Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Indrawati
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No. 50 Bogor bertujuan memahami kegiatan kefarmasian yang dilakukan di apotek, serta memahami tugas, fungsi apoteker dalam pengelolaan sebuah apotek. Tugas khusus yang diberikan berjudul Pelayanan Kefarmasian di Rumah Pada Pasien dengan Obat Indeks Terapi Sempit. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk meninjau kesesuaikan farmakologis resep yang terdapat obat dengan indeks terapi sempit dan melakukan pelayanan kefarmasian di rumah pada pasien yang mendapat obat dengan indeks terapi sempit. Peran apoteker di apotek ialah menentukan kebijakan pengelolaan apotek, serta melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap semua komponen yang ada di apotek, disamping melaksanakan fungsi profesionalnya sebagai seorang apoteker untuk menjamin penggunaan obat yang rasional untuk keselamatan pasien. Adanya pelayanan kefarmasian di rumah diharapkan pasien dengan obat indeks terapi sempit akan mendapatkan efek farmakologis yang maksimal dan memperkecil efek samping atupun efek toksik.
Professional Internship at Apotek Kimia Farma No. 50 Bogor aims to understand the pharmaceutical activity that be done at pharmacies and understand the assignment, function of pharmacists on pharmacies management. The special assignment that is given is entitled Home Care Phamacy on Patients who Take Narrow Therapeutic Index Drugs. The aims of this special assignment is to observe phamacology suitability recipes with narrow therapeutic index drug and give homecare pharmacy to patient with narrow therapeutic index drug. The role pharmacist in pharmacy is determine managemant pharmacies priciple, implement monitoring and control function to all component in pharmacies, be side of implement the proffesional function as a pharmacist to assure utilizing of rational drug to patient safety. The homecare phamacy is hoped the patient with narrow therapeutic index drug will get the maximal phamacology effect and minimize adverse effect or toxicity.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Andriani
Abstrak :
Apoteker kini telah dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian. Penyelenggaraan Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA periode Maret 2018 dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 143 ini menjadi salah satu program untuk meningkatkan kompetensi calon apoteker dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang tugas dan tanggung jawab, wawasan dan keterampilan, serta memahami secara langsung peran nyata seorang apoteker di apotek. Dalam pelaksanaan praktik kerja profesi ini juga dilaksanakan pelayanan kefarmasian di rumah oleh apoteker sebagai tugas khusus, agar calon apoteker dapat lebih memahami pentingnya pelayanan kefarmasian di rumah yaitu untuk memberikan perhatian lebih besar kepada pasien dengan kondisi khusus untuk mencapai tujuan terapi obat. ......Nowaday, Pharmacists have been required to increase knowledge, skills and behavior in order to interact with patients to perform pharmaceutical services. The implementation of Internship at Kimia Farma Pharmacy No. 143 Period March 2018 became one of the programs to increase the competence of the pharmacist in order to improve the knowledge of the duties and responsibilities, insight and skills, and also understand the role of a pharmacist at the pharmacy in real condition. In implementation of internship, it also perform the pharmaceutical services at home by pharmacists as specific assignment to understand the importance of pharmaceutical services at home, that is to give more attention to patients with special conditions in order to achieve drug therapy purposes.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Priantia
Abstrak :
Praktek Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No.389 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman praktis dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktek kerja profesi dilakukan selama satu bulan yang terdiri dari manajemen apotek dan pelayanan kefarmasian pada pasien meliputi swamedikasi, pelayanan resep dokter, dan pemberian informasi obat. Pada pelaksanaan praktek kerja terdapat tugas khusus berupa Homecare pada pasien gagal jantung.
Apoteker Internship at Kimia Farma Pharmacy No.389 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmacy services in accordance with applicable legislation and ethics, have insight, knowledge, skills, practical experience and have an overview About pharmacy practice issues and to learn strategies and activities that can be done in order to develop pharmacy practices. A one month professional practice consists of pharmacy management and pharmacy services in patients including swamedication, prescription services, and drug information. In the implementation of work practices there is a special task of Homecare in patients with heart failure.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Apoteker memiliki peran penting di dalam suatu apotek yaitu dalam pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik kepada masyarakat. Melihat pentingnya peran seorang apoteker tersebut, maka diperlukan pengetahuan dan pengalaman praktis oleh seorang calon apoteker. Praktik Kerja Profesi Apoteker PKPA yang dilaksanakan di Apotek Kimia Farma no. 389 ini diharapkan calon apoteker dapat memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek dan praktik kefarmasian, memiliki pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melaksanakan praktik kefarmasian di apotek, serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian. Dalam pelaksanaan praktik kerja profesi ini juga dilaksanakan tugas khusus berupa pelayanan kefarmasian di rumah oleh apoteker. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat memahami fungsi dari pelayanan kefarmasian di rumah. Setelah pelaksanaan tugas khusus, calon apoteker lebih memahami pentingnya pelayanan kefarmasian di rumah yaitu untuk memberikan perhatian lebih besar kepada pasien dengan kondisi khusus sehingga keberhasilan terapi obat dapat tercapai. ABSTRACT
Pharmacy is a pharmaceutical care facility where pharmaceutical practice is performed by pharmacists. Pharmacists have an important role in the management of pharmaceutical preparations and clinical pharmacy services to community. Based on the importance role of a pharmacist, it requires knowledge and practical experience to be a good pharmacist. Internship at Kimia Farma Pharmacy No. 389 helped pharmacist candidates to understand duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management and pharmaceutical practices, to have knowledge and practical experience to carry out pharmaceutical practices in pharmacies, and to have a real picture of pharmaceutical practice issues. This internship also carried out specific assignment in the form of homecare by pharmacists. The purpose of this specific assignment is to enable the pharmacist to understand the function of homecaer. After the implementation of this specific assignment, prospective pharmacists could be more understand the importance of homecare. Its purpose is to give bigger attention to patients with special conditions so that the success of drug therapy can be achieved.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alavoe Ta'livin Makhfudya
Abstrak :
Home Pharmacy Care (homecare) merupakan salah satu pelayanan kefarmasian yang dapat diberikan Apoteker dalam menunjang pemantauan dan pendampingan pengobatan pasien di Apotek. Namun, pembatasan kegiatan tatap muka karena pandemi COVID-19 membatasi pelayanan homecare oleh Apoteker. Melalui aplikasi telefarma yang terintegrasi dengan layanan Home Pharmacy Care pada sistem di Apotek Kimia Farma, dapat menjadi salah satu solusi dalam melakukan homecare tanpa harus bertatap muka dengan pasien. Pada kasus ini, homecare melalui telefarma dilakukan pada pasien rujuk balik dengan diagnosis jantung koroner, hipertensi, dan dispepsia. Homecare melalui telefarma memberikan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga baik bagi pasien maupun apoteker, namun juga memiliki keterbatasan dalam penggalian informasi dan data pengobatan pasien. Kombinasi metode homecare dan telefarma dapat dilakukan karena masing-masing kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaannya. Apoteker sebaiknya selalu meningkatkan kemampuan dalam komunikasi dan penggalian informasi baik dengan pasien maupun dengan sesama tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian. ...... Home Pharmacy Care (homecare) is one of the pharmaceutical services that can be provided by pharmacists in supporting monitoring and accompanying patient treatment at drugstore. However, restrictions on face-to-face activities due to the COVID-19 pandemic limit homecare services by pharmacists. Through the telefarma application hich is integrated with the Home Pharmacy Care service on the system at Kimia Farma Apotek, can be a solution for doing homecare without having to meet the patient directly. In this case, homecare via telepharma was carried out for back-referral patients (PRB) with a diagnosis of coronary heart disease, hypertension, and dyspepsia. Homecare through telepharma provides cost, time and energy efficiency for both patients and pharmacists, but also has limitations in extracting patient information and treatment data. The combination of homecare and telepharma methods can be considered because of each advantages and disadvantages in its implementation. Pharmacists should always improve their skills in communication and gathering information both with patients and with fellow health workers to improve pharmaceutical services.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library