Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hertyn Frianka
"ABSTRAK
Buah burahol bermanfaat untuk mengurangi halitosis (bau mulut) yang disebabkan oleh terbentuknya gas volatile sulfur di dalam rongga mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan standardisasi ekstrak etanol buah burahol dan memformulasikan tablet hisap ekstrak etanol buah burahol. Tablet hisap ekstrak burahol ini dibuat dengan menggunakan perbedaan pemanis, yaitu sintetis (aspartame) dan alami (isomaltulosa dan manitol). Metode yang digunakan untuk mencetak tablet hisap adalah dengan metode kempa langsung. Hasil uji kadar abu, kadar abu tidak larut asam, serta kadar air ekstrak buah burahol masing-masing adalah 94,95±0,05; 0,97±0,40 ; dan 33,60±0,54%. Sementara itu, hasil uji kadar total fenol, total flavonoid, sisa logam (Pb dan Cd), dan uji sisa pelarut masing-masing adalah 7,85±0,04 gGAE/100 g sampel; 0,31±0,002%; dan tidak terdapatnya sisa logam berat maupun sisa pelarut pada ekstrak. Dari hasil uji waktu larut yang dilakukan oleh 30 orang panelis, diperoleh waktu larut paling cepat adalah 4,99±0,27 menit dengan menggunakan pemanis manitol. Hasil analisis program SPSS 17.0 dari data hasil uji kesukaan menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna antara keempat formulasi yang mengandung jenis pemanis dan konsentrasi yang berbeda dengan tingkat kesukaan panelis

ABSTRACT
The beneficial of Burahol fruit is to reduce halitosis (bad breath) caused by the formation of volatile sulfur gases in the oral cavity. The aim of these study was to standardize the ethanol extract from burahol fruit and formulated ethanol extract of fruit burahol. The troches containing standardized ethanol extract of Burahol Fruit was made using the difference of sweeteners, namely synthetic (aspartame) and natural sweeteners (isomalt and mannitol). The Method for making ethanol extract of fruit lozenges burahol is using direct compression method Determination result of ash content; the result of acid insoluble acid and the result of water of each is 94,95±0,05; 0,97±0,40; and 33,60±0,54%. Meanwhile, the result of total phenol content, total flavonoids, the rest of the metals ( Pb and Cd ), and the residual solvent testing of each is 7,85±0,04 g sample gGAE/100; 0.31±0.002%, and not presence of residual heavy metals and residual solvent in the extract. The results test of dissolving time by 30 panelists, obtained during the fastest dissolving time is 4,99±0,27 minutes using mannitol sweetener. The results of the analysis of the data SPSS 17.0 showing that there is significant difference between the four types of formulations containing different concentrations of sweeteners and the level of preference panelists."
2014
S54600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Asma Amani
"Solusi bagi permasalahan kekurangan gizi pada balita di Indonesia berbasis makanan adalah pemberiaan cookies. Salah satunya dengan cookies dalam formula pati ganyong dan tepung ikan teri. Formula ini terdiri dari lima resep, resep 543 (plain) dan 316 (kontrol pati ganyong), resep 629 (9,4% tepung ikan teri : 90,6% pati ganyong), resep 862 (12,5% tepung ikan teri : 87,5% pati ganyong) dan resep 714 (15,6% tepung ikan teri : 84,4% pati ganyong).
Penelitian eksperimental ini bertujuan mengetahui gambaran kandungan gizi dan hasil uji kesukaan cookies pada 30 orang ibu yang mempunyai balita di Kelurahan Cibadak, Sukadamai dan Kencana sebagai responden. Data meliputi data analisis kandungan zat gizi cookies (karbohidrat, lemak, protein, kalsium, kadar air dan kadar abu) di Laboratorium Saraswanti Bogor dan data uji organoleptik menggunakan uji hedonik. Data dianalisis menggunakan uji univariat. Lama penelitian dari bulan Mei hingga bulan Juni 2015.
Data hasil pengamatan responden, resep 629 merupakan pilihan terbaik dari ibu balita. Kandungan zat gizi resep 629 dari hasil pemeriksaan laboratorium adalah karbohidrat 67,35 g/100 g, protein 6,76 g/100 g, lemak total 21,33 g/100 g, kalsium 263,79 mg/100 g, kadar air 2,41 g/100 g dan kadar abu 2,15 g/100 g. Cookies dari pati ganyong dan tepung ikan teri merupakan bagian dari kearifan lokal, dengan demikian program besar diversifikasi pangan dapat diwujudkan dan dapat meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat, terutama di Indonesia bagian timur.

One of the best solution based on food for malnutrition problem of toddler ini Indonesia is giving the cookies. One of them is the one with canna starch and anchovy flour. The cookies formulation consists of 5 recipes, 543 (plain), 316 (canna starch?s control), 629 (9,4% anchovy flour : 90,6% canna starch), 862 (12,5% anchovy flour : 87,5% canna starch), and 714 (15,6% anchovy flour : 84,4 canna starch).
This experimental research aims to describe nutritional content and result of hedonic test on 30 toddler?s mother at Cibadak, Sukadamai and Kencana subdistrict as respondents. This research data includes data analysis of nutritional content (carbohydrate, protein, fat, calcium, water grade and ash grade) in Bogor Saraswanti laboratory and result of organoleptic test using hedonic test. Those data were analyzed by univariate test. This research was held from May to June 2015.
Observing the respondent data, cookies 629 is the most favourable cookies with its nutrition content consists of carbohydrate 67,35 g/100 g, protein6,76 g/100 g, total fat 21,33 g/100 g, calcium 263,79 mg/100 g, water grade 2,41 g/100 g and ash grade 2,15 g/100 g. Cookies from canna starch and anchovy flour is a part of the local wisdom, thus great program diversification can be implemented, especially in east of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Hanna Dwisari
"Minyak biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) berpotensi sebagai salah satu sumber zat aktif untuk nutrasetika, terutama antioksidannya, juga berbagai asam lemak, tokoferol, fenol, dan β-karoten. Minyak biji jinten hitam diformulasikan dalam emulsi ganda tipe W/O/W kemudian diamati stabilitas fisik, aktivitas antioksidan dalam sediaan, dan uji kesukaan. Dua formula dibuat dalam variasi penambahan NaCl 0,05M (formula 1 dan 3), tetapi tidak untuk dua formul lain (formula 2 dan 4) kemudian setiap formula divariasikan dengan konsentrasi tween 80 yang berbeda pada fase eksternal yaitu 1% (b/b) (formula 1 dan 2) dan 2% (b/b) (formula 3 dan 4). Stabilitas fisik diamati dari penyimpanan suhu rendah (4±2°C), kamar (27-30°C), dan tinggi (40±2°C), serta uji mekanik dan cycling test. Keseluruhan formula stabil dalam suhu kamar dan suhu rendah. Pada suhu tinggi dan cycling test, formula 3 (NaCl 0,05 M dan tween 80 2% (b/b)) memiliki kestabilan yang lebih baik daripada formula lainnya. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan peredaman DPPH. Aktivitas antioksidan dalam sediaan lebih baik dibandingkan minyak karena penambahan protein kedelai berpotensi sebagai antioksidan juga. Penyimpanan sediaan akan menurunkan aktivitas antioksidan sediaan akibat autooksidasi. Formula emulsi ganda tipe W/O/W tersebut telah dapat memperbaiki aroma dan rasa minyak biji jinten hitam, tetapi belum untuk penampilannya.

Black cumin seed oil (Nigella sativa Linn.) is potential as one of active subtances for nutraceutical, especially antioxidant, it also contains various fatty acids, tocopherol, phenol, and β-carotene. Black cumin seed oil was formulated in W/O/W typed double emulsion to be observed physical stability, antioxidant activity, and hedonic test. Two formulas were made with the addition of NaCl 0,05M (formula 1 and 3) but not for the others (formula 2 and 4) then each formulas varied with different concentration of tween 80 in the external phase which is 1% (w/w) (formula 1 and 2) and 2% (w/w) (formula 3 and 4). Physical stability test including the storage in low (4±2°C), ambiance (27-30°C), and high temperature (40±2°C); mechanical test; and cycling test. All formulas were stable in ambiance and low temperature. Whereas, in high temperature and cycling test, formula 3 (NaCl 0,05 M with tween 80 2% (w/w)) had better stability than others. Antioxidant activity was determined by DPPH silencing methods. The entire formulas have better antioxidant activity than the oil itself because of soy protein which is potential as antioxidant. Storage would reduce antioxidant activity because of autooxidation in formulas. Formulation W/O/W typed double emulsion has been able to improve the odour and flavor of black cumin seed oil, but not for the appearance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library