Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afif Zulfikar Pamungkas
Abstrak :
ABSTRAK
Karbon mesopori telah berhasil disintesis dengan metode soft template menggunakan phloroglucinol dan formaldehida sebagai sumber karbon dan Pluronic F127 sebagai template. Material kemudian diimpregnasi dengan Ni II dilanjutkan dengan reduksi dengan H2 sehingga terbentuk nanopartikel Ni yang terimpregnasi dalam karbon mesopori. Analisis dengan XRD menunjukkan difraksi pada 25 dan 44o yang merupakan difraksi dari karbon grafitik. Selain itu difraksi pada 45 dan 52o menunjukkan keberadaan Ni 0 . Analisis EDX mengungkap kandungan Ni dalam beberapa karbon mesopori sebesar 0,1 hingga 24 . Analisis luas permukaan memberi informasi karbon mesopori memiliki luas permukaan sebesar 387,7 m2/g dan pori 7,4 nm. Impregnasi dengan Ni akan memperkecil luas permukaan maupun ukuran pori. Analisis dengan XPS mengonfimasi keberadaan Ni dengan bilangan oksidasi nol. Material digunakan sebagai katalis untuk reaksi hidrogenasi CO2. Reaksi hanya dapat berlangsung jika terdapat Ni 0 sebagai pusat aktif pada karbon mesopori. Semakin banyak Ni 0 semakin besar konversinya meskipun tidak berpengaruh terhadap persen hasil yield . Konversi terbesar didapat dari katalis Ni-MC 30 dengan konversi dan yield berturut-turut 94,6 dan 3,5 pada suhu 673 K.
ABSTRACT
Mesoporous Carbon has been successfully synthesized via soft template method using phlroglucinol and formaldehyde as carbon precursors and Pluronic F127 as template. The material was impregnated with Ni II and reduced with H2 to obtainNi metal. XRD analysis showed diffraction peaks on 25 and 44o which are characteristic of graphitic carbon. In addition, diffraction on 45 and 52o showed the existence of Ni 0 . EDX analysis showed the Ni content in mesoporous carbon, that was 0.1 to 24 . Surface area analysis gave information about surface area of 387.7 m2 g and pore diameter of 7.4 nm. Ni impregnation is presumed to reduce both surface area and pore diameter of mesoporous carbon. XPS analysis confirmed zero oxidation state of Ni. This material was used as catalyst for CO2 hydrogenation reaction. This reaction gave product only in the presence of Ni. The higher the Ni content the higher the conversion though the yield is unchanged. The highest conversion is shown by Ni MC 30 with conversion of 94.6 and yield of 3.5 at 673 K.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T49910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kairupan, Maryones Edward
Abstrak :
Sintesis metanol melalui hidrogenasi CO; yang telah diteliti sampai saat ini masih memiliki kelemahan, yaitu kondisi operasi saat terjadi reaksi (tekanan dan temperatur) relatif tinggi. Agar reaksi dapal dlakukan pada tekanan dan suhu yang lebih rendah, karalis yang digunakan harus lebih selektif dan aktif. Pada hidrogenasi COL keberhasilan konversi reaksi sinlsis metanol dapal diperbesar dengan mengguuakan katalis yang sesuai dalam reaksinya Pengembangan katalis terus dilakukan, pengembangan terbaru menunjukan bahwa penambahan iradiasi nltrasonik pada saat preparasi dapat membawa perubahan terhadap si fat karakteristik dan kincrja katalis. Penelitian ini diawali dengan pembuatan katalis CuO/ZnO/AIZO;/Cr3Og. dengan perlakuan ultrasonik dalam empat variaui iradiasi menggunakan metode kopreslpitasi. Katalis yang dihasilkan kemudian cliuji karakterisasi yang melipnli luas pennukaan dengan metode BET dan kekuatan adsorpsi/desorpsi dengan metode TPD. Hasil penelilian BET mcnunjukan bahwa katalis dengan iradiasi sclama 60 mcnil memiliki luas pemiukaan yang lebih besar_ Hal ini disebabkan karcna ullrasonik memberikan energinya yang besar pada katalis sehingga leljadi tumbukan anlar partikel yang sangat cepat sehingga memungkinkan pergerakan atom-atom dalam sistem padalan membentuk celah bam sehingga terjadi perubahan dimcnsi karalis_ Pada pengujian TPD, gas adsorbat yang digunakan adalah H; dan C 01. Hasil yang clidapat menunjukan bahwa pada temperatur rendah, jumlah gas adsorbat yang leradsorb mempunyai koherensi dengan luas permukaan, karena pada temperatur xinggi adsorbsi yang terjadi adalah adsorbsi iisika. Sedang pada temperatur tinggi lebih bcrkaitan pada aktivitas katalis karena adsorbsi yang terjadi befsifat kimia. Karena pada penelitian ini lidak dilakukan uji kinerja katalis, maka penentuan aktivitas katalis hanya berdasarkan hasil energi desorpsi dari katalis tersebut, dimana tool-i volcano mengatakan bahwa katalis yang lebih aktif adalah katalis yang mempunyai energi desorpsi sedang. Sesuai dengan teori volcano, katalis yang diberi iradiasi selama 60 menit menunjukan aktivitas yang tinggi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasha Putri Kowara
Abstrak :
Banyak isu global yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan perkembangan manusia akibat meningkatnya temperatur sehingga menyebabkan krisis lingkungan global. Karena meningkatnya konsentrasi CO2 di atmosfer, saat ini banyak dilakukan konversi CO2 menjadi senyawa lain seperti CO, CH4 dan CH3OH. Pada penelitian ini dilakukan pengaruh perbandingan variasi rasio Ni/Co pada SiO2 mesopori sebagai pendukung katalis terhadap studi reaksi hidrogenasi CO2. Untuk mengetahui keberhasilan dari pembuatan katalis dilakukan karakterisasi menggunakan FTIR, XRD, TEM, SAA dan SEM-EDX pada katalis NiCo/SiO2. Hasil karakterisasi menggunakan TEM menunjukkan bahwa struktur dari penyangga sudah terbentuk dengan baik sesuai dengan bentuk SiO2 yang diinginkan dan juga logam Ni dan Co juga sudah terimpregnasi ke dalam SiO2. Hasil karakterisasi SEM-EDX menunjukkan persebaran yang merata dari logam Ni dan Co pada silika mesopore sesuai dengan rasio. Kemudian, katalis NiCo/SiO2 digunakan untuk reaksi hidrogenasi CO2 dengan menggunakan instrument GC (GasChromatography) yang dilengkapi detector TCD (Thermal Conductivity Detector) dan FID (Flame Ionization Detector). Didapatkan hasil perhitungan konversi CO2 dalam katalis Ni1Co1/SiO2 menggunakan hidrogen dengan perbandingan rasio gas H2/CO2 sebesar 7/1 pada temperatur 150°C, didapatkan konversi CO2 sebesar 35,7% dan selektivitas metanol sebesar 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa katalis NiCo/SiO2 memiliki aktivitas pada reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol. ......Many global issues affect human survival and development due to rising temperatures causing a global environmental crisis. Due to the increasing concentration of CO2 in the atmosphere, currently a lot of CO2 conversion is carried out into other compounds such as CO, CH4 and CH3OH. In this study, the effect of the molar ratio of Ni to Co on mesoporous SiO2 as a catalyst support was investigated in the CO2 hydrogenation reaction. To determine the success of the catalyst preparation, characterization was carried out using FTIR, XRD, TEM, SAA and SEM- EDX on the NiCo/SiO2 catalysts. The results of characterization using TEM showed that the structure of the support was well formed according to the desired SiO2 shape, and that Ni and Co metals had also been incorporated into SiO2. The characterization of SAA showed a tendency for the silica surface area to decrease after being impregnated with metal because some of the pores of the silica were filled with Ni and Co metals. The results of SEM-EDX characterization showed an even distribution of Ni and Co metals on mesopore silica according to the ratio. Then, NiCo/SiO2 catalyst was used for the CO2 hydrogenation reaction using GC (Gas Chromatography) instrumentation equipped with a TCD (Thermal Conductivity Detector) and FID (Flame Ionization Detector) detector. The optimum CO2 hydrogenation reaction condition was obtained over Ni1Co1/SiO2 catalyst using hydrogen to CO2 ratio of 7/1 at a reaction temperature of 150°C which gave CO2 conversion of 35.7% and methanol selectivity of 100%. This result indicates that the catalyst has activity in the hydrogenation reaction of CO2 into methanol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Sari Adji
Abstrak :
Perubahan iklim dunia menuju pemanasan global menjadi isu kritikal saat ini yang sangat mendesak untuk mendapatkan penyelesaian. Pada industri minyak dan gas, unit pemisahan gas asam atau acid gas removal unit (AGRU) masih banyak melepaskan gas CO2 ke atmosfer yang akan merusak lingkungan. Proses teknologi hidrogenasi CO2 menjadi metanol menggunakan katalis tembaga dipandang dapat menjadi salah satu solusi mengolah buangan CO2 unit AGRU. Reaktor sebagai alat proses yang sangat penting tempat reaksi kimia berlangsung harus dapat didesain sebaik mungkin agar hasil produksi dapat mencapai spesifikasi yang diinginkan. Studi ini bertujuan untuk mendesain reaktor proses hidrogenasi CO2 menjadi metanol dengan metode simulasi menggunakan COMSOL multiphysics dan UniSim. Konversi CO2 menjadi metanol relatif kecil dan dibatasi oleh konversi kesetimbangan serta panas reaksi yang harus dikendalikan karena reaksi eksotermis. Oleh karena itu rancangan reaktor diupayakan dapat menaikkan konversi dan mengendalikan panas yang terbentuk dengan cara penerapan reaktor unggun diam bertahap dengan pendinginan dan pemisahan metanol-air antar tahap unggun reaktor. Validasi dengan data literatur berupa hasil eksperimen An Xin et.al. yang menggunakan reaktor unggun diam pada tekanan 50 Bar pada berbagai temperatur operasi yaitu 210 °C, 230 °C, 250 °C dan 270 °C. Hasil eksperimen menunjukan adanya kesesuaian hasil simulasi dengan data eksperimen tersebut untuk konversi CO2 dan yield metanol. Validasi dengan menggunakan data pabrik metanol skala komersial pada literatur juga menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dengan deviasi di bawah 9.99%. Konversi tertinggi CO2 untuk produksi metanol hasil simulasi didapat pada temperatur 232 °C. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sintesis metanol kurang efisien pada temperatur yang lebih tinggi dari 232°C dikarenakan sifat reaksi yang eksotermis. Dimensi reaktor yang dirancang dalam penelitian ini dengan diameter 1.5 meter, dengan 5 tahap unggun dan tinggi tiap unggun ( bed ) pada rentang 0,5 - 1 meter, dapat menghasilkan metanol sebesar 5698 kg/jam (136.75 ton/hari) dari hasil olahan aliran CO2 gas buangan AGRU sehingga hasil konversi total CO2 menjadi metanol meningkat sebesar 71.5% dibandingkan dengan reaktor satu tahap. 
A world climate change towards global warming has been a critical issues which currently need a sustainable solution. In the oil and gas industry, acid gas removal unit releases a significant amount of   into the atmosphere which critical to the environment. The process technology of CO2 hydrogenation into methanol using copper catalyst has been considered as a potential solution to treat the released CO2. Reactor is the key process equipment where the chemical reaction is performed thus must be designed properly to ensure the product will meet the required specification. This study aims to design a reactor for CO2 hydrogenation into methanol utilizing COMSOL multiphysics and UniSim process simulation. CO2 conversion to methanol has a relatively small value as limited by its equilibrium and was inhibited by the exothermic heat reaction released that shall be well managed. Therefore a novel reactor design is developed to increase the overall conversion of CO2 into methanol as well as to control the released heat with implementation of an adiabatic multistage fixed bed reactor with inter-stage cooling and methanol-water removal. Validation of the model with experiment from AnXin et.al was performed at pressure of 50 Bar and varied temperature of  210 °C, 230 °C, 250 °C and 270 °C to ensure simulation accuracy. The simulation result shows a good agreement with the reference data in term of the CO2 conversion as well as methanol yield for both laboratory scale and industrial benchmark data. The highest conversion was achieved at the temperature of 232 oC at 50 Bar and it was found that that methanol synthesis was not efficient to be conducted at a higher temperature than 232oC due to its exothemic nature of the reaction. A fixed bed reactor with the dimension of 1.5 meter diameter and 5 stages of multibed configuration can process a 5 MMSCFD feed gas from AGRU to produce methanol at rate of 5698 kg/h (136.75 ton/day) which is 5 times higer than can be produced from a single stage fixed bed reactor.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2720
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Johnson
Abstrak :
ABSTRAK
Reaksi hidrogenasi CO2 menjadi metanol dengan menggunakan katalis berbasis logam Cu sudah banyak dilakukan oleh para pakar. Keanekaragaman percobaan yang telah dilakukan menghasilkan berbagai jenis mekanisme reaksi serta persamaan kinetika yang bervariasi. Walaupun demikian, sampai saat ini mekanisme reaksi sitensis metanol belumlah dapat dimengerti seluruhnya. Hal ini disebabkan karena belum adanya kesepakatan pada sifat alami inti aktif dan benluk peralihan (inlerrnediate), serta apakah metanol dihasilkan dari karbon monoksida, karbon dioksida ataupun dari keduanya.

Pada penelitian ini digunakan katalis CuO/ZnO/ZSM-S pada loading 30 %. Penentuan persamaan laju reaksi dilakukan dengan analisis kinetika adsorpsi isotermal berdasarkan asumsi mekanisme reaksi Careon. Untuk menyelesaikan persamaan kinetika yang kompleks tersebut dilakukan manipulasi terhadap variabel-variabel serta konstanta-konstanta yang ada. Sebagai alat bantu, digunakan juga program komputer regresi linier sehingga diperoleh persamaan laju reaksi pembentukan metanol.
2001
S49254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Sari
Abstrak :
Untuk mengurangi efek C02 terhadap lingkungan, dibutuhkan usaha memanfaatkan gas tersebut menjadi produk yang berguna. Salah satu alternatif memanfaatkan CO2 adalah hidrogenasi katalitik gas CO2 menjadi metanol. ZrO2, dipilih sebagai aditif karena mampu meningkatkan dispersi partikel Cu dan selektivitas metanol. Sebagai tahap awal pada penelitian ini adalah preparasi katalis CuO/ZnO/Al203/ZrO2 dengan metode kopresipitasi. Kemudian dilakukan uji aktivitas katalis terhadap reaksi CO2 dan H2 dalam reaktor unggun tetap dengan kondisi operasi : tekanan konstan 10 bar, variasi temperatur 200, 240, dan 275°C, rasio WIF = 0,01 gram katalis.menit/cc dan rasio umpan CO2:H2 = 1:3. Untuk mengetahui pengaruh sifat fisik katalis terhadap keaktifan katalis, maka dilakukan uji karakter luas permukaan katalis menggunakan metode BET. Hasil karakterisasi sifat fisik katalis menunjukkan bahwa luas pemmkaan katalis bertambah akibal penambahan aditif Zr >= 5%. Dari hasil uji aktivitas katalis diketahui bahwa katalis CuO/ZnO/Al203 dengan aditif ZrO2 aktif dalam sintesa metanol dari umpan utama gas CO2 dan H2.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library