Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laela Varantika Prinanti
Abstrak :
Adanya peningkatan kasus Covid-19, pemerintah membuat peraturan untuk penerapan 5M. Hal ini membuat masyarakat harus tahu dan dapat melakukan kepatuhan penerapan 5M selama berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Makasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penerapan 5M selama berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Makasar. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sampling non-probability sampling pendekatan purposive sampling. Data penelitian diuji menggunakan Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Makasar dengan jumlah sample 106 Responden. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia responden adalah 26 - 35 tahun sebesar 38 responden (35,8%), Lebih dari setengah responden (51,9%) berjenis kelamin perempuan. Pendidikan yang ditempuh oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden (76,4%) memiliki pendidikan menengah (SMP-SMA). Pendapatan menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (54,7%) berpendapatan ≥ UMP. Hasil tingkat pengetahuan masyarakat yaitu hampir seluruh responden berpengetahuan baik (95,3%) dan sebagian kecil responden berpengetahuan kurang (4,7%). Hasil tingkat kepatuhan didapatkan hampir seluruh responden sudah mematuhi dalam penerapan 5M (95,3%) dan sebagian kecil responden tidak patuh dalam menerapkan 5M (4,7%). Hasil analisis bivariat hampir seluruh responden (95,3%) yang berpengetahuan baik dapat patuh menerapkan 5M. Dengan uji fisher’s exact didapatkan hasil p-value 0,001 < α. Bermakna adanya hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penerapan 5M. ......With an increase in Covid-19 cases, the government made regulations for the implementation of health protocols. This makes the community must know and be able to comply with the implementation of health protocols during their visit at the Makasar District Health Center. This study aims to determine the relationship between public knowledge and compliance with the application of health protocols during a visit at the Makasar District Health Center. The sample technique used is a non-probability sampling technique purposive sampling approach. The research data were tested using Chi-Square. This research was conducted at the Makasar District Health Center with a total sample of 106 respondents. The results showed that most of the respondents' ages were 26 - 35 years old, with 38 respondents (35.8%), more than half of respondents (51.9%) were female. The education taken by the respondents showed that most of the respondents (76.4%) had secondary education (SMP-SMA). Revenue showed that more than half of respondents (54.7%) had ≥ UMP. The result of the level of public knowledge is that almost all respondents are well knowledgeable (95.3%) and a small percentage of respondents are less knowledgeable (4.7%). The results of the compliance level found that almost all respondents had complied in the application of health protocols (95.3%) and a small percentage of respondents did not comply in implementing health protocols (4.7%). The results of the bivariate analysis of almost all respondents (95.3%) who are well-informed can comply with applying health protocols. With the fisher's exact test, a p-value of 0.001 < α was obtained. It means the relationship between public knowledge and compliance with the application of health protocols.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurimeta Nurfianti
Abstrak :
Tingginya pelanggaran protokol kesehatan di Cibinong di dominasi oleh kaum remaja. Remaja memiliki potensi tertular virus COVID-19 bahkan dengan tanpa gejala yang mereka sadari bahkan mereka dapat menjadi carrier atau pembawa virus dalam dirinya dan dapat membahayakan manusia dengan system imun yang kurang baik, hal ini mendasari pentingnya pengendalian perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Cibinong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Kecamatan Cibinong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan pada 127 remaja di Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dilakukan malalui google form. Hasil penelitian menujukan bahwa perilaku remaja dalam pencegahan COVID-19 sudah cukup baik (nilai median=62%). Diketahui bahwa variabel sikap, pengetahuan, dukungan orang tua dan dukungan teman sebaya secara signifikan berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja di Kecamatan Cibinong. Variabel yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja mengenai COVID-19 dengan nilai p-value=0,001 dan nilai OR 5.387, CI(2.150-13.499). Responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki kecenderungan untuk berperilaku pencegahan COVID-19 5,387 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang pengetahuan kurang. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa secara umum perilaku pencegahan COVID-19 pada remaja sudah baik dan faktor pengetahuan serta dukungan orangtua maupun dukungan teman sebaya memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku tersebut. ......The high violation of health protocols in Cibinong was dominated by teenagers. Adolescents had the potential to contract the COVID-19 virus even without symptoms that they are aware of; they could even become carriers or carriers of the virus within themselves, which can harm people with weakened immune systems; this underlies the importance of controlling COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong. The purpose of this study was to find out what factors are related to COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong Sub-District. This study was a quantitative study with a cross-sectional design. The study was conducted among 127 adolescents in Cibinong Sub-District, Bogor Regency. Data collection was conducted by using Google Forms. The results of the study showed that the behavior of adolescents in preventing COVID-19 is quite good (median value=62%). It was known that the variables of attitude, knowledge, parental support, and peer support are significantly related to COVID-19 prevention behavior among adolescents in Cibinong Sub-District. The most dominant variable in this study was adolescent knowledge about COVID-19, with a p-value of 0,001 and an OR value of 5,387 (CI: 2,150–13,499). Respondents with good knowledge tended to behave 5,387 times greater than respondents with less knowledge in preventing COVID-19. Based on these results, it was concluded that generally, COVID-19 prevention behavior among adolescents was good, and factors of knowledge, parental support, and peer support had essential roles in influencing this behavior.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Teguh Pribadi
Abstrak :
Latar belakang. COVID-19 merupakan masalah kesehatan dunia dan protokol kesehatan diperlukan untuk mencegah penyebarannya terutama di lingkungan sektor industri esensial dan kritikal. Industri minyak dan gas bumi yang merupakan salah satu sektor kritikal dan masih beroperasi secara penuh walaupun di kala Pembatasan Sosial Berskala Besar membutuhkan perhatian lebih pada usaha pencegahan penyebaran COVID-19. Namun, keberhasilan usaha tersebut bergantung pada berbagai faktor, salah satunya adalah tingkat kepatuhan individu terhadap protokol kesehatan. Tujuan. Menerapkan teori Health Belief Model (HBM) untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang diterapkan karyawan selama pandemi COVID-19 di perusahaan “X”. Metode. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner daring yang diisi mandiri oleh karyawan perusahaan “X” pada Januari 2022-Februari 2022. Hasil. Dari total 1439 peserta penelitian menunjukkan tingkat kepatuhan karyawan terhadap protokol kesehatan COVID-19 sekitar 76,9%. Setelah disesuaikan dengan faktor-faktor lainnya, konsep HBM seperti persepsi ancaman (p<0,01) dan persepsi manfaat (p<0,01) berhubungan dengan tingkat kepatuhan menjalankan protokol kesehatan. Responden yang sudah menikah memiliki kecenderungan untuk lebih patuh dibandingkan yang tidak menikah. Kesimpulan. Temuan kami menunjukkan bahwa teori HBM dapat diterapkan untuk memahami kepatuhan menjalankan protokol kesehatan COVID-19. Mengenali keyakinan kesehatan yang dirasakan dan faktor terkait lainnya penting untuk mengembangkan strategi intervensi kesehatan COVID-19 yang efektif ......Background. COVID-19 is a global health concern and health protocols are needed to prevent its spread, especially in the environment of essential and critical industrial sectors. The oil and gas industry, which is one of the critical sectors and is still fully operational even during the Large-Scale Social Restriction, requires more efforts to prevent the spread of COVID-19. Still, the success of these efforts depends on various factors, one of which is the level of individual adherence to the health protocols. Objectives. Applying the Health Belief Model (HBM) theory to explain the factors that influence employees' level of adherence to the health protocols during the COVID-19 pandemic at company "X." Methods. This study used a cross-sectional design. Data collection was carried out using an online questionnaire that was filled out independently by company "X" employees in January 2022-February 2022. Results. Of the 1439 study participants, the level of employee adherence to the COVID-19 health protocol was around 76.9%. After adjusting for other factors, HBM concepts such as perceived threat (p<0.01) and perceived benefit (p<0.01) were associated with the level of adherence to health protocols. Married respondents tend to be more compliant than those who are not. Conclusion. Our findings suggest that the HBM theory can be applied to understand adherence to COVID-19 health protocols. Recognizing perceived health beliefs and other related factors is vital for developing effective COVID-19 health intervention strategies.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diksi Hera Berliana
Abstrak :
Kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memutus rantai penyaluran Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik individu, penggunaan media cetak dan elektronik dengan kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Kebiasaan Baru (AKB). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional menggunakan sampel pada keluarga di wilayah kota Tangerang dengan jumlah 120 orang yang diambil menggunakan purposive sampling . Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Squaremenunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan promosi dari media cetak dan elektronik terhadap kepatuhan terhadap kesehatan protokol kesehatan dengan nilai p < 0,05. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk melihat variabel yang paling berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan menunjukkan bahwa variabel usia, pendidikan, dan promosi kesehatan dengan media elektronik hubungan yang paling kuat terhadap kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan dengan nilai p- valueuji wald (Sig) < 0,05. Peningkatan intervensi promosi menggunakan media elektronik diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan perilaku kepatuhan terhadap perilaku sehat dengan memperhatikan karakteristik, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. ......Mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, promosi kesehatan menggunakan media cetak dan elektronik dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan sampel 120 keluarga di wilayah kota Tangerang, diambil dengan menggunakan purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan promosi kesehatan menggunakan media cetak dan elektronik terhadap kepatuhan menjalankan protokol kesehatan dengan p value < 0,05. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik untuk melihat variabel yang paling berhubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan menunjukkan bahwa variabel usia, pendidikan, dan promosi kesehatan dengan media elektronik memiliki hubungan paling kuat dengan kepatuhan protokol kesehatan dengan p-value uji Wald . (Sig) < 0,05. Peningkatan intervensi promosi kesehatan dengan menggunakan media elektronik diharapkan dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan kepatuhan berperilaku sehat dengan memperhatikan karakteristik usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilia Arina
Abstrak :
Kasus COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Indonesia merupakan imported cases. Sebagaimana diketahui pelabuhan udara yang tidak hanya sebagai tempat keluar masuknya penduduk dari berbagai negara tetapi juga mempunyai resiko sebagai tempat keluar masuknya penyakit infeksi. Pada setiap bandar udara terdapat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) termasuk Bandar Udara Soekarno Hatta. Dalam mencegah penyebaran lebih lanjut maka Presiden Indonesia menetapkan COVID-19 sebagai penyakit yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada tanggal 31 Maret 2020. Untuk mencegah dan mengendalikan kasus importasi COVID-19, maka Kementerian Kesehatan mengeluarkan kebijakan terkait protokol kesehatan dalam penanganan kedatangan penumpang dari luar negeri yang dtuangkan dalam bentuk surat edaran Menteri Kesehatan pada bulan Mei 2020. Pada periode Mei hingga September 2020 ditemukan 704 penumpang yang hasil RDT reaktif terhadap COVID-19 dari 29840 penumpang di Bandara Soetta. Tujuan penelitian tesis ini adalah untuk melakukan analisis implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri dalam pencegahan penyebaran COVID- 19 oleh KKP Kelas I Soekarno Hatta. Penelitian ini merupakan analitik kualitatif dengan menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam dan data sekunder dari telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan protokol kesehatan penanganan penumpang dari luar negeri tidak berjalan dengan efektif dimana masih terdapat permasahan yang ditemukan di lapangan. Masih terdapat sasaran kebijakan yang tidak mematuhi persyaratan yang diminta untuk masuk ke Indonesia. Untuk itu peneliti menyarankan agar mempertimbangkan membuat aturan yang lebih tinggi kekuatan hukummnya dari Surat Edaran sehingga bisa mengatur sanksi bagi penumpang yang tidak patuh. Selain itu perlu meningkatkan pengawasan dan komitmen bersama antara lintas sektor serta pengembangan aplikasi eHAC untuk bisa melakukan validasi hasil PCR secara digital, mengklasifikasikan risiko infeksi dari wisatawan berdasarkan riwayat perjalanan dan asal penerbangan dan tracking penumpang. ......The first cases of COVID-19 found in Indonesia were imported cases. As is well known, airports are not only places of entry and exit for peoples form various countries but also have risks as places of entry and exit for infectious diseases. At every airport there is a Port Health Office (KKP) including Soekarno Hatta Airport. In preventing further spread, the President of Indonesia declared COVID-19 as a disease that caused a Public Emergency on March 31, 2020. To prevent and control imported cases of COVID-19, the Ministry of Health issued a policy related to health protocols in handling passenger arrivals from abroad in the form of a circular letter from The Minister of Health in May 2020. In the period from May to September 2020 found 704 passengers whose RDT results were reactive from 29480 passengers at Soetta airport. The purposes of this thesis research is to analyze the implementation oh health protocol policies for handling passengers from abroad in preventing the spread of COVID-19 by Soekarno Hatta Port Health Office. This research is a qualitative analysis using primary data from in-depth interviews and secondary data from document review. The results showed that the implementation of the health protocol policy for handling passengers from abroad did not effectively where there were still matters found in the field. There are still policy targets that do not comply with the requirements to enter Indonesia. For this reason, researchers suggest that they have a higher legal force than circulars so that the can regulate sanctions for passengers who do not comply. In addition, it is necessary to increase supervision and joint commitment between sectors and development the eHAC application to be able to digitally validate PCR results, classify the risk of infection from tourists based on travel history and flight origin and passenger tracking.
2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadiah Qisthina Hidayat
Abstrak :
Penyebaran COVID-19 yang semakin luas dan implementasi protokol kesehatan di Kabupaten Brebes pada tahun 2020 yang masih rendah mendasari pentingnya monitoring kepatuhan protokol kesehatan di Brebes. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan kepatuhan protokol kesehatan pencegahan dan penularan COVID-19 pada masyarakat di Kabupaten Brebes tahun 2021 berdasarkan teori health belief model. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Kabupaten Brebes pada Juni 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 302 responden. Data berupa hasil pengisian kuesioner dengan metode daring yang diisi sendiri oleh responden dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden sudah patuh melaksanakan protokol kesehatan dengan rata-rata skor 70 dari skala 100. Diketahui diantara faktor- faktor yang diteliti, faktor jenis kelamin (p=0,001), tingkat pendidikan(p=0,001), pengetahuan (p=0,007), persepsi keparahan (p=0,003), persepsi hambatan (0,001), self efficacy (p=0,016), dan sumber informasi (p=0,002) merupakan faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan protokol kesehatan COVID-19. Hasil penelitian menyarankan untuk membuat program untuk meningkatkan implementasi social distancing, mengadakan kerjasama dengan tokoh masyarakat, mengutamakan laki-laki sebagai sasaran utama promosi kesehatan dan memanfaatkan sosial media sebagai media utama promosi kesehatan. ......The increasingly COVID-19 and the low implementation of health protocols in Brebes Regency in 2020 underlies the importance of monitoring health protocol compliance in Brebes. The study aims to determine the factors associated with compliance of health protocols for the prevention and transmission of COVID-19 in the community in Brebes Regency in 2021 based on the theory of health belief models. This research is a quantitative study with a cross-sectional design using primary data conducted in Brebes Regency in June 2021 with a total sample of 302 respondents. The results showed that the respondents had complied with the health protocol with an average score of 70 out of a scale of 100. It is known that among the factors studied, gender (p = 0.001), education level (p = 0.001), knowledge (p = 0.007 ), perceived severity (p=0.003), perceived barriers (0.001), self-efficacy (p=0.016), and sources of information (p=0.002) were factors related to non-compliance with COVID-19 health protocols. The results of the study suggest creating a program to improve the implementation of social distancing, collaborating with community leaders, prioritizing men as the main target of health promotion and utilizing social media as the main media for health promotion.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library