Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marina Ruran
Abstrak :
ABSTRAK
Meningkatnya keberadaan kaum gay disertai dengan perilaku seks anal yang tidak aman menjadi faktor resiko metode transmisi penularan HIV dan PMS. Salah satu upaya pencegahan penularan PMS dan HIV pada gay adalah penggunaan kondom dan lubrikan tambahan. Penelitian kuantitatif dengan desain crossectional ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara tingkat pengetahuan HIV, tipe pasangan, dan status HIV dengan sikap penggunaan kondom dan lubrikan tambahan pada gay di Kota Bogor. Data diperoleh dari kuesioner yang dikumpulkan dari 55 gay yang aktif seksual selama 6 bulan terakhir di Kota Bogor. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap penggunaan kondom dan lubrikan tambahan pada kaum gay. Hasil uji statistik diperoleh nilai p.0,000:?.0,05 . Tidak terdapat hubungan antara tipe pasangan dengan sikap p.0,735;?.0,05 . Tidak terdapat hubungan status HIV dengan sikap penggunaan kondom dan lubrikan tambahan pada kaum gay 0,276: ?.0,05 . Kesimpulan: Pengetahuan mempunyai hubungan dengan sikap. Saran: Perlu dikembangkan penelitian lanjutan tentang penggunaan kondom dan lubrikan tambahan.
ABSTRACT
The increasing amount of MSM with unsafe attitude of anal sex risk factor for HIV transmission and Sexual Transmitted Disease STD . One of the efforts to prevent transmission of HIV and STD is the use of condom and additional lubricant. This quantitative cross sectional study aimed to examine the correlation of knowledge, type of partner, and HIV status with attitude in using condom and additional lubricant in MSM in Bogor. Data were obtained from questionnaires collected from 55 MSM who sexually active during the last 6 months in Bogor. The result indicates a significant correlation between the level of knowledge with attitude in using condom and additional lubricant in MSM in Bogor p.0,000 .0,05 . There is no correlation between type of partner and attitude of using condom and additional lubricant p.0,735 .0,05 . There is no correlation between HIV status and attitude of using condom and additional lubricant 0,276 .0,05 . The study concludes that there is correlation between knowledge and attitude of using condom and additional lubricant. This study suggest to conduct futher research about the use of condom and additional lubricant.
2017
T47168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipto
Abstrak :
Latar belakang: Infeksi intrakranial merupakan masalah yang menjadi tantangan berat bagi setiap dokter yang merawat. Tingkat kematian saat rawat inap pasien infeksi intrakranial sangat tinggi. Walaupun pasien infeksi intrakranial dapat keluar dari rumah sakit dalam keadaan hidup, namun berbagai komplikasi dan masalah paska rawat inap yang kompleks dapat menyebabkan kematian pasien saat rawat jalan. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif untuk mengetahui kesintasan 180 hari pada pasien infeksi otak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo. Populasi penelitian ini adalah subjek dari penelitian Optimization of Diagnosis and Treatment of Tuberculous Meningitis ODT-TBM selama periode Januari-Desember 2015. Keluaran 180 hari subjek diketahui dengan penelusuran data kunjungan rawat jalan melalui rekam medis, telepon, pesan singkat atau kunjungan rumah. Analisis kesintasan Total survival rate dilakukan dengan menggunakan analisis cox regression baik univariat maupun multivariat. Penyajian data kesintasan dilakukan dengan menggunakan kurva kaplan meier. Hasil: Didapatkan 218 pasien dengan diagnosis akhir infeksi intrakranial. Berdasarkan status HIV, didapatkan 47,7 subjek HIV positif dan 52,3 HIV negatif. Tingkat kesintasan 180 hari pasien infeksi intrakranial di RSCM secara umum adalah 43,5. Kesintasan pada kelompok HIV positif 32,7 secara bermakna p 0,005; Rasio Hazard 1,695 1,177-2,442 lebih buruk daripada HIV negatif 53,5. Faktor lain yang mempengaruhi kesintasan adalah usia, papiledema, suhu aksila awal, SKG awal, anemia, hiponatremia, gambaran herniasi serebri pada pencitraan otak, rasio glukosa CSS/serum, dan kadar protein CSS. Kesimpulan : Tingkat kesintasan 180 hari pasien infeksi intrakranial pada penelitian ini rendah. Infeksi HIV secara bermakna mempengaruhi kesintasan pasien infeksi intrakranial. ......Background: Managing brain infection patients is a challenge for every physician. Beside a very high in hospital mortality, many complexes problems and complications can cause patient die after discharge. Methods: This is a retrospective cohort research to find 180 days outcomes of brain infection patients that admitted in Cipto Mangunkusumo Hospital. The study population is Optimization of Diagnosis and Treatment of Tuberculous Meningitis ODT TBM research subject that admitted in 2015. Health records, phone calls, short message or home visit is done to find patient rsquo s outcome. Total survival rate analysis is done with univariate and multivariate cox regression analysis. The comparison of survival rates between 2 groups is presented by Kaplan Meier curve. Results: A total of 218 subjects were included in this study. There were 47,7 subjects with HIV positive and 52,3 HIV negative. Overall 180 days survival rates is 43,5. HIV status is strongly influenced the survival rate of brain infection patients in this study p value 0,005 Hazard Ratio 1,695 1,177 2,442. The survival rate of HIV negative subjects was 53,5 that significantly higher than HIV positive subjects 32,7. Other factors that influenced the survival rate in this research are age, papil edema, early axial temperature, Glasgow coma scale, anemia, hyponatremia, imaging of brain herniation, blood CSF glucose ratio and CSF protein. Conclusion: The survival rate of brain infection patients in this research is low. HIV infection significantly influenced patients rsquo survival rates.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Arya Maha Putra
Abstrak :
HIV/AIDS menjadi isu utama kesehatan global. Populasi kunci yang paling rentan terhadap penularan HIV adalah LSL. Penularan HIV paling sering ditemukan dari perilaku seksual berisiko. Beberapa faktor terkait dengan perilaku seksual berisiko adalah harga diri, HIV status disclosure, dan pengetahuan HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara harga diri, HIV status disclosure, dan pengetahuan HIV dengan perilaku seksual berisiko. Metode: menggunakan desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 180 orang di RSUP H Adam Malik, RSU Pringadi Kota Medan, Puskesmas Padang Bulan, dan Puskesmas Teladan. Teknik sampling yang digunakan adalah porpusive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yag signifikan antara pengetahuan HIV dengan perilaku seksual berisiko p ...... HIV AIDS have been a major global public health issue. The most vulnerable key population of HIV transmission is MSM. The transmission is most commonly found in risky sexual behavior. Several factors related to risky sexual behavior are self esteem, HIV status disclosure and knowledge of HIV. This research aimed at identifying the correlation among those three factors. The method applied is cross sectional studies, with the total of 180 samples from H. Adam Malik Central Public Hospital, Pringadi Public Hospital, Padang Bulan Public Clinic, and Teladan Public Clinic, where all are located in Medan. Porpusive sampling technique was implemented when choosing the research subject. The results show that there is significant correlation between the knowledge of HIV and risky sexual behavior p
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library