Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ricky Indra Djunawan
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi berukuran mikro meningkat drastis pada beberapa tahun
terakhir, terutama dalam bidang biomedical engineering, micro-electro mechanical,
dan aerospace engineering. Micromilling merupakan salah satu metode proses
manufaktur komponen berukuran mikro. Teknologi micromilling memiliki manfaat
besar bagi pengembangan teknologi berskala micro karena proses pengerjaan yang
relatif mudah, tingkat kepresisian yang tinggi, serta dapat memperoleh hasil yang
baik secara umum. Namun aplikasi micromilling dalam dunia industri masih sangat
minim, hal ini disebabkan karena proses pengerjaan yang dapat dikatakan belum
efisien. Pada penelitian ini, material yang digunakan merupakan paduan logam
dengan seri Al6061 dan dibandingkan dengan material Steel SAE 304. Permodelan
CAD dan CAM dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Siemens NX.
Permodelan dilakukan untuk mendapatkan CL files yang berisikan koordinat jalur
tool (biasa dikenal dengan sebutan NC files). Proses pemesinan dilakukan dengan
highspeed micromilling 5 axis, dengan cutting tool berdiameter 0.2 mm. Proses
eksperimen berupa pemotongan material pada 8 jalur seperti arah mata angin. Hasil
didapatkan berupa nilai average surface roughness (Ra) pada setiap jalur dan
gambar scanning electron microscope untuk melihat permukaan setiap jalur.
Melalui nilai surface roughness dan gambar permukaan dari setiap jalur, dianalisa
hubungan antara hasil dan mikrostruktur material yang didapatkan dari
transmission electron microscopy.

ABSTRACT
The growth of micro technology has increased dramatically in recent years,
particulary in the fields of biomedical engineering, micro-electro mechanical, and
aerospace engineering. Micromilling is a method of many manufacturing processes
of micro-sized products. Micromilling technology has a lot of benefits for the
development of micro-scale technology considering the process is relatively easy,
high level of precision, and can obtain good result in general. However,
micromilling applications in the industrial world are very low. It is because
micromilling process is considered not efficient. In this research, the materials used
are metal alloys consist of Al6061 and steel series SAE 304 as comparison. CAD
and CAM modeling are using Siemens NX software. Modeling performed to obtain
the CL files which contain a list of tool path coordinates (commonly known as NC
files). Manufacturing processes are carried out with 5 axis highspeed micromilling
and cutting tool diameter of 0.2 mm. Experiment process consists of feeding
materials, resulting 8 channels consist of cardinal and ordinal directions on each
sample. Average surface roughness (Ra) and scanning electron microscope images
of each channel are obtained as the results of experiment and then investigated to
analyze the correlations between microstucture of material obtained from
transmission electron microscopy."
2016
S65620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Bintoro Jati
"Seluruh rangkaian aktivitas pekerjaan pada suatu proyek konstruksi dapat mengalami gangguan yang dikarenakan oleh berbagai hal, yang pada akhirnya tentu dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Identifikasi dan analisis awal potensi risiko pada setiap paket pekerjaan, metode pelaksanaan, aktivitas pekerjaan, dan
sumber daya yang ada pada Work Breakdown Structure (WBS) dapat mencegah terjadinya
keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Dengan demikian kebutuhan terhadap standarisasi WBS sangat penting dalam menyajikan penilaian risiko, penyebab, dampak, dan tindak lanjut
yang timbul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar WBS berbasis risiko dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat. Hasil dari penelitian ini adalah standar WBS konstruksi kereta cepat, variable risiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja waktu pelaksanaan pekerjaan, dan rekomendasi pengembangan standar WBS berbasis risiko, sebagai suatu upaya dalam meningkatkan kinerja waktu pada proyek konstruksi kereta cepat.

The whole series of work activities on a construction project can be disrupted due to various things, which in turn can certainly lead to delays in completion of work. Initial identification and analysis of potential risks in each work package, construction methods, work activities, and resources available in the Work Breakdown Structure (WBS) can prevent delays in completion of work. Thus the need for WBS standardization is very important in presenting risk assessments, causes, impacts, and follow-ups that arise. The purpose of this study is to develop a risk-based standardized WBS in improving time performance on highspeed railway construction projects. The results of this study are a standardized WBS for highspeed railway construction, dominant risk variables that affect the time performance of construction work, and recommendations for the development of risk-based standardized WBS, as an effort to improve time performance on highspeed railway construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library