Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Wuri Nugrahedi
2008
S4638
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mudjijono
Abstrak :
Kajian ini ingin menjawab pertanyaan dasar, memperhatikan kondisi dari media sosial saat ini apakah perlu adanya pengawasan dan bimbingan bagi pengguna handphone atau telepon genggam yang masih usia sekolah? Kemudian, siapakah yang perlu melakukan pengawasan dan bimbingan pemakaian handphone? Kajian ini dilakukan setiap 10 orang informan dari dua sekolah yang ada di Yogyakarta dengan menggunakan metode observasi, pengamatan, dan wawancara. Metodologi fungsional Malinowski dipinjam untuk membantu memahami permasalahan ini, yakni dengan penekanan kebutuhan kebudayaan yang didasarkan atas kebutuhan instrumen (pendidikan, hukum, dan sosial kontrol) dan kebutuhan integrasi (ketenangan psikologis dan harmoni sosial). Hasil kajian menunjukkan, baha siswa dan anak-anak perlu adanya pengawasan orang tua dan anggota keluarga yang sudah senior serta guru.
Yogyakarta: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA, 2017
400 JANTRA 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul Yani
Abstrak :
ABSTRAK
Jumlah pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mencapai 175 juta orang pada tahun 2019, atau sekitar 65,3% dari total 268 juta penduduk. Media sosial telah dieksploitasi untuk penyebarluasan hoax, hate speech dan sentimen SARA. Penyebarluasan hoax melalui media sosial ini cenderung tidak mempertimbangkan dampak harmoni sosial yang ditimbulkan. Penyebarluasan konten negatif seperti hoax di media sosial semakin masif karena masyarakat di era post-truth lebih mudah menerima sentimen personal seperti agama dan ras, dibandingkan fakta. Mewabahnya hoax juga turut dipengaruhi oleh ketidakjelasan regulasi dan efektivitas penegakan hukum, yang membuat pelaku hoax sulit dilacak dan dihukum dengan sanksi yang kurang memberikan efek jera. Apalagi penyebarluasan hoax menjadi semakin sulit dicegah karena minimnya literasi media di tengah masyarakat Indonesia. Pencegahan hoax di media sosial harus berangkat dari perspektif Padnas, dengan diiringi oleh kemampuan untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini. Selain itu segenap komponen bangsa juga harus memiliki keyakinan atas ideologi bangsa dan nasionalisme yang kukuh sehingga terbangun kesamaan pemahaman bahwa penyebarluasan akan dapat merusak harmoni sosial. Pencegahan hoax di media sosial menjadi suatu keniscayaan, sebagai wujud dari konsepsi Kewaspadaan Nasional. Hal ini harus dibangun melalui kemampuan untuk mendeteksi bahwa suatu informasi adalah hoax, mencegah penyebarluasannya dan memiliki pemahaman bahwa dampak hoax di media sosial akan berimplikasi terhadap nasionalisme dan keutuhan bangsa.
Jakarta : Biro Humas Settama Lemhannas RI , 2019
321 JKLHN 40 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Rinaldo
Abstrak :
ABSTRAK<>br> Dalam beberapa tahun terakhir, masalah pengukuran kredibilitas informasi di jaringan sosial mendapat perhatian yang cukup besar terutama di bawah situasi darurat. Hal itu merupakan konsekuensi dari membeludaknya informasi, terlebih ketika semua orang bebas berperan sebagai sumber informasi.Penelitian ini menyoroti buramnya dinding pembatas antara fakta dan hoax di Indonesia, sehingga hal itu menyebabkan banyaknya kasus penyebaran hoax di media. Jika dibiarkan hal tersebut dapat berdampak buruk bagi seorang pribadi ataupun organisasi yang diserang isu hoax. Survei yang dilakukan Intelligence Media Management IMM menyatakan terdapat peningkatan tajam di tahun 2016 dari 1572 menjadi 7311 pemberitaan media. Dan berdasarkan hasil survei yang dilakukan masyarakat telematika mastel Indonesia hampir dari seluruh responden 84,5 menyatakan terganggu dengan maraknya berita hoax yang dapat mengganggu kerukunan masyarakat dan menghambat pembangunan nasional.Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, langkah nyata yang bisa dilakukan adalah menyaring informasi menjadi lebih cepat dan tegas. Untuk itu diperlukan tindakan sehingga penyebaran hoax di media dapat diturunkan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konten di media sosial merupakan suatu hoax atau tidak pada saat konten tersebut beredar. Metodologi yang digunakan di dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan tweets yang terindikasi hoax lalu dilakukan proses pengolahan data dengan membuat suatu model text mining yang dapat memprediksi suatu konten berpotensi hoax atau tidak.Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan sebuah model berbasis pembelajaran sendiri menggunakan algoritma LinearSVC dengan akurasi 91 yang dapat memprediksi apakah suatu tweet merupakan berpotensi hoax atau tidak sehingga membantu dalam menyaring suatu informasi yang diharapkan dapat mengurangi penyebaran hoax di Indonesia.
ABSTRACT<>br> In recent years, the problem of measuring the credibility of information on the social network received considerable attention, especially under emergency situations. This is the consequence of too many information, especially when everyone is free to act as a source of information.The study highlights the blurring of the dividing wall between fact and hoax in Indonesia, so it causes many cases of spread of hoaxes in the media. If left unchecked it can be bad for a person or organization that attacked the issue of hoaxes. Surveys conducted by Intelligence Media Management IMM said there is a sharp increase in 2016 from 1572 content into 7311 content spread in media. And based on the results of a survey conducted by telematics community Mastel Indonesia almost of all respondents 84.5 declared disturbed by the rise of the hoax news that could disturb social harmony and impede national development.According to the Minister of Communications and Information Rudiantara, concrete steps that can be done is to filter information faster and firmer. It required the action so that the spread of hoax in the media can be derived. The purpose of this research is to identify content in social media is a hoax or not when the content is spreading. The methodology used in this research begins with collecting tweets that indicated hoax and then performed data processing by creating a text mining model that can predict a potentially hoax content or not.The result of this research is a machine learning model using LinearSVC algorithm with 91 accuracy which can predict whether tweet potentially hoax or not, thus helping the filtering of information expected to reduce the spread of hoax in Indonesia.
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Kusumah Alamsyah
Abstrak :
Penelitian ini menelaah perbandingan liputan dalam dua media daring yakni detik.com dan republika.co.id terkait pemberitaan hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet pada awal Oktober 2018. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing dari Pan dan Kosicki untuk membuktikan bahwa meskipun memberitakan peristiwa yang sama, namun ada perbedaan dalam artikel berita di kedua media daring tersebut, baik dari dimensi sintaksis, skrip, tematis dan retoris. Peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet termasuk dalam kategori berita developing news. Dalam penelitian ini pemberitaan hoax dibagi dalam enam seri artikel pemberitaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat peristiwa penganiayaan belum terbukti hoax, framing dari kedua media daring cenderung sama. Namun pada saat peristiwa tersebut terbukti sebaliknya, framing dari kedua media berbeda, baik dari aspek yang dilihat maupun dari pemilihan narasumber. ......This research examine comparison of coverage in two online media which is detik.com and republika.co.id related to hoax news about Ratna Sarumpaets persecution in the early October of 2018. This reseach use qualitative method with framing analysis by Pan and Kosicki to prove that despite the two online media cover the same event, but there is difference in their news article, whether in dimension of syntactical, script, thematic, and rhetorical. Ratna Sarumpaets persecution incident was included as developing news. In this research, hoax coverage divided in six series of coverage. Result of this research shows that framing on both media tend to be the same when the incident has not been proven hoax. But at the time the incident proven to be hoax, both media shows a different framing, either from the aspects seen or from the selection of speakers.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T52364
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giftson Ramos Daniel
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peredaran informasi hoax melalui media sosial serta langkah dari Kemkominfo untuk mengatasi informasi hoax tersebut, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 serta Pilpres 2019. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi massa, teori normatif teori new media, serta teori intelijen untuk membahas langkah deteksi dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui studi literature dan studi lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah informasi hoax di media sosial pada momentum Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, mayoritas berisi tentang konten propaganda dalam bidang politik dan SARA. Mitigasinya masih mengandalkan pelaporan dari masyarakat tentang adanya informasi hoax terutama di media sosial. Kemkominfo juga bekerjasama dengan beberapa pihak terkait seperti Dewan Pers, Kepolisian serta Bawaslu DKI Jakarta dan Bawaslu RI. Upaya preventif atau deteksi dini oleh Kemkominfo semakin berkembang dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence berupa Mesin AIS. Mesin ini mampu melakukan penapisan terhadap informasi-informasi hoax baik di media sosial maupun situs. Pengoperasian mesin ini semakin rutin menjelang momentum Pilpres 2019. Selain menggunakan teknologi AI, upaya deteksi dini yang dilakukan sebagai langkah terakhir adalah dengan melakukan pembatasan akses internet, seperti yang terealisasi pada pengumuman hasil Pilpres 2019 yaitu 22 Mei 2019. Upaya deteksi dini melalui Mesin AIS sudah cukup efektif meski belum mampu mengendalikan secara penuh informasi hoax yang beredar. Upaya pembatasan akses internet memang cukup efektif menurunkan angka hoax, namun pelaksanaannya masih menuai pro dan kontra, sehingga perlu kajian lebih mendalam dalam pengaplikasian metode ini. ......This thesis research aims to determine the hoax diaspora through social media and preventive solution of Ministry of Communication and Information to overcome hoax information, in the DKI Jakarta 2017 Election and Presidential Election in 2019. This research uses mass communication theory, normative theory, new media theory and intelligence theory. This research uses qualitative methods by collecting data through literature and field observation. The result are the hoax information in social media especially in DKI Jakarta 2017 Election, contains political and ethnicity propaganda. The problem solving of The Ministry of Communication and Information, still relief on reporting act from the public about hoax information. The Ministry of Communication and Information cooperate with several stakeholders such as Dewan Pers, Police Department and Bawaslu. Artificial Intelligence Technology, is able to filter hoax information in social media and websites. This technology is used to filter hoax information in Presidential Election 2019. Moreover, The Ministry of Communication and Information, have an early detection effort besides the Artificial Intelligence Technology. The last step is to limit the internet access. This purpose is to reducing hoax information. Key Words : Hoax, Social Media, Early Detection
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Potter, Andrew
New York: Harper Perennial, 2011
306.09 POT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Viena Ulya
Abstrak :
Tulisan ini membahas pemakna jujur dalam korpus bahasa Jawa berdasarkan penggunaannya dalam korpus bahasa Jawa. Data yang digunakan adalah kata jujur dalam web korpus www.korpus.ui.ac.id. Sumber data korpus tersebut dikumpulkan dari beberapa karya tulis, sastra, majalah, maupun buku ajar sekolah yang terbit mulai tahun 1950 sampai 2016. Selanjutnya data dikelompokkan berdasarkan kata di sebelah kanan yaitu mulai dari R3 sampai R1 dan kata di sebelah kiri yaitu mulai L1 sampai L3 berdasarkan frekuensi MI Score. Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada UCREL Semantic Analysis System (USAS) untuk mengetahui kategori tiap-tiap kata yang berkolokasi dengan kata jujur. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode gabungan, yaitu menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori semantic preference, yaitu merupakan item leksikal yang sering muncul bersamaan dengan kata inti dan membangun suatu makna tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata jujur berkolokasi dengan kata-kata yang cukup banyak dan tidak hanya terdapat dalam kategori tindakan, tetapi juga menunjukan penggunaan kata jujur dalam beberapa bidang seperti pekerjaan dan pendidikan serta muncul kategori waktu yang menunjukkan bahwa keadaan atau kondisi tertentu dapat mempengaruhi seseorang dalam berlaku jujur.
...... This paper discusses meanings of honesty in the Javanese language based on their use in the corpus of the Javanese language. The data used is an jujur honest word in the corpus web www.korpus.ui.ac.id. The source of the corpus data was collected from several papers, literature, magazines, and school textbooks that were published from 1950 to 2016. Furthermore, the data are grouped according to the words on the right side, starting from R3 to R1 and the words on the left side, from L1 to L3 based on the frequency of MI Score. The grouping is based on the UCREL Semantic Analysis System (USAS) to find out the categories of each word that is confused with jujur words. The method used in this writing is a combined method of quantitative and qualitative methods. The theory used in this paper is the semantic preference theory, which is a lexical item that often appears together with the core words and constructs a certain meaning. The results of this study show that jujur words collocate with quite a lot of words and not only in the category of action, but also to show the use of the word jujur in several fields such as work and education and the time category shows that certain conditions can affect someone in being honest.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
Abstrak :
Perkembangan teknologi dalam suatu masyarakat adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihalangi. Salah satu bukti terjadinya perkembangan tekologi informasi adalah semakin gencarnya penggunaan media sosial dalam masyarakat. Melalui media sosial orang bisa lebih leluasa menyampaikan ide, gagasan, informasi serta menyebarkan informasi yang diterimanya pada orang lain tanpa ada penyeleksian. Namun demikian, salah satu dampak penggunaan media sosial adalah semakin deras dan tidak terkendalinya informasi bohong atau hoax di tengah-tengah masyarakat. Salah satu tugas pustakawan dalam konteks penyelenggaraan perpustakaan adalah melakukan penyeleksian sumber informasi atau dengan kata lain pustakawan adalah sebagai penjaga informasi (information gate kepeer). Dalam konteks yang lebih luas, tugas pustakawan tidak hanya sekedar menyeleksi bahan-bahan yang ada di perpustakaan tetapi juga turut memberikan pengetahuan, pemahaman serta keterampilan dalam menerima, menyeleksi dan menggunakan informasi yang baik, benar dan bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat penggunanya. Oleh karena itu, kemampuan literasi informasi dan media serta pengetahuan maupun keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi menjadi prasyarat yang harus dimiliki seorang pustakawan
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yunus Winoto
Abstrak :
The development of technology in a society is unavoidable. one of the evidences of the development of information technology (IT) is the increasing use of social media in society.
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2019
020 VIS 21:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>