Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Natasha Rudiady
Abstrak :
Harapan hidup merupakan rata-rata secara statistik lama seseorang hidup sampai meninggal, yang merupakan salah satu indikator penting karena banyak digunakan oleh para peneliti untuk memprediksi risiko-risiko kesehatan dan kematian di masa depan. Pada umumnya, harapan hidup dihitung berdasarkan life table yang berisi data mortalitas untuk setiap usia pada suatu populasi. Ada berbagai cara untuk memodelkan mortalitas, salah satunya adalah model Gompertz. Model Gompertz merupakan model fundamental untuk pengembangan model mortalitas lainnya. Hukum mortalitas Gompertz merupakan model yang baik dalam menguji pola mortalitas tidak hanya pada manusia, namun juga pada organisme lainnya. Model ini diimprovisasi dengan model Makeham yaitu hukum mortalitas Gompertz-Makeham. Akan tetapi, kedua model ini tidak sepenuhnya valid, yang disebabkan oleh hasil estimasi yang kurang baik untuk usia lanjut. Hal ini disebabkan karena pada kedua model ini diasumsikan populasi manusia bersifat homogen, yaitu setiap individu memiliki kemampuan bertahan hidup yang sama. Namun pada kenyataannya tidak berlaku demikian, sehingga diperkenalkan model Gamma Gompertz-Makeham. Dalam model ini diasumsikan populasi manusia yang heterogen, di mana beberapa individu lebih kuat untuk bertahan hidup dibandingkan individu yang lain. Oleh karena itu, model Gamma Gompertz-Makeham merupakan model yang lebih akurat dalam memodelkan mortalitas pada manusia dibandingkan model Gompertz dan model Gompertz-Makeham. Dalam tugas akhir ini diprediksi harapan hidup penduduk di Jepang menggunakan hukum mortalitas Gamma Gompertz-Makeham yang mendekati nilai aktual harapan hidup di Jepang. ......Life expectancy is defined as the statistical average of the length of time a person lives until death, which is one of the important indicator because it is widely used by researchers to predict future health and mortality risks in a population. In general, life expectancy is often calculated with life table containing mortality data for each age in a population. There are various ways to model mortality, one of which is the Gompertz model. Gompertz model is known as the fundamental model for other mortality models. Gompertz law of mortality is a good fit model for examining mortality patterns not only in humans, but also in other organisms. This model is improvised with the Makeham model, namely the Gompertz-Makeham law of mortality. However, these two models are not completely valid, caused by unsatisfactory estimation result for late ages. This is caused by the assumption that the human population is homogeneous, means that each individual has the same survival ability. But in reality this is not the case. Therefore, the Gamma Gompertz-Makeham model was introduced. This model assumes a heterogeneous human population, where some individuals are stronger to survive than others. Hence, the Gamma Gompertz-Makeham model is more accurate in modeling mortality in humans than the Gompertz model and the Gompertz-Makeham model. In this thesis, life expectancy of the population in Japan is predicted using the Gamma Gompertz-Makeham law of mortality, which is close to the actual value of life expectancy in Japan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Sultoni
Abstrak :
Reaksi katalisis heterogen telah banyak diaplikasikan untuk menggantikan reaksi katalisis homogen dimana katalis yang digunakan umumnya sulit dipisahkan dengan produk hasil reaksi. Terlebih lagi pada beberapa katalis homogen bersifat tidak ramah lingkungan seperti reaksi nitrasi yang menggunakan katalis homogen asam sulfat pekat. Pada penelitian ini dilakukan modifikasi struktur eugenol hasil isolasi dari minyak cengkeh melalui reaksi nitrasi pada aromatik eugenol. Reaksi nitrasi dilakukan melalui katalisis homogen asam sulfat pekat dan katalisis heterogen dengan SiO2 - H2SO4 sintesis sebagai katalis heterogen. Hasil produk nitro-eugenol tersebut dikarakterisasi menggunakan TLC-Scanner, LC-MS, dan GC. Hasil TLC mengindikasikan hasil reaksi selama 5 jam dengan katalis asam SiO2 - H2SO4 terdapat eugenol yang belum terkonversi sehingga dilakukan variasi waktu reaksi: 6, 12, dan 18 jam reaksi. Hasil analisis MS pada katalisis heterogen 18 jam reaksi menunjukan terdapat dua gugus nitro yang tersubstitusi pada aromatik eugenol sedangkan pada katalisis homogen tersubstitusi tiga gugus nitro. Berdasarkan analisis GC didapatkan %konversi nitro-eugenol hampir mencapai 100% pada 6, 12, dan 18 jam reaksi, dan %yield sebesar 78,394%; 87,371% dan 99,960% secara berurutan. ......Heterogeneous catalysis reactions have been applied to replace homogeneous catalysis reactions in which the catalyst are generally difficult to separate from the reaction products. Moreover some of homogeneous catalysis reaction are environmentally unfriendly such as nitration reactions using concentrated sulfuric acid. In this study, the structure of isolated eugenol from clove oil was modified through the aromatic nitration reaction. The nitration reaction were performed over homogeneous catalysis and heterogeneous catalysis reaction using SiO2 - H2SO4 as the heterogenous catalyst. The reaction products nitro-eugenol were characterized using TLC-Scanner, LC-MS, and GC. The identifications by TLC indicated that the heterogenous nitration reactions of eugenol had not succeded converted most of the eugenol in 5h reaction time, so that the reaction times were varied from 6h to 18h. The MS analysis showed that two nitro groups were bound to the aromatic ring of eugenol over heterogenous catalysis, whereas over the homogenous catalysis three nitro groups were bound to the aromatic ring of eugenol. Based on GC analysis, the %conversion of eugenol were almost 100% for 6h, 12h, and 18h of reaction times and the %products distribution were 78.39%, 87.37% and 99.96% successively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi
Abstrak :
Krisis keuangan di Asia tahun 1997/1998 yang terjadi merupakan krisis yang antara lain disebabkan oleh perubahan nilai tukar. Krisis tersebut dapat menjalar dari suatu negara ke negara lain (contagious). Salah satu usaha untuk dapat menghindari terjadinya kembali krisis tersebut adalah melalui pertemuan anggota ASEAN plus China, Jepang dan Korea di Chiang Mai, Thailand bulan Mei tahun 2000 dimana disepakati kerjasama keuangan regional yang lebih aktif diantaranya dengan disepakatinya Chiang Mai Intiative (CMI) dan Economic Review & Policy Dialogue (ERPD). Langkah selanjutnya yang dikaji lebih lanjut dari kerjasama keuangan regional yang aktif tersebut adalah pembentukan Currency Union melalui penggunaan mata uang bersama/common currency sebagai titik kulminasinya. Fleming (1971) menyatakan bahwa salah satu faktor untuk dapat terbentuknya Optimum Currency Area (OCA) adalah kemiripan tingkat inflasi (similar inflation rate). Untuk mencapai kemiripan tingkat inflasi dan meningkatkan konvergensi ekonomi, perlu ditingkatkan koordinasi dalam merumuskan kebijakan ekonomi. ......Dampak nilai tukar terhadap inflasi dalam konteks regional menjadi perlu untuk diketahui sehubungan dengan krisis nilai tukar yang terjadi sebelumnya di tahun 1997/1998 dan wacana common currency yang salah satu faktornya kemiripan tingkat inflasi. Untuk itu, perlu diidentifikasi apakah dampak nilai tukar terhadap inflasi tersebut bersifat homogen (sama) atau heterogen (beragam) di kawasan ASEAN sehingga bisa disusun langkah bersama dalam Usaha memenuhi salah satu kondisi optimum dalam wacana pembentukan Currency Union. Untuk meneliti dampak tersebut, penulis menggunakan variabel kontrol berupa pertumbuhan jumlah uang yang beredar, derajat keterbukaan perdagangan dan tingkat inflasi di negara mitra dagang utama ASEAN-5 dengan data yang diambil dan diolah dari data International Financial Statistics (IFS) pada periode tahun 1993Q1 sampai tahun 2016Q4. Data tersebut kemudian diregresi dengan menggunakan estimasi data panel dengan estimator FGLS (Feasible Generalized Least Squares) menggunakan E-Views 9. Terhadap hasil regresi di atas berupa model homogen dan model heterogen dilakukan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak nilai tukar terhadap Inflasi di ASEAN-5 berdampak heterogen (beragam) di ASEAN-5.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmernesia Siti Nurul Ayu Septi
Abstrak :
ABSTRAK ZSM-5 merupakan zeolit yang sangat penting untuk industri karena memiliki struktur pori dan susunan kristal yang memungkinkan dapat digunakan sebagai katalis, adsorben, penukar ion, dan penyaring molekul. ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol 33 Na2O : 44 R : Al2O3 : 100 SiO2 : 4000 H2O : 25 H2SO4, dengan membandingkan efektivitas 2 macam zat pengarah, yaitu tetrapropilamonium bromida (TPA-Br) dan 1,2-etanadiamina (ED). Sintesis dilakukan dengan sistem hidrotermal pada suhu 1800C selama 120 jam untuk zat pengarah ED, dan 240 jam untuk zat pengarah TPA-Br. Zeolit yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan difraktometer sinar-X dan spektrofotometer FT-IR. Zeolit ZSM-5 digunakan sebagai katalis, dengan mengubah Na-ZSM-5 menjadi H-ZSM-5, pada reaksi konversi metanol menjadi hidrokarbon cair yang dilakukan dengan variasi suhu 2000, 2250, 2500, 2750, dan 3000C, dengan menggunakan 2 gram katalis. Hasil analisis kromatografi gas menunjukkan hasil konversi yang diperoleh menggunakan zeolit dengan zat pengarah TPA-Br adalah senyawa sikloheksan dan xilena; sedangkan dengan pengarah ED hanya diperoleh senyawa sikloheksan. Suhu optimum konversi dicapai pada suhu 250oC dengan persen konversi 20,18% untuk H-ZSM-5 dengan TPA-Br dan 0,69% untuk H-ZSM-5 dengan ED. Kata kunci : Sintesis zeolit, ZSM-5, katalis heterogen, konversi metanol. ix + 74 hlm ; gbr. ; tab.; lamp. Bibliografi : 25 (1981-2004)
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanda Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan pemodelan dan simulasi reaktor unggun tetap aliran membalik heterogen satu dimensi, adiabatik untuk reaksi oksidasi S02 (dalam arah aksial) dengan mempertimbangkan faktor-faktor hidrodinamika yang ada pada reaktor, juga perpindahan massa dan energi antar fasa ( fasa gas dan fasa padatan ), serta reaksi permukaan.

Reaktor unggun tetap aliran membalik merupakan reaktor dengan arah aliran gas yang selalu berbalik untuk menjebak zona panas yang ada sehingga diperoleh pemanasan sendiri (autotermal) sehingga temperatur reaktor akan naik untuk rentang waktu yang ditentukan.

Model yang dikembangkan dibagi dalam dua fasa, yaitu fasa gas dan fasa padatan. Penyelesaian persamaan untuk kedua fasa dilakukan dengan mempergunakan metoda kolokasi orthogonal tujuh titik seperti yang telah dikembangkan oleh Finlayson. Persamaan aljabar dalam bentuk matriks yang diperoleh kemudian diselesaikan secara simultan dengan menggunakan metode Runge Kutta orde empat.

Hasil yang didapatkan dalam simulasi ini yaitu berupa profil temperatur dan konversi baik itu di fasa gas ataupun di fasa padat. Variasi berbagai parameter dilakukan untuk mengetahui perilaku model tersebut pada berbagai kondisi.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa konversi dan temperatur akan meningkat dengan semakin lamanya cycle time. Sedangkan peningkatan jari-jari pellet akan menurunkan temperatur dan konversi. Pertambahan panjang reaktor akan meningkatkan temperatur dan konversi sedangkan pertambahan fraksi dari umpan akan menyebabkan kenaikan temperatur, tetapi hal ini akan menyebabkan adanya penurunan pada konversi.
2001
S49161
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizaldi Hadzami
Abstrak :
Tanaman dari genus ferula merupakan bahan alam yang mengandung senyawa gercumin. Gercumin merupakan derivat kurkumin yang mengalami prenilasi pada gugus –OH dari cincin aromatis kurkumin. Mengisolasi kurkumin dilanjutkan dengan reaksi prenilasi salah satu cara untuk mensintesis senyawa gercumin. Kurkumin yang digunakan dalam prenilasi adalah kurkumin hasil isolasi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol dan pemisahannya digunakan kromatografi kolom. Hasil analisis LC-MS kurkumin menunjukan nilai m/e=369 (M+H). Kurkumin hasil isolasi diprenilasi dengan dua katalis heterogen, yaitu SiO2-H2SO4 dan K2CO3. Kedua produk prenil memiliki hasil yang serupa dari karakterisasi spektrofotometer FT-IR dengan munculnya peak pada daerah 1400 cm-1. Hasil analisis dengan LC-MS menunjukan nilai m/e = 505. Dimana, pada nilai tersebut diduga 2 gugus prenil yang masuk ke dalam kurkumin. Kurkumin terprenilasi dilakukan uji aktivitas antioksidan dan dikarakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 517 nm lalu dibandingkan. Adanya persentase kenaikan aktivitas antioksidan sebesar 39,4% membuktikan bahwa kurkumin terprenilasi memiliki aktivitas antioksidan lebih baik dibandingkan dengan kurkumin hasil isolasi. ...... Plant from genus ferula is natural product containing gercumin compounds. Gercumin is a prenylated curcumin at the –OH position from the aromatic ring of curcumin. Isolate of curcumin followed by the reaction with dimethyl allyl bromide is a way to synthesize compounds gercumin. Curcumin used in prenylation is isolated by maceration with ethanol solvent and separated by column chromatography . Result from analysis LC-MS showed curcumin value m/e = 369 (M+H). Prenylation of curcumin was conducted using two heterogeneous catalysts, namely SiO2-H2SO4 and K2CO3. Both products prenylation have similar results of FT-IR spectrophotometer characterization with the advent of the peak at 1400 cm-1 region, results with LC-MS analysis showed the value of m / e = 505. So, on the value m/e has possibility that there are two prenyl groups get into curcumin. Prenylated curcumin was tested antioxidant activity and characterized by UV-Vis spectrophotometer with a wavelength of 517 nm and compared. The existence of the percentage increase in the antioxidant activity of 39,4% prenylated curcumin proved that it has better antioxidant activity than isolated curcumin without prenylation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Balqis Khairrulita Rachma
Abstrak :
Return yang dihasilkan dari perubahan harga saham merupakan suatu hal yang sangat penting bagi investor terutama investor jangka pendek, atau yang biasa disebut dengan trader. Namun, return yang dihasilkan selalu mengalami perubahan di setiap waktu. Perubahan tersebut bersifat fluktuatif dan berdampak bagi keuntungan yang didapatkan. Sehingga diperlukan pengukuran dari volatilitas return. Pengukuran volatilitas dalam penelitian ini menggunakan Realized Volatility (RV) yang dibagi menjadi tiga komponen dengan jangka waktu berbeda menurut Hipotesis Pasar Heterogen. Hipotesis tersebut membagi trader saham menjadi jangka pendek dengan periode transaksi harian, jangka menengah dengan periode transaksi mingguan, dan jangka panjang dengan periode transaksi bulanan. Heterogenitas trader di pasar saham itu menimbulkan keberagaman volatilitas return yang saling berkaitan dan dapat dimanfaatkan untuk membentuk model peramalan Heterogeneous Autoregressive of Realized Volatility (HAR-RV). Pembentukan model ini menerapkan pola kaskade volatilitas dalam jangka waktu yang lebih besar ke jangka waktu yang lebih kecil. Di mana model ini mengikuti tipe model Autoregressive (AR) dari komponen waktu yang berbeda. Pada penelitian ini, model tersebut diimplementasikan untuk melakukan peramalan nilai realized volatility dari data return NASDAQ Composite Index di periode lima hari berikutnya. Hasil prediksi nilai realized volatility dengan model HAR(3)-RV dievaluasi menggunakan metode MAPE dan hasil persentase yang didapatkan masuk ke dalam kategori wajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model HAR(3)-RV merupakan model peramalan yang berhasil memprediksi volatilitas return dalam investasi saham. ......The return generated from changes in stock prices is crucial for investors, especially short-term investors known as traders. However, the returns generated always experience fluctuations over time. These changes are volatile and have an impact on the profits earned. Therefore, measuring return volatility is necessary. Volatility measurement in this study uses Realized Volatility (RV), which is divided into three components with different timeframes according to the Heterogeneous Market Hypothesis. This hypothesis divides stock traders into short-term traders with daily transaction periods, medium-term traders with weekly transaction periods, and long-term traders with monthly transaction periods. The heterogeneity of traders in the stock market creates interrelated volatility of returns that can be utilized to form a forecasting model called the Heterogeneous Autoregressive of Realized Volatility (HAR-RV). This model applies a cascade pattern of volatility from larger to smaller timeframes, where it follows the Autoregressive (AR) model type of different time components. In this study, the model is implemented to forecast the realized volatility of the NASDAQ Composite Index for the next five days. The predicted values of realized volatility using the HAR(3)-RV model are evaluated using the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) method, and the obtained percentage falls into the reasonable category. Therefore, it can be concluded that the HAR(3)-RV model is a successful forecasting model for predicting return volatility in stock investments.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Ashila Kusmawan
Abstrak :
Studi perbandingan katalis Cu/CeO2/Al2O3 dan Cu/ZnO/Al2O3 menjadi topik menarik untuk diteliti karena memiliki perbedaan konversi dan selektifitas terhadap produk alkohol. Katalis Cu/CeO2/Al2O3 dan Cu/ZnO/Al2O3 berhasil disintesis dan diuji kinerja katalisisnya dalam reaktor dengan perbandingan laju alir CO2:H2 sebesar 1:3 dengan suhu 250oC, 300oC dan 350oC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas dari kedua katalis dalam menghasilkan metanol dan ingin diketahui pengaruh pemberian beberapa variasi suhu. Hasil sintesis katalis dikarakterisasi menggunakan instrument SEM, XRD dan BET. Hasil reaksi hidrogenasi juga dikarakterisasi menggunakan VOC meter, IRGA dan GC-MS. Produk hasil hidrogenasi CO2 menggunakan katalis Cu-CeO2 menunjukkan konsentrasi senyawa organik secara beturut sebesar 4,7 ppm, 8,6 ppm dan 10,1 ppm dengan CO2 terkonversi sebesar 81,68%, 87,35% dan 90,14%, serta kromatogram GC-MS mengindikasikan senyawa metanol. Sedangkan dengan penggunaan katalis Cu-ZnO, didapatkan konsentrasi senyawa organik berturut sebesar 0,5 ppm, 1,0 ppm dan 2,4 ppm dengan CO2 terkonversi sebesar 81,46%, 81,58% dan 84,16%. Hasil tersebut menunjukan bahwa katalis Cu/CeO2/Al2O3 lebih efektif dalam menghidrogenasi CO2 menjadi metanol. ......Comparative studies of Cu/CeO2/Al2O3 and Cu/ZnO/Al2O3 catalysts is an interesting topic to research because of the differences of their conversion rates and selectivity to produce alcohol. Cu/CeO2/Al2O3 and Cu/ZnO/Al2O3 catalysts were successfully synthesized and the performances has been tested in a reactor with the ratio flow rate of CO2:H2 which is 1:3 temperatures of 250oC, 300oC dan 350oC. This study aimed to determine the abilities of both catalyst in producing metanol and to find the effect of several temperature variations. The characterizations of the synthesized catalysts were performed using SEM, XRD and BET instruments. The results of the hydrogenation reaction were also characterized using a VOC meter, IRGA and GC-MS. Products resulting from hydrogenation of CO2 using a Cu-CeO2 catalyst showed concentrations of organic compounds of 4.7 ppm, 8.6 ppm and 10.1 ppm with converted CO2 of 81.68%, 87.35% and 90.14% and GC-MS chromatograms indicates a methanol compound. Meanwhile, with the use of Cu-ZnO catalyst, the concentration of organic compounds was obtained, respectively, 0.5 ppm, 1.0 ppm and 2.4 ppm with converted CO2 of 81.46%, 81.58% and 84.16%. These results indicate that the Cu/CeO2/Al2O3 catalyst is more effective in hydrogenating CO2 into methanol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andita Junia Mulyadi
Abstrak :
Glukosa merupakan monosakarida yang paling melimpah keberadaannya di alam. Melalui reaksi katalitik, glukosa dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan senyawa asam 2,5-furandikarboksilat (FDCA). FDCA yang bernilai guna tinggi karena potensinya sebagai material substitusi pembuatan plastik berbahan dasar fosil. Pada penelitian ini, konversi glukosa menjadi FDCA dilakukan menggunakan katalis NiO dengan support zeolit ZSM-5. ZSM-5 sebagai support disintesis terlebih dahulu menggunakan metode double template dan diimpregnasi dengan NiO dengan metode spray. Katalis NiO/ZSM-5 hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan berbagai metode karakterisasi seperti FTIR, XRD, SEM, dan SAA-BET. NiO/ZSM-5 yang diperoleh kemudian diuji aktivitas katalitiknya dalam reaksi konversi glukosa menjadi FDCA. Pelarut yang digunakan dalam reaksi ini adalah gamma-valerolakton (GVL) dan air. GVL merupakan pelarut ramah lingkungan dengan titik didih tinggi, yaitu 207 °C sehingga dipilih pada penelitian ini. Variasi kondisi reaksi yang dilakukan berupa suhu dan rasio pelarut GVL : air. Hasil uji katalitik menunjukkan kondisi optimum reaksi pada suhu 150 °C dan rasio pelarut GVL : air 1 : 1, dimana hasil yang diperoleh berupa persentase yield FDCA sebesar 2,27%. ......Glucose is the most abundant monosaccharide in nature. Through catalytic reaction, glucose can be utilized as a raw material to produce a high-use-value compounds, Furandicarboxyluc acid (FDCA) as a subtitute of fossil-based plastics. In this study, the conversion of glucose to FDCA was carried out using double template method and was impregnated with NiO using spray method.  The as-synthesized NiO/ZSM-5 catalyst were then characterized using a various variation of characterization methods such as FTIR, XRD, SEM, and BET. The NiO/ZSM-5 were then tested for catalytic activity in the conversion reaction of glucose to FDCA. The solvents used in this reaction were gamma-valerolactone (GVL) and water. GVL is an environmentally friendly solvent with a high boiling point, which is 207 °C so it was chosen in this study.The factors tests in this study were temperature and the ratio of GVL : water. The catalytic reaction showed the optimum condition at 150 °C and ratio of GVL : water was 3 : 1, in which the yield of FDCA were 2,27%. 
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Malik
Abstrak :
Variasi individu-individu anggota kelompok kerja serta interaksi individu di dalam kelompok diyakini merupakan faktor yang mempengaruhi produktifitas kelompok. Studi ini berupaya untuk melakukan identifikasi dan mendeskripsikan tentang pengaruh dari keanekaragaman atau neterogenitas. Keragaman atau nomogenitas anggota kelompok kerja serta keterikatan individu-individu untuk tetap berinteraksi di dalam kelompok atau kohesititas kelompok ternadap produktifitas kelompok.

Pada studi ini, 30 orang aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat yang berasal dari 8 organisasi yang bergerak dalam kegiatan penanggulangan masalan remaja dan pengembangan masyarakat di Bandung, Jawa Barat digunakan sebagai subyek. Mereka merupakan pengurus inti dari organisasi dan telah 1 tahun atau lebih, aktif mengembangkan program di organisasi.

Studi dilakukan dengan metoda eksperimen lapangan. Data dianaiisa dengan menggunakan analisa statistik non parametik. Hasil anaiisis varian ranking satu arah menunjukkan, bahwa keanekaragaman anggota kelompok kerja Serta keterikatan individu-individu untuk tetap berinteraksi di dalam kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap produktiritas kelompok kerja.

Hasil analisis ranking bertanda untuk data berpasangan mendapatkan, bahwa kelompok kerja heterogen kohesif secara signifikan lebih produktif dibandingkan kelompok kerja homogen yang kohesit. Hasil ini menunjukkan bahwa kelompok kerja yang keanggotaannya beraneka ragam, anggota kelompoknya berasal dari beberapa organisasi, Serta merasa terikat untuk tetap berinteraksi guna mencapai tujuan kelompok, akan jauh lebih produktif dibandingkan kelompok kerja yang anggota kelompoknya berasal dari satu organisasi.

Ada satu hal yang menarik sebagai hasil dari penelitian ini yaitu faktor kohesifitas kelompok ternyata tidak berpengaruh terhadap produktiiitas yang anggota-anggota kelompoknya berasal dari satu organisasi.Namun Studi ini masih perlu lebin dipertajam dan diperluas, dimana kelompok kerja yang diteliti diperbanyak dan di bandingkan kelompok kerja yang misi dan programnya juga berbeda-beda.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>