Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Keisya Karami
"Latar Belakang: Prevalensi BBLR di Indonesia sudah mengalami penurunan sejak tahun 2000 akan tetapi penurunan ini belum mencapai target gizi global. Prevalensi BBLR kembali meningkat di tahun 2019 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga di tahun 2022 prevalensi BBLR mencapai 12,58%. BBLR berpengaruh besar terhadap angka kematian neonatal dan kematian bayi. Di Indonesia, BBLR mejadi masalah kesehatan masyarakat sebab BBLR berkontribusi selama bertahun-tahun sebagai penyebab utama kematian neonatal. Tingginya angka kejadian BBLR akan berpengaruh pada tingginya AKB. BBLR dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan hipertensi dalam kehamilan pada ibu yang melakukan kunjungan ANC dengan bayi BBLR di Indonesia.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional dan menggunakan data sekunder berupa data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah bayi dengan BBLR sedangkan variabel independennya adalah hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini juga memiliki variabel kovariat yang meliputi variabel usia ibu, tingkat pendidikan, tempat tinggal, jumlah kunjungan ANC, riwayat aborsi, suplementasi Fe, status merokok, dan jenis kelamin bayi. Sampel penelitian ini merupakan perempuan berusia 15-49 tahun yang pernah melahirkan dalam 5 tahun terakhir sebelum pelaksaan survei. Data akan dianalisis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi.
Hasil: Diantara ibu yang melakukan kunjungan ANC didapatkan proporsi ibu dengan hipertensi dalam kehamilan yang melahirkan bayi BBLR sebesar 5% sedangkan ibu yang tidak mengalami hipertensi dalam kehamilan dan melahirkan bayi BBLR memiliki proporsi sebesar 3,3%. Ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan akan berisiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah dibanding ibu yang tidak mengalami hipertensi dalam kehamilan (OR=1,54; 95% CI: 1,036-2,304). Penelitian ini juga menemukan terdapat risiko yang lebih tinggi pada ibu berusia ≥35 tahun untuk melahirkan bayi BBLR dibanding ibu pada kelompok usia 20-34 tahun (OR=1,41; 95% CI: 1,053-1,909). Analisis stratifikasi menemukan variabel usia ibu, pendidikan ibu, wilayah tempat tinggal, jumlah kunjungan ANC, riwayat aborsi, suplementasi Fe, status paparan rokok, dan jenis kelamin bayi sebagai variabel confounding terhadap hubungan hipertensi dalam kehamilan pada ibu yang melakukan kunjungan ANC dengan bayi BBLR di Indonesia.
Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan hipertensi dalam kehamilan pada ibu yang melakukan kunjungan ANC dengan bayi BBLR.

Background: The prevalence of Low Birth Weight (LBW) in Indonesia has decreased since 2000, but the decreases have not yet reached the global nutritional target. The prevalence of LBW increased again in 2019 and continues to increase every year until 2022 the prevalence of LBW reaches 12.58%. LBW has a major effect on neonatal mortality and infant mortality. In Indonesia, LBW is a public health problem because LBW has contributed for many years as the main cause of neonatal death. The high incidence of LBW will affect the high Infant Mortality Rate (IMR). LBW can be influenced by several factors, one of the factors is hypertension. This study aims to determine the description and relationship of hypertension in pregnancy in mothers who conduct ANC visits with LBW babies in Indonesia.
Methods: This research was conducted using a cross-sectional study design and used secondary data (Basic Health Research data for 2018). The dependent variable in this study was infants with LBW while the independent variable was hypertension in pregnancy. This study also has covariate variables which include mother's age, education level, place of residence, number of ANC visits, history of abortion, Fe supplementation, smoking status, and baby's gender. The sample of this study were women aged 15-49 years who had given birth in the last 5 years prior to the survey. The data will be analyzed by univariate, bivariate and stratification.
Results: Among mothers who did ANC visits, the proportion of mothers with hypertension in pregnancy who gave birth to LBW babies was 5%, while mothers who did not experience hypertension in pregnancy and gave birth to LBW babies had a proportion of 3.3%. Mothers who experience hypertension in pregnancy will have a higher risk of giving birth to babies with low birth weight than mothers who do not experience hypertension in pregnancy (OR=1.54; 95% CI: 1.036-2.304). This study also found that there was a higher risk for mothers aged ≥35 years to give birth to LBW babies than mothers in the age group 20-34 years (OR=1.41; 95% CI: 1.053-1.909). Stratification analysis found the variables of mother's age, mother's education, area of residence, number of ANC visits, history of abortion, Fe supplementation, smoking exposure status, and baby's sex as confounding variables on the relationship between hypertension in pregnancy in mothers who had ANC visits with LBW babies in Indonesia.
Conclusion: This study conclude that there is a relationship between hypertension in pregnancy in mothers who visit ANC with LBW babies.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alimatuz Zahroh
"Hipertensi dalam kehamilan atau HDK sampai saat ini masih menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian ibu di seluruh dunia. Hipertensi dalam kehamilan juga menjadi penyebab terbesar kematian ibu di Jawa Timur berturut-turut dari tahun 2015-2020. Selain itu, saat ini terjadi peningkatan tren prevalensi obesitas baik pada ibu hamil maupun wanita usia subur. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara indeks massa tubuh ibu terhadap terjadinya gangguan hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Kebomas Gresik tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel yang diperoleh sebesar 420 sampel. Berdasarkan hasil analisis, prevalensi hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Kebomas Gresik tahun 2021 sebesar 12,1%. Penelitian ini menemukan hubungan signifikan antara ibu yang overweight dengan terjadinya gangguan hipertensi dalam kehamilan dengan nilai PR 4,10 (95% CI 1,52 – 11,02). Untuk variabel kovariat, tingkat pendidikan ibu berhubungan signifikan dengan terjadinya hipertensi dalam kehamilan dengan nilai PR 1,92 (1,05 – 3,51). Setelah dilakukan stratifikasi, risiko terbesar ibu hamil yang mengalami overweight untuk menderita hipertensi ada pada kelompok ibu hamil berusia ≥35 tahun, memiliki jarak kehamilan <3 tahun, berpendidikan tinggi, serta bekerja. Perlunya dilakukan pengukuran dan edukasi secara rutin terhadap para remaja terutama remaja putri mengenai pentingnya menjaga berat badan tetap normal. Selain itu, pentingnya pelaksanaan kunjungan ANC secara adekuat perlu digalakkan pada masyarakat.

Hypertension in pregnancy or Hypertensive Disorders of Pregnancy (HDP) is still the biggest cause of maternal death worldwide. Hypertension in pregnancy is also the biggest cause of maternal death in East Java in a row from 2015-2020. In addition, currently there is an increasing trend of obesity prevalence in both pregnant women and women of reproductive age. This study aims to find the relationship between body mass index and the occurrence of hypertensive disorders in pregnancy at the Kebomas Gresik Health Center in 2021. This study used a cross-sectional study design with a total sample of 420 samples. Results based on the analysis, the prevalence of hypertension in pregnancy at the Kebomas Gresik Health Center in 2021 was 12.1%. This study found a significant relationship between overweight women and the occurrence of hypertensive disorders in pregnancy with a PR value of 4.10 (95% CI 1.52 – 11.02). For the covariate variable, maternal education level was significantly associated with the occurrence of hypertension in pregnancy with a PR value of 1.92 (1.05 – 3.51). After stratification, the greatest risk of pregnant women who are overweight to suffer from hypertension is in the group of pregnant women aged ≥35 years, having a pregnancy interval of <3 years, highly educated, and working. The need for regular measurements and education of adolescents, especially adolescents about the importance of maintaining a normal weight. In addition, the importance of adequate ANC visits needs to be encouraged in the community."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktaviani Putri Rahayu
"Hipertensi dalam kehamilan merupakan komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan yang menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian ibu. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kasus hipertensi dalam kehamilan yang cukup tinggi adalah provinsi DKI Jakarta. Dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2022 disebutkan bahwa penyebab kematian ibu terbanyak di provinsi DKI Jakarta adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 22 kasus dari 101 kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan di Puskesmas Matraman tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder rekam medis pasien ibu hamil yang melakukan antenatal care di Puskesmas Matraman pada tahun 2023 dengan total sampel 1103 sampel. Kemudian, data dianalisis secara univariat, bivariat dengan analisis chi square dan stratifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi kejadian hipertensi dalam kehamilan di provinsi DKI Jakarta sebesar 18,4% dan faktor risiko yang berhubungan secara signifikan adalah usia >35 tahun (RR = 1,84; 95% CI 1,40 – 2,41; pvalue=0,001), jarak kehamilan >5 tahun (RR = 1,87; 95% CI 1,37 – 2,55; p-value=0,001), grandemultigravida (RR = 1,43; 95% CI 1,05 – 1,94), overweight (RR = 2,04; 95% CI 1,46 – 2,84), obesitas (RR = 4,16; 95% CI 3,09 – 5,60) dan riwayat hipertensi (RR = 2,44; 95% CI 1,91 – 3,12; p-value=0,001). Perlunya dilakukan pengukuran tekanan darah dan edukasi kesehatan kehamilan secara rutin kepada ibu hamil dengan meningkatkan pelaksanaan kunjungan antenatal care selama masa kehamilan.

Hypertension in pregnancy is a complication that occurs during pregnancy and is the biggest contributor to the cause of maternal death. One of the regions in Indonesia that has quite high cases of hypertension in pregnancy is the DKI Jakarta province. According to the Indonesian Health Profile 2022, it is stated that the most common cause of maternal death in DKI Jakarta province is hypertension in pregnancy in 22 cases out of 101 maternal deaths. This study aims to analyze the factors associated with the incidence of hypertension in pregnancy at the Matraman Community Health Center in 2023. This research uses a cross-sectional study design using secondary data from medical records of pregnant women undergoing antenatal care at the Matraman Community Health Center in 2023 with a total sample of 1103. Then, the data was analyzed univariate, bivariate, and stratification with chi-square analysis. The results of this study show that the prevalence of hypertension in pregnancy in DKI Jakarta province is 18.4% and significantly associated risk factors were age > 35 years (RR = 1.84; 95% CI 1.40 – 2.41; p-value=0.001), pregnancy interval >5 years (RR = 1.87; 95% CI 1.37 – 2.55; pvalue=0.001), grand multigravida (RR = 1.43; 95% CI 1.05 – 1.94), overweight (RR = 2.04; 95% CI 1.46 – 2.84), obesity (RR = 4.16; 95% CI 3.09 – 5.60) and history of hypertension (RR = 2.44; 95% CI 1.91 – 3.12; p-value=0.001). It is necessary to carry out blood pressure measurements and pregnancy health education regularly to pregnant mothers by improving the implementation of prenatal care visits during pregnancies.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library