Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dunne, Lavon J.
New York: McGraw-Hill, 2001
613.2 DUN n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
Abstrak :
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan kinerja terapi di Unit Onkologi Komplementer Medis-TCM di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur antara periode 1 Agustus-31 Desember 2005. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan rekam medik dari semua pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM tersebut antara 1 Agustus-31 Desember 2005. Hasil penelitian terdapat 271 pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM RS Harapan Bunda antara 1 Agustus-31 Desember 2005, 58,30% adalah wanita. Kelompok usia terbanyak adalah 41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu masing-masing 23,62% dan 23,99%, disusul 61-70 tahun (17,71%), 31-40 tahun (13,28%) dan 71-80 tahun (12,18%). Dari keseluruhan pasien tersebut, 207 pasien menderita tumor yang secara klinis atau patologik anatomik bersifat ganas. Tumor ganas terbanyak adalah karsinoma mamae (31,88%), disusul paru (10,63%), hati (9,66%), usus besar (7,73%), limfoma (6,76%), ovarium (5,31%), nasofaring (4,83%), sebagian terbesar pada stadium III dan IV (26,57% dan 41,55%). Pada 54 pasien kanker (26,09%) tidak tersedia data untuk penentuan stadium. Efek terapi umumnya dinilai secara klinis. Dari 80 pasien yang telah diterapi 1 bulan atau lebih di Unit TCM, secara keseluruhan yang kondisinya membaik dan stabil masing-masing 29 orang (36,25%) dan 36 orang (45%), dan yang memburuk 15 orang (18,75%). Pada pasien kanker mamae yang membaik dan stabil adalah 38,71% dan 41,94%; pada kanker paru 30% dan 50%, pada kanker usus besar 25% dan 62,50%, pada kanker nasofaring 66,67% dan 16,67%, dan pada hepatoma 16,67% dan 50%. Kesimpulan: Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukup diminati masyarakat. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usia terbesar adalah 41-50 tahun, disusul 51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk.
Patient Characteristics and Performance of the TCM Unit of ?Harapan Bunda? Hospital in Jakarta, Indonesia. This study describes the characteristics of patients and treatment results of The TCM Unit in Harapan Bunda hospital in Jakarta during August ? December 2005. The data were taken from medical records of all patients visiting the TCM Unit during the study periode. The results are presented in texts and tables. There were 271 patients registered during the periode, 58,30% were female. The dominant age groups were 41-50 years (23,62%) and 51-60 years (23,99%), followed by 61-70 years (17,71%), 31-40 years (13,28%) and 71-80 years (12,18%). Of the 271 patients, 207 were with tumors either clinically or pathologically assessed as malignant. Mammary carcinoma (31,88%) was most prevalent, then pulmonary (10,63%), liver (9,66%), large intestine (7,73%), lymphoma (6,76%), ovarian (5,31%), NPC (4,83%), mostly in stadium III or IV (26,57% and 41,55% respectively). For 54 patients (26,09%), no data to assess stadium. Therapeutic response was mostly evaluated clinically. Of 80 patients receiving at least 1 month treatment at TCM Unit, 29 pts (36,25%) showed improvement, 36 pts (45%) were relatively stable, 15 pts (18,75%) deteriorated. The improved and stabilized patients of mammary cancer were 38,71% and 41,94%, of lung cancer 30% and 50%, of colon cancer 25% and 62,50%, of NPC 66,67% and 16,67%, of hepatoma 16,67% and 50% respectively. It was concluded that the TCM Unit of Harapan Bunda hospital had received good attention from the public. Female visitors were more prevalent than male. Most prevalent age group was 41-50 years followed by 51-60 years. Mammary carcinoma was the most prevalent. Therapeutic response showed 81,25% either improved or stabilized, 18,75% deteriorated.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mulyadi
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga menggunakan pengobatan tradisional herbalis dalam mengatasi masalah kesehatannya di desa Warujaya Parung Bogor. Populasi penelitian adalah 2.303 kepala keluarga dan merupakan penduduk asli daerah setempat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 196 keluarga, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 3 dusun (Jeletreng, Warukaum dan Cidokom di desa Warujaya Parsing Bogor). Untuk menguji hubungan faktor usia: jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, status ekonomi, biaya pengobatan, ketersediaan, kepercayaan dan persepsi kepala keluarga pengambil keputusan masalah kesehatan keluarga (variabel independen) dengan penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (variabel dependen), digunakan analisis univariat, yang salah satunya distribusi frekuensi, bivariat yaitu chi square serta uji multivariat regresi logistik, dengan tingkat kepercayaan a = 0,05, hasil uji bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara penggunaan pengobatan tradisional herbalis dengan pengetahuan(p=0,003), ketersediaan(p=0,000) dan kepercayaan (p=0,002). Variabel jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi dan persepsi tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis bagi keluarga (p≥a0,05) sedangkan yang mempunyai pengaruh terhadap penggunaan pengobatan tradisional herbalis adalah usia, pengetahuan, biaya pengobatan, ketersediaan dan kepercayaan. Namun dari hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor biaya pengobatan (p =0,023 dan Odds ratio 4.147) pengaruhnya 4.147 kali lebih tinggi dari variabel lainnya, implikasi dari temuan ini adalah dengan harga pengobatan tradisional herbalis yang murah dan terjangkau menyebabkan keluarga memutuskan menggunakannya dalam mengatasi masalah kesehatannya. Untuk itu perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar menggunakan tanaman herbalis karena harganya relatif terjangkau namun efektif, mudah dan aman, melalui peran perawat komunitas, kerjasama petugas kesehatan dan aparat setempat. Sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
This study was a descriptive correlation with cross sectional design that aims to examine the influencing factors to the family in using traditional herbal therapy in dealing with health problem in Warujaya village Parung district Bogor. The population was 2.303 families as the native citizen. The sample size were 196 families were determined by combining simple random and proportional sampling which is distributed in 3 small villages (Jeletreng, Warukaum and Cidokom in Warujaya village Parung Bogor). To examine the relationship of the age, sex, educational background, jobs, knowledge, economic status, medication expenses, availability, trust and family 1 decision maker perception on the family health problem (independent variable) in using traditional herbal therapy for the family (dependent variable), it was used the univariate analyze (frequency distribution), the bivariate analyze (chi-square) and the multivariate analyze (logistic regression) with the level of confidence (a = 0,05). The variable were are ages, sex, education background, jobs and economic status haven't related with using traditional herbal therapy to the family (p≥=005) but the significant correlation between the utilize of traditional herbal therapy are knowledge (p=0,003), medication cost (p=0,053), the availability (p~,000) and trust (p=0,042). Based on the multivariate analyzed illustrates that age, knowledge, medication expenses, availability and trust can influenced with using traditional herbal therapy but the medication expenses variable (p0,023 and Odds ratio 4.147) influenced with 4.147 times higher than other variables, were the most influenced factors to the utilization of the traditional herbal therapy. The implication from this study was that the less expensive cost and the availability of traditional herbal therapy influence the family in using the traditional herbal therapy to overcome the family health problem. Therefore, it is important to socialize the utilization of herbal plant to the people to their health problem, considering the cost effectiveness, easiness, and safeties, through the community nurse role, collaborate with the health worker and other correlated person this issue. It is hoped that the traditional herbal therapy could be beneficial in improving level of health and of the people.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Japaries, Willie
Abstrak :
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan kinerja terapi di Unit Onkologi Komplementer Medis-TCM di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur antara periode 1 Agustus-31 Desember 2005. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan rekam medik dari semua pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM tersebut antara 1 Agustus-31 Desember 2005. Hasil penelitian terdapat 271 pasien yang berkonsultasi ke Unit Onkologi TCM RS Harapan Bunda antara 1 Agustus-31 Desember 2005, 58,30% adalah wanita. Kelompok usia terbanyak adalah 41-50 tahun dan 51-60 tahun yaitu masing-masing 23,62% dan 23,99%, disusul 61-70 tahun (17,71%), 31-40 tahun (13,28%) dan 71-80 tahun (12,18%). Dari keseluruhan pasien tersebut, 207 pasien menderita tumor yang secara klinis atau patologik anatomik bersifat ganas. Tumor ganas terbanyak adalah karsinoma mamae (31,88%), disusul paru (10,63%), hati (9,66%), usus besar (7,73%), limfoma (6,76%), ovarium (5,31%), nasofaring (4,83%), sebagian terbesar pada stadium III dan IV (26,57% dan 41,55%). Pada 54 pasien kanker (26,09%) tidak tersedia data untuk penentuan stadium. Efek terapi umumnya dinilai secara klinis. Dari 80 pasien yang telah diterapi 1 bulan atau lebih di Unit TCM, secara keseluruhan yang kondisinya membaik dan stabil masing-masing 29 orang (36,25%) dan 36 orang (45%), dan yang memburuk 15 orang (18,75%). Pada pasien kanker mamae yang membaik dan stabil adalah 38,71% dan 41,94%; pada kanker paru 30% dan 50%, pada kanker usus besar 25% dan 62,50%, pada kanker nasofaring 66,67% dan 16,67%, dan pada hepatoma 16,67% dan 50%. Kesimpulan: Pelayanan Unit TCM RS Harapan Bunda cukup diminati masyarakat. Proporsi wanita sedikit lebih besar dari pria. Kelompok usia terbesar adalah 41-50 tahun, disusul 51-60 tahun. Jenis kanker terbanyak adalah karsinoma mamae, disusul kanker paru. Respons terapi secara keseluruhan adalah 81,25% membaik atau stabil, 18,75% memburuk.
Patient Characteristics and Performance of the TCM Unit of ?Harapan Bunda? Hospital in Jakarta, Indonesia. This study describes the characteristics of patients and treatment results of The TCM Unit in Harapan Bunda hospital in Jakarta during August - December 2005. The data were taken from medical records of all patients visiting the TCM Unit during the study periode. The results are presented in texts and tables. There were 271 patients registered during the periode, 58,30% were female. The dominant age groups were 41-50 years (23,62%) and 51-60 years (23,99%), followed by 61-70 years (17,71%), 31-40 years (13,28%) and 71-80 years (12,18%). Of the 271 patients, 207 were with tumors either clinically or pathologically assessed as malignant. Mammary carcinoma (31,88%) was most prevalent, then pulmonary (10,63%), liver (9,66%), large intestine (7,73%), lymphoma (6,76%), ovarian (5,31%), NPC (4,83%), mostly in stadium III or IV (26,57% and 41,55% respectively). For 54 patients (26,09%), no data to assess stadium. Therapeutic response was mostly evaluated clinically. Of 80 patients receiving at least 1 month treatment at TCM Unit, 29 pts (36,25%) showed improvement, 36 pts (45%) were relatively stable, 15 pts (18,75%) deteriorated. The improved and stabilized patients of mammary cancer were 38,71% and 41,94%, of lung cancer 30% and 50%, of colon cancer 25% and 62,50%, of NPC 66,67% and 16,67%, of hepatoma 16,67% and 50% respectively. It was concluded that the TCM Unit of Harapan Bunda hospital had received good attention from the public. Female visitors were more prevalent than male. Most prevalent age group was 41-50 years followed by 51-60 years. Mammary carcinoma was the most prevalent. Therapeutic response showed 81,25% either improved or stabilized, 18,75% deteriorated.
TCM RS Harapan Bunda. Unit Onkologi Komplementer, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library