Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rosita Jusuf Sumintapura
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan bisnis eceran mengalami kemajuan yang pesat dewasa ini. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya jumlah pengecer modern yang berskala seperti jarrngan pasar swalayan, convenience store, dam toko serba ada, yang semakin mendominasi bisnis eceran dan menggeser pengecer tradisional contohnya pasar swalayan. Tetapi karena adanya krisis ekonomi pada tahun 1997 yang lalu, mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut para pengusaha harus pandai-pandai mencari strategi. Strategi yang dilakukan yaitu dengan membuat private labels untuk produk-produk tertentu dengan tujuan meningkatkan daya beli konsumen.

Definisi private label atau private brand atau house brand menurut Fitzell(1982), adalah : "House brand yaitu produk-produk dengan merek pribadi yang hanya dipasarkan dalam rumah pengecer, grosir, maupun distributor tertentu dan sama sekali tidak dijual ditempat lain".

Penelitian ini bertujuan untuk memahami jenis private label yang dikeluarkan oleh supermarket & hypermarket di Indonesia. Mengetahui jenis produk private label yang dibeli oleh konsumen. Terakhir mengetahui atribut yang mempengaruhi konsumen dalam pemilihan private label. Menurut Harvard Business Review jika suatu perusahaan memproduksi private label, hal yang penting yang harus dilakukan ialah memperkirakan efek private label pada bisnis mereka secara keseluruhan dan mengontrol operasi private label. Untuk kesuksesan private label, retailer harus memperhatikan kualitas produk yang berhubungan dengan private label seperti packaging, labeling, brand image, termasuk image dari toko itu sendiri yang mungkin akan mentransfer persepsi konsumen terhadap kualitas private label.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah exploratory research dan descriptive research. Exploratory research bertujuan untuk memberikan gagasan, wawasan dan pemahamam atas situasi permasalahan yang dihadapi peneliti. Descriptive research yaitu tipe tipe riset konklusif yang bertujuan utama mencari informasi data primer berupa data kuantitatif. Pengumpulan data primer dlakukan dengan melakukan cross sectional study, yaitu pengukuran populasi dalam waktu tertentu. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode kuantitatif sample survey, yaitu mengambil sample dengan jumlah tertentu untuk menjelaskan keseluruhan populasi yang diteliti. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data didalam sample survey ini adalah kuesioner. Dalam penelitian ini, responden mengisi sendiri kuesioner (selfadministered survey), yang diberikan kepadanya dengan cara drop-off Metode analisis data yang digunakan dalam descriptive research adalah descriptive analysis, paired sample t-test dan top of two boxes.

Dari hasil penelitian ditemukan produk private label yang dikeluarkan oleh Hero dan Makro merupakan low involvement product. Atribut yang dipentingkan oleh konsumen adalah harga. Hal ini sesuai dengan positioning dari private label yaitu menjual produk dengan harga murah tetapi kualitasnya setara atau lebih baik dari merek pabrikan. Produk yang sering dibeli konsumen adalah produk yang dikonsumsi secara. teratur (frequency of use/consumption), misalnya beras, minyak goreng, gula, garam, kecap (sembako) dan produk-produk toiletries seperti sabun, shampoo, tisu dan kapas. Keputusan pembelian produk diputuskan di supermarket/hypermarket.

Merek private label Hero dan Makro hendaknya mencantumkan merek supermarket/ hypermarketnya sebagai penyokong. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan image dan kredibilitas kepada merek tersebut serta meyakinkan konsumen. Supermarket/hypermarket sebaiknya melakukan packaging dan point of purchase advertising untuk meningkatkan awareness konsumen. Misalnya dengan memperbaiki disain kemasan menjadi menarik, menampilkan motion display, poster, POP, radio shopping, cart advertising, shelf talkers dan memberikan kupon. Hero dan Makro sebaiknya melakukan komunikasi positioning penggunaan produk secara teratur/berkala (position for frequent or regular use) untuk produk-produk private labelnya.
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nindiya Kirana
Abstrak :
Customer-based brand equity (ekuitas merek berbasis konsumen) adalah efek diferensial dalam respon konsumen terhadap stimulus pemasaran yang bersumber dari pengetahuan konsumen terhadap merek (Keller, 1998). Ada tiga hal penting dalam definisi ini, yaitu: efek diferensial, pengetahuan terhadap merek, dan respon konsumen terhadap aktivitas pemasaran.

Obyek dari penelitian ini adalah hubungan antara variabel-variabel pembangun, atau stimulus pemasararan dihubungkan dengan definisi diatas, merek-merek private label Hero dan variabel-variabel pengetahuan merek (brand knowledge) konsumen serta bubungan variabel variabel pengetahuan merek (brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero, sebagai efek diferensial atau manfaat jika dihubungkan dengan definisi chatas. Private label yang dikembangkan Hero sendiri terdiri dari enam merek dan cakupannya meliputi kategori produk-produk makanan dan non-makanan dengan kiasifikasi komoditi dan premium. Enam merek private label Hero tersebut adalah: Herosave, Nature’s Choice, First Choice, Fresh Choice, Reliance, dan Innosense.

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan pengenalan konsumen Hero terhadap merek-merek private label Hero Supermarket dan persepsi terhadap manfaat dan nilai merek merek private label tersebut, 2) Menguji hubungan dalam model penelitian antara variabel variabel pembangun merek-merek private label Hero dan variabel-variabel pengetahuan merek (brand knowledge) konsumen serta hubungan variabel-variabel pengetahuan merek (brand knowledge) dan preferensi terhadap peritel Hero.

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti adalah preferensi terhadap peritel, variabel-variabel dalam kelompok pengetahuan merek (brand knowledge), yaitu: tingkat pengenalan konsumen terhadap merek-merek private label Hero (brand recognition), dan penilaian konsumen terhadap nilai merek-merek private label Hero (brand image), variabel variabel dalam kelompok unsur-unsur pembangun merek, yaitu: unsur-unsur merek (brand element), stimulus pemasaran, dan leverage dan asosíasi sekunder dengan peritel Hero.

Kemudian dikembangkan dua buah hipotesa tentang hubungan antara variabel, yaitu: 1). Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel unsur pembangun merek dan kelompok variabel tingkat pengetahuan merek (brand knowledge), 2). Bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara kelompok variabel tingkat pengetahuan merek (brand knowledge) dan variabel preferensi terhadap peritel Hero.

Dari hasil uji dengan menggunakan analisa korelasi kanonik, yang bersumber dari jawaban 162 responden dan 4 gerai supermarket Hero di Jakarta, terhadap hipotesa pertama membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel-variabel yang diuji. Serta melalui analisa terhadap struktur fungsi kanonik diperoleh hasil bahwa variabel terpenting dalam pembentukan hubungan korelasi kanonik adalah variabel leverage dan peritel Hero dan tingkat pengenalan merek konsumen, Sedangkan untuk hipotesa kedua dengan menggunakan analisis korelasi majemuk dan parsial membuktikan bahwa ada hubungan korelasi yang signifikan dengan arah yang positif antara variabel vaniabel yang diuji.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat pengenalan konsumen terhadap merek merek private label Hero adalah tiga merek, dengan Herosave sebagai merek yang paling dikenali, serta empat merek hanya dikenali minonitas responden. Kemudian mayoritas responden setuju bahwa merek-merek private label Hero memberikan manfaat bagi konsumen (harga, ragam produk, dan kualitas) dan menanggapi positif bahwa merek-merek private label Hero memberikan nilai yang sebanding atau lebih baik dibandingkan merek-merek yang biasa dibeli.

Dari hasil penelitian tersebut digunakan untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk pengernbangan strategi merek untuk private label Hero, terutama mengenai obyektif pengembangan merek-merek private label Hero, target konsumen, positioning, brand architecture merek-merek private label Hero, dan program customer relationshipnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3588
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: IKPNI, 2006
920.598 JEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lermontov, Mikhail Yurjevich
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
891.7 LER p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alifa Husna
Abstrak :
Penelitian ini berisi tentang petualangan dari Novel Kita Pergi Hari Ini karya dari Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Pada penelitian ini akan berfokus mengenai unsur-unsur petualangan yang membangun novel Kita Pergi Hari Ini. Selain dari itu penelitian ini juga akan membahas kajian struktural dalam novel. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu akan mencari makna dari sastra tersebut menggunakan korpus yang diteliti. Selain itu penelitian ini dilakukan secara deskriptif, dengan cara mengumpulkan fakta, mengidentifikasi, dan merumuskan hubungan dalam dan antara variabel. Petualangan memiliki unsur tokoh utama protagonis atau hero yang berusaha melawan penjahat yang menghadapi banyak kesulitan. Penelitian ini akan mengambil permasalahan unsur-unsur petualangan dalam karya sastra. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat unsur petualangan dalam novel Kita Pergi Hari Ini. Hal itu disebabkan oleh adanya perjuangan dan kemenangan yang diraih oleh tokoh protagonis dalam karya sastra. Selain itu, unsur-unsur sastra lainnya seperti tokoh dan latar mendukung menjadi sebuah karya sastra yang utuh. ......This research is about the adventures of the novel Kita Pergi Hari Ini by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. In this study, we will focus on the elements of adventure that build the novelKita Pergi Hari Ini. Apart from that, this research will also discuss structural studies in the novel. This study uses a structural approach with a qualitative descriptive method, which will seek the meaning of the literature using the corpus under study. In addition, this research was conducted descriptively, by collecting facts, identifying, and formulating relationships within and between variables. Adventure has elements of the main protagonist or hero trying to fight a villain who faces many difficulties. This research will take the problem of adventure elements in literary works. The result of this research is that there is an element of adventure in the novel Kita Pergi Hari Ini. This is due to the struggles and victories achieved by the protagonist in literary works. In addition, other literary elements such as characters and background support to become a complete literary work.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosyan Madolen
Abstrak :
Kehadiran bisnis retail?supermarket merupakan jawaban atas tuntutan kebutuhan masyarakat kota?kota besar seperti di Jakarta ini. Tingkat pendapatan yang semakin tinggi, penggunaan waktu yang semakin efisien dan efektif, meningkatnya jumlah wanita pekerja, serta gaya hidup yang semakin moderen mengakibatkan, orang sudah semakin enggan untuk berbelanja di pasar tradisional, dan beralih ke pasar moderen seperti supermarket. Bisnis retail?supermarket di Jakarta boleh dikatakan relatif masih ?muda usia?. Artinya pengetahuan dan pengalaman pengusaha pada bisnis ini masih sangat terbatas. Jadi tidak heran banyak pengusaha yang sesudah masuk ke bisnis ini terpaksa harus merugi dan bahkan bangkrut. Potensi pasar di Jakarta yang besar, dilihat dari segi jumlah penduduk dan tingkat pendapatannya yang tinggi dibandingkan dengan kota lainnya, menjadikan supermarket sebagai lahan bisnis yang berkembang sangat pesat, yang sampai tahun 1989 telah mencapai 145 buah supermarket balk yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Tidak seperti pada bisnis retail lainnya, bisnis retail-supermarket memiliki karateristik: margin rendah, volume yang tinggi/besar biaya rendah, serta relatif harus besar tempat usahanya. Karakteristik ini harus dapat diterjemahkan retailer dalam bentuk strategi-strategi bisnis yang handal. untuk menjawab tantangan bisnis ini, seorang retailer perlu menyusun suatu kerangka rencana yang bersifat strategik agar mempunai seperangkat ?tool? yang ampuh dalam persaingan dengan para pesaingnya. Perencaan strategik untuk seorang retailer supermarket meliput,: (1) analisa situasi , (2) menentukan tujuan yang akan dicapai, (3) Mengidentifikasi konsumennya, (4) menerapkan overall strategy perusahaan, (5) aktifitas spesifik yang dilakukan, (6) serta suatu kontrol menyeluruh dan set-lap elemen diatas. Dari enam elemen strategik tersebut diatas, elemen ke-4 merupakan Inti dari seluruh strategi yang menentukan keberhasilan seorang retailer supermarket. Elemen ini dibagi atas variabel yang tidak dapat dikendalikan langsung dan variabel yang dapat dikendalikan langsung. Variabel tak terkendali meliputi perilaku konsumen, kompetisi, teknologi, kondisi perekonomian, peraturan pemerintah, dan sebagainya. Sedangkan variabel terkendali meliputi lokasi toko, pengoperasian, barang dagang, sistem harga, citra toko, dan promosi. Keberhasilan seorang retailer supermarket tergantung kepada kemampuannya dalam menangani dua variabel diatas dengan segala sumber daya yang dipunyai. Tiga market leader dari supermarket yang dijadikan obyek studi menerapkan strategi bisnis yang berbeda?beda. Perbedaan yang cukup jelas dalam hal ini adalah pada masalah harga, dimana masalah harga umumnya merupakan faktor yang cukup peka dalam perilaku konsumen. Dalam strategi penerapan harga, supermarket Hero menerapkan sistem dengan orientasi permintaan, supermarket Gelael menerapkan sistem dengan orientasi harga pokok, sedangkan supermarket Golden Truly menerapkan strategi dengan sistem orientasi kompetisi. Sementara itu, hasil studi memperlihatkan strategi promosi yang paling efektif digunakan oleh para retailer supermarket adalah jenis promosi yang memberikan hadiah langsung dan hadiah undian kepada konsumen untuk sejumlah pembelian tertentu. Bentuk promosi ini paling efektif dibandingkan bentuk promosi lain seperti pekan potongan harga (discount). Karena kemajuan teknologi yang begitu pesat, maka dampaknyapun tidak dapat dihindarkan pada bisnis retail supermarket. Walaupun penggunaan teknologi komputer pada bisnis retail seperti Point of Sale telah mulai dipraktekkan pada ketiga supermarket diatas, namun penggunaannya relatif masih terbatas hanya pada sistem pelaporan penjualan saja. Ikiim usaha yang sangat kompetitif, dengan berkembangnya jenis bisnis grosiran ternyata tidak terlalu mencemaskan retailer supermarket. Alasan yang sama dan hasil studi mengatakan bahwa pasar sasaran dan kedua jenis bisnis berbeda, sehingga kehadiran yang satu dengan lainnya tidak terlalu berdampak besar.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Departemen Ilmu Hubungan Internasional, 2012
920.72 OUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Atu Karomah
Abstrak :
Jawara merupakan salah satu dari entitas dari masyarakat Banten yang cukup terkenal. Ia dikenal bukan saja karena pengaruh kharismanya yang melewati batas-batas geografis, tetapi juga budaya kekerasan yang melekat padanya. Sehingga ia dikenal sebagai subculture of violence dalam masyarakat Banten. Sebagai subkultur kekerasan, jawara memiliki motif-motif tertcntu dalam melakukan kekerasan. Mereka pun mengembangkan gaya bahasa atau tutur kata yang khas, yang terkesan sangat kasar (sompral) dan penampilan diri yang berbeda dari mayoritas masyarakat. seperti berpakaian hitam dan memakai senjata golok. Kekerasan yang dilakukan jawara pada umumnya dimaknai oleh yang bersangkutan sebagai upaya pembelaan terhadap orang yang dipandang melakukan pelecehan harga diri yang menyebabkan yang bersangkutan merasa malu. Pelecehan terhadap harga diri diinterpretasikan oleh kalangan jawara sebagai pelecehan terhadap kapasitas dan kapabilitas diri dan ini sangat terkait dengan peran dan status sosial di masyarakat. Karena itu pelecehan terhadap harga diri dipahami sebagai pelecehan terhadap peran dan statusnya di masyarakat. Batasan tentang pelecehkan harga diri itu memang tidak tegas karena itu sering dinterpretasikan secara subyektif oleh pelakunya. Sehingga yang menyebabkan kasus pelecehan harga diri itu berbagai macam seperti tuduhan pencurian, gangguan terhadap istri atau pacar, balas dendam atau kekalahan dalani politik desa atau persaingan bisnis. Dalam konteks ini kekerasan yang dilakukan jawara memang sangat terkait denngan "konstruksi maskulinitas" dalam budaya masyarakat. Kekerasan yang dilakukan jawara selain sebagai sarana untuk mempcrtahankan harga diri, kekerasan juga dipandang sebagai alat untuk meraih posisi atau status sosial lebih tinggi sebagai seorang jawara yang disegani dalam lingkungan komunitas mereka. Sehingga mereka biasa menjadi pimpinan jawara (bapak buah) dengan memiliki sejumlah pengikut (anak buah). Bahkan dengan posisi dan status sosial ini mereka pula dapat meraih kedudukan formal dalam lingkungan institusi formal seperti menjadi jaro, kepala desa, bahkan untuk menjadi bupati atau wali kota. Mendapat gelar sebagai seorang jawara yang disegani merupakan kebanggaan tersendiri bagi yang menyandangnya. Karena dengan gelar tersebut, ia bisa menaikan posisi tawarnya ketika berhubungan dengan pihak lain. Ia bisa mendesakan segala keinginan baik secara halus maupun dengan kekerasan. Oleh karena itu dalam konsep kebudayaan diantaranya mengenai sistem komunikasi, kekerasan yang dilakukan jawara dianggap sebagai sarana untuk mengkomunikasi simbol-simbol tentang sikap dan perilaku pada lingkungan kerabat dan lingkungan sosialnya.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>