Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Aprilia Sri Kartikasari
Abstrak :
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek telah memuat kebijakan pelayanan kefarmasian termasuk pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan pelayanan farmasi klinik yang harus dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab seorang apoteker. Aspek khusus yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan pengelolaan sediaan farmasi adalah obat high alert karena dapat menyebabkan terjadinya kesalahan serius (sentinel event), dan berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome). Obat-obatan LASA atau NORUM merupakan obat high alert yang menjadi salah satu penyebab paling umum munculnya kesalahan dalam meracik obat (dispensing error) sebesar 8,5% sehingga penyimpanan obat LASA atau NORUM hendaklah diperhatikan untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat. Hasil observasi penyimpanan obat LASA di Kimia Farma Apotek 0001 dibandingkan dengan penyimpanan obat LASA dalam Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 dan dilakukan gap analysis dari hasil perbandingan tersebut. Dalam tugas khusus ini, implementasi prosedur penyimpanan obat LASA di Kimia Farma Apotek 0001 sesuai Permenkes Nomor 73 Tahun 2016 dilakukan dengan membuat daftar obat LASA atau NORUM, menyusun obat LASA atau NORUM dengan meletakkan satu obat di antara dua obat LASA, dan memberikan stiker bertuliskan LASA. ...... Minister of Health Regulation Number 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies contains pharmaceutical service policies including the management of pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials and clinical pharmacy services which must be implemented and are the responsibility of a pharmacist. Special aspect that needs to be considered in the storage management of pharmaceutical preparations is high alert drugs because they can cause serious errors (sentinel events) and have a high risk of causing undesirable impacts (adverse outcomes). LASA is a high alert drugs which is one of the most common causes of dispensing errors amounting to 8.5%, so attention should be paid to the storage of LASA drugs to avoid errors in administering the drugs. The observation results of LASA drug storage at Apotek Kimia Farma 0001 were compared with LASA drug storage in Minister of Health Regulation Number 73 of 2016 and a gap analysis was carried out from the comparison results. In this report, the implementation of LASA drug storage procedures at Apotek Kimia Farma 0001 in accordance with Minister of Health Regulation Number 73 of 2016 is carried out by making a list of LASA drugs, arranging LASA drugs by placing one drug between two LASA drugs, and providing a sticker with the word LASA.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Salsabila Imtisatami
Abstrak :
Salah satu bagian utama dalam kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yaitu penyimpanan. Penyimpanan dilakukan bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari kehilangan dan pencurian, serta memudahkan dalam pencarian dan pengawasan sediaan. Rumah sakit memerlukan pengembangan kebijakan pengelolaan obat untuk meningkatkan keamanan, khususnya obat yang perlu diwaspadai (High alert medication). Obat tersebut harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadinya kesalahan dan dapat menyebabkan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan (ROTD). Kelompok obat tersebut salah satunya obat yang terlihat mirip dan kedengarannya Look mirip (LASA atau Alike Sound Alike). Risiko yang dapat ditimbulkan oleh obat LASA yaitu kesalahan saat pengambilan obat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pengambilan obat adalah tidak menempatkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA) secara berdekatan saat penyimpanan dan memberikan penandaan khusus bagi obat Look Alike Sound Alike (LASA). Untuk menjamin penyimpanan obat LASA telah dilakukan dengan baik dan benar maka harus dilakukan monitoring dan evaluasi dalam penyimpanan obat tersebut. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah membuat daftar nama obat Look Alike dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda. Hal ini dilakukan dengan harapan masing-masing satelit farmasi dapat menerapkan sistem penyimpanan yang baik dan benar sesuai dengan daftar nama obat tersebut sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan tenaga kefarmasian selama proses dispensing obat. Daftar nama obat Look Alike sediaan parenteral dengan zat aktif berbeda dan kekuatan berbeda terakhir diperbaharui pada tanggal 1 Juni 2021, sehingga diperlukan pembaharuan daftar tersebut di tahun 2022. ......One of the main parts in the management of pharmaceutical preparations, medical devices, and BMHP is storage. Storage is carried out with the aim of maintaining the quality of pharmaceutical preparations, avoiding loss and theft, as well as facilitating the search and control of preparations. Hospitals need to develop drug management policies to improve safety, especially high alert medication. These drugs must be watched out for because they often cause errors and can cause unwanted drug reactions (ROTD). This group of drugs is one of the drugs that looks similar and sounds similar (LASA or Alike Sound Alike). The risks that can be caused by LASA drugs are errors when taking drugs. Efforts that can be made to avoid errors when taking drugs are not placing pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials that are similar in appearance and labeling (LASA) close together during storage and providing special labeling for Look Alike Sound Alike (LASA) drugs. . To ensure that the storage of LASA drugs has been carried out properly and correctly, monitoring and evaluation must be carried out in storing these drugs. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo has made a list of Look Alike drug names with different active substances and different strengths. This is done with the hope that each pharmaceutical satellite can implement a good and correct storage system in accordance with the list of drug names so that it can increase the awareness of pharmaceutical staff during the drug dispensing process. The list of Look Alike drug names for parenteral preparations with different active substances and different strengths was last updated on June 1 2021, so it is necessary to update the list in 2022.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Herlan Suangsa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sistem notifikasi interaksi obat otomatis bagi petugas kefarmasian, sehingga dapat segera mengedukasi pasien atau keluarganya. Pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat penting dalam menjamin keselamatan pasien, dan salah satu unit pelayanan yang penting adalah pelayanan kefarmasian, khususnya pelayanan informasi obat (PIO). PIO berfungsi untuk mengidentifikasi obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi serta obat-obatan berisiko tinggi sebagai penyebab terjadinya reaksi obat yang merugikan (ROTD) terutama pada usia lanjut, interaksi obat merupakan masalah utama yang perlu mendapat perhatian. Saat ini pendataan dalam penelitian ini diprioritaskan untuk lansia, terdapat 55 orang geriatri yang dirawat, 7 orang terdeteksi bahwa interaksi obat dengan obat lain dalam resep dilakukan melalui review resep secara manual. Memang klinik farmasi tidak selalu salah, tetapi dalam banyak kasus dapat menyebabkan hasil yang negatif atau efektivitas pengobatan yang buruk. Oleh karena itu, pemantauan dan tinjauan diperlukan untuk memvalidasi apakah semua obat masih diperlukan, dan bagaimana reaksi obat dan interaksi obat terjadi. Pemantauan dalam sistem terintegrasi untuk interaksi obat sangat diperlukan dan juga mendidik pasien agar efek obat tidak terganggu. Pengumpulan informasi dan data untuk studi awal dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Wawancara mendalam dengan apoteker, asisten apoteker, tenaga promosi kesehatan rumah sakit, dan programmer rumah sakit merupakan kajian mendalam dari hasil FGD. Analisis sistem berdasarkan wawancara menjadi dasar perancangan sistem dengan pendekatan pengembangan sistem, yaitu menggunakan metode prototyping hingga tahap pemodelan. Sedangkan uji kelayakan Sistema menggunakan uji Usability Test dan Technology Acceptance Model (TAM). Metode pengolahan data kuesioner dari studi kelayakan Aplikasi menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian prototipe sistem notifikasi interaksi obat-ke-obat, sebanyak 53 responden lansia dengan 125 jenis data obat menunjukkan bahwa database prototipe sistem notifikasi interaksi obat-ke-obat lebih banyak ditemukan interaksi obat. dibandingkan proses manual oleh petugas apoteker, sehingga dapat memberikan notifikasi kepada apoteker lebih cepat. Rancangan logis dari sistem notifikasi interaksi obat ini berfungsi sebagai notifikasi kepada petugas apotek saat penginputan resep obat dengan sistem yang terintegrasi, sehingga pasien akan diberikan edukasi yang lebih tepat. Sistem ini dapat mempermudah akses informasi dan efisiensi waktu. Secara teoritis, desain tersebut dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam mengidentifikasi obat-obatan yang diberikan secara hati-hati kepada pasien lansia dengan diintegrasikan ke dalam sistem notifikasi interaksi obat di rumah sakit, pasien lanjut usia dapat dengan aman mengonsumsi obat yang diberikan setelah mendapatkan edukasi yang tepat tentang cara penggunaan obat-obatan. ......This research aimed to develop an automatic drug interaction notification system model for pharmaceutical officers, so that they can immediately educate patients or families. Medical services in hospitals are especially important in ensuring patient safety, and one of the important service units is the pharmaceutical service, especially the drug information service (DIC). DIC serves to identify high-alert medication as well as high-risk drugs as a cause of adverse drug reactions (ADR) especially in the erderly, drug interaction is a major problem thet needs attention. Currently the data collection in this research prioriting for the elderly, there were 55 geriatric who were being treated, 7 people were detected that drug interactions with other drug in the prescription were given through manual review of prescriptions. Indeed pharmacy clinics are not always wrong, but in many cases it can lead to negative results or poor effectiveness of treatment. Therefore, monitoring and review is needed to validate whether all drugs are still needed, and how drug reactions and drug interactions are present. Monitoring in integrated system for drug interactions is indispensable and also educates patients so that drug effects are not disrupted. The information and data collection for the initial study were conducted through Focus Group Discussion (FGD). In-depth interviews with pharmacists, pharmacist assistants, hospital health promotion staff, and hospital programmers were the in-depth studies of the results of the FGD. The system analysis based on the interviews was the basis for the system design with a systems development approach, that is, using the prototyping method to the modeling stage. While the Sistema feasibility test used the Usability Test and the Technology Acceptance Model (TAM) test. The questioner data processing method from the Application feasibility study used the SPSS program. Based on the results of testing the prototype of drug-to-drug interaction notification system, as many as 53 elderly respondents with 125 types of drug data indicated that the database of the prototype of drug-to-drug interaction notification system discovered more drug interactions than the manual process by pharmacist officers, so as to provide notification to pharmacists more quickly. The logical design of this drug interaction notification system functions as a notification to pharmacy officers when inputting drug prescriptions with the integrated system, so that patients will be given more precise education. This system can simplify the access to information and time efficiency. Theoretically, the design can provide an efficient and effective solution in identifying cautious drugs that are administered to erderly patients by being integrated into the drug interaction notification system of the hospital, elderly patients can safely consume the drugs given after receiving proper education about how to use the drugs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
Abstrak :
Tahap penyimpanan merupakan bagian pengelolaan obat yang sangat penting dalam memelihara mutu obat-obatan, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, memudahkan pencarian dan pengawasan, mengurangi terjadinya obat rusak, serta dapat menghindari kekosongan obat sehingga pasien dapat terlayani dengan baik. Mengingat begitu besarnya dampak dari sistem pengelolaan penyimpanan obat dan belum banyak penelitian khusus tentang sistem penyimpanan obat, maka hal ini mendorong penulis untuk melakukan studi penyimpanan obat High Alert di salah satu Instalasi Farmasi Puskesmas yang berada di daerah Jakarta Barat yaitu Puskesmas Kecamatan Cengkareng. ......The storage stage is a very important part of drug management in maintaining the quality of medicines, avoiding irresponsible use, facilitating search and control, reducing the occurrence of damaged drugs, and avoiding drug shortages so that patients can be served properly. Given the magnitude of the impact of the system management of drug storage and not much specific research on drug storage systems, this prompted the author to conduct a High Alert drug storage study at one of the Public Health Center Pharmacy Installations in the West Jakarta area, namely the Cengkareng District Health Center.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Dita Aprilia
Abstrak :
Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat yang bentuk, warna, tulisan dan pengucapannya nampak mirip. Sedangkan obat high alert adalah obat yang memiliki risiko tinggi dapat menyebabkan kesalahan/kesalahan serius dan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Maka dari itu diperlukannya pengelolaan yang sesuai terhadadap keduanya untuk dapat meningkatkan keamanan dan mencegah terjadinya medication errors. Pengerjaan pengelolaan obat LASA dan high alert ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terkait pengelolaan obat LASA dan high alert di ruang farmasi Puskesmas Kecamatan Ciracas dengan menggunakan metode observasional. Berdasarkan hasil pengamatan, disimpulkan bahwa penyimpanan penggolongan obat LASA di ruang farmasi Puskesmas Kecamatan Ciracas terbagi menjadi tiga kategori yaitu mirip ucapan, mirip kemasan, dan nama obat sama kekuatan berbeda yang disimpan di rak terpisah, diberi stiker LASA dan terdapat daftar obat LASA di sekitar rak obat. Sedangkan penyimpanan obat high alert disimpan di rak terpisah, diberi selotip merah, diberi label high alert dan diberi daftar obat kategori high alert di sekitar rak obat. Sehingga pengelolaan penyimpanan obat LASA dan high alert di Puskesmas Kecamatan Ciracas sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. ...... LASA drug (Look Alike Sound Alike) is a drug with appear similar shape, color, writing and pronunciation. Meanwhile, high alert drug is a drug that has a high risk of causing serious errors/mistakes and causing undesirable effects. Therefore, appropriate management of both is needed to increase security and prevent medication errors. Process on management of LASA drug and high alertdrug aims to find out an overview the management of LASA drugs and high alert drug in the pharmacy room of the Puskesmas Kecamatan Ciracas using observational methods. Based on the results of observations, it was concluded that the storage of LASA drug classifications in the pharmacy room of Puskesmas Kecamatan Ciracas was divided into three categories, namely similar to speech, similar to packaging, and names of drugs with different strengths which were stored on separate shelves, given LASA sticker and there was a list of LASA drugs around the drug shelf. Meanwhile, the storage of high alert drug were stored on separate shelves, covered with red tape, given high alert sticker and there was a list of high alert drugs around the drug shelf. So that the management of LASA drug and high alert drug in the pharmacy room of the Puskesmas Kecamatan Ciracas is in accordance with the applicable SOP.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Herlan Suangsa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model sistem notifikasi interaksi obat otomatis bagi petugas kefarmasian, sehingga dapat segera mengedukasi pasien atau keluarganya. Pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat penting dalam menjamin keselamatan pasien, dan salah satu unit pelayanan yang penting adalah pelayanan kefarmasian, khususnya pelayanan informasi obat (PIO). PIO berfungsi untuk mengidentifikasi obat-obatan dengan kewaspadaan tinggi serta obat-obatan berisiko tinggi sebagai penyebab terjadinya reaksi obat yang merugikan (ROTD) terutama pada usia lanjut, interaksi obat merupakan masalah utama yang perlu mendapat perhatian. Saat ini pendataan dalam penelitian ini diprioritaskan untuk lansia, terdapat 55 orang geriatri yang dirawat, 7 orang terdeteksi bahwa interaksi obat dengan obat lain dalam resep dilakukan melalui review resep secara manual. Memang klinik farmasi tidak selalu salah, tetapi dalam banyak kasus dapat menyebabkan hasil yang negatif atau efektivitas pengobatan yang buruk. Oleh karena itu, pemantauan dan tinjauan diperlukan untuk memvalidasi apakah semua obat masih diperlukan, dan bagaimana reaksi obat dan interaksi obat terjadi. Pemantauan dalam sistem terintegrasi untuk interaksi obat sangat diperlukan dan juga mendidik pasien agar efek obat tidak terganggu. Pengumpulan informasi dan data untuk studi awal dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Wawancara mendalam dengan apoteker, asisten apoteker, tenaga promosi kesehatan rumah sakit, dan programmer rumah sakit merupakan kajian mendalam dari hasil FGD. Analisis sistem berdasarkan wawancara menjadi dasar perancangan sistem dengan pendekatan pengembangan sistem, yaitu menggunakan metode prototyping hingga tahap pemodelan. Sedangkan uji kelayakan Sistema menggunakan uji Usability Test dan Technology Acceptance Model (TAM). Metode pengolahan data kuesioner dari studi kelayakan Aplikasi menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil pengujian prototipe sistem notifikasi interaksi obat-ke-obat, sebanyak 53 responden lansia dengan 125 jenis data obat menunjukkan bahwa database prototipe sistem notifikasi interaksi obat-ke-obat lebih banyak ditemukan interaksi obat. dibandingkan proses manual oleh petugas apoteker, sehingga dapat memberikan notifikasi kepada apoteker lebih cepat. Rancangan logis dari sistem notifikasi interaksi obat ini berfungsi sebagai notifikasi kepada petugas apotek saat penginputan resep obat dengan sistem yang terintegrasi, sehingga pasien akan diberikan edukasi yang lebih tepat. Sistem ini dapat mempermudah akses informasi dan efisiensi waktu. Secara teoritis, desain tersebut dapat memberikan solusi yang efisien dan efektif dalam mengidentifikasi obat-obatan yang diberikan secara hati-hati kepada pasien lansia dengan diintegrasikan ke dalam sistem notifikasi interaksi obat di rumah sakit, pasien lanjut usia dapat dengan aman mengonsumsi obat yang diberikan setelah mendapatkan edukasi yang tepat tentang cara penggunaan obat-obatan. ......This research aimed to develop an automatic drug interaction notification system model for pharmaceutical officers, so that they can immediately educate patients or families. Medical services in hospitals are especially important in ensuring patient safety, and one of the important service units is the pharmaceutical service, especially the drug information service (DIC). DIC serves to identify high-alert medication as well as high-risk drugs as a cause of adverse drug reactions (ADR) especially in the erderly, drug interaction is a major problem thet needs attention. Currently the data collection in this research prioriting for the elderly, there were 55 geriatric who were being treated, 7 people were detected that drug interactions with other drug in the prescription were given through manual review of prescriptions. Indeed pharmacy clinics are not always wrong, but in many cases it can lead to negative results or poor effectiveness of treatment. Therefore, monitoring and review is needed to validate whether all drugs are still needed, and how drug reactions and drug interactions are present. Monitoring in integrated system for drug interactions is indispensable and also educates patients so that drug effects are not disrupted. The information and data collection for the initial study were conducted through Focus Group Discussion (FGD). In-depth interviews with pharmacists, pharmacist assistants, hospital health promotion staff, and hospital programmers were the in-depth studies of the results of the FGD. The system analysis based on the interviews was the basis for the system design with a systems development approach, that is, using the prototyping method to the modeling stage. While the Sistema feasibility test used the Usability Test and the Technology Acceptance Model (TAM) test. The questioner data processing method from the Application feasibility study used the SPSS program. Based on the results of testing the prototype of drug-to-drug interaction notification system, as many as 53 elderly respondents with 125 types of drug data indicated that the database of the prototype of drug-to-drug interaction notification system discovered more drug interactions than the manual process by pharmacist officers, so as to provide notification to pharmacists more quickly. The logical design of this drug interaction notification system functions as a notification to pharmacy officers when inputting drug prescriptions with the integrated system, so that patients will be given more precise education. This system can simplify the access to information and time efficiency. Theoretically, the design can provide an efficient and effective solution in identifying cautious drugs that are administered to erderly patients by being integrated into the drug interaction notification system of the hospital, elderly patients can safely consume the drugs given after receiving proper education about how to use the drugs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Afina Hindersah
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Apotek Hidup Baru periode bulan april 2018 bertujuan agar seorang calon apoteker memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku. Selain itu calon apoteker juga dapat memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Praktik kerja profesi ini dilaksanakan selama satu bulan dengan tugas khusus yaitu ldquo;Pembuatan Standar Prosedur Operasional Pengelolaan Obat dengan Perhatian Khusus High Alert Medications di Apotek Hidup Baru Periode Bulan April 2018 rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk membuat standar prosedur operasional SPO pengelolaan obat dengan perhatian khusus agar dapat diterapkan pada Apotek Hidup Baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ABSTRACT
Internship at Hidup Baru Pharmacy Period for the period of april 2018 aims for a prospective pharmacy to understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethic. Furthermore a prospective pharmacy can also have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, having insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. This internship was conducted for one month with special assignment Standardized Operational Procedures for High Alert Medications Management at Hidup Baru Pharmacy for the Period April 2018 . The purpose of this assignment is to make standard operational procedures SOP of high alert medications management to be applied in Hidup Baru pharmacy in accordance with applicable laws.
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Safa Vindya Aurellia
Abstrak :
Apotek sebagai salah satu tempat pelayanan kefarmasian memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjamin kendali mutu obat dan alat kesehatan. Penyimpanan menjadi salah satu bagian yang cukup penting karena berpengaruh langsung terhadap mutu obat, kelangsungan persediaan, informasi kebutuhan obat, menghindari risiko kerusakan, memudahkan pencarian serta mengurangi risiko kesalahan pemberian (medication error). Terdapat obat yang memerlukan cara penyimpanan yang tepat untuk menghindari hal tersebut. Obat tersebut disebut dengan High Alert Medication yang termasuk juga obat dengan nama atau kemasan serupa yang disebut juga dengan Look Alike Sound Alike (LASA) atau Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM), serta larutan elektrolit konsentrat dengan konsentrasi tinggi. Tugas khusus ini bertujuan untuk melengkapi penandaan High Alert Medication terutama obat berisiko tinggi dan obat LASA serta mengubah sistem penandaan agar lebih efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta sistem penyimpanan yang diterapkan. Pengambilan data diperoleh dengan observasi yang dilakukan terhadap sistem penyimpanan obat, obat yang tergolong sebagai High Alert Medication dan LASA, dan sistem penandaan yang telah diterapkan yang kemudian dilakukan perbaikan dengan penandaan yang lebih efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa High Alert Medication terutama obat berisiko tinggi dan obat LASA telah memiliki penandaan yang lengkap dan sistem penandaan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta sistem penyimpanan yang diterapkan. ......Pharmacy as a place for pharmaceutical services requires good management to ensure quality control of drugs and medical devices. Storage is an important part because it has a direct effect on drug quality, supply continuity, information on drug needs, avoiding the risk of damage, facilitating search and reducing the risk of medication errors. There are drugs that require proper storage methods to avoid this. The drug is called High Alert Medication which also includes drugs with a similar name or packaging which are also called Look Alike Sound Alike (LASA) and high concentration concentrated electrolyte solutions. This special task aims to complete the marking of High Alert Medication, especially high-risk drugs and LASA drugs, and change the marking system to make it more effective and in accordance with applicable regulations and the applied storage system. Data collection was obtained by observing the drug storage system, drugs classified as High Alert Medication and LASA, and the marking system that had been implemented which was then corrected with more effective labeling and in compliance with applicable regulations. Based on the results of observations, it can be concluded that High Alert Medication, especially high-risk drugs and LASA drugs, have complete marking and marking systems in compliance with applicable regulations and applied storage systems.
2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uci Ramadhani
Abstrak :
ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Pusat Pertamina RSPP bertujuan agar mahasiswa calon Apoteker dapat memahami peran dan tanggung jawab Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit, memperoleh wawasan dan pengalaman mengenai praktik kefarmasian di Rumah Sakit, serta mengetahui gambaran nyata permasalahan terkait praktik kefarmasian di Rumah Sakit. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penelusuran Literatur Data Farmakokinetik, Stabilitas dan Risiko Medication Error pada Obat-obat High Alert di Rumah sakit Pusat Pertamina. Tugas khusus ini bertujuan untuk mendapatkan data farmakokinetik yang terdiri atas onset, waktu puncak dan durasi; data stabilitas; serta risiko medication error masing-masing obat high alert yang ada di RSPP melalui studi literatur.
ABSTRACT
Internship Program at Pertamina Central Hospital for pharmacist students aims to make students understand roles and responsibilities of pharmacist at hospital rsquo s pharmacy installation, to expand horizon and gain experience about pharmaceutical practice and to know the real condition of pharmaceutical practice rsquo s problems at the hospital. The specific assignment rsquo s title that was given is Literature Investigation on Pharmacokinetic Datas, Stability and Risk of Medication Error of High Alert Medication at Pertamina Central Hospital. The aim of this assignment is to get the pharmacokinetic datas such as onset, peak time and duration stability data and risk of medication error from each of high alert medications at Pertamina Central Hospital by investigating the literature.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library