Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hilda Fatma Kumala
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Tamansari Jakarta Barat Periode Bulan Januari Tahun 2017 dilakukan selama dua minggu. Praktek Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan standar pelayanan farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian; dan memiliki gambaran tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di puskesmas. Sedangkan tugas khusus yang dilakukan selama Praktek Kerja Profesi Apoteker berjudul ldquo;Analisis Potensi Interaksi Obat pada Peresepan Obat antihipertensi di Puskesmas Kecamatan Tamansari Periode Januari 2017 rdquo; bertujuan untuk memperoleh gambaran potensi interaksi obat pada resep obat yang mengandung obat antihipertensi di Puskesmas Kecamatan Tamansari.
ABSTRAK
Pharmacists Professional Practice at Tamansari Community Health Center West Jakarta January Month Period January 2017 carried out for three weeks. The goal of Pharmacists Professional Practice was the pharmacist able to understand the role, duties and responsibilities in accordance with the standards of pharmacy services had the insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy and had an idea about the problems of pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done within the framework of the development of pharmacy practice at the Community Health Center. While the specific task in the Pharmacists Professional Practice titled Analysis of Potential Drug Interactions of Antihypertentive Drugs Prescribing at Tamansari Community Health Center West Jakarta January Month Period January 2017 aims to obtain potential drug interactions in prescription that containing antihypertensive drug in Tamansari Community Health Center West Jakarta January Month Period January 2017."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Rohaendi
"Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sitolik lebih dari140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Teh rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi eksperimen dengan kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas teh rosella dan obat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Panti Jompo Welas Asih Kota Tasikmalaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian ini berjumlah 40 orang responden, terdiri dari 20 responden yang diberikan teh rosella dan 20 orang responden yang minum obat actrapin 5 mg sehari sekali selama tujuh hari. Pengambilan sampel dengan cara total sampling untuk responden di panti dan conventiente sampling untuk pasien rumah sakit. Pengujian efektifitas sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan uji paired-Sample T test, sedangkan untuk menguji adanya perbedaan efektifitas diantara dua kelompok menggunakan uji independent Sample T test dan untuk menguji efektifitas pemberian intervensi setelah dikontrol oleh jenis kelamin, umur, dan Indek Massa Tubuh menggunakan uji Manova. Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin paling banyak perempuan, rerata umur responden 60 tahun dan rerata Indek Masa Tubuh 27,25. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan tekanan sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p=0,000). Teh rosella dan obat sama efektifnya dalam menurunkan tekanan darah pada kedua kelompok (p= 0,057 dan 0,242). Jenis kelamin, umur, dan IMT tidak mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan diatolik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan teh rosella dan obat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang sebih besar, uji kandungan rosella, dan pengukuran secara serial.

Hypertension is an elevation of systolic blood pressure higher than 140 mmHg and diastolic higher than 90 mmHg (WHO, 2003). In addition to pharmaticeutical intervention, many poeple in the community have been using roselle tea to reduce blood pressure. The purpose of this study is to explore the effect of roselle tea and medication of actrapin on the level of blood pressure in patient with hypertension at Panti Jompo Welas Asih and Distric General Hospital in Tasikmalaya. The design was a quasi experimental study using a equivalent control group with pre and post test approach. A total sampling of 20 patients employed as an intervention group I (roselle tea proided) and a conventience sampling of 20 patient from Distric General Hospital was employed as an actrapan users. The finding showed that there are a decrease in level of blood pressure both for syastolic and diatolic in all groups (p=0,000). Both Roselle tea and actrapin have showed a ability to reduce the level of systolic and diastolic blood pressure (p= 0,057 and 0,242 respectively). The study has showed that no significant reduction of blood pressure after controlled by gender, age and body mass indexs. It is recommended to conduct further research using appropiate number of samples, composition test of roselle tea caracteristic, and also using repeated meassure approach."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Nadiyah Mujahidah
"Praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No 48 Matraman Periode Bulan Januari Tahun 2018 bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tugas khusus yaitu ldquo;Analisis Resep Obat Antihipertensi di Apotek Kimia Farma No 48 Periode Bulan Januari 2018 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah agar calon apoteker dapat mengetahui penyakit hipertensi serta algoritma pengobatannya, mengetahui kelengkapan persyaratan resep pada pengobatan hipertensi, serta melatih calon apoteker untuk dapat memberikan pelayanan kefarmasian terkait pengobatan hipertensi.

Internship at Kimia Farma 48 Matraman Pharmacy Period aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship at was conducted for four weeks with special assignment Analysis of Prescription Related to Anihipertension Medicine at Kimia Farma 48 Pharmacy Period January 2018 . The purpose of this special assignment is that the prospective pharmacist may know the hipertension disease and its treatment algorithm, understand the completeness of the prescribing requirements in the treatment of hipertension, and train the pharmacist to be able to provide pharmaceutical services related to the treatment of hipertension.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Koharuddin
"Kecemasan, stres berkepanjangan yang dirasakan pasien hipertensi serta dukungan keluarga yang rendah bisa mempengaruhi perilaku manajemen diri, sehingga berdampak pada peningkatan tekanan darah dan komplikasi dari hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecemasan, stres dan dukungan keluarga dengan perilaku manajemen diri pada pasien hipertensi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kecemasan, stres dan dukungan keluarga, Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 198 responden. Hasil: pada analisis chi square terdapat hubungan yang signifikan kecemasan (p=0,003: α=0,05) dan stres, (p=0,019: α=0,05) dengan perilaku manajemen diri, pada analisis regresi logistik berganda didapatkan 2 variabel yang mempunyai hubungan dengan perilaku manajemen diri yaitu kecemasan dan stres. penelitian lebih lanjut didapatkan kecemasan sebagai variabel yang paling dominan dengan perilaku manajemen diri (ρ=0,011), berdasarkan hal tersebut perawat perlu melakukan pengkajian lebih awal tentang psikososial seperti kecemasan dan stres, selain pengkajian fisik, sehingga bisa memberikan edukasi dengan pasien dan mendampingi pasien dalam mengatasi kecemasannya.

Anxiety, stress, prolonged fell by hypertensive patient and low family support can affect self-management behavior, so that it has an impact on increasing blood pressure and complications from hypertension. This study aims to determine the relationship between anxiety, stress and family support with self-management behavior in hypertensive patients. This independent variables in this study were anxiety, stress and familiy support, while the confounding variables were age, gender, education, occupation, history of hypertension, history of smoking, history of drinks alkohol. The research uses descriptive analytic with cross sectional design. The number of samples 198 respondents. The results analysis chi square there is a significant relationship between anxiety (p=0,003: α=0,05) and stress (p=0,019: α=0,05) with self-management behavior, In the multiple logistic regression analysis, there were 2 variables that had a relationship with self-management behavior, namely anxiety and stress. The results of further research showed that anxiety and stress, in addition to physical assessment, so that they can provide education with patients and accompany them. Patients in dealing with anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendi Rohaendi
"ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sitolik lebih dari140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg. Teh rosella digunakan untuk menurunkan tekanan darah oleh
sebagian masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi
eksperimen dengan kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan efektifitas
teh rosella dan obat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Panti Jompo Welas Asih
Kota Tasikmalaya dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya. Sampel
penelitian ini berjumlah 40 orang responden, terdiri dari 20 responden yang diberikan
teh rosella dan 20 orang responden yang minum obat actrapin 5 mg sehari sekali selama
tujuh hari. Pengambilan sampel dengan cara total sampling untuk responden di panti dan
conventiente sampling untuk pasien rumah sakit. Pengujian efektifitas sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi dengan uji paired-Sample T test, sedangkan untuk menguji
adanya perbedaan efektifitas diantara dua kelompok menggunakan uji independent
Sample T test dan untuk menguji efektifitas pemberian intervensi setelah dikontrol oleh
jenis kelamin, umur, dan Indek Massa Tubuh menggunakan uji Manova. Hasil penelitian
menunjukkan jenis kelamin paling banyak perempuan, rerata umur responden 60 tahun
dan rerata Indek Masa Tubuh 27,25. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan
tekanan sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok
(p=0,000). Teh rosella dan obat sama efektifnya dalam menurunkan tekanan darah pada
kedua kelompok (p= 0,057 dan 0,242). Jenis kelamin, umur, dan IMT tidak
mempengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan diatolik. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa secara signifikan teh rosella dan obat dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Rekomendasi dari penelitian ini
adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang sebih besar, uji
kandungan rosella, dan pengukuran secara serial.

ABSTRACT
Hypertension is an elevation of systolic blood pressure higher than 140 mmHg and
diastolic higher than 90 mmHg (WHO, 2003). In addition to pharmaticeutical
intervention, many poeple in the community have been using roselle tea to reduce blood
pressure. The purpose of this study is to explore the effect of roselle tea and medication
of actrapin on the level of blood pressure in patient with hypertension at Panti Jompo
Welas Asih and Distric General Hospital in Tasikmalaya. The design was a quasi
experimental study using a equivalent control group with pre and post test approach. A
total sampling of 20 patients employed as an intervention group I (roselle tea proided)
and a conventience sampling of 20 patient from Distric General Hospital was employed
as an actrapan users. The finding showed that there are a decrease in level of blood
pressure both for syastolic and diatolic in all groups (p=0,000). Both Roselle tea and
actrapin have showed a ability to reduce the level of systolic and diastolic blood
pressure (p= 0,057 and 0,242 respectively). The study has showed that no significant
reduction of blood pressure after controlled by gender, age and body mass indexs. It is
recommended to conduct further research using appropiate number of samples,
composition test of roselle tea caracteristic, and also using repeated meassure approach."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Winarto
"ABSTRAK
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial yang abnormal. Secara etiologi,
hipertensi terdiri dari hipertensi primer dan sekunder. Hipertensi primer adalah suatu
kondisi saat penyebab sekunder dari hipertensi tidak ditemukan. Terapi nonfarmakologis
harus diberikan kepada semua pasien hipertensi. Intervensi terapi nonfarmakologis yang
menarik untuk dikaji pada pasien hipertensi primer adalah terapi menggunakan hipnosis
(medical hypnosis). Hipnosis menarik untuk diteliti karena aman, meminimalkan biaya
dan telah didukung penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efek
hipnosis terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang
menjalani rawat jalan di RSU Banyumas. Desain penelitian menggunakan Quasi
eksperimental with pre-post control group, dengan 19 responden pada kelompok
intervensi dan 19 responden pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan simple random sampling. Instrumen penelitian karakteristik
responden menggunakan kuesioner, tingkat kecemasan diukur menggunakan 100mm
Visual Analog Scale(VAS), observasi tingkat sugestibilitas menggunakan Stanford
Hypnosability Sugestibility Scale Form C (SHSS Form C). Tekanan darah sebelum dan
setelah intervensi diukur menggunakan tensimeter digital. Data dianalisis menggunakan
t test dan analisis korelasi regresi linear. Hasil penelitian menunjukan tekanan darah
sistolik turun secara bermakna 17,16 mmHg (p=0,001), tekanan darah diastolik turun
secara bermakna 10,21 mmHg (p=0,000), antara sebelum dan setelah terapi hipnosis.
Faktor usia dan penurunan tekanan darah diastolik setelah terapi hipnosis menunjukan
hubungan yang kuat dan bermakna (r=0,736, p=0,000). Faktor riwayat merokok pasif
menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan penurunan tekanan darah
diastolik pada kelompok intervensi (p=0,043). Hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan pelayanan keperawatan di rumah sakit, dan menjadi dasar untuk
penelitian keperawatan selanjutnya terkait dengan hipnosis dalam keperawatan.

ABSTRACT
Hypertension is known as abnormal increases of blood pressure at the arterial. Based on
etiology, hypertension devided into primary and secondary hypertension. Primary
hypertension is a condition when secondary cause of hypertension is not found. Nonpharmacologic
therapy has to be given to all hypertension patients. Intervention of nonpharmacologic
therapy interesting to be studied at primary hypertension patient is
hypnosis (medical hypnosis). Hypnosis became interested to investigate because it is
save, cost minimize and was supported with much study. The objective of this research
is to identify hypnosis effect toward the blood pressure decrease at primary hypertension
patient who were treated in outpatient service in Banyumas General Hospital. Research
design applied Quasi experimental with pre-post control group, using 19 respondents at
intervention group and 19 respondents at control group. Sampling technique in this
research used simple random sampling. Research instrument of respondent characteristic
applied questionnaire; level of anxious is measured by 100mm visual analogue scale;
observation of suggestibility level employed Stanford Hypnosability Sugestibility Scale
Form C ( SHSS FORM C). Blood pressure before and after intervention is measured by
digital tension meter. Data was analyzed by t test and linear regression correlation
analysis. Result of this research shows that systolic blood pressure was significant
decreased 17.16 mmHg (p=0,001), diastolic blood pressure was significant decreased
10.21 mmHg (p=0,000), between before and after interventions with hypnosis. Age
factor and diastolic blood pressure after intervention shows strong and significant
relationship (r=0.736, p=0.000). Passive smoking history factor shows a significant
relationship with diastolic blood pressure in intervention group (p=0,043). The result of
this research is expected to be able in developing nursing care in hospital, and becomes a
basic for the next nursing research related to hypnosis in the nursing area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Juhdeliena
"Kasus penyakit jantung koroner akan terus meningkat pada negara berkembang salah satunya Indonesia. Pasien penyakit jantung koroner rentan mengalami kekambuhan, sehingga diperlukan pengendalian terhadap faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit jantung koroner yang paling berhubungan dengan kekambuhan pasien penyakit jantung koroner.
Metode: Jenis penelitian ini adalah cross sectional dengan jumlah responden 97 orang. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik ganda.
Hasil: Hasil analisis didapatkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan kekambuhan pasien penyakit jantung koroner untuk faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah faktor riwayat keluarga (OR = 2,609, 95%CI 1,1-6,189, p value 0,028). Hasil analisis faktor yang paling berhubungan dengan kekambuhan pasien penyakit jantung koroner untuk faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah faktor riwayat hipertensi (OR = 10,312, 95%CI 1,298-81,904, p value 0,008).
Rekomendasi: Perawat tetap memperhatikan faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner yang mempengaruhi kekambuhan.

The incidence of coronary heart disease will be increased in many developing countries as in Indonesia. People with CHD are at risk to experience exacerbation, therefore we need to control the risk factors that have the most related with the incidence of exacerbation. The purpose of this study was to know the Most Related Risk Factor of Coronary Heart Disease Exacerbation in people with CHD.
Method: A cross sectional study design was used and 97 persons with coronary heart disease were recruited. Data was statistically tested using regresi logistic.
Result: This study reported that the most related factor with the incidence of exacerbation in people with coronary heart disease was the genetic in nonmodifiable factors (OR = 2,609, 95%CI 1,1-6,189, p value 0,028), and for the modifiable factors was the history of hypertension (OR = 10,312, 95%CI 1,298-81,904, p value 0,008).
Recomendation: Nurses still consideri risk factors of coronary heart disease which affects the recurrence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library