Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Aji Girawan
Abstrak :
Penelitian ini adalah kajian eksperimental sistem penggerak hibrid serial paralel dengan daya motor bakar 2.8 Hp dan motor listrik 1.5 kW. Sebuah aparatus dibuat untuk menganalisa karakteristik sistem yang berkenaan dengan tingkat hibriditas terhadap konsumsi bahan bakar dan energi listrik yang optimal pada berbagai tingkat torsi. Dari hasil penelitian menunjukkan pada torsi 1.5 N.m sistem tersebut akan optimum pada hibriditas 0.91. Pada torsi 2.5 N.m sistem optimum di tingkat hibriditas 0.55 dan pada torsi 3.5 N.m sistem akan optimum pada tingkat hibriditas 0.27. Hasil penelitian merupakan input logical data untuk sistem kontrol konsumsi bahan bakar dan energi listrik.
This paper is an experimental study of serie-parallel hybridness power system, based on 2.8 Hp internal combustion engine?s power and 1.5 kW electric motor?s power. An apparatus has been made in order to analyze its caracteristics which is related to hybridness on optmimum fuel and electric consumption with varied torque. The result showed that on 1.5 N.m of torque, system will be optimum with 0.91 of hybridness. On 2.5 N.m of torque, system will be optimum with 0.55 of hybridness and on 3.5 N.m of torque system will be optimum with 0.27 of hybridness. This result can be applied as logical data input for fuel and electric consumption control system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28329
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini di Indonesia tengah dikembangkan radar 3 dimensi (3D) untuk pengawas pantai, yang dapat melakukan scanning vertikal. Radar tersebut bekerja di frekuensi 9,4GHz, yang merupakan rentang frekuensi X band dengan VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) sebesar 1,5. Untuk pengembangan dan kebutuhan radar 3D, maka dibutuhkan juga antena yang memiliki banyak arah berkas dan yang memiliki karakteristik pita lebar (wideband) dengan impedance bandwidth ≥ 10dB untuk kebutuhan transmisi data kecepatan tinggi saat melakukan recovery informasi dari sinyal yang direfleksikan. Butler matriks merupakan salah satu pencatu yang menghasilkan banyak arah berkas, dimana pengkopel hibrid 3dB merupakan komponen utamanya. Komponen tersebut memiliki karakteristik impedance bandwidth yang terbatas yaitu ≤ 10% dengan VSWR 1,5. Penelitian ini melakukan studi pengembangan pengkopel hibrid 3dB pita lebar untuk rentang frekuensi X band pada frekuensi kerja 9,4GHz dengan menggunakan taper eksponensial pada lengan seri, sehingga karakteristik impedansinya menjadi non linier. Pemilihan distribusi taper eksponensial karena distribusi ini memberikan panjang taper lebih pendek dibandingkan distribusi taper segitiga dan taper Klopfenstein, untuk mencapai koefisien refleksi terendah. Pengkopel hibrid 3dB non linier tersebut merupakan keterbaruan dari penelitian ini. Karakteristik pengkopel hibrid 3dB non linier yang optimal, diperoleh ketika panjang taper (Ltap) sebesar = 6,75mm dengan kelengkungan transisi penyesuai impedansi lengan seri sebesar 0,75mm. Hasil pengukuran koefisien refleksi pada frekuensi 9,4GHz sebesar -25dB dan koefisien isolasi sebesar -27,2dB. Koefisien kopling pada kedua terminal keluaran sebesar -3,4dB dan -3,2dB, sehingga ketidakseimbangan daya pada frekuensi 9,4GHz sebesar 0,3dB dari -3dB yang diharapkan. Sedangkan beda fasa (β) antara kedua terminal yang terkopel sebesar 272° atau -88° yang berarti hanya terjadi kesalahan fasa sebesar 2°. Lebar pita (impedance bandwidth) dengan VSWR=1,5 diperoleh sebesar 1,7GHz atau sebesar 18,8% yang termasuk katagori pita lebar. Pengkopel hibrid 3dB non linier telah diimplementasi pada crossover yang berfungsi sebagai pengisolasi arus pada arah tertentu dengan melakukan kaskade pengkopel hibrid 3dB non linier. Berdasarkan hasil simulasi, menunjukkan bahwa dengan crossover non linier, diperoleh koefisien refleksi menurun 4dB dibandingkan dengan crossover yang linier (konvensional). Pada frekuensi 9,4GHz, koefisien refleksi yang diperoleh sebesar -21dB dengan koefisien isolasinya sebesar -22dB dan koefisien koplingnya sebesar 0,33dB dari 0dB yang diharapkan. Lebar pita crossover non linier hasil pengukuran untuk VSWR=1,5 besarnya 14% yang merupakan katagori pita lebar. Disamping itu, pengkopel hibrid 3dB non linier juga telah diimplementasikan pada Butler matriks 4x4 pita lebar yang menghasilkan 4 beda fasa (β), yaitu β = 45° bila terminal 1 dieksitasi, dan β = -135° bila terminal 2 dieksitasi, β =135° bila terminal 3 dieksitasi, β = -45° bila terminal 4 dieksitasi. Secara rata-rata deviasi fasa yang terjadi sebesar 7°. Selain itu bila terminal 1 atau 4 dieksitasi maka hasil pengukuran koefisien refleksi pada frekuensi kerja 9,4GHz sebesar -41dB, dan bila terminal 2 atau 3 dieksitasi, koefisien refleksinya sebesar -23dB dengan rata-rata koefisien transmisi atau koefisien insersi sebesar -8dB. Selanjutnya 2 arah berkas dapat diperoleh dengan mengintegrasikan pengkopel hibrid 3dB non linier pita lebar dan antena mikrostrip susun 2 elemen. Hasil pengukuran koefisien refleksi pada antena yang bekerja pada frekuensi 9,4GHz adalah sebesar -18dB. Koefisien refleksi tersebut dapat diturunkan dengan penggunaan transformer ¼ λ dan stub, sehingga berhasil mencapai -29dB. Lebar pita yang diperoleh pada VSWR 1,5 sebesar 1,2GHz atau sebesar 12%. Bila terminal 1 dieksitasi maka arah berkasnya mengarah pada sudut 20° dan bila terminal 2 dieksitasi maka arah berkas mengarah ke sudut 330°. Antena dengan 4 arah berkas pita lebar dapat diperoleh dengan mengintegrasikan rancangan Butler matriks 4x4 dan antena susun. Arah berkas dapat terbentuk karena perbedaan fasa yang terjadi antar terminal keluaran saat terminal masukan dieksitasi. Hasil pengukuran pada frekuensi 9,4GHz, terdapat 4 beda fasa (β) sehingga arah berkas yang terbentuk sebanyak 4 arah berkas (θ), yaitu arah berkas 20° akibat β = 45° ketika terminal 1 dieksitasi, arah berkas -310° akibat β = -135° ketika terminal 2 dieksitasi, arah berkas 50° akibat β = 135° ketika terminal 3 dieksitasi, arah berkas -20° akibat β = -45° ketika terminal 4 dieksitasi. Dari seluruh hasil penelitian yang telah dilakukan, berhasil diperoleh keterbaruan secara geometri pengkopel hibrid 3dB non linier yang menggunakan distribusi taper eksponensial pada lengan serinya, sehingga karakteristik impedansinya menjadi non linier dan memiliki karakteristik pita lebar. Pengkopel hibrid 3dB non linier pita lebar telah diimplementasikan pada crossover dan Butler matriks 4x4 untuk mendapatkan antena dengan 4 arah berkas yang berbeda dengan rata-rata deviasi penyimpangan () yan yang terjadi pada frekuensi 9,4GHz untuk keempat terminalnya adalah sebesar 5,3.
ABSTRACT
Currently in Indonesia 3D Radar has been developed to perform a Vertical Scanning for Coastal Guard. The Radar has 9.4GHz operating frequency with 1.5 VSWR (Voltage Standing Wave Ratio). For 3D Radar, it?s needed a multi-beams wideband antenna with impedance bandwidth ≥ 10dB for high speed data transmission when information collected from reflected signal. Butler matrix is one of many feeders that able to generate multi beams where a 3dB hybrid coupler is the main component. The 3dB hybrid coupler has limited impedance bandwidth ≤ 10% with 1.5 VSWR. In this research, study and development of a wideband 3dB hybrid coupler at 9.4GHz operating frequency using exponential tapered transmission line on its series arms, hence its impedance characteristics become nonlinear. Exponential taper has been selected due to shorter taper length compare with Triangular taper and Klopfenstein taper, for the lowest reflection coefficient. This 3dB wide bandwidth hybrid coupler was newly introduced and presented in this research. The optimal characteristics of 3dB hybrid coupler can be achieved when taper length (Ltap) at 6.75mm with transition curve at series arms matching impedance at 0.75 mm. Reflection coefficient measured at -25dB for 9.4GHz and isolation coefficient at -27.2dB. Coupling coefficient at both ports is -3.4dB and -3.2dB. Hence, power unbalance at 9.4GHz is 0.3dB from desired -3dB. Phase difference (β) between two coupled-ports is 272° or -88°. That means the phase error is only 2°. Impedance bandwidth achieved 1.7GHz at 1.5 VSWR, or 18.8%, in which considered as wide bandwidth. A nonlinear 3dB hybrid coupler has been implemented on crossover as current isolator at certain flow by cascading nonlinear 3dB hybrid couplers. Simulation shows that, with nonlinear crossover, reflection coefficient can be decreased by 4dB compared with linear (conventional) crossover. -21dB reflection coefficient can be achieved at 9.4GHz with -22dB isolation coefficient and 0.33dB coupling coefficient (compared with 0dB desired). Measurement shows the bandwidth of nonlinear crossover is 14% with 1.5 VSWR, which is considered as wide bandwidth. Furthermore, nonlinear 3dB hybrid coupler also successfully implemented on wide bandwidth Butler Matrix and produce 4 phase differences, β = 45° if port 1 excited, β = -135° if port 2 excited, β =135° if port 3 excited, and β = -45° if port 4 excited. In average, phase deviation around 7° from desired phase difference. If port 1 or port 4 excited, -41 dB reflection coefficient can be achieved. If port 2 or port 3 be excited, -23dB can be achieved with -8dB transmission coefficient or insertion coefficient, in average. Antenna with 2 beams can be obtained if nonlinear wide-bandwidth 3dB hybrid coupler is integrated with 2 elements array antenna. From measurement, -18dB reflection coefficient obtained at 9.4GHz. Reflection coefficient can be improved by utilizing ¼ λ transformer and stub and up to -29dB can be obtained. 1.2GHz (12%) bandwidth can be obtained. Radiation pattern demonstrates 2 beams at different direction as a function of port excitation. If port 1 excited, beam directed to 20° and if port 2 excited, beam directed to 330°. Antenna with 4 beams can be designed by integrating 4x4 Butler Matrix and array antenna. Beams can be constructed due to phase difference between output ports when input port excited. From measurement at 9.4GHz, there were 4 phase differences (β) hence 4 beams (θ) can be constructed. 20° beam resulted from the phase difference (β) = 45° when port 1 excited. -310° beam resulted from the phase difference (β) = -135° when port 2 excited. 50° beam resulted from the phase difference (β) = 135° when port 3 excited. -20° resulted from the phase difference (β) = -45° when port 4 excited. The nonlinear 3dB hybrid coupler has been successfully developed using exponential taper distribution at its series arms hence alter its impedance characteristic become nonlinear and wide bandwidth. Non-linear 3dB hybrid coupler has been successfully implemented on crossover and 4x4 Butler Matrix to produce 4 difference antenna beams with 5.3 deviations at all four ports at 9.4GHz.
Depok: 2011
D1274
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Markas Besar Angkatan Laut, {s.a.}
355 FKPM
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Viki Kurdiansyah
Abstrak :
Banyak pulau di Indonesia yang terisolasi dan jauh dari pulau utama. Salah satunya adalah Pulau Sabu yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber energi listrik Pulau Sabu 100% berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel dengan beban puncak sebesar 900 kW pada tahun 2015. Rasio elektrifikasi pada 2017 sebesar 26,67%. Potensi energi baru terbarukan belum diimplementasikan di Pulau Sabu khususnya potensi sinar matahari dan angin. Radiasi sinar matahari rata-rata per tahun sebesar 6,466 kW/m2 dengan clearness index 0,654 dan durasi penyinaran 8,72 jam. Potensi energi angin di Pulau Sabu sebesar 2,588 m/s pada ketinggian 15 meter dan 4,868 m/s pada ketinggian 50 meter. Penelitian ini menganalisis potensi energi baru terbarukan untuk implementasi sistem hibrid tanpa baterai dengan konfigurasi yang berbeda. Dari data potensi radiasi sinar matahari, dipilih spesifikasi modul surya yang memiliki daya maksimal 315 W dengan efisiensi 19,3%. Spesifikasi modul surya ini digunakan untuk menghitung panel surya yang dibutuhkan dengan skenario kebutuhan listrik 1 rumah tangga dan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 100 kW sampai dengan 800 kW. Potensi energi angin digunakan untuk menentukan spesifiasi turbin angin yang akan digunakan dengan cara memilih daya keluaran yang paling besar dari berbagai produk turbin angin. Perangkat lunak HOMER digunakan untuk menganalisis skenario sistem eksisting dan sistem hibrid pada aspek ekonomi dan lingkungan. Biaya energi sistem eksisting sebesar $0,324/kWh, sistem hibrid diesel dan solar PV didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,292/kWh dan sistem hibrid diesel dan turbin angin, didapatkan biaya energi terendah sebesar $0,291/kWh pada nilai hub height 73 m. ......There are large number of the remote island in Indonesia that isolated and not connected to the utility grid. Sabu Island, a part of Nusa Tenggara Timur is an example of isolated area that far from the mainland. Electricity resource of Sabu Island is 100% from diesel generator. The electrification ratio is 26.67%. Huge potential renewable energy resource not yet implementing on Sabu Island. Annual average radiation is 6.466 kW/m2 with clearness index 0,654 and sun peak hour 8.72. Annual average wind speed is 2.588 m/s (h=15 meter) and 4.868 m/s (h=50 meter). This paper assesses the potential of implementing the hybrid system with different configuration of diesel-PV-WTG without energy storage devices. From annual average radiation, we choose specification of PV module with 315 V for voltage and 19.3% efficiency and used for residential and power utility scenario with 100-600 kW capacity. Wind turbine specification chosen with maximum output power based on wind profile. HOMER simulation software is used to perform feasibility study and to determine the optimized of the hybrid system. Levelized Cost of Energy (LCOE) of existing system is $0.324/kWh, minimum LCOE of diesel and solar PV is $0.292/kWh and minimum LCOE of diesel and wind turbine is #0.291/kWh in hub height 73 m.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Intan Suri
Abstrak :
Penerapan pengetahuan dan pengalaman konstruksi diperlukan untuk memperbaiki efektifitas pelaksanaan di lapangan. Salah satu bentuk untuk menyederhanakan usaha konstruksi dilakukan dengan memprediksi kinerja pelaksanaan lebih awal. Dalam kasus pondasi tiang franki standar, akan diperoleh perkiraan berapa jumlah tiang yang dapat diproduksi oleh kontraktor pelaksana dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan tesis ini melakukan analisis berkenaan dengan membuat model perkiraan jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) yang bisa diproduksi pada proyek gedung bertingkat. Metode penelitian yang digunakan adalah interview, studi kepustakaan dan melakukan survey dengan kuesioner kepada para kontraktor yang melaksanakan pekerjaan pondasi Tiang Franki Standar pada proyek gedung bertingkat di Jakarta Bogor. Data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisa secara kuantitatif untuk mengetahui korelasi dan membuat model regresi antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang franki standar dan pengaruhnya terhadap jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) pada proyek gedung bertingkat. Hasil penelitian dari 32 sampel mendapatkan temuan-temuan, setelah dianalisa dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) menghasilkan persamaan regresi berganda linear yang sudah lulus uji model. Selain itu, dihasilkan adanya korelasi positif antara faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang franki standar dengan jumlah Tiang Franki Standar (Standard Franki Pile) yang bersifat linier dengan nilai Adjusted R2 = 0.907. Ditemukan pula variabel-variabel yang memberikan konstribusi dalam meningkatkan Jumlah Tiang Franki standar yaitu yang pertama mobilisasi dan yang kedua penyediaan material. Kemudian sampel berjumlah 32 buah yang dianalisa dengan SPSS diatas, diolah kembali untuk mendapatkan suatu persamaan polinomial dimana dalam persamaan ini hari dinyatakan sebagai variabel bebas dan jumlah tiang sebagai variabel terikat. Dengan bantuan program HTBasic didapatkan persamaan polinomial dengan pangkat 2 dan pangkat 3, dimana pangkat dilihat selisih terkecil antara hasil perhitungan teoritis dengan aktual. Dengan mengabaikan dimensi dari kedua bentuk persamaan tersebut dan dengan mengasumsikan bahwa jumlah tiang adalah sama untuk kedua persamaan yang didapat pada hari kerja pemancangan yang sama, maka kedua persamaan tersebut dapat dikombinasikan menjadi satu persamaan saja yang mana variabel bebasnya adalah faktorfaktor yang mempengaruhi pelaksanaan tiang dan hari kerja pemancangan sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah tiang. Kemudian kedua persamaan tersebut digabung menjadi satu dimana jumlah tiang franki standar ditentukan oleh variabel kualitas mobilisasi dan penyediaan material dan hari pelaksanaan.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risna Tri Hartanti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T19538
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sena Mahendra
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkat hibriditas yang optimum dari sistem penggerak hibrid serial-paralel. Bahan bakar yang digunakan merupakan campuran premium etanol (gasohol) 5 % dan 10 % pada berbagai tingkat torsi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada campuran 10 % gasohol (E-10) terjadi peningkatan tingkat hibriditas. Tingkat hibriditas optimum pada torsi 3,5 Nm menunjukkan peningkatan sebesar 42 %. dan pada torsi yang sama terjadi penurunan konsumsi daya listrik sebesar 10,2 % .Hasil pengujian menggunakan gasohol 10% (E-10) menunjukkan peningkatan konsumsi bahan bakar sebesar 9%.
This research was conducted to determine the optimum of level of hybridity of hybridness power system. The fuel used is a premium mixture with ethanol (gasohol) 5% and 10% at various levels of torque. The results show that the mixture of 5% gasohol (E-10) increase the level of hybridity. The optimum of hybridity level at 3.5 Nm of torque shows an increase of 42%. and at the same torque decrease power consumption 10.2%. The test results using 10% gasohol (E-10) showed the increased fuel consumption 9%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T28328
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurcahyo Adyota Prabhaswara
Abstrak :
ABSTRAK
Rasio elektrifikasi Indonesia hingga kini baru mencapai 81,5%. Angka tersebut masih jauh dari target rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2020. Pada tahun 2013, rasio elektrifikasi tersebut mencakup 94% perkotaan dan 32% pedesaan. Selain listrik, masyarakat pedesaan membutuhkan energi untuk memasak. Hingga kini, kebutuhan tersebut masih dipenuhi dengan menggunakan kayu bakar. Ketidakrataan persebaran energi tersebut menimbulkan urgensi untuk melakukan pengadaan pembangkit energi mandiri di daerah pedesaan. Penelitian ini mengkaji pembangkitan listrik hibrid fotovoltaik dan biogas dari aspek teknis dan pendanaan mikro dengan studi kasus di daerah Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat dipilih karena rasio elektrifikasinya yang masih tergolong rendah, potensi pengembangan daerah, dan potensi energi terbarukan yang menjanjikan. Penelitian dilakukan dengan meninjau skenario teknis serta memvariasikan skenario pendanaan mikro. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan skema pendanaan yang layak secara finansial, sehingga memungkinkan untuk pengembangan berkesinambungan pedesaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan energi RPZ untuk Skenario Dasar adalah 770,26 kWh/hari dengan suplai energi mencapai 1091,11 kWh/hari. Dari 16 skenario skema pembiayaan, skema yang layak secara finansial adalah SP-16 dengan NPV sebesar USD 4.133.050,33, IRR sebesar 10,04%, dan PBP selama 13 tahun. Sementara itu, Skenario Alternatif memiliki 3 skema pembiayaan yang layak secara finansial, yaitu SP-12, SP-13, dan SP-16 dengan IRR 9,42%, 11,96%, dan 15,21% secara berturut-turut.
ABSTRACT
Indonesia?s current electrification ratio is only 81,5%. The number indicates that Indonesia is still far from its electrification ratio target in 2020, which is 100%. On 2013, the electrification ratio consists of 94% municipal and 32% rural. Aside from electricity, rural area citizen also needs energy for cooking. Until now, that need is still being fulfilled by using firewood. This energy inequality rises the urgency to develop independent power plant in rural areas. This research will be focusing on mini grid photovoltaic and biogas hybrid power generation from both technical and microfinancing aspect in West Nusa Tenggara. West Nusa Tenggara is chosen because of its low electrification ratio, potential area development, and promising renewable energy potential. This research is done by exercising the technical scenarios and varying microfinancing scheme. This research aims to find the financially viable microfinancing scheme, thus creating sustainable rural development. The result shows that the RPZ energy demand for Basic Scenario is 770,26 kWh/day and the energy supply is up to 1.091,11 kWh/day. Of 16 microfinancing scenarios, the financially viable scheme is SP-16 with NPV value of USD 4.133.050,33, IRR value of 10,04%, and PBP of 13 years. Meanwhile, Alternative Scenario has 3 viable microfinancing scheme, which are SP-12, SP-13, and SP-16 with IRR value of 9,42%, 11,96%, and 15,21% respectively.
2016
S63741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ericco Janitra
Abstrak :
Penelitian mengenai plastik biodegradable sebagai pengganti plastik konvensional telah banyak dilakukan. Pada penelitian ini pati singkong digunakan sebagai matriks plastik dan dikombinasikan dengan hibrid filler yang terdiri dari CMC eceng gondok dan Polivinil Alkohol (PVA). CMC eceng gondok terlebih dahulu disintesis melalui tahap isolasi selulosa eceng gondok dan tahap reaksi sintesisnya. Kedua filler tersebut ditambahkan untuk meningkatkan properti mekanik dari plastik biodegradable. Pertama, gliserol sebagai plasticizer bersama dengan CMC eceng gondok dan PVA akan didispersikan dalam air demineralisasi dengan bantuan ultrasonic processor. Kemudian, pati singkong dimasukkan kedalam campuran lalu dipanaskan sampai kondisi gelatinasinya tercapai. Campuran tersebut dicetak dan dikeringkan menggunakan oven. Hasil penelitian menunjukkan persentase optimum filler yang digunakan agar menghasilkan kekuatan mekanik yang tinggi adalah 30% dari massa pati dilihat dari nilai kuat tarik dan modulus young sampel 1,5 PVA. Komposisi hibrid filler yang menghasilkan bioplastik paling kuat adalah 50% PVA dan 50% CMC eceng gondok dilihat dari hasil uji mekanik sampel 5PVA : 5CMC, dengan kuat tarik 16,19 MPa dan modulus young 197,97 MPa. Hasil soil burial test selama 6 hari, menunjukkan PVA menurunkan laju degradasi dari plastik berbasis pati singkong sebesar 8,3%, sementara CMC eceng gondok meningkatkan laju degradasi plastik berbasis pati singkong sebesar 5,66%.
Research about the biodegradable plastic as a subtutite of the conventional plastic have been be conducted since a few years ago. In this research, cassava starch are used as the matrix of the plastic and are combined with the hibrid filler that consist of CMC water hyacinth and PVA. CMC water hyacinth first synthesized through a phase of water hyacinth cellulose insulation and synthesis reaction stage. Both of the filler are added to improve mechanical properties of the biodegradable plastic. First, gliserol as a plasticizer together with CMC water hyacinth and PVA are dispersed in demineralized water use ultrasonic processor. Then, cassava starch are poured into the mixture then it is heated until the gelatination condition is reached. That mixture is casted and dried use oven. The result showed the optimum percentage of filler that is used to produce a high mechanical strength is 30% of the massa of starch views of the value of tensile strength and Young?s modulus of 1,5PVA sample. The composition of hybrid filler that produces the most powerful bioplastic is 50% PVA and 50% CMC water hyacinth seen from the results of mechanical tests of samples 5PVA : 5CMC, with a tensile strength of 16,19 MPa and 197,97 MPa Young?s modulus. results of Soil Burial Test for 6 days, showed PVA reduce the rate of degradation of cassava starch ?based plastics by 8,3%, while CMC water hyacinth increase the degradation rate of cassava starch ? based plastics by 5,66%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifya Ananda Khairany
Abstrak :
Pulau Pagerungan Besar terletak di utara Laut Bali dengan potensi gas bumi yang dikelola oleh perusahaan KE. Pulau ini tidak terhubung dengan jaringan. Sebanyak 2312 rumah tangga bergantung pada program penerangan desa perusahaan gas KE dari mesin gas perusahaan KE sebesar 148 kW per jam, namun kebutuhan elektrifikasi di sektor rumah tangga masih belum terpenuhi. Simulasi menggunakan perangkat lunak HOMER dilakukan untuk mendapatkan optimasi penggunaan pembangkit eksisting PLTMG dengan penetrasi PLTS-BESS sehingga beban di sektor rumah tangga dapat terpenuhi. Hasil simulasi didapatkan bahwa sistem hibrid PLTMG-PLTS memiliki harga listrik sebesar $0.0791 dengan kapasitas PLTMG sebesar 148 kW, PLTS sebesar 247 kW, BESS 1.086 kW, dan Converter 141 kW dengan mode operasi cycle charging dan biaya kapital sebesar $637.426. Sistem ini dapat memenuhi 99,99% kebutuhan beban dalam satu tahun dengan kontribusi produksi listrik dari PLTS sebesar 35,9% dan dari PLTMG sebesar 64,1%. Dikaji dari sisi ekonomi, sistem ini memiliki nilai NPV sebesar $1.682.018,88, IRR 10,780% dan Payback Period selama 11 tahun. Penggunaan sistem hibrid PLTMG-PLTS selain dapat memenuhi kebutuhan beban sektor rumah tangga namun juga dapat mereduksi emisi karbon sebesar -41,90% dari program penerangan 148 kW PLTMG dan -54,27% apabila keseluruhan beban rumah tangga ditanggung oleh PLTMG milik perusahaan akibat dari pengurangan penggunaan bahan bakar gas. Studi ini juga membahas terkait arus kas rancangan sistem hibrid PLTMG-PLTS juga perbandingan harga listrik dengan sistem yang ada berdasarkan pengaruh kenaikan LCOE PLTMG dan kenaikkan beban tahunan. ......Pagerungan Besar Island, located in the north of the Bali Sea with natural gas potential managed by KE company. This island is not connected to PLN grid. The 2312 households depend on the KE gas company's village lighting program from the KE company gas engine of 148 kW per hour, but the need for electrification in household sector are still unfulfilled. Simulations using the HOMER software were carried out to optimize the existing gas engine generator with solar PV-BESS so that the load on the household sector can be fulfilled. The simulation results show that the gas engine-solar PV hybrid system has LCOE of $0.0791 with a 148-kW Gas Engine capacity, 247 kW solar PV capacity, 1.086 kW BESS, and 141 kW converter with $637,426 capital cost. This system can meet 99.99% of the load requirement in one year with a 35.9% of electricity production from solar PV and 64.1% from gas engine. From an economic point of view, this system has an NPV of $1,682,018.88, an IRR of 10.780% and a payback period of 11 years. The use of the gas engine-solar PV hybrid system can also reduce carbon emissions by -41.90% from the 148-kW lighting program and -54.27% if the entire household burden is borne by the company's gas engine. This study also discusses the project cash flow of the hybrid system as well as a comparison of electricity prices with the existing system based on the effect of increases in gas engine LCOE and yearly load increment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>