Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Anesha Gita Ardelia
"Skripsi ini memuat perbandingan hukum mengenai asuransi kesehatan nasional di Indonesia dan di Singapura. Kesehatan tidak hanya merupakan hak warga tetapi juga merupakan barang investasi yang menentukan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi negara. Karena itu negara berkepentingan agar seluruh warganya sehat, sehingga ada kebutuhan untuk melembagakan pelayanan kesehatan semesta. Ada dua isu mendasar untuk mewujudkan tujuan pelayanan, yaitu bagaimana cara membiayai pelayanan kesehatan untuk semua warga, dan bagaimana mengalokasikan dana kesehatan untuk menyediakan pelayanan kesehatan dengan efektif, efisien, dan adil.Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana Singapore dan Indonesia melakukan kewajibannya sebagai negara untuk melindungi warganya untuk mendapatkan kesejahteraan, terutama dalam hal asuransi kesehatan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normative, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap hokum positif tertulus maupun tidak tertulis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Singapura memiliki sistem pembiayaan berlapis untuk mencover penduduknya agar semua penduduk tanpa terkecuali memiliki akses ke kesehatan. Di Indonesia, hal tersebut masih belum bisa diterapkan karena sebagian besar masyarakatnya masih menggunakan sistem pembiayaan Out of Pocket yang sangat bergantung kepada kemampuan ekonomi masing-masing individu. Dengan demikian, masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah akan sangat sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan. Untuk itu, Indonesia harus terus berbenah diri di bidang sistem kesehatan nasionalnya agar penduduk Indonesia mampu mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik.
This undergraduate thesis discusses about legal comparative study regarding national health insurance between Indonesia and Singapore. Health is not only a citizen right but also an investment that determines productivity and economic growth of a country. Therefore, the state is concerned that all its citizens are healthy thus there is a need to institutionalize universal health services. There are two fundamental issues for realizing service goals, namely how to finance health services for all citizens, and how to allocate health funds to provide health services effectively, efficiently and fairly. The main problem in this thesis is how Singapore and Indonesia do their duty as a country to protect their citizens to obtain prosperity, especially in terms of health insurance. The method used in this undergraduate thesis is normative juridical research, i.e. a research conducted on the positive law that is both not written and written. The research concludes that Singapore has a layered financing system to cover its population so that all residents without exception have access to health. In Indonesia, it is still not applicable because most of the people still use the Out of Pocket financing system which is highly dependent on economic capability of each individual. Thus, people with low economic levels will find it very difficult to access health services. To that end, Indonesia must continue to improve itself in the field of its national health system so that the Indonesian people can achieve a better level of health."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S69613
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yuke Prastyo
"Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronik dengan prevalensi tinggi di dunia, khususnya Indonesia. Tuberkulosis merupakan penyakit global akibat jumlah kasus dan jumlah kematian yang tinggi. Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan diagnosis dan pengobatan dini, namun hal tersebut masih menjadi kendala di Indonesia karena masih banyak terjadi keterlambatan diagnosis akibat keterlambatan oleh pasien maupun keterlambatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Keterlambatan diagnosis tuberkulosis berpotensi memperburuk keadaan ekonomi pasien. Meski program penanggulangan tuberkulosis ditanggung oleh jaminan kesehatan nasional, dalam upaya penegakkan diagnosis tuberkulosis seringkali banyak biaya biaya pre-diagnosis yang dikeluarkan oleh pasien diluar jaminan JKN tersebut, mulai biaya langsung dan biaya tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara waktu keterlambatan diagnosis dan besaran biaya pre-diagnosis tuberkulosis di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang cross sectional dengan sampel populasi sebesar 100 pasien tuberkulosis. Pasien kemudian diwawancarai menggunakan kuisioner tentang pembiayaan selama mengalami tuberkulosis. Pada hasil uji statistik didapatkan bahwa waktu keterlambatan diagnosis total dan waktu keterlambatan pasien memiliki korelasi bermakna dengan besaran biaya pre-diagnosis p= 0,006; r= 0,274 dan p= 0,011; r= 0,254 . Akan tetapi tidak didapatkan korelasi bermakna antara waktu keterlambatan fasilitas kesehatan dengan besaran biaya pre-diagnosis p= 258; r= 0,114 . Dapat disimpulkan jika keterlambatan diagnosis berkorelasi dan cenderung meningkatkan besaran biaya pre-diagnosis tuberkulosis di Jakarta Timur.
Tuberculosis is a chronic infectious disease with high prevalence in the world, especially Indonesia. This disease can be prevented by early diagnosis and prompt treatment but there still remain problems in Indonesia because there are many delayed diagnosis which are caused by delays of patients or healthcare system. Delay in tuberculosis diagnosis potentially worsen the patient rsquo s economic situation. Although tuberculosis management programs were covered by the national health insurance, patients need to spend a lot of money for the diagnosis costs pre diagnosis cost which are not covered by JKN, consist of the direct and indirect costs. The aim of this study is to examine the correlation between delay time in diagnosis and pre diagnosis costs of tuberculosis in East Jakarta. This study uses cross sectional design which takes 100 tuberculosis patients as sample population from East Jakarta. Patients were interviewed using a questionnaire about finance during acquiring tuberculosis. The statistically result shows a significant correlation between delay time in diagnosis total diagnosis delay and patient delay and pre diagnosis cost p 0.006 and r 0.274 p 0,011 and r 0,254 . But, There is not signifikan correlation between healthcare system delay and pre diagnosis cost p 0,285 r 0,114 . It can be concluded that the delayed diagnosis relates and tends to increase the pre diagnosis costs of tuberculosis in Jakarta Timur."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ria Grace Widjaya
"Karya tulis ini bertujuan untuk melakukan perancangan terhadap Web-based Mortality Survey System dengan Metode Rekayasa Sistem. Dengan sistem ini, maka tiap penyedia fasilitas kesehatan dapat memasukkan data indikator kematian yang kemudian ditransformasikan ke dalam data yang terukur di dalam laporan yang sudah didesain. Melalui laporan-laporan yang akan dihasilkan oleh sistem, diharapkan dapat digunakan oleh pengguna untuk mengidentifikasi permasalahan kualitas dan kemudian melakukan peningkatan kualitas kesehatan untuk area DKI Jakarta. Sistem ini dapat dikatakan sebagai decision support system bagi pihak yang berkepentingan bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Perancangan sistem ini menggunakan metode rekayasa sistem, yang menjadi panduan untuk melakukan perancangan terhadap sistem yang kompleks. Kompleks dalam arti sistem memiliki hubungan yang rumit satu dengan lainnya. Aplikasi perangkat lunak juga memiliki antar muka yang kompleks karena berhubungan dengan operator. Metode rekayasa sistem dapat memandu perekayasa sistem untuk dapat melakukan proses desain dan implementasi suatu sistem yang kompleks secara iteratif dan komprehensif.
Hasil yang diperoleh dari karya tulis ini adalah desain prototipe komponen, di antaranya halaman-halaman situs yang digunakan untuk berbagai kepentingan, maupun template untuk jenis-jenis laporan yang dihasilkan dari pen-download-an laporan tersebut. Jenis-jenis laporan yang dapat di-download adalah: 1) Laporan Umum Agregat 2) Laporan Umum Benchmark Fasilitas Tertentu dengan yang lain 3) Laporan Umum Benchmark Fasilitas Tertentu dengan Agregat 4) Laporan Customized Agregat 5) Laporan Customized Benchmark Fasilitas Tertentu dengan yang lain 6) Laporan Customized Benchmark Fasilitas Tertentu dengan Agregat.
This paper is intended to perform design of Web-based Mortality Survey System using System Engineering method. With this system built, every healthcare facility will be able to input indicator of mortality, and these will be transformed to measured data in the pre-designed report. With these pre-designed report, it is expected for every user to be able to identify healthcare and health quality problem , especially for area in DKI Jakarta. This system acts as an decision support system for those who are in charge and has interest in improvement of healthcare quality system.The design approach uses system engineering method, which becomes guide in performing design process for complex system. Complex means that system has intricate relationship one another. Software application has complex interface because it can not predict complex interface between system and operator. System Engineering method can guide system engineer to perform design process and complex system implementation iteratively and comprehensively.Results generated from this paper are component prototipes, which are web pages that will be used for different kind of purpose, and also template for different kind of report usage. These downloadable reports are: 1) Aggregate general report 2) General report : Benchmark to another project participants 3) General report : Benchmark to aggregate project participants 4) Aggregate customized report 5) Customized report : Benchmark to another project participants 6) Customized report : Benchmark to aggregate project participants."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50298
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library