Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andamar Pradipta
"ABSTRAK

Skripsi ini membahas bagaimana dan mengapa sebuah grup musik „gothic black metal‟ mampu menggunakan musik mereka dan persona „setan‟ yang mereka gunakan untuk membawa pesan yang sifatnya justru melawan „setan‟. Penelitian dilakukan dengan meneliti salah satu grup „gothic black metal‟ lokal yang bernama Kedjawen. Para personil Kedjawen merasa bahwa dosa, alam baka, dan hari kiamat yang telah dijanjikan oleh kitab-kitab agama samawi merupakan halhal yang nyata ada. Lirik-lirik Kedjawen berisi pesan-pesan yang bersifat „mengingatkan‟ para pendengar akan hal-hal tersebut. Meskipun musik dan persona panggung yang digunakan para personil membawa penggambaran sifatsifat „setan‟, Kedjawen tetap membawa pesan-pesan yang bersifat melawan „setan‟ dan berpihak kepada siapa saja yang menentang „setan‟. Ini disebabkan oleh ketakutan para personil Kedjawen akan janji-janji agama samawi mengenai dosa, alam baka, dan hari kiamat yang membuat mereka secara teleologis masih menantikan surga terlepas dari bagaimana mereka berekspresi.


ABSTRACT

This thesis examines how and why a „gothic black metal‟ band could possibly use their music and „demonic personas‟ to deliver messages that are actually against „demons‟. This research is done by examining a local (Indonesian) „gothic black metal‟ band called Kedjawen. The members of the band feel that sins, afterlife, and the doomsday are real, as explained and promised by the celestial religions. The band‟s songs contain „reminding‟ messages about those things explained by the celestial religions. Even though the band‟s music and stage personas depict the characteristics of the „demons‟, the messages they deliver are strictly against and siding anyone who is against „demons‟. The members‟ fear of sins, afterlife, and doomsday make them teleologically still long for heaven regardless the way they express themselves.

"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestia Dwi Pratiwi
"Makalah proyek akhir ini membahas perlawanan perempuan Malaysia terhadap ketidakadilan dalam novel berjudul Black Water Sister karya Zen Cho. Kehidupan perempuan ketika di dunia mendapatkan ketidakadilan dan penindasan oleh pihak-pihak tertentu sehingga ia membalas perilaku tersebut setelah mati dan menjadi hantu. Permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini: 1) Bagaimana vengeful spirit of a wronged woman (arwah pendendam seorang perempuan terzalimi) digunakan untuk mengungkapkan pengalaman perempuan Malaysia di masa lalu? 2) Bagaimana ruang keramat dipergunakan hantu perempuan Malaysia sebagai sarana pertemuan dan berinteraksi antara dunia provan dan supernatural? 3) Bagaimana unsur-unsur naratif tokoh penokohan, latar, dan rangkaian peristiwa dikonstruksi untuk menggambarkan perlawanan hantu perempuan Malaysia terhadap ketidakadilan? Metode deskriptif kualitatif close reading (membaca cermat) digunakan untuk menempatkan bahasan secara berhadap sejak pengumpulan data hingga menarik kesimpulan; dan kerangka konseptual teoretis hauntology untuk mengkaji perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami hantu perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerita hantu memiliki peran dalam kontekstualisasi dan refleksi pengalaman perempuan dengan cara melihat lebih jauh untuk memahami latar belakang, motivasi, dan tujuan keberadaan arwah hantu yang masih berada di dunia. Kekuatan magis supernatural yang diperoleh dari transformasi jiwa dan raga menjadi roh yang tidak kasat mata (uchrawi) tidak dapat dilawan oleh kekuatan kasat mata (duniawi).

This final project paper discusses Malaysian women’s resistance to injustice in the novel titled Black Water Sister by Zen Cho. The injustice and oppression women in the world face in their lives leads to their retaliation against such acts after their deaths and by becoming ghosts. The problems to be solved in this study are: 1) How is the ‘vengeful spirit of a wronged woman’ used to express the experiences of Malaysian women in the past? 2) How do Malaysian female ghosts use ‘keramat’ or spiritual places to meet and interact between the worlds of the profane and supernatural? 3) How are the narrative elements of characterization, setting, and series of events constructed to portray Malaysian female ghosts’ resistance to injustice? The qualitative descriptive method of close reading is used for a gradual discussion from data collection to conclusion, and the theoretical conceptual framework of hauntology is applied to examine the resistance to injustice by female ghosts. The results show that ghost stories have a role in contextualizing and reflecting women's experiences in the past by allowing us to look further in understanding the background, motive, and purpose of the vengeful spirit's existence in the world. The supernatural power obtained from transforming the soul and body into ghostly spirits cannot be defeated by worldly power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library