Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ansharni Fernanda
Abstrak :
Telah cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa kedekatan dengan alam berperan terhadap kebahagiaan. Namun, temuan mengenai hubungan antara kedekatan alam dan stres masih relatif sedikit. Temuan lain juga menunjukkan bahwa orang-orang yang merawat tanaman dan binatang memiliki kedekatan dengan alam yang tinggi. Berangkat dari fenomena di masa pandemi Covid-19 ini, karena makin banyak orang yang memiliki hobi merawat tanaman dan binatang, maka ada dua pertanyaan penelitian yang ingin dijawab: 1. Apakah kedekatan alam berperan negatif dalam penurunan stres; 2. Apakah kegiatan hobi merawat tanaman dan binatang ini berperan sebagai moderator pada hubungan variabel kedekatan dengan alam dan stres? Data didapatkan dari 310 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 18 dan 60 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah PSS (Perceived Stres Scale) dan NRS (Nature Relatedness Scale). Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedekatan dengan alam memang berperan memprediksi stres secara negatif, dan hanya hobi merawat tanaman yang berperan terhadap penurunan stres pada responden. Temuan ini menunjukkan pentingnya kedekatan dengan alam dan merawat tanaman, untuk penurunan stres, khususnya di masa pandemi covid-19 ini. Selain itu, temuan ini juga penting sebagai masukan tentang kebijakan berbasis lingkungan. ......Over the years, research has proven a relation between Nature Relatedness and Happiness. However, research has little to none proven relation between Nature Relatedness and Happiness. Other research showed that people caring for animals and plants exhibit a high level of Nature Relatedness. Departing from the phenomenon of increasing interest in caring for animals and plants during the COVID-19 pandemic, this research aims to answer two scientific questions: (1) does Nature Relatedness affect stress reduction negatively?; (2) Does caring for animals and plants activities play a role of moderator between Nature Relatedness and Stress? This research will use Perceived Stress Scale (PSS) and Nature Relatedness Scale (NRS) to test the hypothesis. Research participants for this study are adults between the ages of 18 and 60 (N=310; 90 Male, 220 female). Results show that Nature Relatedness does indeed play a role in predicting Stress negatively; and just the activities of caring for plants take on a role in predicting Stress Reduction. These findings indicate numerous benefits for mental health that are given by Nature Relatedness and caring for animals and plants, particularly in Stress Reduction during this COVID-19 pandemic. Furthermore, these findings also promote mental health through the means of planting and the importance of environmental policy.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Oktaviani
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 mendorong masyarakat menggunakan media sosial untuk melakukan pencarian informasi mengenai hobi. Mengingat salah satu media sosial yang sekarang sedang naik daun adalah TikTok, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi remaja akhir mengenai hobi pada aplikasi TikTok serta hambatan yang dihadapi selama proses pencarian informasi. Penelitian kualitatif deskriptif ini merupakan sebuah studi kasus yang diteliti melalui metode wawancara semi-terstruktur dan observasi. Data tersebut lalu dianalisis menggunakan Model Perilaku Informasi Niedźwiedzka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencarian informasi remaja akhir mengenai hobi secara keseluruhan sudah sesuai dengan Model Perilaku Informasi Niedźwiedzka, tetapi ada tahap pencarian informasi yang dilakukan secara bersamaan. Hambatan yang paling banyak dihadapi berasal dari lingkungan serta paling sering terjadi pada tahap information seeking. Berdasarkan hasil penelitian, muncul dua rekomendasi utama yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, baik sebagai individu maupun lembaga. Pengguna individu diharapkan untuk memanfaatkan TikTok secara cermat untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dan bagi pengguna berupa lembaga, seperti perpustakaan, diharapkan dapat mempertimbangkan media sosial yang sedang populer seperti TikTok sebagai peluang untuk memperluas jangkauan promosi. ......The current rapid technological development and the various social restrictions caused by the COVID-19 pandemic are encouraging people to seek out information about their interests on the World Wide Web, specifically on social media. Taking into account the virality of TikTok as a social media platform amongst young people, this research aims to explore the information seeking behavior of young adults on said application, as well as what sort of hindrance they might come across whilst using TikTok. This descriptive qualitative research is a case study that is done by semi-structured interviews and observations. The data gathered through those methods are then analyzed using Niedźwiedzka’s Information Behavior Model. The results of this research shows that the information seeking behavior of young adults on TikTok are in accordance with Niedźwiedzka’s Information Behavior Model. Although, there still appear to be some seemingly interchangeable phases within those activities. Most of the intervening variables they encountered are environmental variables, also most occurred in information seeking phase. This research recommends that both individual users as well as institutional ones, like libraries, to be wiser with the usage of apps such as TikTok and the potential it has to be used as an outreach and promotional tool.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ari Bagaskara
Abstrak :
Melakukan hobi pada waktu luang yang dimiliki merupakan sebuah bentuk dari leisure untuk mendapatkan kepuasan tersendiri di luar pekerjaan utama yang dilakukan seseorang. Mainan dapat menjadi medium untuk melakukan hobi, seperti mainan model kit. Modeler merupakan sebutan bagi penghobi yang melakukan proses perakit mainan model kit­-nya, salah satunya gunpla. Gunpla termasuk sebagai mainan model kit yang membutuhkan proses perakitan terlebih dahulu sebelum mendapatkan figure gunpla. Hal tersebut dapat menyalurkan waktu luang yang dimiliki modeler. Gunpla sebenarnya merupakan produk mainan yang hylomorphic, ide perakitan sudah disajikan dalam bentuk part untuk merakit dan buku panduan merakit ketika seseorang membeli satu dus gunpla, modeler hanya tinggal mengikuti panduannya saja. Namun, modeler dapat menentang sudut pandang hylomorphic dengan melakukan proses perakitan yang tidak sesuai dengan ide awal perakitan yang disajikan dalam buku panduan merakit gunpla. Berinteraksinya self dan others, modeler dengan material perakitan dan lingkungan sosialnya membentuk pengalaman modeler ketika sedang merakit gunpla sehingga dia dapat keluar dari pandangan hylomorphic. Kreativitas muncul sebagai hasl berinteraksinya self (modeler) dan others (material perakitan dan lingkungan sosialnya). Zaku challenge yang dilakukan modeler anggota Build Gunpla Club dapat menjadi gambaran proses perakitan gunpla dapat menentang sudut pandang hylomorphic dan munculnya kreativitas hasil interaksi self dan other, modeler dengan material perakitan dan lingkungan sosialnya. ......Doing a hobby in a free time is a form of leisure to get his own satisfaction outside from his main work. Toys can be a medium for hobbies, such as toys model kit. A modeler, the hobbyist who carries out the process of assembling his own model kit, one of which is gunpla. Gunpla is a toys model kit that includes the assembly process to get figure of gundam. This hobby can conduct the modeler's free time. In fact, gunpla is a hylomorphic toy product, the idea assembly has been presented in the form of parts and guide book to assembly when someone buys a gunpla, the modeler only needs to follow that guide book. However, the modeler can challenge the hylomorphic point of view by make the assembly different from the guide book that are based on the modeler's experience. Interaction with self and others, the modeler with assembly material and socio-cultural, shapes the modeler experience while assembling the gunpla to get out from the hylomorphic point of view. Creativity emerges as a result of interaction with self and others. The Zaku challenge made by the Build Gunpla Club could illustrate the gunpla assembly process to oppose the hylomorphic point of view and emergence of creativity as a result of self and other interaction, the modeler with assembly material and its socio-cultural.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arma Jala Vira Shanty
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menjelaskan kajian kriminologi terhadap objektifikasi tubuh perempuan yang terjadi pada model perempuan (Jessy dan Fei) sebagai penampil dalam fenomena Sexy Car Wash. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode feminis yang bertujuan untuk melihat opresi tubuh perempuan yang terjadi dalam praktik Sexy Car Wash. Peneliti menggunakan teori feminis radikal untuk menjelaskan objektifikasi yang terjadi dan didukung oleh konsep komodifikasi dan kapitalisme. Ditemukan bahwa model perempuan dalam Sexy Car Wash terobjektifikasi secara seksual oleh sistem budaya patriarki yang melekat pada hobi maskulin laki-laki, yaitu otomotif, yang dikomodifikasi oleh kapitalisme. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa objektifikasi tubuh perempuan pada Jessy dan Fei merupakan kejahatan terhadap perempuan karena telah mengopresi tubuh perempuan sebagai objek hiburan semata dalam hobi otomotif dan melahirkan adanya objektifikasi lanjutan yang terealisasikan dalam escorting dan prostitusi online.
ABSTRACT
This study focus on women?s body objectification based on two case studies from two models (Jessy and Fei) as performers in the Sexy Car Wash phenomenon. This research used feminism method which aims to see women's body operation that occurs in Sexy Car Wash practice and discuss it in criminological perspectives. In discussion sesion, researcher used radical feminism theory to explain objectification that is supported by commodification and capitalism concepts. This research found that women models in the Sexy Car Wash are sexually objectified by patriarchy culture system that attached to men?s masculine hobby, which is automotive, that is commodified by capitalism. In the end, this research found that women?s body objectification againts Jessy and Fei is a crime againts women, because it has been oppressing the women?s body as an object of entertainment in automotive hobby and inflicts to their continued objectifications that are realized in escorting and online prostitution.
2016
S65744
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Kinthara Wahyudi
Abstrak :
Karakter fiksi mulai umum menjadi topik pembahasan dalam bidang psikonaratologi. Karakter fiksi ditemukan dapat dianggap sangat menarik dan meyakinkan bagi pembaca hingga memunculkan hubungan parasosial antara pembaca dan karakter. Berdasarkan studi literatur yang ditemukan, lama pengalaman menulis, bentuk profesi yang diasumsikan penulis, motivasi intrinsik menulis fiksi, dan trait openness to experience diduga memiliki pengaruh pada keahlian menulis karakter fiksi yang dianggep menarik dan meyakinkan bagi pembaca. Untuk menelusuri hubungan antara variabel-variabel tersebut, dilakukan penelitian pada kelompok penulis profesional, penulis fiksi hobi, dan non-penulis berusia 18-35 tahun di Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner motivasi intrinsik pada karya fiksi dan IPIP-BMF-25 untuk partisipan, serta Borang Penilaian Karakter Fiksi untuk referensi bagi juri. Melalui analisis ANOVA dan uji model multiple mediation, ditemukan bahwa (1) trait openness to experience memiliki pengaruh pada motivasi intrinsik menulis fiksi, (2) tidak ditemukan pengaruh motivasi intrinsik pada lama pengalaman menulis, (3) lama pengalaman menulis ditemukan memiliki hubungan negatif dengan keahlian mendeskripsikan karakter fiksi. ...... In the field of psychonarratology, fictional character is becoming a common topic of discussion. Fictional characters are often found to be extremely engaging and convincing in the readers’ mind that it forms a parasocial relationship between the readers and the character. Based on existing literature studies, fiction writing experience, assumed professional category, intrinsic motivation, and openness to experience were indicated to influence the expertise to write fictional character. This study was conducted in sample groups of professional writers, hobbyist writers, and non-writers aged between 18-35 years old in Indonesia. Data were collected online using an intrinsic motivation questionnaire and IPIP-BMF-25 for participants, and a fictional characters assessment form as reference for raters. Through ANOVA analysis and multiple mediation model testing, it was found that (1) the openness to experience trait had an influence on the intrinsic motivation of writing fiction, (2) there was no effect of intrinsic motivation on the length of writing experience, (3) the length of writing experience was found to have a negative relationship with skills to describe fictional characters.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library