Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adelina Vidya Ardiyati
Abstrak :
Infeksi mycobacterium tuberkulosis merupakan masalah besar pada kesehatan dunia. Spondilltis tuberculosis termasuk salah satu infeksi sekunder yang disebabkan oleh mycobacterium tuberkulosis. Banyak pasien spondylitis tuberkulosis datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dengan komplikasi, seperti deformitas dan defisit neurologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencarian penyembuhan ke fasilitas Pelayanan Kesehatan pada pasien Spondylitis TB. Desain penelitian menggunakan cross sectional pada 100 responden di RSUP Fatmawati Jakarta. Faktor- faktor yang secara signifikan mempengaruhi perilaku pencarian penyembuhan ke fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah persepsi manfaat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan (0,001), persepsi hambatan dalam mencari penyembuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan (0,003), persepsi keparahan terhadap penyakit (0,032), dan yang terakhir adalah jenis kelamin (0,001). Faktor yang paling mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mencari penyembuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan yaitu persepsi manfaat sehingga diperlukan adanya upaya meningkatkan persepsi manfaat yang dirasakan pasien agar perilaku masyarakat dalam mencari penyembuhan ke fasilitas pelayanan kesehatan menjadi lebih baik. ......Mycobacterium tuberculosis infection is a big problem in the world. Spondilytis tuberculosis is one of the secondary infections caused by mycobacterium tuberculosis. Many tuberculosis spondylitis patients come to health care facilities with complications, such as deformity and neurological deficits. The purpose of this study was to determine the factors that influence health seeking behaviour to health care facilities in TB Spondylitis patients. The study design used cross sectional on 100 respondents in RSUP Fatmawati, Jakarta. Factors that significantly influence health seeking behaviour to Health Service facilities are preceptions of benefits to health care facilities (0.001), perceived barriers to seeking healing to health care facilities (0.003), preceptions of severity of illness (0.032), and the last is gender (0.001). The factors that most influence people’s behaviour in seeking to health care facilities are the perception of benefits, so that efforts are needed to improve the perception of benefits felt by patirnts so that people’s behaviour in seeking healing to health care facilities is better.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efy Afifah
Abstrak :
Di Indonesia saat ini masalah PMS-HIV/AIDS merupakan hal yang patut diwaspadai dan diantisipasi lebih dini, mengingat prevalensinya meningkat terus-menerus dari tahun ke tahun. Posisi Indonesia yang sangat strategis ini dianggap rentan terhadap terjadinya endemi penyakit HIV/AIDS. Salah satu faktor yang berperan dalam penanggulangan PMS-HIV/AIDS adalah perilaku pencarian pengobatan. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan rendahnya perilaku pencarian pengobatan pada kelompok pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian pengobatan pada pria dengan PMS-HIV/AIDS di Jakarta, Surabaya dan Manado, dengan menggunakan data sekunder dari Behavioral Surveillance Survey PMS- HIV/AIDS tahun 2000 yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia didukung USAID. Rancangan penelitian ini adalah studi potong lintang (Cross sectional Study), dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi perilaku pencarian pengobatan kurang baik pada responden sebesar 75,3%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, status perkawinan, sumber informasi dengan perilaku pencarian pengobatan. Variabel pengetahuan dan pendidikan berhubungan bermakna dengan perilaku pencarian pengobatan dan tidak ada interaksi antara pendidikan dan pengetahuan. Responden yang berpengetahuan kurang berpeluang melakukan pencarian pengobatan kurang baik 1,8 kali (95% CI: 1,1724-2,6442) dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan baik setelah dikontrol variabel pendidikan. Sedangkan berdasarkan latar belakang pendidikan formal yang telah ditamatkan, ternyata responden yang berpendidikan rendah berpeluang melakukan pencarian pengobatan kurang baik 1,7 kali (95% CI: 1,0236- 2,5805) dibandingkan responden yang berpendidikan tinggi setelah dikontrol variabel pengetahuan. Dari penelitian ini disarankan perlunya dilakukan penelitian selanjutnya untuk menggali lebih dalam alasan respoden yang tidak melakukan pencarian pengobatan. Perlu penyuluhan yang lebih intensif, konsisten dan berkelanjutan dengan cara menyebarluaskan informasi dengan memanfaatkan media yang diminati. Bagi pemerintah perlu menjadikan program tetap dan pengalokasian dana tidak hanya untuk pengobatan juga untuk pelayanan kesehatan dan konseling. Daftar pustaka: 58 (1979-2002)
The Factors Related to Health Seeking Behaviour of Men with STD - HIV/AIDS in Jakarta, Surabaya and Manado (Secondary Data Analysis, USAID, 2000)Nowdays, STD ? HIV/AIDS in Indonesia; are issues we have to anticipate and alert earlier, considering the prevalence increases from year to year. The strategic position of Indonesia is considered susceptible to the pandemy of HIV/AIDS. One of the involving factor HIV/AIDS is health seeking behavior. Previous studies showed the low of health seeking behavior in men's group. This study is aimed to discover the factors related to health seeking behavior of men with STD ? HIV/AIDS in Jakarta, Surabaya, and Manado by using secondary data analysis from behavioral surveillance survey of STD ? HIV/AIDS in 2000 that was conducted by the center of health research, University of Indonesia by USAID support. This study using cross sectional design, and data processing with multiple logistic regression analysis. The result of this study shows that the proportion of men health seeking behaviour is poor (75,3% respondents). There are no relationship between age, marital status, information sources with the health seeking behavior. The variables of education and knowledge related with health seeking behavior and there is no interaction between education and knowledge. The respondents with low knowledge have the possibilities of poor health seeking behavior 1,8 times (95% CI 1,I725 --2,6442) compared with those who have good knowledge after being controlled by the education variable. Meanwhile, based on the formal educational background that the respondents got through, those who have low education have the possibilities of health seeking behavior 1,7 times (95% 1,00236 - 2,5805) compared with those who have higher education after being controlled by knowledge variable. This study recommends the need of further research to discover more detailed explanations why respondents do not seek for health care, and need more intensive, consistent and continually health education by spreading out information by using the interested media. It is necessary for government to make the prevention program of STD ? HIV/AIDS as an annual program and the fund allocation is not only for medication but also for the health and counseling services.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library