Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alifah Septiana
"ABSTRAK
Hibah tanah merupakan perbuatan yang sudah ada sejak
dahulu dalam masyarakat Indonesia. Dalam hal Penerima hibah
adalah anak di bawah umur, maka perlu diperhatikan beberapa
hal. Ini agar dalam pembuatan komparisi akta hibahnya tidak
terjadi kesalahan. Kesalahan pembuatan komparisi dalam
sebuah akta adalah fatal. Akta yang komparisinya salah
adalah tidak sah. Sebagai penerima hibah, anak di bawah
umur tidak cakap. Oleh karena itu ia diwakili oleh orang
tua atau walinya. Untuk menentukan bagaimana komparisinya
dibuat terlebih dahulu harus diketahui hubungan antara
Pemberi Hibah dan Penerima Hibah, kondisi atau latar
belakang anak di bawah umur tersebut dan tentang Tanah
obyek hibah. Tanah obyek hibah harus sudah ada pada saat
hibah dilakukan dan harus milik Pemberi hibah. Tanah' yang
merupakan harta gono-gini dapat menjadi obyek hibah apabila
telah mendapat persetujuan dari suami/isterinya. Dalam
perkawinan kedua yang dilakukan di bawah tangan terdapat
potensi konflik. Suami yang masih terikat perkawinan yang
sah dengan isteri pertama, tidak dapat begitu saja
menghibahkan hartanya meskipun tertulis atas namanya.
Apalagi harta itu dibeli semasa masih terikat perkawinan
pertama. Harus ada persetujuan dari isteri pertamanya.
Dalam keadaan dimana tanah itu dibeli oleh suami dengan
isteri keduapun, secara hukum itu bukan harta gono-gini
suami dengan isteri kedua. Melainkan harta gono-gini suami
dengan isteri pertama. Ini semua adalah akibat hukum dan
konsekuensi dari perkawinan di bawah tangan. Potensi
konflik seperti itu seharusnya dapat diantisipasi. Sebelum
pembuatan akta, para pihak harus memberikan keterangan
dan/atau dokumen sesuai fakta yang ada secara lengkap dan
jelas. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis
normatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
penelitian kepustakaan yaitu meneliti buku-buku, peraturan
perundang-undangan, dan akta-akta hibah. Penelitian
merupakan penelitian fact finding yaitu mencari fakta di
dalam masyarakat. Penelitian ini juga merupakan penelitian
preskriptif yaitu untuk memberikan jalan keluar terhadap
suatu masalah. Diharapkan setelah diketahui bahwa dalam
praktek ternyata masih ada praktisi yang salah dalam
pembuatan komparisi akta hibah, maka akan menjadi perhatian kalangan intern praktisi tersebut."
2005
T37765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Suryani Maghfirah
"Skripsi ini membahas secara khusus mengenaihibah berdasarkan teori dan KUHPerdata yang kemudian diterapakan dalam studi kasus Putusan Mahkamah Agung No. 1818 K/Pdt/2008 mengenai Pembatalan Akta Hibah oleh Ahli Waris dari Pemberi Hibah. Hal ini bertujuan agar hibah dapat dilakukan dengan tata cara yang tepat, sehingga tidak merugikanahli waris sebagai akibat pemberian hibah dikemudian hari. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan yuridis normative dan bersifat deskriptif analitis.
Hasil dari penelitian menyatakan bahwa kepada ahli waris sebaiknya diberitahukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya hibah, serta pelaksanaan hibah memperhatikan Legitieme Portie setiap ahli waris. Sehingga dengan terlanggarnya Legitieme Portie setiap ahli waris akibat pemberian hibah, maka ahli waris dapat mengajukan permohonan pembatalan hibah tersebut kepada pengadilan.

This thesis discusses the particulars of the grant either based on the theory or by the Civil Code system, which is then applied in the case study of the decision of the Supreme Court Decision No. 1818 K/Pdt/2008 regarding Cancellation Deed of Grant by Heirs Grant Giver. It is intended that the grant can be done in the right manner, so as not to harm the heirs as a result of the grant in the future. This research is the normative juridical approach is descriptive and analytical.
Results of the study suggested that the heirs should be informed in advance before implementation of the grant, as well as the implementation of the grant notice Legitieme portie any heirs. So with any violation of the provisions of Legitieme portie grant, the heirs may apply for cancellation of the grant to the court.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S46773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Ninta Sri Ulina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas sengketa penerbitan sertipikat hak atas tanah yang didasarkan
pada akta hibah sehingga terjadi tumpang tindih kepemilikan hak atas tanah.
Penelitian menekankan pada prosedur permohonan hak pada saat pendaftaran
tanah pertama kali. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan
tipologi deskriptif analitis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akta hibah tanah
yang dibuat di hadapan Notaris adalah untuk tanah-tanah yang belum mempunyai
hak atau belum bersertipikat serta terdapat cacat prosedur pada proses pendaftaran
tanah pertama kali yang berakibat pada pembatalan sertipikat hak atas tanah.
Sertipikat hak atas tanah merupakan alat pembuktian yang kuat, bukan alat
pembuktian yang mutlak karena selalu terdapat kemungkinan pemegangnya
digugat oleh pihak lain yang merasa berkepentingan, sebagaimana ketentuan Pasal
32 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Tidak ada perlindungan
hukum kepada pihak yang sudah terdaftar namanya di dalam sertipikat hak atas
tanah sehubungan dengan telah dibatalkan dan dicabutnya sertipikat hak atas
tanah secara sepihak oleh Pengadilan Tata Usaha Negara.

ABSTRACT
This thesis discusses the dispute over the issuance of the land certificates that was
based on a grant deed resulting in an overlapp of land rights. The study
emphasizes the procedures of the first land registration. The research employs
normative juridist method with descriptive analysis. The study concluded that the
grant deed of the land made before a Notary only covered unregistered or uncertificated
land and procedural errors of the first land registration resulted in the
revocation of the land certificate. Land certificates is a convincing evidence, but
not the absolute evidence as there is always a possibility for the holder to be sued
by other parties with interest, as stipulated in Article 32 paragraph 1 of
Government Regulation No. 24 of 1997. There is no legal protection to those who
have already registered as owner of the land in regard to the unilateral cancellation
and revocation of the land certificate by the State Administrative Tribunal."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Andriana Suwarno
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai implikasi yuridis terhadap Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang lalai dalam menjalankan kewenangannya. PPAT saat pembuatan akta hibah tidak mengumpulkan dokumen identitas salah satu pihak dengan lengkap dan hal tersebut menyebabkan kebatalan akta hibah tanah Warga Negara Asing. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini meliputi keabsahan status kepemilikan tanah hak milik apabila dimiliki oleh Warga Negara Asing melalui hibah dalam perkawinan campuran, akibat hukum terhadap akta-akta hibah tanah yang diatas namakan Warga Negara Asing, dan tanggung jawab hukum PPAT terhadap kelalaiannya dalam membuat akta hibah tanah bagi Warga Negara Asing. Untuk menjawab permasalahan tersebut menggunakan metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan tipologi penelitian deskriptif analitis. Hasil penelitian ini yakni kepemilikan tanah hak milik melalui bentuk peralihan hibah oleh Warga Negara Asing di Indonesia adalah tidak sah, maka akta hibah yang dibuat dan diatas namakan Warga Negara Asing batal demi hukum serta PPAT yang lalai membuat akta hibah tersebut dapat diberi sanksi berupa tanggung jawab perdata maupun juga tanggung jawab administrasi. Pentingnya pemeriksaan identitas para pihak secara lengkap oleh PPAT sebaiknya dilakukan guna mencegah kasus permasalahan yang berulang.

ABSTRACT
This thesis discusses the juridical implications of Land Deed Official who are negligent in exercising their authority. Land Deed Official when making a deed of grant did not collect the identity documents of one of the parties in full and this led to the cancellation of the deed of the grant of a Foreign Citizen's land. The issues raised in this study include the validity of the ownership status of private ownership land if owned by Foreign Citizens through grants in mixed marriages, the legal consequences of land grant deeds on behalf of Foreign Citizens, and the legal responsibility of Land Deed Official for negligence in making land grant deed for Foreign Citizens. To answer these problems using the research method used is normative juridical with descriptive analytical research typology. The results of this study are that ownership of private land by Foreign Citizens in Indonesia is invalid either through the form of transfer of grants, then the deed of grants made and on behalf of Foreign Citizens is null and void and the Land Deed Official which neglects to make the deed of grant can be sanctioned in the form of responsibility civil liability as well as administrative responsibilities. The importance of a complete inspection of the parties' identities by the Land Deed Official should be carried out in order to prevent cases of recurring problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library