukan pengeringan beku. Nanosuspensi dan baku asam mefenamat di karakterisasi dengan XRD dan dimasukan kedalam cangkang kapsul keras untuk dilakukan uji disolusi. Hasil uji disolusi pada medium dapar tris memperlihatkan bahwa nanosuspensi asam mefenamat mempunyai pola pelepasan obat yang lebih lambat dan konstan dibandingkan dengan baku asam mefenamat.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S33146
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library